Malam hari dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang dokter, Lin Feng mengalami kecelakaan saat mobilnya menabrak sebuah truk. Mengalami luka parah, nyawa Lin Feng tidak terselamatkan. Dia mati dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Mengira dirinya akan di kirim ke tempat penghitungan kebaikan dan keburukan selama hidupnya, Lin Feng justru menyadari dirinya terbangun sebagai seorang Kaisar Kekaisaran Petir, yang berada di Alam Langit.
Terbangun dengan kekuatan sistem, Lin Feng harus berjuang mempertahankan Kekaisaran Petir yang berada di ujung kehancuran. Dengan bantuan sistem, sanggupkah Lin Feng mempertahankan Kekaisaran Petir dari kehancuran?
Cari jawabannya dalam Novel “Sistem Sang Penguasa...”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan Sebelum Perang
Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih.
...----------------...
Lin Feng tidak tahu harus memulai penjelasan dari mana saat Yan Guo terus saja mewaspadai Xiong Hu yang tak sedikitpun menganggap keberadaannya. Namun, pada akhirnya dia menceritakan seluruh kejadian yang dia alami selama berada di Hutan Binatang Spiritual.
“Jadi, Harimau Putih penguasa Hutan Binatang Spiritual adalah Binatang Spiritual kontrak milik Yang Mulia?” ujar Yan Guo memastikan.
Lin Feng menganggukkan kepalanya mengiyakan apa yang ingin dipastikan Yan Guo, lalu dia juga menjelaskan kedatangan Xiong Hu yang ingin memberi bantuan pada Kekaisaran Petir.
“Paman, Xiong Hu akan selalu bersamamu saat di medan perang,” kata Lin Feng.
“Hamba hanya mengizinkan Yang Mulia turun ke medan perang setelah memiliki kekuatan tingkat Kaisar Langit. Tentunya dalam lima hari ini Yang Mulia belum bisa menerobos sampai tingkat Kaisar Langit,” ujar Yan Guo sambil menunjukkan senyuman di wajahnya.
Akan tetapi, senyum di wajah Yan Guo seketika memudar setelah dia mengukur kekuatan Lin Feng setelah beberapa hari tinggal di Hutan Binatang Spiritual.
Yan Guo berkali-kali mencoba mengukur kekuatan Lin Feng, tapi meski dia terus mengulanginya sampai beberapa kali hasilnya tetap sama, dan itu sangat membuatnya terkejut.
“Bagaimana mungkin hanya dalam waktu lima hari berada di Hutan Binatang Spiritual Yang Mulia dapat meningkatkan kekuatan sampai tingkat Kaisar Langit? Bukan hanya tingkat Kaisar Langit, tapi kekuatan Yang Mulia sudah berada di tingkat Kaisar Langit Bintang 3...” Yan Guo benar-benar tidak mengira Lin Feng dapat meningkatkan kekuatannya melebihi kecepatan peningkatan Kaisar Kekaisaran Langit.
“Paman, aku menemukan beberapa keberuntungan di Hutan Binatang Spiritual yang membuatku dapat meningkatkan kekuatan lebih cepat dibandingkan kultivator lainnya,” ujar Lin Feng.
Meski tetap sulit menerima seberapa cepat kecepatan kultivasi Lin Feng yang hanya dalam beberapa hari dapat menerobos tingkat Kaisar Langit Binatang 3, Yan Guo sangat senang dengan peningkatan Kultivasi Lin Feng.
Setelah mencapai tingkat Kaisar Langit Bintang 3, seperti yang dijanjikannya dia tidak lagi bisa melarang Lin Feng turun ke medan perang. Namun, sekarang Yan Guo merasa lega karena ada sosok sekuat Xiong Hu yang senantiasa memberi perlindungan pada Lin Feng. Dengan kekuatan yang dimiliki Xiong Hu sang penguasa Hutan Binatang Spiritual, Yan Guo yakin tak ada yang bisa melukai Lin Feng selama berada di medan perang.
Yan Guo akhirnya meninggalkan pulau kecil tempat Lin Feng dan Xiong Hu dapat berkultivasi dengan tenang, tapi untuk saat ini hanya Xiong Hu yang berkultivasi sedangkan Lin Feng pergi mengikuti Yan Guo ke istana Kota Embun Biru.
Sampai di istana Kota Embun Biru Lin Feng mengikuti Yan Guo pergi ke tempat pertemuan, dimana di tempat itu sudah ada Yan Ning dan dua Jenderal Kekaisaran Petir menunggu kedatangan keduanya. Sebenarnya mereka hanya menunggu Yan Guo, dan tidak tahu kalau Lin Feng datang bersama Yan Guo.
“Maaf membuat kalian lama menunggu karena terlebih dahulu aku harus menemui Yang Mulia yang baru saja kembali dari Hutan Binatang Spiritual,” kata Yan Guo begitu masuk di ruang pertemuan, dan bersamaan dengan itu semua orang melihat sosok Lin Feng memasuki ruang pertemuan.
Yan Ning dan kedua Jenderal segera memberi hormat saat mereka melihat sosok Lin Feng memasuki ruangan.
Lin Feng mengangguk lalu berkata, “Lanjutkan apa yang ingin kalian bahas, dan abaikan saja keberadaanku di tempat ini...” Lin Feng langsung saja duduk di salah satu kursi kosong.
Mendengar itu kembali mereka membahas rencana melawan Kekaisaran Angin yang berencana menguasai Kota Embun Biru dan Kota Teratai Biru, yang selama ini masuk dalam wilayah kekuasaan Kekaisaran Petir.
Namun, sebelum kembali membahas rencana melawan Kekaisaran Ming, Yan Ning dan kedua Jenderal Kekaisaran Petir dibuat terkejut dengan peningkatan kekuatan Lin Feng, saat mereka bersama-sama mengukur kekuatan Lin Feng.
Yan Ning menatap Yan Guo, sementara yang ditatao hanya menganggukkan kepala karena dia tahu kenapa Yan Ning menatapnya.
‘Dalam lima hari berhasil meningkatkan kekuatan sampai tingkat Kaisar Langit Bintang 3. Apa Yang Mulia telah menjadi monster setelah terbangun dari tidur panjang?’ Yan Ning bertanya dalam hati.
Kedua Jenderal Kekaisaran Petir yang sempat mengukur kekuatan Lin Feng saat sampai di Kota Embun Biru, mereka benar-benar sulit percaya dengan peningkatan kekuatan Lin Feng.
Menyingkirkan keterkejutan dan kebingungan yang mereka alami, dengan dipimpin Yan Guo mereka memulai pertemuan untuk mematangkan rencana menghadapi Kekaisaran Angin. Dengan kekuatan yang dikerahkan Kekaisaran Angin, mereka berencana membuat pertahanan kokoh di Kota Embun Biru dan Kota Teratai Biru.
...----------------...
Hari berganti di Alam Langit.
Di Kota Embun Biru yang biasanya terlihat damai pagi ini dipenuhi ribuan prajurit yang sedang menyiapkan peralatan untuk memperkuat pertahanan Kota. Berbagai senjata telah dipersiapkan, dan sejak semalam array pelindung Kota telah diaktifkan oleh ahli array Kota Embun Biru.
Setelah seharian melakukan persiapan, sekarang terlihat Kota Embun Biru telah siapa menghadapi perang besar dengan Kekaisaran Angin yang mungkin terjadi setelah malam ini berlalu.
Disaat prajurit di Kota Embun Biru sedang bersiap menghadapi oerang besar, di pulau kecil yang nerada tepat di tengah-tengah danau, Lin Feng dan Xiong Hu baru saja mengakhiri kultivasi mereka. “Tuan, apa kita hanya berdiam diri di dalam kota menunggu kedatangan musuh?” tanya Xiong Hu pada Lin Feng.
“Saat ini kekuatan Kekaisaran Petir tidak memungkinkan untuk melakukan peperangan terbuka dengan Kekaisaran Angin. Dengan kekuatan yang dimilik Kekaisaran Petir, pilihan terbaik untuk saat ini adalah bertahan, dan melakukan serangan dari balik perlindungan benteng kota,” jawab Lin Feng.
“Tuan, daripada hanya berdiam diri di dalam kota menunggu kedatangan musuh, bagaimana kalau kita pergi ke tempat musuh dan melakukan serangan tiba-tiba?” tanya Xiong Hu pada Lin Feng.
“Dengan kekuatan yang hamba miliki, selama musuh tidak memiliki puluhan kultivator tingkat Saint, berapapun jumlah mereka hamba pasti dapat mengalahkannya,” kata Xiong Hu.
[DING... sebaiknya Tuan menuruti keinginan Xiong Hu dan membunuh lebih sebanyak mungkin prajurit musuh. Semakin banyak prajurit yang mati di tangan Tuan, semakin banyak poin sistem dan poin pengalaman yang dapat Tuan kumpulkan dari kematian mereka. Kalau ingin lebih banyak mendapatkan poin sistem dan poin pengalaman, Tuan cukup membunuh musuh yang tingkat kultivasi nya cukup tinggi]
Mendengar itu senyum lebar tiba-tiba saja terlihat di wajah Lin Feng. “Aku tidak menyangka membunuh manusia juga dapat membuat aku mendapatkan poin sistem dan poin pengalaman. Namun, apa benar aku harus membunuh mereka? Apa tidak bisa mendapatkan tambahan poin sistem dan poin pengalaman kalau hanya melukai mereka?” tanya Lin dalam pikirannya.
[DING... hanya dengan membunuh mereka, Tuan baru bisa mendapatkan tambah poin sistem dan poin pengalaman. Namun, Tuan bisa menyuruh Xiong Hu yang melakukan pembunuhan selama Tuan tidak ingin membunuh mereka. Sebagai Binatang Spiritual kontrak milik Tuan, semua yang mati oleh Xiong Hu, sama saja dia mati di tangan Tuan]
Lin Feng mengangguk mengerti. “Di alam yang begitu kejam membunuh sesama manusia adalah kewajaran. Dengan aku hidup di alam ini cepat atau lambat aku pasti harus saling membunuh dengan manusi yang menjadi musuhku. Meski aku sudah terbiasa membunuh Binatang Spiritual, tapi tetap ada perasaan berbeda saat aku harus membunuh manusia,” ujar Lin Feng.
Lin Feng menatao Xiong Hu yang tingginya tiga kali ukuran tubuhnya. “Hanya mengandalkan kekuatan Xiong Hu tentu itu akan sangat membebaninya. Baiklah, aku memang harus membunuh sesama manusia, dan pasukan Kekaisaran Angin akan menjadi orang-orang pertama yang mati di tanganku,” gumam lirih Lin Feng.
Setelah memutuskan tak akan menahan diri untuk membunuh sesama manusia, Lin Feng berjalan mendekati Xiong Hu, lalu dia mengusap bulu halus milik Xiong Hu. “Malam ini kita akan kenyerang ke tempat perkemahan musuh, dan kita beri kejutan pada Paman Yan Guo dan yang lainnya,” kata Lin Feng pada Xiong Hu.
“Dengan senang hati, kapanpun itu hamba akan memusnahkan siapapun yang menjadi musuh Tuan,” ujar Xiong Hu.
Mendengar itu senyuman terlihat diwajah Lin Feng, lalu dia mulai mempersiapkan diri untuk menyerang musuh dalam kegelapan malam.
“Beruntung aku memiliki kekuatan Mata Dewa yang bisa membantuku melihat dengan jelas meski berada di tengah kegelapan malam,” gumam Lin Feng.
Dengan menggunakan Mata Dewa yang membuatnya dapat jelas melihat dalam gelap, itu adalah keunggulan yang dimiliki Lin Feng dalam pertempuran di tengah gelapnya malam, dan tentu musuh tidak memiliki keunggulan seperti yang dimiliki olehnya.
...----------------...
Bersambung.
wkwkw