NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu Meliya

Aku Mencintaimu Meliya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengasuh
Popularitas:612
Nilai: 5
Nama Author: Melly Disky

Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06

Baiklah nona, penjaga itu pun membuka gerbang nya dan mengantarkan meliya kedalam setelah sampai di dalam mereka mendengar keributan, dan mereka menghampiri, ternyata Oma Ira dan pelayan perempuan bernama Eni sedang rebutan sapu, ternyata Oma Ira sedang menonton Derama dan ikutt mau menyerang orang jahat tanpa sadar meliya ikut bicara, "ayo iya pukul lagi" dan tanpa meliya sadari dirinya sedang di tatap oleh Oma Ira dan pelayan tadi, penjaga ruma nya sudah pergi kedepan.

"siapa nam mu?" tanya Oma Ira pada meliya, "meliya nyonya", jawab meliya sambil tersenyum, dalam hati dia sangat malu karena tingkah nya tadi, "panggil aku Oma" kata Oma Ira pada meliya dan menyuruh pelayan itu pergi, seketika beberapa saat Oma Ira memberikan meliya alat masak, "ayo kita hajar dia ayoo, hus hus hus, " Oma Ira seperti anak kecil yang ingin perang meliya mengikuti saja dan meliya takut kalau akan menjadi kegaduhan, "Oma bagimana kita bermain di taman saja ya, aku takut nanti barang" di sini pecah semua aikbat ulah kita" meliya takut kalau oma Ira tidak menyetujui nya tanpa basa basi oma Ira menggenggam tangan meliya, "ayo kita keluar ayo yuhu" Oma Ira mempercepat lari nya, meliya sedikit kalang kabut di buat Oma ira.

Oma Ira meraih daun dan mengambil nya 2 memberi 1 pada meliya, "nah kau satu, aku satu" kata Oma Ira dan langsung menyerang meliya, meliya sedikit kalang kabut di buat oleh Oma Ira jadi dia menyeimbangkan permainan Oma Ira tanpa mereka sadari seorang laki",datang menghampiri mereka, dia memakai pembungkus wajah karena dia lagi memotong rumput" yang sedikit memanjang, dia menarik tangan Oma Ira dan mengambil daun yang di pegang Oma Ira

"oma Oma jangan main daun ni daun ni gatal" ucap laki" tersebut, dan membuang daun itu, oma Ira yang merasa terganggu pun marah "hei jangan ikut campur lah, orang lagi perang ini, siapa menang dapat hadiah" kata oma Ira sambil memasang wajah cemberut nya, "tidak Oma daun ini gatal, jangan pegang lagi" kata orang tersebut, meliya yang melihat kegaduhan pun ingin angkat bicara, "hei kau siapa ya?" ucap meliya karena laki" itu memakai pelindung wajah, "hei kau penjaga Oma Ira kan?, ku tau tidak getah daun ini gatal?, setelah seperti ini Oma sakit dan gatal" kenapa kau bawa Oma keluar ha!! Kau bawa Oma sekarang kedalam cepat!" kata seseorang itu memarahi meliyaa, meliya yang merasa di marahin pun tidak terima,

"eh kau siapa ha! cuma tukang potong rumput di sini kan! Jadi kau tidak ada hak buat atur semua ini!" saat laki" itu mau memarahi lagi tiba tiba Oma Ira sudah menggaruk garuk Tanga nya "gatal aduh gatal" seperti itu adu Oma Ira, dan meliya pun jadi panik, meliya meraih tangan Oma Ira dan membawa masuk tanpa menghiraukan laki" tadi

sesampai nya di dalam rumah, seorang perempuan menghampiri mereka, "eh mama kenapa ini kenapa garuk" seperti ini" kata si perempuan tersebut, meliya merasa semakin bersalah, "maaf nyonya tadii meliya dan Oma main di taman, tetapi meliya tidak tau kalau yang sedang di pegang oleh oma itu adalah daun gatal, jadi oma seperti nya terkena getah nya" ucap meliya sambil tertunduk, "aku maafkan kau, aku maafkan kau, ha sekarang ambilkan obat untukku" kata Oma Ira seperti anak kecil dan menggaruk garuk tangan nya.

"oh begitu rupanya, yasudah tidak apa" tolong ambilkan obat di dalam laci kamar mama

meliya yang kaget pun tidak bergeming sesampai nya wanita itu berucap kembali "jangan panggil aku nyonya panggil saja mama," ucap perempuan tadi, "aku menyukai gadis ini, terlihat sederhana dan manis" seandainya anak ku masih hidup pasti sudah sebesar dia, ucap sambung perempuan itu dalam hati.

Meliya yang mengerti pun mengangguk dan mengambil obat yang disuruh tadi oleh perempuan tadi, ternyata perempuan itu adalah

leliya Alexander istri dari Bram Alexander mama dan papa dari Devan Alexander dan Derren Alexander. Saat ini Bram lagi ada urusan di luar negri jadi dia sedang tidak ada dirumah.

Meliya pun naik ke lantai atas dan hendak masuk ke kamar leliya tetapi langkah nya terhenti saat melihat ada laki" memakai topi di dalam sana "ah maaf saya salah kamar"ucap meliya sambi kembali menutup pintu nya dan dia diam di depan pintu sambil berfikir "tapi ini sepertinya kamar utama dan ini lah kamar nyonya besar dan tuan besar" meliya bergumam sambil membuka kembali daun pintu nya.

"ini kamar mama leliya kan?" tanya meliya pada seseorang itu tetapi seseorang itu berbalik badan "iya kenapa" tenyata laki" itu adalah seseorang yang ada di kebun tadi, meliya pun terkaget "kauuu,? Kau mau mencuri yaa??!) teriak meliya pada laki" itu,

Seseorang itu pun membuka topi nya "ehh tidak sebentar" santai" jangan teriak" coba bicara pelan", nih kau mau ambil ini kan, obat gatal" untuk Oma" jawab laki" ituu karena sedikit kaget karena meliya teriak, meliya hampir melesatkan tinju nya pada laki" itu, sambil meremas tangan nya, laki" itu terheran melihat kelakuan meliya, dan menarik dirinya kelantai bawah, sambil memegang tangan nya meliya berjalan cepat, "mama lihat, lihat ini ada seseorang yang masuk kedalam kamar mama, mungkin dia ingin mencuri, ini tukang kebun mau mencuri di dalam kamar mama" kata meliya panjang lebar, "eh kau jangan berlagak menjadi tukang kebun ya, kau pencuri kan sebenar nya, Lebih baik kau bicara sekarang dan jelaskan pada mama leliya apa yang kau lakukan di dalam kamar nya!" bentak meliya pada orang tersebut tetapi tidak ada tanggapan meliya yang kesal pun melanjutkan ucapan nya "mama mungkin dia mengambil emas mama atau uang di dalam kamar mama, ayo coba mama periksa kamar mama" "meliya, kau tumbuk saja dia" kata Oma Ira menyemangati kekesalan meliya, dan meliya yang merasa di semangatin pun mengangkat tangan dan meremas nya "baik Oma akan aku tumbuk dia" tetapi sesaat sebelum tinju itu sampai, "meliya, itu anak mama, nama dia Derren Adik dari Devan," seketika meliya terdiam dan melotot, dalam hati dia sangat malu sekarang aaa mau di taruh dimana Waja mu meliya, tuan muda mu kau bilang tukang kebun, meliya merutuki kebodohan nya dan memejamkan matanya, tetapi tangan nya masih berada di hadapan muka Derren, derren pun menurunkan tanga meliya menggunakan telunjuk nya, dan mengembuskan telunjuknya seperti mengembuskan abu,.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!