Anak Yang Malang

Melihat kedatangan Nadia dan Ibunya ,Karina tak kuasa menahan tangisannya.

"Nad....Nenek Nad....hiks...hiks...hiks".

Nadia yang melihat kesedihan Karina pun meminjamkan bahunya untuk jadi sandaran sabahatnya itu.

"Sabar ya Karin....Nenek pasti sembuh,Kita do'akan nenek sehat dan ceria lagi".

"Iya nak....kamu yang sabar ya,Ibu nggak bisa bantu banyak.Ibu Nadia mencoba menenangkan Karina.

"Kamu belum makan kan?Ibu bawa makanan Buat kalian berdua ,sana makan dulu biar Nenek ibu yang jaga".

"Terimakasih tante,terimakasih Nad....".

"Karin...gimana keadaan nenek?kenapa bisa nenek sampai sakit?terus tadi kamu kesini dibantu siapa?ayah dan ibumu mana?".

Karin yang ditanya seperti itu semakin menangis sesenggukan.

'Nad....sekarang aku udah tau kenapa ayah dan ibuku membenciku! Ternyata aku pembawa sial nad !!! Sekarang nenek sakit juga karenaku nad,,,aku nggak pantas buat siapapun ,aku pembawa siallllllll!!!!".

"Hiks....Hiks...Hiks...aku pembawa sial nad untuk semuanya,aku tak pantas hidup,semua orang terdekatku akan kena sial nad,,,,hiks...hiks...hiks..".

"Nadia yang mendengarnya ikut meneteskan air mata"

Nadia tau gimana perjuangan Karina dari kecil yang tak disayangi kedua orang tuanya.

"Kasian sekali kamu nad....semoga kamu kuat menjalani ini semua dan nenek segera sembuh "do'a nadia dalam hati".

"Karinnnn....tidak ada anak pembawa sial seperti kata orang tuamu katakan.

"Kamu harus tunjukin, kamu bisa sukses tanpa mereka".

"Sekarang kita berdo'a untuk kesembuhan nenek ,ucap Nadia sambil mengelus punggung Karina agar lebih tenang .

Karina yang sudah mulai tenang melihat nenek yang masih belum sadar .

"Karina memegang kedua tangannya sambil berucap,"Nenek ini Karina,Nenek harus sembuh,hanya Nenek yang Karina punya" ucap Karina sambil meneteskan air matanya "

Nadia dan Karina yang sedang sama-sama diam dengan pikiran masing-masing,mendengar ada yang mengetuk pintu.

"Selamat sore Semuanya,,,Sapa Dokter Aditya dan perawat dengan ramah .

"Sore juga Pak Dokter....Sus jawab Nadia.

Dokter Aditya memasuki ruangan untuk mengecek keadaan Bu marni dan membicarakan soal penyakitnya sedangkan Suster mengganti cairan Infus yang sedikit lagi habis.

Dokter Aditya mengajak Karina berdiskusi tentang perawatan Bu marni selanjutnya.Dokter Aditya mengajak Karin agar menjauh sedikit dari tempat tidur pasien.

"Begini Karin....Setelah hasil pengecekan semuanya keluar ,Bu marni akan mendapatkan perawatan intensive,Yang artinya ada penyakit serius yang melemahkan tubuhnya ,faktor usia juga sangat mempengaruhi ".

Karin yang mendengar itu meneteskan air mata.

"Apa nenek bisa sembuh Dok?Apa kemungkinan penyakitnya hilang total?lakukan semuanya Dokter yang penting Nenek saya sembuh....Mohon Karina pada Dokter Aditya ".

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin Karin,Kamu harus sabar dan berdo'a untuk kesembuhan nenek".

Dokter Aditya pamit untuk mengecek Pasien lainnya.

"Karina baru teringat tentang Biaya perawatan Nenek selama diRumah Sakit ,Uang yang Karina punya pasti nggak akan cukup,mau minta tolong sama keluarga Nadia tapi nanti merepotkan ".

Karina yang beralasan mencari cemilan menitipkan Nenek kepada Nadia karena Ibunya Nadia sudah pulang kerumahnya.

Saat keluar ruangan justru Karina ketempat Administrasi untuk menanyakan biaya perawatan Neneknya.

Karina yang kebingungan mencoba menelpon ayahnya tapi tak diangkat,mau memakai ATM neneknya tapi tidak tau pin ATM nya .

"Dokter Aditya yang melihat Karina ada ditempat administrasi pun menyapa".

Hai Karina ada apa?Karina lalu menarik Dokter Aditya agak menjauh.

"Begini Dok...sebenernya tentang biaya perawatan Nenek saya,saya bingung! karena saya tidak tau Pin ATM nenek saya,apa Pak Dokter bisa bantu saya dulu,nanti kalau Nenek udah sadar saya akan ganti Dok " .

"Dokter Aditya yang melihat ketulusan Karina dalam merawat neneknya itupun takjub,anak seremaja Karina tapi sudah harus menanggung masalah berat seperti ini".

"Baiklah Karina,Saya akan membantu Biaya perawatan untuk awal saja,setelah nenek siuman ,Kita bicarakan lagi.

Akhirnya Karina lega karena ada yang membantunya."

"Terimakasih Pak Dokter Aditya atas bantuannya.

Tanpa sengaja perut Karina berbunyi karena memang belum makan malam,Aditya yang mendengarnya tersenyum dan membuat Karina malu karena bunyi perutnya."

"Permisi ya Pak Dokter,,,,,,teriak Karina sambil berlari kekantin,Aditya yang melihatnya tersenyum sambil bergumam....."lucuuuuuu".

Sedangkan ditempat lain Handoko memarahi karyawannya karena terus-terusan merugi dan penjualan turun drastis ditambah dengan banyaknya komplain dari para customernya.

"Bagaimana ini bisa terjadi ????penjualan turun sampai 50% ,Team Marketing...bisa jelaskan ada apa ini?????Terus komplain juga banyak sekali ,Handoko mencecar semua staff bagian

"Begini Pak...saya mendengar dari beberapa Customer yang biasa beli di Perusahaan kita,mereka kecewa karena kwalitas kita sekarang menurun ,awalnya saya nggak percaya tapi setelah ada customer lain komplain dengan hal yang sama ,saya jadi kawatir soal kebenarannya,apakah benar kwalitasnya berubah pak?sedangkan harga saja bukannya kita baru menaikkan 10%?Team Marketing mencoba menjawab berdasarkan apa yang terjadi dilapangan.

Setelah Team Marketing berbicara seperti itu ,dipanggillah Team Purchasing untuk menjelaskan barang ,apakah benar kwalitasnya turun?apakah barangnya berubah?

Pak taufik mewakilinya Divisinya,sudah menyiapkan data yang akurat.

Begini pak...semua barang yang kita sediakan sudah seperti biasa kwalitasnya,hanya saja dari laporan Team Complaint ,banyak sekali Complaint terjadi itu ada pada Hydraulic nya pak!setelah dibandingkan dengan sebelumnya ,sekilas tidak ada perbedaan tapi bila dicermati memang berbeda,mungkin ini pak penyebabnya!

"Baiklah besok panggilkan Perusahaan suplier Hydraulic nya ,Semua bagian harus mewakili 1 orang yang tau.permasalahannya".Handoko mengakhiri Meeting dadakannya yang penuh Emosi.

Siapa yang coba-coba bermain denganku !!!!!!!!