Aura, gadis berusia 26 tahun yang selama hidupnya tidak pernah memahami arti cinta.
Karena permintaan keluarga, Aura menyetujui perjodohan dengan Jeno.
Akan tetapi, malam itu akad tak berlanjut, karena Aura yang tiba-tiba menghilang di malam pengantinnya.
Entah apa yang terjadi, hingga keesokan harinya Aura justru terbangun di sebuah kamar bersama Rayyan yang adalah anak dari ART di kediamannya.
"Aku akan bertanggung jawab," kata Rayyan lugas.
Aura berdecih. "Aku tidak butuh pertanggungjawaban darimu, anggap ini tidak pernah terjadi," pungkasnya.
"Lalu, bagaimana jika kamu hamil?"
Aura membeku, pemikirannya belum sampai kesana.
"Tidak akan hamil jika hanya melakukannya satu kali." Aura membuang muka, tak berani menatap netra Rayyan.
"Aku rasa nilai pelajaran biologimu pasti buruk," cibir Rayyan dengan senyum yang tertahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Sarapan bersama
Aura terbangun pagi-pagi sekali dan mendengar suara-suara berisik yang berasal dari arah dapur. Gegas ia berjalan kesana, dan rupanya mendapati Rayyan sedang berdiri dibalik kompor dan penggorengan.
"Sudah bangun?" Rayyan menyadari kedatangan Aura dan seperti biasa ia selalu menyapa wanita itu lebih dulu.
"Hmm," sahut Aura tak ramah seperti biasanya.
"Aku masak nasi goreng, kamu mau?"
Aura terdiam, sebenarnya ia malas menanggapi Rayyan tapi aroma masakan pria ini boleh juga, dan cukup menggugah selera. Lagipula, Aura sudah lama tidak makan nasi selama tinggal di Jerman. Makanan bertema nasi akan sangat jarang ia temukan di negara tersebut sehingga ia tidak mungkin menolak tawaran menggiurkan itu.
Aura pun menganggukkan kepala dan Rayyan menyunggingkan senyum karena kali ini Aura tak menolaknya.
"Sepiring nasi goreng spesial buat orang yang spesial," celetuk Rayyan saat menyajikan nasi goreng buatannya ke hadapan Aura.
"Hmm."
"Gak bilang makasih?"
"Makasih!" kata Aura datar dan mulai menyuap makanan dihadapannya.
Aura melebarkan kelopak matanya saat merasai nasi goreng tersebut. Ternyata rasanya benar-benar enak dan cukup membuatnya berselera.
"Enak?" tanya Rayyan yang sejak tadi memperhatikan Aura, ia menunggu jawaban dari bibir wanita itu.
"Biasa aja!" cetus Aura sambil kembali melahap nasi gorengnya.
Namun jawaban Aura yang disertai dengan gestur lahap saat menikmati makanan itu--cukup membuat hati Rayyan puas.
"Kamu bisa masak?"
Aura melirik Rayyan sekilas. "Gak," katanya singkat.
"Kalau gitu aku bakal sering masakin kamu. Gak apa-apa, kan?"
"Ya, boleh aja. Aku gak memaksa."
Rayyan senang sekali Aura sudah mau merespon segala pertanyaannya. Apa mungkin Aura sudah mulai memikirkan perkataannya kemarin? Atau justru ini karena andil kedua orangtua Aura yang terus mendorong Aura untuk berubah?
Sebenarnya Rayyan bisa saja memanggil maid untuk bekerja di Apartmen itu, terutama untuk membantu Aura, tapi untuk sekarang, Rayyan kira ia tidak membutuhkannya. Lagipula, ini adalah masa dimana Rayyan mau mendekatkan diri dengan Aura, jadi biarlah ia yang mengerjakan semuanya sekaligus menjaga istrinya sendiri.
"Habis ini kamu mau ngapain?" Rayyan kembali bertanya.
Aura meresponnya hanya dengan mengendikkan bahu tak acuh.
"Kita jalan-jalan, mau?"
"Enggak. Enakan di rumah."
"Aku antar ke salon?" Rayyan tau Aura butuh memanjakan diri, terlebih ia sering mendengar jika sebenarnya Aura itu sama dengan wanita lainnya yang terkadang senang ke tempat seperti itu.
"Buat apa? Aku gak perlu mempercantik diri." Aura tersenyum getir.
"Karena kamu udah cantik?" sambar Rayyan.
Mendengar itu, Aura lantas menghentikan suapannya. Perkataan Rayyan kali ini sedang menanyainya, atau justru menggombalinya dengan cara seperti itu? Aura menyahut demikian bukan karena dia merasa sok cantik, tapi baginya buat apa dia mempercantik diri jika dia sendiri sudah tidak mempunyai semangat untuk melakukan hal semacam itu.
"Aku gak mau kemana-mana." Akhirnya, Aura lebih memilih menyahut demikian.
Rayyan pun mengangguk samar, dia tak mau terlalu banyak bertanya lagi sebab dia juga takut Aura merasa tak nyaman dengan segala pertanyaannya.
Rayyan ikut makan nasi goreng disatu meja yang sama dengan yang Aura tempati. Mereka selayaknya melakukan sarapan bersama.
Jujur saja, keadaan ini sudah cukup bagi Rayyan. Melihat Aura baik-baik saja dan tidak membantahnya, Rayyan sudah merasa bahagia, ia tidak mau berharap terlalu jauh misal mengharap perasaannya akan dibalas oleh wanita itu.
Rayyan tau itu akan sulit mengingat sikap Aura yang keras dan hal buruk yang sudah terjadi diantara keduanya.
Aura tampak meletakkan sendok, ia telah selesai dengan makanannya. Aura lantas berlalu meninggalkan Rayyan yang masih sibuk mengunyah. Aura pergi tanpa mengucap sepatah katapun lagi, menyisakan Rayyan yang menghela nafas panjang.
...***...
"Ra, aku keluar dulu, ya. Mau belanja buat isi kulkas. Kamu yakin gak mau ikut?"
"Gak!"
"Oke, aku pergi ya. Kamu gak apa-apa kan kalau aku tinggal sendirian?"
Aura tak menyahut, sikapnya kembali dingin pada pria itu.
"Ya udah, kalau perlu apa-apa, telepon aku ya."
Tak lama ponsel Aura terdengar berdering dan Aura hanya melihatnya saja tanpa berminat untuk menggubris panggilan itu. Sepertinya Aura tau nomor siapa yang tengah menelponnya sekarang.
"Itu nomor aku. Simpan, jadi kalau perlu apa-apa kamu bisa langsung telepon."
"Kamu dapat nomor hp aku darimana?" Akhirnya Aura kembali bersuara. Nada suaranya terdengar tak senang.
"Dari Mama kamu."
Melihat Aura diam, Rayyan akhirnya keluar dari area Apartmen, lalu mengemudikan mobil ke pusat perbelanjaan terdekat.
Sebenarnya, Rayyan enggan meninggalkan Aura sendirian disana, tapi mau tak mau itu harus dilakukan sebab stok makanan mereka memang sudah habis.
Sesampainya di Supermarket, Rayyan mulai mengisi troli belanjaannya dan memenuhi itu dengan bahan makanan pokok. Ada sayur, buah, ikan dan daging. Rayyan juga membeli susu dan berbagai macam snack untuk cemilan.
Setelah merasa cukup, Rayyan benar-benar langsung kembali ke Apartmen tanpa kemanapun lagi.
Saat tiba disana, Rayyan mendapati tv yang menyala dan Aura tampak tertidur di sofa dalam keadaan duduk.
Rayyan terdiam diposisinya. Ia takut mengganggu tidur wanita itu, tapi ia juga tidak tega membiarkan Aura tertidur dalam kondisi demikian.
Dengan berbagai pertimbangan dan perdebatan dengan dirinya sendiri. Akhirnya Rayyan menyerah karena tak sampai hati melihat Aura tidur seperti itu.
Rayyan langsung berinsiatif untuk menggendong Aura dan memindahkannya ke kamar. Syukurnya Aura tidak terbangun dan Rayyan dapat meletakkan tubuh Aura ke atas ranjangg dengan sangat perlahan dan hati-hati.
Rayyan menatap wajah pulas wanita itu. Ujung bibirnya tertarik keatas. Dia senang Aura sudah mulai membaik, pun sudah mau bertutur kepadanya meski kadang masih terdengar dingin dan ketus.
"Aku cukup tau seberat apa beban yang harus kamu tanggung. Tapi, aku tidak tau apa yang kamu rasakan. Sesekali berbagilah denganku, Ra. Aku selalu siap menjadi penopang untuk kamu." Rayyan bergumam disisi Aura yang tertidur, kemudian memangkas jarak diantara mereka.
Rayyan bukan mau mengambil kesempatan, tapi ia sadar jika tak begini maka Aura takkan pernah mau menguatkannya. Setidaknya, Rayyan perlu sesuatu untuk membuatnya kuat menghadapi sang istri. Seperti dapat mengecup dahi istrinya dengan hangat meski jika mau mendapatkan hal itu maka ia harus melakukannya dengan cara mencuri seperti ini.
Selepas mengecup dahi Aura dengan lembut, Rayyan segera beringsut menjauh. Mungkin ini tidak akan bisa ia lakukan lagi nanti--jika aksinya sempat diketahui oleh Aura. Maka dari itu, ia langsung berderap pergi dari kamar yang harusnya juga ia tempati bersama-sama dengan sang istri.
Ah, sudahlah, apa yang ia harapkan? Hal itu masih terlampau jauh, yang terpenting sekarang ia dapat menjaga Aura dari jarak dekat. Ia tidak mau ada seorangpun lagi yang berniat menyakiti wanitanya.
...Bersambung ......
Makasih ya, buat yang masih stay baca novel ini. Novel ini akan terus berlanjut jadi jangan lupa dukungannya ya.
Jika berkenan, mampir juga ke novel terbaru othor ya. Bar rilis hari ini. Masih anget🔥
Ini novel barunya. Boleh cek profil othor dan klik novelnya utk dijadikan favorit✅