Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.
Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.
Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.
Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 11 : Kehebohan
"Itu benar-benar warna kuning! Zhang Yu memicu sinar warna kuning dan tampak lebih terang dari milik Zhang Feng. Mungkinkah dia juga berada di tingkat ahli bintang dua?"
Kehebohan terjadi di antara para penonton. Mereka yang semula memandang rendah Zhang Yu seperti dibungkam dengan hasil yang mengejutkan.
Sebagian besar orang terdiam dengan mulut membeku. Ingin bicara pun mereka seperti merasa malu.
Namun itu tidak berlaku untuk Zhang Long dan Zhang Bing. Dua saudara itu tertawa begitu senang menunjukkan kebanggaan.
"Kalian semua yang merendahkan putraku, lihat dan saksikan bagaimana dia beraksi. Kalian berpikir dia sampah? Huh! Bagaimana mungkin putra seorang Zhang Long adalah sampah!" Zhang Long berkata dengan wajah yang terdongak ke atas. Selama ini semua orang terus merundung dirinya karena Zhang Yu tak bisa berkultivasi. Kini adalah waktu di mana ia kembali mengangkat wajahnya di depan semua orang.
"Tetua Kedua, apa Zhang Yu benar-benar ada di tingkat ahli bintang dua?" tanya Zhang Zhou yang tak begitu jauh dari tempat Zhang Long.
Zhang Long pun tersenyum tipis. "Kau akan tahu nanti, Tetua Keenam."
Zhang Zhou tidak lagi bertanya. Tapi tampak jelas wajahnya yang menyimpan begitu banyak pertanyaan.
...
Di tempat juri, Xuan Yin terus memperhatikan Zhang Yu. Tidak dipungkiri dia agak tertarik dengan cerita pria itu dan julukan sampahnya.
Padahal dia sangat yakin Zhang Yu bukan sampah. Terbukti saat mereka berada di lembah bunga. Tepatnya saat Zhang Yu mengeluarkan energi kekuatannya kala bersiap menghadapi dirinya.
Auranya hanya sedikit lebih lemah darinya yang berada di tingkat master bintang satu. Jadi seharusnya dia berada di tingkat ahli bintang delapan atau bahkan bintang sembilan.
Entah ada apa dengan mata orang-orang ini. Bagaimana mungkin dengan kultivasi seperti itu masih disebut sampah.
Hem...
"Sebenarnya apa yang dia rencanakan?" Xuan Yin jadi ingat dengan kesepakatan di antara mereka kemarin malam.
Zhang Yu meminta dirinya membela dan berdiri di belakangnya. Ini sangat aneh karena melihat dari skala lawan harusnya dia dapat mengalahkan mereka.
"Pria ini ... Aku benar-benar tidak bisa menebak jalan pikirannya?!"
...
Kembali ke atas panggung pertarungan.
Setelah menyalurkan energi kekuatannya dan berhasil memicu sinar berwarna kuning, Zhang Yu melangkah kembali ke kerumunan generasi muda dengan tatapan linglung tetua keempat.
Zhang Yan, pria setengah baya itu masih sulit percaya jika Zhang Yu yang dahulu sampah kini telah berubah.
Dia berdehem dengan suara nyaring lalu mencatat nama Zhang Yu dalam daftar kelompok tingkat pertama. "Ayo ayo! Jika kalian tidak ada yang maju lagi aku akan menutup tahap ini dan kalian tidak akan bisa ikut dalam acara kedewasaan."
Kalimat Zhang Yan berhasil mendorong keinginan mereka. Satu persatu, dua puluh delapan orang maju secara bergantian. Sekitar enam puluh persen dari mereka masuk dalam kelompok tingkat kedua, yakni tingkat pemula. Sementara sisa empat puluh persen menyusul Zhang Yu dan Zhang Feng di kelompok tingkat pertama.
"Baiklah, kalian kembali terlebih dahulu ke tempat tunggu. Satu persatu akan mendapat giliran. Tapi kelompok tingkat kedua, kalian akan lebih dulu bertanding." Zhang Yan mengingatkan mereka.
Tahapan acara kedewasaan adalah babak kualifikasi bagi kelompok tingkat kedua. Dari jumlah keseluruhan, akan ada empat orang yang terpilih dan lanjut ke babak selanjutnya. Yakni tahap utama, yang kemudian harus berhadapan dengan peserta kelompok tingkat pertama dalam sistem pertarungan satu lawan satu.
Zhang Yu kembali ke tempat duduknya yang berada di belakang. Karena dirinya masuk dalam kelompok tingkat pertama jadi tidak harus mengikuti babak kualifikasi dan bisa bersantai.
Tapi entah siapa memanggil, tiba-tiba Zhang Ying sudah duduk beberapa kursi di sampingnya.
"Sudah berapa lama kau bisa berkultivasi?" tanya gadis itu. Dagunya terangkat lurus ke arah panggung seolah tak melihatnya. Tapi pertanyaan ini sudah sangat jelas ditujukan untuk siapa.
Zhang Yu tersenyum mencibir. "Itu tidak penting."
Huh!
"Aku hanya bertanya. Jangan berpikir setelah kau bisa berkultivasi dan mencapai tingkat ahli aku akan menyesal telah memutuskan kontrak pernikahan. Tidak akan! Aku tidak akan menyesal! Karena kau sama sekali bukan tipe pria yang aku inginkan." Setelah mengatakan hal itu, Zhang Yin bangkit dari tempat duduk itu dan kembali ke tempat duduk di depan.
Zhang Yu hanya tersenyum miring. Ia sama sekali tidak menyayangkan kontrak pernikahan yang batal. Ia juga tidak menyesal.
Pada saat yang sama, Tetua Keempat kembali ke atas panggung pertarungan setelah sebelumnya menghampiri Patriark yang ada di tempat juri. Matanya terus menatap ke lembaran kertas di tangannya.
Meski tidak melihat secara langsung, semua dapat menebak jika itu adalah daftar peserta yang telah diacak dan sudah berpasang-pasangan dengan lawan masing-masing.
"Peserta pertama ...." Zhang Yan melirik ke arah tempat tunggu peserta. Setelah beberapa menjeda kalimatnya dia pun menyerukan dua nama yang akan bertarung pertama.
"Zhang Ying dan Zhang Xiu! Silakan naik ke atas panggung pertarungan."
Mendengar namanya disebut, Zhang Ying yang baru saja duduk dengan segera berdiri sambil mengeluarkan pedang.
"Ying'er, kau pasti bisa lanjut ke babak selanjutnya!" Zhang Feng mengepalkan tangan dan memberi semangat.
Zhang Ying tersenyum. "Kakak Feng tenang saja. Aku pasti menang dalam pertarungan ini."
Setelah berkata, Zhang Ying naik ke atas panggung pertarungan. Di sana sudah ada Zhang Xiu yang sudah siap dengan tombaknya.
"Kalian siap?" tanya Zhang Yan ketika kedua peserta sudah saling berhadapan.
Zhang Ying mengangguk. Begitu pula dengan Zhang Xiu.
Karena kedua pihak telah mengatakan kesiapannya, Zhang Yan memberi aba-aba dan berseru dengan lantang.
"Mulai!"
Dengan satu kata itu kedua orang di atas panggung langsung melesat. Pedang dan tombak berduel hingga menimbulkan suara nyaring.
Lima tarikan nafas berlalu. Duel sengit antara Zhang Ying dan Zhang Xiu masih berlangsung. Keduanya tak ingin kalah dan saling serang. Tampak seimbang.
Namun, hal itu ternyata tidak bertahan lama. Seiring berjalannya waktu, jarak di antara mereka semakin kentara. Meski sama-sama berada di tingkat pemula bintang sembilan, tapi Zhang Xiu baru saja mencapainya beberapa minggu sebelumnya. Pondasinya masih terlalu lemah!
Sementara Zhang Ying, dia dapat melihat kesempatan dengan baik. Mengambil keputusan yang tepat dan mengakhiri pertarungan dalam satu serangan fatal.
Trank!
Tombak di tangan Zhang Xiu terpelanting keluar dari panggung pertarungan. Pria 21 tahun itu terduduk dengan wajahnya yang berkeringat dan pucat.
"Pemenang pertandingan pertama adalah Zhang Ying!" Zhang Yan melompat ke atas panggung pertarungan dan langsung mengangkat tangan Zhang Ying.
Gadis itu tersenyum puas ketika disahkan sebagai pemenang pertarungan. Dia lalu kembali ke tempat duduknya dan ketika berjalan matanya tak bisa lepas dari sosok Zhang Yu.
Zhang Yu balik menatapnya datar. "Selamat karena memenangkan pertarungan."
Kening gadis itu langsung mengerut mendengar kalimat Zhang Yu. Satu detik kemudian dia mendengus pelan. "Aku tidak butuh ucapan selamat dari mu!"
"Jika begitu, anggap saja kau tidak pernah mendengarnya."