perpisahan kedua orang tuanya itu,membuat seorang gadis bernama Adira Amna (21) sulit untuk menjalin sebuah hubungan serius dengan laki-laki.
hingga dengan tiba-tiba, Amna dilamar oleh seorang pria yang baru dikenal nya selama beberapa minggu! lalu,apakah Amna akan menerima lamaran dari pria tersebut?
penasaran sama kelanjutan ceritanya? yuk baca👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Pagi ini Yaya sudah tampak cantik dengan pakaian kasual nya. Semalam gadis itu mendapat amanah dari sang kakak ipar untuk menemani istri nya. Jadi, pagi-pagi sekali Yaya sudah bersiap untuk datang ke rumah kakak nya itu.
Gadis itu bergegas menuruni tangga dan ketika sudah berada di lantai bawah, mata nya langsung mengarah ke meja makan. Ternyata di sana sudah ada ayah, dan juga Altaf yang sedang menikmati sarapan nya.
"Pagi ayah" sapa Yaya dengan riang.
"Pagi kak, ayo sarapan dulu sebelum ke rumah kak Amna!" ajak ayah dengan tersenyum lembut.
"Lho! kok mau ke rumah kak Amna gak ngasih tau aku sih!" sahut Altaf dengan wajah merengut.
"Ngapain juga ngasih tau lu, udah kaya orang penting aja!" jawab Yaya, seraya melahap nasi goreng buatan ayah.
"Atap ikut ke rumah kak Amna ya yah... Boleh ya?" Tanya Altaf, dengan nada memohon.
"Kamu kan harus sekolah de!" jawab ayah dengan santai namun tegas.
Altaf langsung diam tak menyahut lagi, meski bibir nya itu maju seperti bebek. Dan Yaya yang melihat itu, hanya mengulum senyum saja.
"Ayo berangkat, nanti pulang sekolah boleh nyusul ke rumah kak Amna" ujar ayah, seraya bangkit dari kursi.
Altaf bergegas minum, lalu mengambil tas nya. Yaya langsung menyalami tangan sang ayah, dan kembali melanjutkan makan nya.
"Nanti jangan lupa di kunci ya kak, pintu nya?!" ujar ayah, sebelum meninggalkan meja makan.
Setelah selesai makan dan mencuci piring, ia langsung menuju motor dan tak lupa juga mengunci pintu seperti perintah sang ayah tadi. Namun saat gadis itu baru akan menarik gas motor nya, bude Salma menyerukan nama nya dengan lantang.
"Kamu mau kemana nduk?" tanya bude Salma, saat Yaya menghampiri.
*Ke rumah kak Amna bude, di mintain tolong sama bang Radit buat nemenin istri nya" jelas Yaya, pada sang bude.
"Lho emang Amna kenapa?" tanya nya dengan nada sedikit khawatir.
"Ya gak kenapa-kenapa bude! Cuma di rumah nya lagi gak ada orang aja, Dan bang Radit gamau kak Amna sendirian di rumah, maka nya minta tolong Yaya buat nemenin!" sahut Yaya lagi.
Yaya langsung segera pamit pada bude Salma, karna takut kakak dan kakak ipar nya itu menunggu.
Setelah kurang lebih 20 menit berkendara, akhir nya Yaya sampai di rumah sang kakak. Yaya turun dari motor untuk membuka pagar terlebih dulu, lalu ia memasukan motor nya ke dalam carport di samping mobil milik kakak ipar nya.
Yaya mengetuk pintu seraya mengucap kan salam, "Assalamualaikum...!"
Terdengar suara kunci yang di putar dan jawaban salam dari dalam rumah, ternyata yang membuka pintu adalah Amna.
"Ayo masuk, udah sarapan belum?" tanya Amna, dengan membuka pintu sedikit lebih lebar agar sang adik bisa masuk.
"Udah tadi, Ayah bikin nasi goreng!" jawab nya sambil berjalan menuju ruang tv.
Saat Yaya duduk di sofa, mata nya tak sengaja melihat sang kakak ipar sedang mencuci piring. Sementara Amna, terlihat santai duduk di samping nya.
"Kenapa engga lu aja sih, yang cuci piring sih na?" tanya Yaya dengan sedikit bingung.
"Boro-boro boleh nyuci piring ya, mau beresin meja makan aja langsung di suruh masuk ke kamar" jawab nya seraya terkekeh.
"Hay de! Udah dari tadi?" sapa Radit, yang berjalan dari arah dapur.
"Baru Sampai, berapa menit yang lalu bang!" jawab Yaya santai.
Mereka mengobrol sebentar, lalu Amna dan Radit pamit untuk ke kamar. Sebab Radit harus segera bersiap untuk berangkat kerja.
"Mas, baju nya pakai yang ini aja ya?!" Amna menunjukan kemeja berwarna coklat susu dan juga celana hitam.
"Boleh sayang, makasih ya!" jawab Radit tersenyum, seraya menerima pakaian tersebut.
"Sama-sama mas..!" jawab Amna pelan.
"Nanti Ade di rumah sama Yaya dulu ya sayang, Nanti kalau Ade butuh apa-apa hubungi mas. Oke?" ujar Radit, dengan menangkup kedua pipi Amna. Dan Amna hanya mengangguk lucu.
Setelah Radit selesai bersiap, kedua nya pun kembali keluar dari kamar. Namun di ruang tv sudah tak ada orang, ternyata sang adik sudah berpindah tempat ke dapur.
"Mas berangkat ya sayang?!" pamit Radit dengan mencium kening sang istri.
"Hati-hati di jalan ya mas" ujar Amna dengan melambaikan tangan nya.
*****
Amna dan Yaya menghabiskan waktu mereka dengan menonton Drakor, dan Amna juga sesekali berbalas pesan dengan sang suami.
Tepat pada pukul setengah 2 siang, Altaf datang dengan masih menggunakan seragam sekolah nya.
"Ngapain sih kesini?" omel Yaya, saat membuka pintu untuk sang adik.
"Suka-suka lah, bukan rumah lu juga kan?" jawab Altaf, yang langsung menyelonong masuk. terang saja, kelakuan adik nya itu membuat Yaya mendengus sebal.
"Kak mau gak? telur gulung!" tawar Altaf pada Amna.
"Mau... Udah lama gue gak makan ini" sahut Amna dengan antusias.
Yaya hanya memutar mata nya jengah, tapi tak urung ia juga ikut mengambil telur gulung yang di bawa Altaf tadi. Membuat Altaf mencibir nya, namun Yaya hanya cuek saja.
"Ada makanan apa kak?" tanya Altaf karna merasa perut nya keroncongan.
"Ada ayam bakar, tadi gue sama Yaya pesen online" jawab Amna, sambil menikmati telur gulung yang di cocol pake saus.
Altaf langsung berjalan ke arah meja makan. Lelaki itu tanpa rasa canggung langsung mengambil piring, lalu mengisi nya dengan nasi dan juga ayam bakar.
Mereka bertiga keasyikan mengobrol sampai tak sadar, kalau waktu sudah menunjukan pukul 4 sore. Hingga mereka semua kompak, menoleh ke arah ponsel Amna yang berdering.
"Assalamualaikum sayang, mas udah mau jalan pulang nih. Ade mau nitip sesuatu gak?" tanya Radit, pada sambungan telpon.
"Waalaikumsalam mas, Gausah beli apa-apa mas. Amna dari tadi udah makan trus" Jawab Amna sambil terkekeh.
"Beneran gamau nitip jajanan? Kebab mau gak sayang, beli di tempat langganan Ade? Tanya Radit lagi.
"Boleh deh mas, tapi punya Amna jangan di kasih mayo ya" sahut Amna berubah fikiran.
"Oke sayang" jawab Radit dengan semangat.
Karna tau sang suami sebentar lagi akan pulang, jadi Amna memutuskan untuk mandi terlebih dulu. Benar saja, 15 menit setelah Amna selesai mandi. Suami nya itu sampai dengan membawa pesanan nya.
"Assalamualaikum" ucap nya ketika memasuki rumah.
"Waalaikumsalam" jawab Amna dan kedua adik nya kompak.
Radit langsung menghampiri sang istri dan mencium nya, "Hmm...Wangi banget sayang".
"Amna baru mandi tadi mas" jawab Amna dengan mengulum senyum.
Amna menemani suami nya itu untuk membersihkan diri. Sementara kedua adik Amna, sudah lebih dulu menikmati kebab yang di bawa Radit tadi.
"Hari ini gimana sayang, happy gak hm?" tanya Radit setelah selesai mandi, dan langsung memeluk Amna dari belakang.
"Happy banget mas, apa lagi dengerin perdebatan Yaya sama Altaf tadi" sahut Amna seraya terkekeh pelan.
"Mereka sebenar nya punya dendam apa sih sayang, perasaan ribut gak kelar-kelar?" tanya Radit dengan menggeleng heran dan terkekeh.
"Tadi nya tuh Yaya gamau punya adik lagi mas. Maka nya waktu Altaf lahir, udah di tandai sama si Yaya buat jadi musuh nya dia sampai gede!" jawab Amna yang langsung tertawa terbahak-bahak. Dan tawa itu menular pada suami nya.
Happy Reading 💜
Jangan lupa like, komen dan vote ya guys 🥰
kapan ya suamiku begitu 🤧
paket lengkap banget si Radit Radit itu Tuhan