NovelToon NovelToon
Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Ibrahim, ketua geng motor, jatuh cinta pada pandangan pertama pada Ayleen, barista cantik yang telah menolongnya.

Tak peduli meski gadis itu menjauh, dia terus mendekatinya tanpa kenal menyerah, bahkan langsung berani mengajaknya menikah.

"Kenapa kamu ingin nikah muda?" tanya Ayleen.

"Karena aku ingin punya keluarga. Ingin ada yang menanyakan kabarku dan menungguku pulang setiap hari." Jawaban Ibra membuat hati Ayleen terenyuh. Semenyedihkan itukah hidup pemuda itu. Sampai dia merasa benar-benar sendiri didunia ini.

Hubungan mereka ditentang oleh keluarga Ayleen karena Ibra dianggap berandalan tanpa masa depan.
Akankah Ibra terus berjuang mendapatkan restu keluarga Ayleen, ataukah dia akan menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

Ibra mengompres wajahnya dengan ice bag berisi es batu. Luka ditubuhnya tak ada apa-apa dibandingkan dengan kekhawatirannya pada Ayleen. Cewek itu pasti dalam masalah saat ini. Bodoh, harusnya tadi dia mengantar Ayleen pulang, bukan malah membawa ke basecamp. Andai saja tadi dia tak membawa Ayleen basecamp, mungkin tak akan seperti ini akhirnya. Tapi semua sudah terjadi, berandai-andai seperti apapun, tak akan bisa mengubah apa yang sudah terjadi.

Ibra meletakkan ice bag diatas meja lalu mengambil ponselnya. Mencoba menghubungi gadis itu tapi lagi dan lagi, hanya suara operator yang dia dengar. Puluhan chat yang dia kirim sejak pagi tadi, juga hanya centang satu, sepertinya ponsel Ayleen tidak aktif. Dia beralih membuka galery, melihat puluhan foto Ayleen yang ada disana.

"Aku kangen kamu Ay." Ibra menyentuh foto Ayleen yang dia jadikan wallpaper. Padahal baru beberapa jam dia tak bertemu Ayleen, tapi rasanya kangen banget. "Semoga kamu gak dapat masalah," gumamnya sambil meletakkan kembali ponsel keatas meja. Saat hendak memejamkan mata, bel apartemennya berbunyi. Mungkinkah Ayleen yang datang? Atau abangnya yang masih ingin bikin perhitungan.

Ibra turun dari sofa. Berjalan menuju pintu sambil memegangi perutnya yang terasa nyeri akibat pukulan Aydin.

Saat membuka pintu, ternyata bukan Ayleen apalagi keluarganya, melainkan Putri yang datang.

"Astaga, Bra." Pekiknya saat melihat luka memar diwajah cowok itu. Tadi dia dikabari Reza jika Ibra sedang terluka akibat dihajar kakaknya Ayleen. Tapi dia tak menyangka jika separah ini.

"Ngapain lo kesini?" tanya Ibra datar.

"Gue denger dari Reza, lo terluka. Jadi gue datang buat ngobatin lo." Putri hendak masuk tapi Ibra menghalangi dengan menggeser tubuhnya ke tengah pintu.

"Gue gak papa kok, lo gak usah khawatir. Saat ini, gue lagi pengen sendiri Put. Jadi maaf, gue gak terima tamu." Ibra hendak menutup pintu kembali, tapi Putri menahannya.

"Tunggu sebentar." Gadis itu membuka tasnya lalu mengeluarkan obat dari sana. "Ini obat pereda nyeri, minumlah."

"Terimakasih." Ibra mengambil obat tersebut lalu menutup pintu. Kembali berjalan menuju sofa lalu menjatuhkan bobot tubuhnya pelan-pelan disana.

Ibra menatap obat dari Putri sambil tersenyum getir. Dia tak butuh obat ini, dia hanya butuh Ayleen, hanya gadis itu. Tanpa berfikir panjang, dia membuang obat tersebut ke tong sampah yang ada disebelah sofa.

...----------------...

Tiga hari telah berlalu, Ibra dibuat makin galau karena tak mendapatkan kabar apa-apa dari Ayleen. Ponselnya masih tak aktif. Entah tidak diaktifkan atau dia sudah diblokir. Dan Joko bilang, semenjak hari itu, Ayleen tidak datang ke kampus. Pagi ini, meski memar diwajahnya belum hilang, dia nekat datang ke kampus.

"Kak Ibra." Dian terkejut saat baru sampai diparkiran, sudah didatangi oleh Ibra. Dahi cewek itu mengkerut melihat memar wajah Ibra.

"Bisa tolong hubungi Ayleen pakai ponsel kamu?" Ibra tak ingin berbasa basi lebih dulu, langsung mengutarakan tujuannya mendatangi gadis itu.

"Ayleen," gumam Dian.

"Iya, Ayleen. Tolong telepon dia."

"Aku juga gak bisa menghubungi dia sejak 2 hari yang lalu, Kak." Ibra berdecak pelan. Padahal harapan terakhirnya hanya Dian, tapi rupanya, cewek itu juga tak tahu kabar Ayleen. "Dia juga udah 2 hari gak masuk kuliah."

Ibra makin khawatir, apa yang sebenarnya terjadi pada Ayleen? Mengingat obrolan terakhir mereka, mungkinkah Ayleen sungguh-sungguh ingin mengakhiri hubungan? Atau gadis itu sedang dalam posisi tak bisa menghubunginya?

Gagal mendapatkan informasi dari Dian, malam hari, Ibra nekat datang ke Mezra kafe. Meski dia tak yakin Ayleen ada disana, tapi dia harus memastikan. Dan ternyata dugaannya benar, Ayleen tak ada disana. Ada 2 barista malam ini tapi keduanya cowok. Baru saja duduk, dia langsung disamperin Raka. Cowok itu melemparkan tatapan sengit padanya.

"Ngapain lo kesini?" tanya Raka sinis. "Gara-gara lo, gue kena marah Pak Asep dan hampir dipecat."

"Maaf," ujar Ibra enteng. Meski bibirnya berucap maaf, tapi wajahnya tak terlihat sungguh-sungguh, membuat Raka geram. "Ayleen gak kesini?"

"Kalo lo kesini cuma buat nyari info tentang Leen, mending pulang. Disini jualan kopi, bukan jualan informasi." Sahut Raka sambil tersenyum miring.

"Ya udah gue pesen espresso satu. Sama brownis lumer." Setelah mencatat pesanan Ibra, Raka langsung pergi. Kalau saja tak ingat pembeli adalah raja, sudah pasti Raka akan mengusirnya.

"Dia nyariin Ayleen?" tanya Abdi saat Raka menghampirinya. Sejak tadi, diam-diam dia memperhatikan interaksi antara Ibra dan Raka. Tadi dia juga langsung mengabari Aydin jika Ibra datang ke kafe.

"Iya," sahut Raka dambil menoleh kearah Ibra. "Kesel banget gue sama dia."

"Gak usah nyalahin dia. Lo juga salah. Udah tahu dapat amanah nganterin Ayleen tiap hari, tapi malah gak dilakuin. Itu namanya, lo orangnya gak bisa jaga amanah. Udah sana lanjut kerja, gue mau buatin kopi spesial buat dia." Mata Abdi masih terus fokus menatap Ibra.

"Spesial?" Raka mengerutkan kening.

"Spesial pakai sianida." Raka langsung syok. Matanya melotot dan mulutnya terbuka lebar. "Gitu banget ekspresi lo, gue becanda," Abdi sampai geleng-geleng.

"Aku kira beneran." Raka menghela nafas lega. "Soalnya Kakak kan suka sama Ayleen. Kali aja mau nyingkirin rival selamanya."

"Gue masih punya iman."

"Aamiin."

"Gak jelas," desis Abdi sambil tangannya yang memegang cangkir. Buru-buru Raka kabur daripada kena amuk seniornya itu.

Setelah pesanannya datang, Ibra tersenyum getir menatap brownis lumer. Teringat awal pertemuannya dengan Ayleen, gadis itu memberinya brownis lumer.

"Aku kanget kamu Ay."

Ibra mengambil foto brownis lumer lalu mengirimkan ke nomor Ayleen. Tak peduli gadis itu melihat pesanannya atau tidak, tiap saat, dia masih terus mengirim pesan.

Sedang apa, sudah makan, selamat tidur, selamat pagi, i love you, aku kangen. Kalimat itu tak pernah absen dia kirimkan ke nomor Ayleen. Selama 3 hari ini, mungkin jumlahnya sudah ratusan chat yang dia kirim. Meski tetap centang 1, dia tak peduli.

[ Aku lagi ada di Mezra kafe. Tempat pertama kita bertemu. Lagi makan brownis sambil mengingat ingat awal pertemuan kita. Aku kangen kamu Ay, kangen banget. ]

1
Anonymous
Kecewa
Anonymous
Buruk
Susanti Susanti
Luar biasa
Hera
👍🏻👍👍🏻
Abinaya Albab
bang Aydin pernah one night stand sama anak gadis orang /Silent/
Abinaya Albab
bener bgt Bu seblak /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
mendadak jadi macan tutul ya Ay /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
ujian malam pertama bang Ibra /Facepalm/ jngan sampai ada drama perut nyeri ternyata mau datang bulan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
maria handayani
/Shy/
Abinaya Albab
emang minta dibalang sendal si alfath ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Abinaya Albab
alfath emang agak lain sendiri di keluarganya paling sengklek /Facepalm//Silent/
Abinaya Albab
Ibra udh bawa pasukan ternyata gk ada amunisinya /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Silent/
khoirun nisa
kngn era" butterfly kya gini tapi KLO ingat sakitnya jga GK mau
Abinaya Albab
aku juga jadi ikut nangis 😭😭😭
Abinaya Albab
good job ayleen
Abinaya Albab
emang enak /Grin/
Abinaya Albab
ini kenapa bikin mewek terus sihhhhh 🥹
Abinaya Albab
duhhhhh nyesek sakit banget di tenggorokan 😭😭😭
Alieta Hariyantie
🖤
Abinaya Albab
lope sekebon Ibra 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!