Selama tiga tahun, Latina menahan diri hidup bersama suaminya, Jason.
Perjodohan paksa, membuat Latina harus merasakan bahwa ia tidak pernah dicintai.
Ada wanita lain di sisi suaminya. Namun, ada yang berubah di hari ulang tahun pernikahan mereka.
Jason mengharapkan malam pertama setelah beberapa tahun enggan menyentuh istrinya.
Apakah Latina mampu melakukannya?
Terlebih ada rahasia di sana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Balasan Jason
Bukan menggoda suami, tetapi Latina punya rencana sendiri. Ia melayani Dean sebaik mungkin dan ini membuat sang pria sedikit kaget. Latina bersemangat sekali malam ini. Ia tidak malu-malu ketika tangan nakal ini menyentuhnya, bahkan wanita itu bersedia melakukan apa yang Dean minta, termasuk menikmati sesuatu yang tidak seharusnya.
"Apa karena ucapanku, kau berubah begini?" Dean menepikan anak rambut yang menghalangi wajah cantik simpanannya.
"Jika aku menurut padamu, apa kau akan membantuku?" tanya Latina.
Dean mengangkat sebelah alisnya. "Apa yang kau minta, Sayang? Aku akan berikan apa pun."
Latina mendorong tubuh Dean, lalu ia mendudukki perutnya. "Aku ingin kau membantuku melakukan sesuatu hal."
"Apa itu?"
Gairah yang meredup, mulai bangkit lagi tatkala Latina memainkan jari telunjuknya di sekitar bidang lebar itu. Ia menunduk, lalu berbisik.
"Kau yakin?"
Latina mengangguk. "Ya ... aku ingin kau membantuku."
"Bayarannya jelas bukan hanya tubuhmu."
"Apalagi yang kau inginkan? Aku hanya punya tubuh ini sebagai bayarannya," kata Latina.
Dean terkekeh. "Wanita hanya bisa memakai pesonanya."
Dari perkataan Dean, jelas sangat meremehkan Latina. Tapi saat ini, Latina tidak perlu bertengkar dengan pemuda yang tidak bisa menjaga cara bicaranya.
"Aku bersedia menjadi yang kau inginkan, meski itu melukai harga diriku."
"Itu yang kuinginkan. Jadilah seperti hewan yang patuh pada majikannya." Dean membalik posisi mereka, lalu kembali menuntaskan hasratnya.
Tanpa menunggu matahari terbit lagi, Latina langsung pulang ketika Dean terlelap tanpa sehelai kain. Dua kali permainan, membuat pria itu tidak sadar ketika dirinya beranjak turun dari tempat tidur.
Tiba di rumah, Latina melihat mobil suaminya. Dini hari begini, Jason tetap pulang. Ketika ia masuk ke dalam, Latina melihat jaket wanita.
Tangannya mengepal, ia membuka sepatu berhak tinggi yang ia kenakan, lalu berjalan perlahan menuju kamar. Perlahan Latina menekan gagang pintu, lalu mengintip ke arah dalam. Ia melihat suaminya tengah memeluk Nelis. Itu kamar mereka, dan Jason sengaja membawa simpanannya ke rumah. Terlihat baju yang berserakan di lantai.
"Ini sudah pagi. Waktunya kalian bangun." Latina beranjak dari sana menuju dapur. Ia meraih wadah mika untuk menampung air dingin.
Pintu ditendang begitu saja, lalu Latina menyiram air dingin ke arah sepasang kekasih yang tengah terlelap ini.
Jelas Nelis dan Jason terbangun karena air dingin mengguyur mereka. Jason memandang Latina. "Apa yang kau lakukan?"
"Harusnya aku yang bertanya!" Latina melempar wadah itu ke wajah Jason.
"Kau sudah gila!"
"Ya, aku memang sudah gila!" Latina berjalan mendekati Nelis. Ia menampar wajah simpanan suaminya itu. "Kau sungguh tidak tahu malu. Beraninya kau menginjakkan kakimu ke rumahku."
"Ini tidak seperti yang kau lihat. Kami hanya tidur bersama, tetapi tidak melakukan apa yang kau pikirkan," ucap Jason.
"Kau dan dia tidak berpakaian. Kau pikir aku sebodoh itu!"
Entah Jason yang bodoh atau memang tidak sadar. Ia malah kaget melihat Nelis yang tidak memakai baju. Bukannya pas tidur bersamanya, kekasihnya ini memakai gaun tidur? Ya, Jason akui jika gaun tidur itu milik Latina.
Pandangan Latina mengarah ke pakaian malamnya. Gaun tidur itu tergeletak di lantai. Sudah pasti habis di pakai oleh Nelis.
"Kau sangat keterlaluan, Jason!" Latina hendak melayangkan tamparan lagi, tetapi Nelis menghalanginya.
"Cukup!" Nelis menepis tangan itu. "Kau dan Tuan Dean juga melakukan ini. Kau bahkan sengaja memperlihatkan kemesraanmu kepada Jason."
"Oh, jadi ... kau ingin membalasku, Jason?" tanya Latina.
pikiranku langsung selancar ke film BBF..
akhirnya meledak juga bom nya