Kihana Betaria Lutfi terpaksa menerima perjodohannya dengan pria yang sangat ia benci.
Ayahnya mengatakan jika keluarga nya memiliki hutang pada keluarga Dude yang tidak bisa di lunasi dan keluarga Dude menginginkan Hana menjadi istri dari anak pertama mereka bernama Reynan Dude yang juga merupakan guru di tempat Hana sekolah.
Pernikahan mereka di rahasiakan dari seluruh guru dan pihak sekolah karena Hana tidak ingin di keluarkan dari sekolah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Setelah Maghrib mereka makan bersama di ruang makan. Hana adalah putri tunggal Lutfi dan Revi. Mereka pernah memiliki anak laki-laki dan saat berusia 7 tahun ia meninggal dunia karena demam berdarah, saat itu usia Hana masih sekitar 1 tahun. Jika anak laki-laki nya masih ada mungkin usianya sudah seumuran dengan Rey. Karena dulu Rey dan Ronald berteman akrab.
Setelah selesai makan malam mereka mengobrol di ruang tengah. Mereka membahas acara pernikahan mereka yang akan di laksanakan saat ulang tahun Hana yang kw 18 tahun.
"Pa, Ma, pak Rey. Tapi Hana minta kalian harus bisa memastikan kalau nggak ada yang boleh tau pernikahan kita. Hana nggak mau di keluarkan dari sekolah. Hana nggak mau denger omongan yang tidak-tidak!"
"Kamu tenang saja Hana, saya akan memastikan jika tidak akan ada pihak sekolah yang mengetahui pernikahan kita." jawab Rey.
"Iya, kamu harus percaya bahwa om Dude dah Reynan pasti bisa menjagamu jikapun ada orang yang mengatakan hal yang tidak-tidak tentang dirimu, mereka pasti akan siap membelamu!" balas Lutfi.
Mereka semua mengangguk mendengar perkataan Lutfi.
"Papa benar, aku tidak akan pernah membiarkan orang lain menyakiti hatimu!"
"Terus Miss Maura bagaimana?" tanya Hana lagi. Ia masih saja memikirkan hubungan Rey dan Miss Maura meskipun Rey sudah mengatakan ia dan Maura tidak memiliki hubungan.
"Astaga Hanaa! Aku kan sudah katakan tidak memiliki hubungan apapun dengan Maura kamu mengerti tidak sih. Hal yang tadi kamu lihat itu aku sudah menjelaskanya bukan." kata Rey frustasi.
Revi dan Lutfi yang mendengar hanya diam. Mereka tidak mengerti apa yang membuat Rey dan Hana berdebat.
"Ya ya ya! Percaya deh. Tapi kalau sampe ketahuan lagi bapak sama Miss Maura cium-ciuman kaya tadi liat aja!" kata Hana dengan tatapan tajam.
Rey menatap wajah kedua orang tua Hana yang seperti meminta penjelasan. Rey pun akhirnya menjelaskan apa yang membuat Hana salah paham terhadapnya.
Setelah selesai pembahasan pernikahan mereka seminggu lagi. Kedua orang tua Hana masuk kedalam kamar.
Kini hanya tinggal Rey dan Hana yang sudah berpindah ke ruang tamu.
Rey menarik Hana kedalam pelukannya. Ia mencium aroma shampo dari rambut panjang Hana. Hana juga menghisap dalam-dalam aroma tubuh Rey yang menenangkan.
"Hhh, aku masih nggak nyangka kalau bisa secepat ini suka sama bapak. padahal aku tadinya benci banget sama bapak!"
Mendengar perkataan Hana Rey terkekeh. "Hahaha, makanya kalau benci sama seseorang jangan berlebihan. Akhirnya sekarang kamu cinta Kan sama guru yang kamu benci."
"Emm!" Hana menggeleng. "Kalau cinta aku rasa belum. Karena baru beberapa jam kita bersama. Tapi aku mulai suka dan nyaman sama bapak." Jelas Hana.
Mendengar pengakuan Hana, Rey sedikit kecewa. Tapi ia bisa memakluminya. Tapi ia akan berusaha menumbuhkan cinta di hati Hana. Rey membelai rambut panjang Hana dengan lembut. "Aku akan membuatmu mencintaku!" kata Rey lirih.
Mendengar perkataan Rey, Hana merasa tidak enak. Ia yakin jika Rey pasti sedih mendengar dirinya tidak mencintai Rey.
Hana mendongakkan wajahnya dan menatap mata Rey. "Belum ada cinta saat ini bukan berarti tidak akan cinta kan. Aku yakin jika aku akan mencintai bapak jika bapak bisa memperlakukan aku dengan baik. Bukan memperlakukan aku dengan semena-mena seperti kemarin-kemarin." kata Hana dengan bibir mengerucut. Hana mengusap-usap dada bidang Rey yang menurutnya sangat pelukabel.
Rey tersenyum simpul lalu meraih tengkuk Hana dan mendekatkan wajah mereka. Rey melumat bibir Hana dan memeluk Hana dengan erat seolah tak ingin melepaskannya. Hana membalas lumatan Rey dan membuka mulutnya agar Rey bisa leluasa menjelajahi bagian dalam mulutnya.
"Emmh!" desahan Hana keluar karena Rey meremas dadda nya dengan kuat.
Mereka sama-sama menutup mata menikmati ciuman yang memabukkan. Rey benar-benar terbawa suasana sampai-sampai lupa jika saat ini sedang berada di rumah calon mertuanya.
Rey mendorong tubuh Hana sampai berbaring diatas sofa dan membuatnya lebih leluasa menyentuh tubuh Hana.
"Engh!" Hana kembali melenguh karena sentuhan dari tangan kekar Rey.
Lutfi yang akan mengambil kacamatanya di ruang tengah mendengar lenguhan Hana langsung menuju ke ruang tamu.
Betapa terkejutnya ia saat melihat pemandangan di sofa. Hana dan Rey dalam posisi yang intim dan tangan Rey yang menggerayangi tubuh bagian atas Hana.
Ia tak bisa membiarkan hal ini. Lutfi memutuskan untuk mengusir Rey karena tak ingin mereka melakukan hal yang lebih dari ini sebelum menikah.
"Eghem!" Lutfi sengaja berdehem dengan kuat hingga membuat kedua sejoli yang sedang di mabuk gairah itu terkejut.
Rey langsung bangkit dari atas tubuh Hana dengan jantung berdegup kencang seolah ketahuan mencuri.
Hana tak kalah terkejut melihat sang ayah berdiri di tengah-tengah pembatas antara ruang tamu dan ruang tengah dan menatap kearahnya juga Rey dengan mata tajam. Hana langsung merapihkan penampilannya yang berantakan akibat ulah Rey.
"Rey, ini sudah malam. Sebaiknya kamu pulang." kata Lutfi dengan nada dingin.
Mendengar suara dingin Lutfi, Hana dan Rey bergidik merinding.
Karena sudah tertangkap basah sudah berbuat tak senonoh pada Hana. Ia harus meminta maaf pada Lutfi. Dengan gentle Rey berdiri mendekati Lutfi.
"Pa, aku minta maaf atas kejadian ini. Maaf karena aku tidak bisa menahan diriku. Ini murni kesalahanku. Aku harap papa bisa memaafkan ku!" kata Rey saat sudah berdiri di depan Lutfi. Ia berbicara dengan menunduk menunjukan rasa hormat.
Hana hanya bisa menatap jemarinya dengan memainkan kuku nya. Ia tak berani menatap wajah sang ayah.
"Hmm, seminggu lagi kalian akan menikah. Tunggulah sebentar lagi. Jangan lakukan hal yang akan mengecewakan orang tua kalian. Sebaiknya kamu pulang sekarang. Dan jangan lakukan hal ini lagi. papa khawatir kalian tidak bisa menahan diri." kata Lutfi mengingatkan. Ia paham apa yang Rey dan Hana alami, karena ia juga pernah muda. Lutfi bersyukur karena sebentar lagi Rey dan Hana akan menikah. Jika tidak Lutfi merasa tidak tenang karena hal seperti ini pasti akan terulang lagi saat mereka hanya berdua.
"Baik pah, sekali lagi aku mohon maaf. Aku akan berusaha menahan diriku. Aku pulang dulu!" Reynan meraih tangan Lutfi dan mencium nya. Ia lalu menatap Hana yang masih tertunduk karena ketakutan.
"Hana, sebaiknya kamu tidur. Ini sudah malam, besok ada ujian kan!" kata Rey. Ia ingin Hana segera masuk ke kamar agar tidak bertatapan dengan ayahnya. Karena ia tau Hana saat ini tidak akan berani menatap sang ayah.
Hana mendongakkan wajahnya menatap Rey dan mengangguk. Ia langsung bangkit dari sofa dan berlari menuju lantai atas tanpa menatap sang ayah.
Reynan tersenyum kecut melihat Hana yang ketakutan. "Kasihan kamu! maafkan aku Hana. Membuatmu dalam keadaan seperti ini" kata Rey dalam hati. Lalu melangkahkan kakinya menuju ke luar rumah.
Lutfi mengantar Rey sampai halaman rumah. Sebelum masuk ke dalam mobil, Reynan menatap Lutfi dengan tatapan sendu.
"Pa, tolong jangan bahas hal tadi dengan Hana. Aku yakin Hana tidak berani bertemu papa karena takut. Aku yang bersalah." kata Reynan.
Lutfi mengangguk masih dengan tampang dingin dan datar. "Papa akan mengadukan hal ini pada papi mu. Papa khawatir kamu akan merusak Hana. Papa tidak percaya kamu bisa menahan diri. Sebaiknya cepat nikahi Hana."
"Maaf pa." cicit Rey dengan wajah menyesal.
"Hmm, sudah sana pulang. Hati-hati jangan ngebut."
Reynan masuk kedalam mobil dan meninggalkan halaman rumah Lutfi.
Setelah kepergian Rey. Lutfi langsung menghubungi sahabatnya Dude, ia mengadukan hal yang ia lihat tadi, ia melihat Rey sangat bringas mencumbu Hana. Lutfi mengatakan pada Dude untuk mempercepat pernikahan mereka karena tidak ingin Rey melakukan hal yang lebih dari itu pada Hana. Dude pun menyetujui usulan Lutfi. Ia juga terkejut mendengar perkataan Lutfi. Ia akan mengurus pernikahan Rey dan Hana 3 hari lagi.