Anak kecil di larang baca, karena ada ****** ****** seperti belah duren dan juga kekerasan.
yang suka jangan lupa follow dan kasih ulasan.
yang gak suka skip dan tinggalkan.
kisah seorang gadis indigo yang sederhana dengan hantu mafia tampan yang berawal dari pertemuan mereka saat ritual pengusiran hantu.
awalnya mereka selalu bertengkar , namun seiringnya waktu timbul rasa cinta dalam hati kedua nya..
Apakah cinta mereka bisa bersatu??
yuk simak cerita nya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon salsa FF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 19
CKREEEEEEKKKKKK
semua rantai yang membelenggu nya telah berhasil terbuka .
"Pah,,, buka juga benang merah itu,, singkirkan semua garam nya pah,, mah,,, tolong,, ya,,,kaki tata terluka ,,,akan sangat perih terkena garam" ucap tata.
"baiklah nak " ucap tuan widodo.
"Jangan!!! tuan aku mohon,, jangan buka benang itu "seru luna namun tuan widodo tak menghiraukan nya sedikitpun.
"Si4l!! tua bangka si4lan!! " ucap arthur kesal.
"Hhhh,,,,, Hhhh,,, Hhhh,, arthur,, bersiaplah,, "bisik luna merasa gugup.
"Nak,,, ayo kita bersih bersih ,kemudian makan,, " ucap tuan widodo.
"Hihihihihiii,,, makasih papa,,, makasih mama" ucap tata tertawa pelan namun kepalanya masih tertunduk kebawah.
"Nak?? " ucap tuan widodo.
tuan widodo dan nyonya elis perlahan mencoba membuka rambut yang menutupi wajahnya,,, namun.... Tiba tiba.....
"Hahahahahahaaa..... hahahahah... hahahhhhh.. " tata mendongak ke atas,,tubuh nya melengking ke belakang sembari tertawa dengan suara tawa puluhan arwah yang berada di dalam tubuhnya.
Semua orang sontak terperangah ketakutan ketika tata yang telah di lepaskan rantai di kedua tangan dan kaki nya oleh ayahnya sendiri itu tiba tiba berdiri kemudian melayang dengan sendiri nya je atas udara .rasa penyesalan tuan widodo karena tak mempercayai luna pun sudah tak ada gunanya.
"Menjauh lah dari gadis itu!!! " seru luna.
"Ayo pah!! jauhi dia,, "seru nyonya elis menarik lengan suaminya yang masih terperangah .
"maneh geusss ngusikkk ainggg! " secepat kilat tata sontak melayang ke arah luna dan mencoba mencekiknya.
"Jangan sentuh dia..!! dasar arwah si4lan!! " arthur menghalau dan menghempas tubuh tata sampai terbanting ke lantai.
BRAKKKKKKK
"Arthur,, jangan terlalu menyakitinya,, karena yang sakit adalah tubuh tata,, arwah arwah itu tak kan merasa kesakitan!! " ucap luna.
"Tapi,,, bagaimana caranya,,,mereka terperangkap di dalam tubuhnya,, " ucap arthur.
"nyonya,,, tuan,,, ambilkan garam lagi! " seru luna.
"Baiklah! " nyonya elis bergegas berlari di temani oleh tuan widodo.
"Arthur,, tolong lindungi aku,, aku akan memasang benang merah lagi,, agar tata tak bisa keluar dari kamar ini!! " ucap luna.
"Oke!! " sahut arthur.
luna kembali berusaha memasang benang merah di sekeliling ranjang tata.
"Aaaarrrrrrgggghhhhh" Teriakkan tata hendak mencengkeram luna.
"Diam kau!! " arthur sekuat tenaga menjegal kedua tangan tata yang tenaganya sangat besar karena tenaga semua arwah yang menyatu dalam dirinya.
"Tunggu,,,, sebentar lagi!! " ucap luna bergegas menyelesaikan mengikat benang merah itu.
"cepat!! tenaga nya sangat kuat sekali,, " ucap arthur masih menjegal tubuh tata yang semakin berontak.
"Selesai! " ucap luna sontak arthur melepaskan tubuh tata dan tata kembali terkurung di dalam benang merah itu.
"sekarang apa yang akan kau lakukan untuk mengeluarkan arwah arwah itu dari tubuh gadis ini!??" tanya arthur.
"Aku akan membaluri tubuh tata dengan garam dan air suci!! mereka tak kan kuat,! dan otomatis akan keluar dari tubuh tata" ucap luna.
"Cepatlah!! aku sudah tak sabar untuk menghajar arwah arwah itu " tegas arthur sontak luna tersenyum menyeringai.
"nona,,, ini garam nya! " ucap nyonya elis.
"Arthur tolong tahan tubuhnya lagi,,!! aku akan membaluri nya sekarang !" ucap luna sontak nyonya elis ,tuan widodo dan juga nenek sari yang masih terduduk mematung di kursi heran melihat luna berbicara sendiri ,namun mereka menjadi yakin jika luna benar benar pengusir arwah.
"Oke!! " ucap arthur sontak berlari ke atas ranjang tata dan membuat tata terlentang,di tahan nya kedua tangan dan kaki sekuat tenaga.
"Aaaaaaaaaaa...... awassssss! idittt sia!! wawanianannn ka ainggg!! " Teriak tata menjerit.
"Nek,,, bisakah nenek tetap menerjemahkan ucapannya,, tolong nek" ucap luna.
"Baik" nenek sari gemetar.
Luna pun segera naik ke atas ranjang dan menyiramkan sebotol air suci ke tubuh tata.
"Aaaaaaaaaa,,,,,,,, nyeriii..... Enggeusss.... Enggeeusssss! idittt sia!! idittt!! " teriak tata histeris.
"Sakit,,,, udah,, udah,, pergi kamu,, pergi"nenek sari kembali menerjemahkan nya.
"nyonya!! tolong ambilkan air suci lagi di dalam tas ku!! cepat!! " teriak luna.
"baik" nyonya elis segera mengambil semua botol air suci di dalamnya kemudian memberikannya kepada luna.
"Sakit?? sakit kataku,,, tubuh gadis ini pun kesakitan gara gara kalian!! " teriak luna.
Luna segera menyiprat dan membaluri semua isi air suci itu ke setiap inci tubuh tata tanpa terlewat sedikitpun.
"Nyerriiiii,,, Nyerriiiiiiii"teriak tata lagi.
"Sakit.... sakit.... " ucap nenek sari.
"keluat kalian dari tubuh gadis ini!!! " teriak luna sembari membaluri seluruh tubuh tata dengan garam.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa"teriakan mereka semakin kencang dan memekik. heningnya malam itu,, tiba tiba angin kencang bertiup kencang lagi.
BLUGGG BLUGGG BLUGGG
PRAANGGGGGGGGGG
jendela kamar terbuka dan tertutup terbanting terhempas angin kencang sampai kaca jendelanya pecah berserakan di lantai.
"Pah,,, "ucap lirih nyonya elis ketakutan.kedua suami istri itu pun saling berpegangan tangan melihat kejadian di luar nalar mereka itu.
"Keluar kalian!!! keluar!! " teriak luna.
"Aaaaaaaarrrrrrrrggggghhhhhhh" Tata melengkingkan tubuhnya je belakang sembari berteriak dengan mulutnya yang menganga sangat lebar,, dan keluarlah buih, kabut hitam, dan juga bayangan bayangan dari mulutnya,, semua arwah itu berlomba lomba keluar dari tubuh tata. mereka beterbangan ke sana kemari memenuhi ruangan kamar itu.
"Uhuk uhuk uhuk!! " tata terbatuk batuk dan memuntahkan cairan hitam pekat dalam mulutnya.
"Arthur mereja sudah keluar!! " ucap luna.
"Bawa gadis itu keluar!! aku akan menghajar arwah arwah jelek ini!! " ucap arthur dengan tatapan tajam.
"Eum! " angguk luna
"bantu aku membawanya!!" sambungnya kepada kedua orang tua tata.
Merekapun menggotong tubuh tata yang sudah lemah tak berdaya dan memindahkan nya je atas sofa yang terletak di luar kamar.
"Aaaaarrrrrrhhhhhhh! " arwah arwah itu mencoba mendekati tubuh tata namun di halau oleh arthur.
"enyahlah kalian semua!! " arthur sontak merubah wujud bayangan hitamnya sontak arwah arwah itu seolah ketakutan.
"nenek,,, ayo keluar,, biar kubantu! " luna memapah nenek sari untuk keluar dari kamar.
Luna melirik arthur yang bergelut melawan arwah arwah itu sendiri. setelah luna berhasil mengeluarkan nenek sari,, luna kembali masuk ke dalam dan menutup pintu kamar itu rapat rapat.
"Arthur mereka takkan lenyap walau kau menghabiskan seluruh tenagamu!! kita harus memaksa mereka berbicara,,, siapa yang menyuruh mereka,, dan kita hancurkan alat ritualnya!! dengan begitu mereka akan lenyap!! " ucap luna
"astaga!! " ucap arthur.
"arthur tangkap ini!! " luna melempar benang merah ke arah arthur dan tangan besar berkuku panjangnya segera menangkap benang merah itu.
"arthur,, ikat mereka semua dengan benang merah itu,,, 'teriak luna
Arthur mengangguk,,, tatapan matanya yang merah semakin menyala dan dengan secepat kilat,, arthur melayang kesana kemari mengikat tubuh arwah arwah itu sehingga berkumpul di satu titik.
"Bagus.. Hhh... Hhhh... Hhh" gumam luna dengan nafas terngah engah.
Luna mengeluarkan pedang kecilnya dan segera menghampiri arwah arwah yang sudah berkumpul itu.
"siapa yang menyuruh kalian!! cepat katakan!! " teriak luna sembaru menusukkan pedangnya ke tubuh arwah itu sontak arwah arwah itu menjerit kesakitan.
"Ampun!!! ampunnnnn!! " teriak arwah itu.
"kalian tinggal memilih!! kalian ingin tersiksa terus seperti ini?? atau kalian pergi dengan tenang dan damai?? " teriak luna menusukkan lagi ke tubuh mereka.
"cepat katakan" sambungnya.
"Agus.... agus..... si agus.. mm" teriak arwah arwah itu kesakitan.
"Agus....!! " gumam luna sembari menatap arthur, dan arthur pun kembali menjadi wujudnya semula.
"agus... apakah itu sebuah nama? " tanya arthur.
"Eum!! namanya agus..... kita harus bertanya kepada tata dan orang tuanya,,, mereka pasti tau siapa dia,,, biarkan saja dulu arwah arwah ini,, mereka tak kan sanggup kemana mana" ucap arthur.
"oke!! " singkat arthur.
Luna dan arthur keluar dari kamar itu dan di kuncinya rapat rapat kamar itu dengan mengikat benang merah di gagang pintunya dan taburan garam di depan pintunya.
"jangan ada yang berani membuka kamar ini!! sebelum kita menemukan orang yang bernama agus" ucap luna.
"Apa?? agus??? " ucap tuan widodo dan nyonya elis terkejut.