Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 32
Sudah satu Minggu berlalu sejak kepergian Lion ke Jakarta, Grace merasa ia seperti kehilangan semangat kerjanya lagi.
"Kau kenapa sih? Kayak yang gak bersemangat gitu, lagi ada masalah?" Tanya Rima heran.
Grace menggelengkan kepalanya, "Enggak, aku hanya sedang tidak enak badan saja." Jawab Grace.
Ia kembali melihat ke layar komputer miliknya, dan mengerjakan semua pekerjaan dengan baik. Tapi tatapannya kembali teralihkan pada jari manisnya yang terpasang sebuah cincin.
Hingga seseorang menepuk pundaknya dan membuat ia sedikit terkejut, "Grace, kamu di panggil oleh HRD."
"Di panggil HRD?" Grace seakan tidak percaya dengan apa yang ia dengar, ia merasa tidak memiliki kesalahan apapun. Lalu kenapa harus di panggil HRD.
Lalu Grace pun langsung bangkit dari tempat duduknya, ia segera pergi ke ruangan HRD. Di sana ia melihat Pak Santo tengah duduk dengan tangan yang memainkan ponsel.
"Selamat pagi Pak, anda memanggil saya?" Tanya Grace.
Pak Santo terdiam, lalu ia tersenyum. "Wah, sekarang kamu menjadi sangat cantik yah." Puji Pak Santo.
"Terimakasih atas pujiannya, Pak. Tapi ada keperluan apa anda memanggil saya?" Tanya Grace dengan tatapan serius.
Pak Santo langsung memberikan sebuah surat pada Grace, Grace perlahan membuka surat yang di berikan Pak Santo. "Apa maksudnya ini, Pak?" Tanya Grace dengan nada sedikit tinggi dan tatapan tak terima.
"Apa kau tidak bisa membaca?" Tanya Pak Santo santai.
"Tentu saya bisa, tapi apa alasannya saya di pecat." Jelas Grace kesal, ia tidak terima dengan pemecatan yang dilakukan secara mendadak seperti ini.
"Karena kau telah membuat keonaran di perusahaan ini, dan kau juga telah menyebarkan fitnah terhadap rekan kerja mu. Dan banyak komplain tentang sikap buruk mu, jadi dengan berat hati saya memecat mu." Jelas Pak Santo.
"Memfitnah rekan kerja?" Tanya Grace heran, ia sama sekali tidak pernah memfitnah rekan kerja.
"Iya, kau menyebarkan berita buruk tentang Erika pada setiap karyawan kantor. Jika itu bukan memfitnah lalu apa?" Tanya Pak Santo.
Mendengar hal itu Grace kini tahu, siapa orang yang membuatnya di pecat. "Aku sama sekali tidak pernah menyebarkan berita buruk Erika, memang wanita itu saja yang sikap nya buruk. Dan bapak juga, hanya percaya pada satu mulut saja tanpa mendengarkan penjelasan yang lain." Maki Grace.
"Beraninya kamu membentak saya! Saya ini HRD, saya memiliki kekuasaan untuk memecat siapapun. Dan hari ini kau di pecat! Jadi keluar dari perusahaan ini dan bereskan semua barang-barang mu." Usir Pak Santo.
Grace menatap kesal Pak Santo, ia langsung berbalik untuk membereskan semua barang-barang miliknya.
Rima heran dengan Grace yang nampak kesal setelah keluar dari ruang HRD.
"Grace, apa yang di katakan Pak Santo?" Tanya Rima.
Grace langsung membereskan semua barang-barang, bahkan ia tidak segan untuk menghapus file-file penting di komputer nya tapi ia juga memindahkannya ke flashdisk miliknya.
"Aku di pecat." Jawab Grace dengan menghela nafas.
Rima terkejut saat mendengar hal itu, "Bagaimana mungkin kau di pecat? Bukankah selama ini kau bekerja dengan sangat baik." Ucap Rima, ia masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Aku di pecat bukan karena kinerja ku yang buruk, tapi karena sikap ku yang buruk. Dia bilang aku memfitnah Erika dan menyebarkan berita hoax tentang wanita itu," jelas Grace dengan tangan yang memasukkan barang-barang ke dalam kardus.
"Apa? Bagaimana bisa, dia yang bersikap buruk tapi kenapa kau yang malah di salahkan. Harusnya wanita gila itu yang di pecat, bukan kau." Bela Rima.
"Sudahlah, semuanya sudah terjadi. Lagi pula aku juga tidak keberatan di pecat, satu kantor dengan kedua orang menjijikan itu malah membuatku semakin muak." Jelas Grace.
Grace tersenyum, ia lalu mengangkat kardus yang berisikan barang-barang miliknya. Rima menatap iba pada Grace yang telah mendapatkan ketidakadilan.
Grace yang berjalan keluar kantor tak sengaja berpapasan dengan Erika, wanita itu tersenyum pada Grace. Tapi sebuah senyuman penghinaan.
"Sudah ku katakan, kau tidak akan pernah bisa menang dari ku. Dengan satu ucapan ku, kau langsung keluar dari kantor ini." Ucap Erika dengan senyuman bangga.
"Cih, kau menang dengan cara kotor. Tapi itu sangat cocok dengan mu, aku yakin. Tubuhmu yang menjijikkan itu, sudah terinfeksi virus Pak Santo." Jawab Grace.
Mendengar hal itu Erika sangat kesal, sementara Grace lebih memilih pergi meninggalkan Erika yang menatapnya dengan tajam.