Honey merasa jengah dengan kehidupannya yang maha sempurna. Ditengah rasa jengah yang melanda, ia mempunyai ide gila; mengajak teman daringnya bertukar posisi. Teman daringnya merupakan anak dari penyelam handal di Barcelona.
Ia pikir setelah bertukar tempat dengan temannya, kehidupannya akan berubah menyenangkan, nyatanya salah. Ia harus menghadapi berbagai masalah, termasuk masalah hatinya yang terpaut pada ayah teman daringnya.
Follow IG Author @ThalindaLena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Malam hari telah menyapa. Honey mondar-mandir gelisah di halaman rumah, pasalnya sudah hampir jam 9 malam tapi James belum pulang juga. Perasaan resah dan khawatir mulai bergelut di dalam hati, takut terjadi sesuatu pada James.
Tak berselang lama terdengar suara motor dari kejauhan dan semakin mendekat, hingga akhirnya berhenti di depan rumah sederhana itu.
"James, kau dari mana? Kenapa baru pulang?!" cecar Honey dengan berbagai pertanyaan saat James baru sampai dan masih nangkring di atas motor besar sambil melepas helm.
Haduh ... rahimku anget lihat Ayang James ini 🤣
Honey menghampiri James sambil berkacak pinggang. Kesal sekali pada pria tersebut karena sudah membuatnya cemas seharian.
Bukannya menjawab, James malah tersenyum sambil turun dari motornya, kemudian merengkuh pinggang Honey, dan mencium bibir Honey tanpa ampun.
Honey yang awalnya kesal dan marah pun akhirnya luluh karena mendapatkan perlakuan manis dari pria matang tersebut. Ia membalas ciuman James tak kalah panas.
James menggendong Honey seperti koala seraya melangkah masuk ke dalam rumah tanpa melepaskan ciuman mereka. Sedangkan Honey melingkarkan kedua kakinya di pinggang James dengan sangat erat dan kedua tangannya juga melingkar di leher kokoh itu.
Ketika ciuman terlepas, James menatap Honey dengan penuh cinta. Masih menggendong Honey seperti koala, Ia mengulas senyum kemudian berkata, "will you marry me?"
Honey tak bisa menyembunyikan rasa terkejut dan bahagianya.
Apakah ini nyata?
Meski jauh dari kesan romantis, tapi ini sungguh luar biasa.
James melamarnya dengan cara yang tak terduga.
"Yes ... yes ... i will!" jawab Honey terharu dan berkaca-kaca. Kemudian mengecup bibir James secara bertubi-tubi.
"WHAT THE F*CK!!!!" teriak Anna dari ambang pintu, tas yang ia tenteng meluncur ke lantai begitu saja. Terkejut melihat pemandangan tersebut, apalagi ia sudah mendengar daddy-nya melamar temannya sendiri.
Apa-apaan ini!! Anna memandang keduanya dengan tatapan tajam dan penuh amarah.
Suara Anna mengejutkan pasangan yang sedang di mabuk asmara itu. Honey seketika turun dari gendongan James. Ia menundukkan kepala, rasa malu dan gugup tentu saja langsung menyerang perasaannya. Ingin mendekati Anna tapi di tahan James.
James memang terkejut, tapi ia tetap dengan wajah datarnya.
"Kenapa harus Honey, Dad?!" tanya Anna dengan perasaan kecewa. "Apakah tidak ada wanita yang lebih tua darinya? Atau kau bisa mencari wanita seumuran saja! Kenapa harus dengan temanku sendiri!" Anna menatap ayahnya dengan pandangan kecewa berat.
James menghela nafas panjang sebelum berbicara, "aku sangat mencintai Honey, begitu juga sebaliknya. Kami saling mencintai. Kami sama-sama single lalu apa salahnya?" jawab James dengan nada santai, bukan berarti ia tidak memikirkan perasaan putrinya, hanya saja ia merasa ini adalah keputusan terbaik, menikahi wanita yang sangat ia cintai.
"Anna, aku tahu hubungan kami mengadung pro dan kontra di pandangan sebagian orang karena usia kami terpaut jauh. Tapi ... Anna, aku sangat mencintai Daddy-mu, jadi aku mohon, berikan kami restu. Aku berjanji akan menjadi ibu tiri yang baik untukmu, dan akan selalu menyayangimu seperti anakku sendiri," ucap Honey dengan serius dan tulus sembari mendekati Anna yang masih berdiri di ambang pintu dengan segala amarahnya.
"Oh ... shiit! Ibu tiruku adalah sahabatku sendiri! Ini gila!" umpat Anna menatap marah pada Honey.
"Iya ini memang gila! Kau gila, aku gila, James juga gila!" sahut Honey sambil tersenyum menggoda Anna yang masih marah padanya. Ia berusaha mencairkan suasana yang menegangkan ini.
James bersedekap di dada, menatap dua wanita itu tengah berbicara. Sebenarnya jantungnya saat ini berdebar-debar karena takut jika Anna tidak memberikan restu.
Anna menghela nafas berat, lalu menatap Daddy-nya dan Honey secara bergantian., "jadi sudah berapa bulan?" tanya Anna dengan serius. Ia pikir kalau Honey telah hamil dengan ayahnya.
"Apanya yang berapa bulan?" tanya Honey, tidak paham.
"Kau hamil 'kan?" tuduh Anna.
"Gila! Daddy-mu itu sangat kolot, bahkan tidak mau menyentuhku walau aku sudah berusaha untuk menggodanya! Bagaimana bisa aku hamil!" jawab Honey sangat kesal pada temannya itu.
"Cih! Berarti kau kurang gatal!"
"Oh ... shitt!" Honey mengumpat sangat elegan.
Ngakak sama Honey 🤣🤣🤣
Like, komentar, vote, dan hadiahnya jangan lupa! 😍