NovelToon NovelToon
Mata Batin Zivanya

Mata Batin Zivanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Tumbal
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.

Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.

Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27.

Saat di dalam mobil, baik Ziva maupun Arjun hanya sibuk dengan pemikirannya masing-masing.

"Aaaawaaass ... ! " Teriakan Ziva membuat Arjun menginjak pedal rem dengan sangat kuat dan dalam.

Citttttttt ...... suara cekitan mobil Arjun begitu menyakiti gendang telinga saat mengerem dadakan.

"Aaaaaa ... " Ringis Ziva saat kepala nya terbentur dasboard.

Arjun yang panik langsung melihat keadaan Ziva, terlihat ada sebuah memar di kening kirinya.

"Kamu baik-baik saja ? " Tanya Arjun.

Dengen ringisan Ziva menganggukkan kepalanya.

"Yang kamu lakukan itu membahayakan Ziva ! " Tegur Arjun.

"Maaf, tadi aku melihat ada laki-laki berkepala pelontos melintas di bawah play over. " Jelas Ziva.

Arjun langsung menoleh, ia khawatir jika ia sempat menabrak orang yang di katakan Ziva ia sadar tadi ia sempat melamun saat mengemudi. Arjun mencoba turun untuk memeriksa ke belakang mobilnya.

"Zi dia hantu bukan manusia, panggil Arjun ada seseorang yang mengintainya. " Candy Tiba-tiba muncul dan duduk di belakang Kemudi Ziva.

Ziva zang mendengar penjelasan Candy langsung turun, secara tiba-tiba ada seseorang datang untuk memukul Arjun dari belakang. Beruntung dari arah depan Ziva menarik tangan Arjun sehingga terhindar dari pukulan benda tumpul itu.

Tarikan Ziva begitu keras, Arjun yang belum mempersiapkan diri di buat jatuh oleh tarikan Ziva, Arjun jatuh di atas tubuh Ziva, dalam beberapa detik Arjun merasakan perasaan aneh dalam dirinya kala ia ada di posisi itu bersama Ziva.

Saat laki-laki itu ingin menghantam lagi sasarannya, Arjun langsung membalikkan badan dan menendang kemaluan orang tersebut. benda tumpul

Itupun lepas dari tangan pemiliknya.

"Polisi ... polisi ... " Ucap laki-laki itu lalu melarikan diri saat melihat seragam Arjun dari depan.

Arjun ingin sekali mengejar seseorang tersebut, namun ia teringat Ziva yang tergeletak di atas aspal akibat dorongan dari tubuhnya.

Ternyata kini Ziva sudah berdiri dari tidurnya, Arjun memperhatikan tubuh Ziva. " Kamu baik-baik saja ? " Tanya Arjun.

"Kurang baik, aku lelah Pak. " Jawab Ziva.

"Sebentar, " Arjun mengeluarkan sarung tangan untuk ia kenakan.

Di ambilah barang bukti tersebut dengan sangat hati-hati. Arjun meletakkan barang bukti itu dengan sangat hati-hati.

Ziva sudah masuk ke dalam mobil, Arjun pun bersiap untuk membawa Ziva pulang.

"Siapa mereka ? " Tanya Ziva.

Pertanyaan Ziva membuyarkan pikiran Arjun, " Entah lah. Bisa jadi mereka begal. "

"Ya Alloh, "

"Terus kenapa tadi kamu teriak ? " Tanya Arjun.

"Sudah ku bilang ada seseorang yang menyebrang. "

Arjun menoleh ke arah Ziva.

"Tapi tadi tida ada siapapun, sebelum mereka muncul. " Jelas Arjun.

Kata Candy, di bukan manusia tapi arwah Pak.

Arjun menggelengkan kepalanya, bisa-bisa dia gila mendengar pernyataan Ziva. "Lalu kenapa kamu turun ? Apa kamu melihat kedatangan mereka saat ingin memukul ku ? "

"Candy juga yang memberitahu ku bahwa bapak sedang dalam bahaya. " Jelas Ziva lagi.

"Candy ada di sini ? " Tanya Arjun.

"Ada, dia ada di belakangku bersama Puri. " Jawab Ziva yang langsung di balas lirikan oleh Arjun lalu a melihat ke arah belakang kemudi. Sudah pasti ia tidak akan melihat apapun.

"Sampaikan ucapan terimakasih saya pada mereka. " perintah Arjun.

"Sama-sama tampan. " jawab Candy. Yang langsung di sampai kan oleh Ziva.

"Sama-sama tampan. "

"Hah ? " Arjun ingin mendengar sekali lagi.

"Maksud ku, Candy menjawab perkataan mu dengan ucapan yang barusan saya katakan. " Jas Ziva.

Arjun hanya tertawa,

"Ini rumah mu ? " Tanya Arjun saat sampai di sebuah rumah sederhana.

"Ya, kan alamatnya sesuai dengan yang aku katakan. " timpal Ziva.

"Baiklah. "

"Terimakasih Pak, semoga kita tidak akan bertemu lagi. "

Sebagai seorang Saksi tentu saja Ziva dan Arjun pasti akan sering bertemu.

"Kamu itu saksi yang terkait dengan kasus pembunuhan tentunya kita akan sering bertemu. " Jelas Arjun.

Ziva merasa malas sekali, " Ya sudah ini Pak jaketnya. Terimakasih. "

"Enak aja, cuci lah itu kan kotor. Setelah bersih berikan pada saya. " Dengus Arjun, padahal itu hanya alasan untuk ia bisa bertemu lagi dengan Ziva.

"Aisttt ... Menyebalkan ! " Ziva tak kalah kesal.

Ziva keluar dari dalam mobil tanpa mau memberikan tawaran Arjun untuk mampir terlebih dahulu.

"Tunggu ... Tunggu ... "

"Apa lagiii ? " Jawab Ziva malas.

"Apa teman mu sudah ikut turun bersama mu ? "

"Candy dan Puri ? "

"Iya, siapa lagi. " Ketus Arjun.

"Puri sudah, Candy masih betah memandangi wajah anda Pak. " jelas Ziva membuat Arjun merasa aneh saat berada di dalam mobil.

"Ajak turun lah, aku tidak mau dia ikut. "

"Suruh saja dia turun ! "

"Bilang saja sendiri. " Ziva berlalu meninggalkan Arjun yang masih diam di tempatnya.

"Bukan hanya culun tapi wanita itu keras kepala. " Caci Arjun.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!