Anaya Devaloka (21), seorang gadis muda yang terpaksa menjadi ibu susu bayi bernama Elnan Kavindra demi melunasi hutang ayah tirinya dan membiayai pengobatan mamanya.
Richard Kavindra (29), seorang CEO muda nan tampan dan terkenal playboy. Ia menyukai gadis seksi yang bertubuh langsing. Namun, ketika ia melihat Naya, semua tipe gadis idealnya seakan tak berlaku sama sekali. Ia terjebak pada pesona ibu susu baby Elnan anaknya.
Akankah Richard mampu meluluhkan hati Naya? dan bisakah Naya tetap teguh pada hatinya tanpa tergoda oleh Richard?
Follow Ig : @yoyotaa_
Dilarang keras untuk menjadikan cerita saya jadi konten!!!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 - Berita
"Ma, Icad pulang."
Suara bariton Richard terdengar di telinga Helen. Ia pun menghampiri anaknya.
"Masih ingat rumah rupanya. Mama pikir bakalan menginap sampai seminggu," ucap Helen seraya menyindir Richard yang berada di luar kota selama 3 hari.
"Ma, tolonglah. Ada urusan mendadak disana," sanggah Richard.
"Ya, ya, ya, mama percaya. Bersihkan tubuhmu dulu sebelum bertemu Elnan."
Helen sudah paham akan tingkah laku Richard yang selalu menghampiri kamar Elnan setelah pulang kerja.
Richard yang dinasehati seperti itu mendengus kesal. Bagaimana tidak? Ia begitu rindu sekali dengan anak lelakinya itu.
"Baiklah, aku mandi dulu ya ma," jawab Richard."
Helen mengangguk. Richard berjalan menaiki tangga dan menuju ke kamarnya. Namun, sebelum itu, ia mengintip ke kamar Elnan dan melihat Naya sedang berinteraksi dengan Elnan. Melihat pemandangan seperti itu, membuat hati Richard menghangat. Ia pun langsung masuk ke kamarnya dan membersihkan tubuhnya.
***
Hari demi hari telah berlalu. Semenjak Naya menjadi ibu susu Elnan, ia menjadi begitu menyayangi bayi kecil tersebut. Ia bahkan sudah menganggap Elnan seperti anak kandungnya sendiri.
"Kakak sayang sekali sama Elnan. Kakak sudah tidak sabar menunggumu bisa bicara dan berlari."
Naya tanpa sadar mengucapkan hal demikian. Bahkan ia lupa, jika ia hanya akan menjadi ibu susu sampai Elnan sudah tidak membutuhkan ASI lagi. Sekiranya hanya sampai Elnan berusia 2 tahun.
"Elnan mandi dulu ya, supaya tubuhnya wangi."
Elnan, bayi kecil tersebut menyukai yang namanya air. Ketika mandi, ia selalu ingin berlama-lama bahkan ia akan menangis jika Naya mengangkatnya dari dalam bak mandinya.
"Ulu..ulu.. kau menyukai air rupanya. Karena kau masih bayi, mandinya tidak perlu lama-lama. Nanti kalau sudah besar, main air lah sepuasmu."
Seolah mengerti akan apa yang dibicarakan oleh Naya, Elnan pun tidak menangis saat Naya menyudahi acara mandinya.
Selesai memakaikan baju pada Elnan, Naya membawa Elnan keluar dari kamarnya. Ia membawa bayi kecil tersebut ke taman samping rumah. Ia ingin agar Elnan bisa mulai memahami lingkungan sekitarnya.
Tanpa Naya sadari, rupanya ada seseorang yang melihat kegiatan Naya di balik kaca jendela kamarnya. Siapa lagi jika bukan Richard. Lelaki tersebut, seperti melihat pemandangan menarik setiap paginya.
"Kenapa wanita itu selalu membuatku jadi ingin terus melihatnya? Ada apa denganku? Tidak biasanya seperti ini. Biasanya wanita yang selalu berebut dekat denganku. Sementara dia? Melirik atau bahkan mengobrol denganku pun terkadang aku merasa dia selalu takut bahkan gugup."
Richard heran dengan dirinya sendiri. Apa pesonanya sebagai pria yang banyak dicintai wanita telah pudar? Atau memang mata Naya yang buram tidak bisa melihat ketampanannya yang di atas normal?
"Wanita yang aneh."
Begitulah Naya menurut Richard. Selain tak tertarik pada Richard, Naya juga selalu memakai pakaian yang tertutup dan longgar. Satu spesies wanita yang baru ia temui sepanjang hidupnya.
Daripada memikirkan sesuatu yang membuatnya lebih bertambah penasaran, Richard pun segera mengenakan kemejanya dan memakai dasi di kerah bajunya.
***
Seorang lelaki sedang duduk di ruangan Richard menunggu lelaki tersebut datang. Dia adalah Ethan sahabatnya. Di wajahnya terlihat sekali kegelisahan yang berusaha ia pendam.
Tak lama kemudian, pintu terbuka dan memperlihatkan Richard yang baru saja tiba.
"Ada apa? Sekretarisku bilang kau datang pagi sekali kesini," tanya Richard.
"Apa kau sudah mendengar berita pagi ini?"
"Memangnya ada apa dengan berita pagi ini?"
Sepertinya Richard tidak tahu sama sekali tentang berita ini. Apa sebaiknya jangan aku kasih tahu saja ya? Tapi, jika tidak diberitahu, takutnya dia mengamuk dan melakukan hal gila seperti satu tahun yang lalu.
"Ethan, hey kenapa kau malah diam?"
Suara Richard barusan menyadarkannya dari perdebatan hati yang ia lakukan. Ethan menghela napas mencoba mempersiapkan diri sebelum bom waktu meledak dengan sendirinya.
Ethan memberikan handphone nya pada Richard. Richard malah menjadi bingung sendiri dibuatnya. Ada apa dengan sahabat yang satunya ini? Ia sudah memiliki handphone. Untuk apa sahabatnya memberikan handphone untuknya? Satu toko handphone saja bisa ia beli.
"Lihat isinya," perintah Ethan. Akhirnya Richard mengerti.
Richard mengambil handphone Ethan, kemudian melihat berita yang dimaksud oleh Ethan.
'Denada Scarlett, seorang model terkenal yang diketahui adalah mantan tunangan dari pengusaha muda yang kaya raya, Richard Kavindra kini resmi bertunangan dengan seorang pengusaha muda yang berasal dari Prancis.'
Ethan terus mengamati raut wajah Richard sejak ia memberikan handphone nya. Ia hanya berharap Richard sudah benar-benar melupakan wanita tersebut. Karena yang selama ini ia tahu, Richard masih mencintai wanita tersebut.
"Rich, apa kau baik-baik saja?" tanya Ethan.
"Ya, aku baik."
Jawaban tersebutlah yang membuat Ethan menjadi khawatir. Richard selalu menyembunyikan perasaannya. Ia akan berkata jujur ketika ia mabuk. Ethan pun membuat sebuah rencana agar Richard mau diajaknya pergi ke bar.
"Rich," panggil Ethan.
"Hmm," jawab Richard.
"Benar kan kau baik-baik saja?" tanya Ethan sekali lagi.
"Hmm. Tenang saja."
"Baguslah kalau begitu. Nanti malam kita kumpul di tempat Alex ya. Jangan sampai kau tidak datang ya. Aku pergi dulu. Selamat bekerja."
Ethan menepuk pundak Richard pelan dan langsung meninggalkan ruangan Richard. Menurut kalian Ethan definisi sahabat seperti apa? Datang memberi berita buruk, setelah itu pergi. Hanya mengingatkan kembali akan masa lalu yang sudah terpendam lalu muncul sampai ke permukaan.
Richard terdiam. Ada pergolakan batin di dalam sana. Antara mengikhlaskan atau mencari tahu kebenaran.
Kalau ditanya baik-baik saja atau tidak. Tentu saja jawabannya tidak. Ia masih menyimpan rasa untuk wanita yang telah lama menjalin hubungan dengannya. Meskipun kisah cintanya harus kandas karena keegoisan si wanita. Tapi melupakan tidaklah semudah itu.
Untuk meredam pergolakan hatinya, Richard pun duduk dan melihat tumpukkan dokumen di atas mejanya. Sebenarnya ia sudah tak lagi bisa fokus pada pekerjaannya. Namun, apa boleh buat jika dibiarkan terus termenung. Ingatannya akan kembali pada masa lalu.
***
Sementara di kediaman Kavindra, Helen yang melihat berita tersebut hanya khawatir pada keadaan putranya. Ia hanya bisa berdoa semoga putranya baik-baik saja dan bisa dengan segera melupakan wanita itu.
"Icad, mama cuma bisa berdoa semoga kau diberikan kebahagiaan secepatnya. Sudah banyak sekali pengorbananmu untuk keluarga kita. Sampai Elnan pun kau bersedia menjadi papanya."
Tanpa sadar air mata pun jatuh membasahi pipi Helen. Memori menyakitkan itu seakan selalu menghantui Helen setiap mengingat Elnan dan Richard.
Selama ini Helen berusaha kuat demi Richard dan Elnan. Supaya mereka berdua bisa menjalani hidup mereka. Jika dirinya terlihat lemah, mungkin saja Elnan dan Richard pun akan lemah. Kehilangan seseorang yang sangat dicintai itu sangat menyakitkan apalagi di posisi yang ditinggalkan. Sakitnya begitu terasa hebatnya.
***
Jangan lupa like, vote dan berikan komentarnya.
Supaya aku semangat lanjutin bab nya, hehe.
jangan lupa mampir juga di karyaku ya,🙏🏻
icad icad..