Brittany Moon tidak pernah menduga pernikahannya dengan tunangannya Ralph Smith akan batal karena Ralph lebih memilih bersama Clara William yang jatuh sakit disebabkan kelelahan sehingga dirawat di rumah sakit daripada memenuhi janji suci mereka dalam ikatan pernikahan.
Saat hati Brittany terluka akan sikap Ralph yang membatalkan acara pernikahan mereka demi Clara, dihari itulah Brittany tak sengaja dipertemukan dengan seseorang yang juga sedang kesulitan dikarenakan kekasihnya meninggalkannya dihari pernikahan mereka.
Nama pria itu adalah Adam Bennet, seorang pengusaha kaya raya yang merupakan pemilik perusahaan distributor jam mewah diberbagai penjuru dunia.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita ini, saksikan terus disetiap babnya ya 🤝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Berubahnya Rencana
Brittany segera menelpon Adam Bennet seusai dia menemui Ralph Smith di ruangan kerjanya.
Suara telpon diangkat dari arah seberang.
Brittany langsung menyapa cepat.
"Hallo, Selamat pagi, tuan Bennet", sapanya ramah.
"Selamat pagi..., siapa ini ?" sahut suara Adam dari balik telepon.
"Maaf, aku Brittany Moon, kita pernah membuat kesepakatan digedung pernikahan kemarin, kuharap kamu tidak melupakannya, tuan Bennet", ucap Brittany.
"Oh, astaga !? Aku baru tahu kalau ini nomer teleponmu, ada apa nona Brittany, kamu menelponku pagi-pagi sekali ?" tanya suara Adam.
"Apa kamu tidak menyimpan nomerku, tuan Bennet ?" ucap Brittany.
"Maaf, aku baru saja menerima nomermu saat kamu menelponku sekarang, karena itu aku tidak memiliki nomer teleponmu dan tidak menyimpannya, kamu mendapatkan nomerku apa dari Louis ?" tanya suara Adam.
"Ya, tuan Bennet", sahut Brittany. "Kemarin Louis memberiku kartu nama milikmu lalu aku menyimpannya", sambungnya.
"Oh, ya, aku mengerti", sahut suara Adam.
"Aku menelponmu hendak memberitahukan padamu tentang rencana kita untuk menunjukkan hubungan kita secara publik, kemarin kamu bilang akan menjemputku ditempat kerja, bukan", ucap Brittany.
"Ya, benar, aku memang akan menjemputmu pulang kerja, apa kau akan pulang sekarang karena itu kamu menelponku, nona Brittany ?" sahut suara Adam.
Brittany menggeleng cepat lalu berjalan ke arah jendela ruangan kerjanya.
"Tidak, aku tidak pulang sekarang", sahut Brittany.
"Lantas kenapa kamu menelponku kalau begitu ?" tanya suara Adam terdengar serius.
"Masalahnya sekarang, aku berubah rencana, jangan menjemputku sekarang ditempat kerja, tuan Bennet", ucap Brittany.
"Kenapa ? Apa kau mengurungkan kesepakatan kita ?" tanya suara Adam.
"Tidak, tidak, tidak, bukan begitu maksudku", sahut Brittany.
"Lalu ?" tanya suara Adam singkat.
"Aku akan mengisi acara pada gala dinner perusahaan Alfa besok malam, dan aku mengubah rencanaku sekarang, kuharap kamu datang ke acara gala dinner besok malam", jawab Brittany.
"Gala dinner ?" sahut suara Adam.
"Ya, akan ada acara gala dinner besok malam yang diselenggarakan oleh perusahaan Alfa, tempatku bekerja, dan aku ditugaskan untuk menggantikan Clara yang menjadi bintang utama perusahaan lantaran dia masih dirawat di rumah sakit", ucap Brittany.
"Oh, begitu ya, tidak masalah buatku, aku akan datang besok malam di acara gala dinner perusahaan Alfa, aku akan menanyakan hal ini pada Louis, apakah aku juga diundang di acara ini", sahut suara Adam.
"Kau juga diundang, tuan Bennet ?" tanya Brittany tertegun.
"Entahlah, aku juga tidak tahu sebab urusan seperti ini, Louis lah yang menangani semuanya", sahut suara Adam.
"Tapi kamu akan datang, bukan ke acara gala dinner besok malam meski perusahaan Alfa tidak mengundangmu", kata Brittany.
"Ya, aku akan datang ke acara gala dinner besok malam demi dirimu, nona Moon", sahut suara Adam.
"Aku akan mengirimkan kartu undangan kepadamu ke alamat kantormu, atau ke alamat rumahmu, tuan Bennet", sambung Brittany.
"Jika kamu mengirimkan ke alamat rumahku maka kau akan datang secara pribadi untukku, nona Moon", ucap suara Adam terdengar menggoda.
"Oh, tidak, sebaiknya aku akan mengirimkannya lewat alamat tempatmu bekerja saja, tuan Bennet", sahut Brittany.
Brittany melangkah kembali ke arah meja kerjanya lalu mengambil kartu undangan acara gala dinner dari atas meja.
"Tolong kirimkan padaku alamat tempatmu bekerja, lewat email atau melalui pesan", pinta Brittany sembari mengamati kartu undangan acara gala dinner yang ada ditangannya dengan seksama.
"Ya, baiklah, aku akan mengirimkan dua alamat sekaligus kepadamu, lewat pesan, nona Moon", sahut suara Adam dari balik telepon.
"Terimakasih, tuan Bennet", ucap Brittany.
"Sama-sama, nona Moon... Semoga harimu menyenangkan, oh, iya, kau akan pulang kerja kira-kira jam berapa ?" kata suara Adam.
"Mungkin sekitar jam tiga sore, karena aku harus mempersiapkan lagu untuk besok malam di acara gala dinner nanti", sahut Brittany.
"Ya, baiklah, selamat bersenang-senang, dan nikmati harimu, nona Moon", ucap suara Adam.
Tut... Tut... Tut... !
Terdengar suara panggilan telepon dari arah Adam Bennet berakhir seusai laki-laki itu mengucapkan salam pada Brittany.
Brittany masih berdiri terdiam didepan meja kerjanya, pandangannya tertuju lurus pada kartu undangan ditangannya.
Sebuah pesan singkat masuk ke dalam kotak pesan pada layar ponsel pribadi milik Brittany Moon.
Brittany Moon segera membukanya dan membaca isi pesan tersebut.
"Ternyata alamat tempat tinggal tuan Bennet berada di area pemukiman elite, sedangkan alamat tempat dia bekerja cukup dekat dari kantor Alfa", ucap Brittany.
Brittany meletakkan ponsel miliknya ke dalam saku bajunya lalu berpikir sesuatu.
"Apa sebaiknya aku mengirimkan sendiri kartu undangan gala dinner ini ke alamat tempat kerja, tuan Bennet !?" tanyanya pada dirinya sendiri.
...***...
Brittany tersenyum simpul lalu meraih tas miliknya, berjalan cepat keluar ruangan kerjanya.
Tampak Brittany melangkah pergi, meninggalkan ruangannya menuju lobi utama kantor Alfa.
"Brittany !" sapa seorang perempuan sembari melambaikan tangannya.
Brittany menghentikan langkah kakinya seraya menolehkan pandangannya ke arah seorang perempuan yang berlarian ke arahnya cepat.
"Kau akan pergi kemana ?" tanya perempuan berbusana blus hijau cerah dengan rok panjang warna putih gading pada Brittany.
"Aku mau keluar sebentar, ada hal yang perlu aku urus diluar, kenapa ?" ucap Brittany.
"Maaf, aku tahu ini tidak mudah untukmu, karena harus menggantikan Clara pada acara gala dinner nanti, seharusnya Ralph tidak bertindak semaunya terhadapmu, Brittany", kata perempuan itu.
"Tidak apa-apa, Lisa", sahut Brittany.
"Bagaimana bukan masalah bagimu !?" tanya Lisa tercengang kaget. "Ralph bahkan tega meninggalkanmu di hari pernikahan kalian demi menemani Clara, wanita lain, yang notabene, dia bukan kekasih Ralph", sambungnya antusias.
"Yah, aku tahu itu, tapi aku menganggap tugas dari Ralph ini adalah sebuah pekerjaan saja, tidak lebih bagiku", sahut Brittany.
Terlihat Brittany bersikap tegar, seakan-akan tidak ada sesuatu yang terjadi padanya dan Ralph, meski kenyataannya, semua orang tahu bahwa acara pernikahannya dengan Ralph Smith batal sedangkan hatinya harus tersiksa karena menanggung rasa malu yang sangat terhadap sikap mantan tunangannya itu, tetapi Brittany menyembunyikan rasa sakitnya dengan sikap biasa saja dan tetap dirinya menerima permintaan Ralph untuk menggantikan Clara William tampil pada acara gala dinner besok malam.
Brittany menghela nafas panjang lalu tersenyum sekilas.
"Lalu untuk apa kamu mencariku ? Apa ada pekerjaan yang mesti aku kerjakan sekarang ?" tanya Brittany.
"Untuk acara gala dinner nanti, kau harus tampil menyanyi, mengisi acara besok malam, dan aku ingin memberikanmu catatan lagu-lagu yang akan kau nyanyikan, Brittany", sahut Lisa.
Lisa menyerahkan sebuah map plastik warna merah berisi kumpulan lagu-lagu untuk acara gala dinner perusahaan Alfa kepada Brittany.
Brittany menerima map tersebut sembari menatapnya dingin tanpa berkeinginan melihatnya sedikitpun.
"Baiklah, aku telah menyelesaikan tugasku dan menyerahkan map ini padamu, aku harus kembali ke ruangan kerjaku, tadi aku mencarimu di ruanganmu dan melihatmu tak sengaja, berjalan kemari, Brittany", kata Lisa.
"Ya, terimakasih, Lisa", sahut Brittany.
"Jangan lupa fitting gaun untuk persiapan besok malam, datang ke ruangan kostum dilantai atas setelah urusanmu selesai hari ini !" kata Lisa.
Lisa berjalan seraya melambaikan tangannya ke arah Brittany lalu pergi menuju ke ruangan kerjanya yang berdekatan dengan ruangan lobi utama kantor Alfa.
Brittany masih berdiri termenung saat Lisa berlalu pergi.
Hati Brittany terasa sakit ketika melihat map berisi kumpulan lagu-lagu yang harus dinyanyikannya untuk acara gala dinner besok malam.
Berperan sebagai Clara William saat menyanyikan lagu-lagu populer pada acara gala dinner besok malam dan bukan sebagai dirinya sendiri, seorang Brittany Moon, membuat dada gadis itu seolah-olah tercabik-cabik perih atas perlakuan yang memalukan dirinya ini.
Bagaimana harga dirinya harus ditaruh dibawah telapak kakinya sendiri dan menamparnya berulangkali.
Brittany Moon ingin rasanya membuang map plastik yang ada ditangannya itu, jauh-jauh ke dalam tong sampah lalu menimbunnya ke liang lahat supaya dia tidak pernah melihatnya lagi.