Dunia mengalami kekacauan Virus aneh muncul dan membuat umat manusia menjadi zombie.
Manusia yang membunuh zombie di pilih oleh tower of trial untuk menyelesaikan semua lantai menara.
Saat semua manusia berpikir bahwa telah menyelesaikan masalah zombie.
Monster dan mahluk asing mulai bermunculan di bumi.
Ragnar satu-satunya manusia yang tidak di pilih oleh tower of trial. Membunuh monster tanpa bantuan system dan tower of trial.
System aku tidak membutuhkannya. Selama aku memakan mahluk hidup. Aku akan menjadi kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aro McCoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Mengikuti Ujian Lantai 25
"Ketua." Pria berpakaian hitam berlari ke arah Ragnar.
"Ada apa." Tanya Ragnar kepada pria berpakaian hitam.
"Ada Gate yang muncul di tengah kota." Jawab pria berpakaian hitam.
"Nadya, ayo kita pergi." Kata Ragnar melihat Nadya. "Baik." Nadya mengangguk.
Saat ini di tempat lain. 3 pria dan 1 wanita berkulit putih berambut hitam pendek berdiri di dekat sebuah gate.
"Laras, apa kamu sudah menghubungi teman reportermu." Pria berkulit putih berambut hitam pendek bertanya kepada wanita berambut hitam pendek.
"Aku sudah mengubunginya, sebentar lagi dia akan sampai disini." Balas wanita berambut hitam pendek yang di panggil Laras.
"Bagus, setelah kita menyelesaikan dungeon ini. Guild kita akan terkenal." Kata pria berkulit putih, berambut hitam pendek kemudian masuk ke dalam dungeon. Melihat pria berkulit putih masuk ke dalam dungeon. Wanita berambut hitam pendek dan 2 pria lainnya masuk ke dalam dungeon.
"Sepertinya Laras dan teman-temannya sudah masuk ke dalam dungeon." Kata pria berkulit putih, berambut hitam pendek yang memakai kacamata.
"Apa ada yang masuk ke dalam dungeon ini." Ragnar bertanya kepada pria yang memakai kacamata.
"Aaahh, ketua Asosiasi." Pria berkacamata terkejut saat melihat kedatangan Ragnar.
"Benar, sudah ada player yang masuk ke dungeon ini." Jawab pria berkacamata.
"Nadya ayo kita masuk." Kata Ragnar masuk ke dalam gate. "Iya." Jawab Nadya kemudian mengikuti Ragnar masuk ke dalam gate.
Saat ini di dalam menara. Arthur sedang bersama Kevin, Jessica dan Sherlin. "Apa anda bersedia menerima ujian di lantai ke 25 dengan anggota party Arthur, Kevin, Jessica dan Sherlin Iya / Tidak." Arthur melihat notifikasi muncul di depannya.
"Iya." Arthur menekan Iya.
"Wuuuzz." Lubang biru muncul di depan Arthur, Kevin, Jessica dan Sherlin.
"Hehe, akhirnya ujian kali ini adalah satu team." Kevin tertawa.
"Jangan sampai kamu menjadi beban." Balas Jessica.
"Aku tidak akan menjadi beban." Kevin tersenyum.
"Ayo." Kata Arthur masuk ke dalam gate. "Baik ketua." Jawab Kevin , Jessica dan Sherlin kemudian masuk ke dalam gate.
"Anda telah memasuki lantai ke 25 tower of trial." Notifikasi muncul di depan Arthur.
"Kita berada di kota abad pertengahan yang hancur." Kata Kevin melihat kota yang hancur.
"Ujian lantai ke 25 akan di mulai sekarang."
"Syarat menyelesaikan ujian membunuh vampire yang bersembunyi di dalam kota."
"11:59."
"Gagal menyelesaikan ujian kembali ke Bumi."
"Vampire." Arthur , Kevin , Jessica dan Sherlin terkejut saat melihat ujian yang mereka dapatkan.
"Sepertinya ujian kali ini akan cukup sulit." Kata Arthur.
"Ketua apa kita perlu berpencar untuk menemukan vampire di kota ini." Tanya Kevin kepada Arthur.
"Kita akan menjadi dua team, aku bersama Jessica dan kamu Kevin bersama Sherlin." Jawab Arthur.
"Jika kalian berdua bertemu dengan vampire dan tidak yakin bisa mengalahkan vampire. Jangan ragu untuk mundur." Kata Arthur melihat Kevin dan Sherlin.
"Kamu terlalu meremehkan kami berdua Ketua. Aku dan Sherlin tidak akan kalah dengan vampire." Kevin tersenyum dengan penuh percaya diri.
"Baik ketua, aku akan mundur jika tidak bisa mengalahkan vampire." Sherlin mengangguk.
"Sherlin." Kevin terkejut mendengar kata Sherlin.
"Baiklah, kalau begitu ayo kita berpencar." Balas Arthur. "Baik ketua." Jawab Kevin dan Sherlin.
Saat ini di dalam dungeon. Ragnar sedang melihat wanita berkulit putih, berambut hitam pendek dan 3 pria sedang bertarung melawan Minotaur. "Ragnar, mereka berempat sepertinya kesulitan melawan monster berkepala banteng itu. Apa kamu tidak ingin menolong mereka." Tanya Nadya kepada Ragnar.
"Tidak, buat apa aku menolong mereka berempat. Aku justru lebih senang jika bisa membunuh mereka semua." Ragnar menyeringai.
"Rooaarrr." Minotaur berteriak kemudian mengayunkan kapaknya ke arah wanita berambut keriting. "Slaaasshh." Kepala wanita berambut hitam pendek terpotong setelah terkena serangan Minotaur.
"Laras." Pria berkulit putih berteriak saat melihat Minotaur membunuh wanita berambut keriting.
"Berengsek, aku akan membunuhmu." Sebelum menyelesaikan perkataannya pria berkulit putih melihat Ragnar yang tiba-tiba muncul di depan Minotaur.
"Beraninya monster sepertimu membunuh mangsaku." Ragnar mengutuk kemudian melompat ke arah Minotaur dan mengigit leher Minotaur. "Roooarrr." Minotaur berteriak saat Ragnar mengigit lehernya. "Craaasshh." Ragnar merobek leher minotaur. "Boomm." Minotaur terjatuh ke tanah dan mati.
"Dia dengan mudah mengalahkan Minotaur itu." Pria berbadan kurus terkejut saat melihat Ragnar yang dengan mudah mengalahkan Minotaur.
"Sial, jadi seperti ini kekuatan ketua asosiasi player." Kata pria berkulit hitam melihat Ragnar. Mereka tahu Ragnar adalah ketua asosiasi.
"Terimakasih sudah menyelamatkan kami." Pria berkulit putih berterimakasih kepada Ragnar.
Ragnar berjalan ke arah pria berkulit putih kemudian mengigit lehernya. "Aahh." Pria berkulit putih berteriak saat Ragnar mengigit lehernya. "Craaasshh." Ragnar merobek leher pria berkulit putih.
"Ketua asosiasi apa yang kamu lakukan." Pria berbadan kurus dan pria berkulit hitam terkejut melihat Ragnar yang menyerang teman mereka.
"Wussshh." Ragnar berlari ke arah pria berkulit hitam kemudian mengigit lehernya. "Aaahh." Pria berkulit hitam berteriak saat Ragnar mengigit lehernya.
"Aku harus pergi dari sini." Kata pria berbadan kurus melihat Ragnar yang mengigit leher pria berkulit hitam.
Melihat pria berbadan kurus hendak melarikan diri. Ragnar melemparkan dagger ke arah kaki pria berbadan kurus.
"Ceeepp." "Aaahh." Pria berbadan kurus berteriak saat Dagger menancap di kakinya. "Craaasshh." Ragnar merobek leher pria berkulit hitam kemudian berjalan ke arah pria berbadan kurus.
"Kumohon jangan bunuh aku." Pria berbadan kurus ketakutan saat Ragnar berjalan ke arahnya.
"Buat apa aku mengampunimu." Ragnar menyeringai kemudian mengigit leher pria berbadan kurus. "Aahh." Pria berbadan kurus berteriak saat lehernya di gigit oleh Ragnar. "Craaasshh." Ragnar kemudian merobek leher pria berbadan kurus.
"Ragnar, mengapa kamu membunuh mereka semua." Nadya bertanya kepada Ragnar.
"Benar, baru kali ini kamu melihatku membunuh manusia." Kata Ragnar melihat Nadya.
"Kamu mungkin tidak tahu, dengan membunuh player. Aku bisa bertambah menjadi kuat." Balas Ragnar.
"Jadi, apa aku akan menjadi kuat sepertimu. Jika aku membunuh player." Tanya Nadya.
"Tidak, kamu hanya akan menjadi kuat. jika memakan dagingku." Jawab Ragnar.
Saat ini di dalam menara. "Sudah 1 jam kita berkeliling kota. Tapi kita tidak dapat menemukan keberadaan vampir." Kata Arthur melihat Jessica.
"Hehe, ada makanan." Pria berkulit putih pucat dengan mata merah tiba-tiba muncul di belakang Arthur.
"Arthur belakangmu." Teriak Jessica melihat vampire yang muncul di belakang Arthur. Arthur berbalik kemudian menyerang vampire yang ada di belakangnya.
"Craaasshh." Arthur memotong kepala vampire. "Eeehh, sepertinya vampire tidak sekuat yang aku pikirkan." Kata Arthur melihat mayat vampire.
"Tapi aku baru pertama kali melihat mahluk hidup di dalam menara yang bisa berbicara." Kata Ragnar melihat mayat Vampire.
"Karena tidak ada pemberitahuan kita menyelesaikan ujian. Jumlah vampire yang bersembunyi di kota ini lebih dari satu 1." Kata Jessica.
"Karena vampire tidak sekuat yang aku pikirkan. Ayo kita berpencar." Arthur melihat Jessica.
"Karena ini ujian team, jauh lebih baik kalau kita tetap bersama." Balas Jessica.
"Baiklah, ayo kita tetap bersama." Arthur mengangguk.
besok kalo ada temen kerja,sekolah ditolong juga teros nyampe player bikin organisasi terus ngincer mc tinggal incer cw,temenya (jadi sandra apa ditusuk dari belakang) kelarn cerita