Alika tak pernah menyangka sebuah tragedi yang merugikannya akan membawa dia bertemu dengan seorang tentara tampan yang menyelamatkannya, cinta pandangan pertama langsung ia sematkan kepada tentara itu.
Tapi bagaimana bisa Alika mengatakan cinta pandangan pertama karena wajahnya saja Alika tidak pernah melihatnya karena wajah tentara tersebut tertutup oleh masker sehingga Alika sendiri tidak tahu tapi sudah mengatakan cinta padangan pertama hanya dengan melihat matanya saja dan belum tentu mereka akan bertemu kembali.
Bagaimanakah perasaan sang tentara apakah dia juga merasakan getaran pertama sama seperti Alika atau hanya berniat menolong karena Alika adalah korban yang harus di tolong??
Follow IG : Lala_syalala13
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13_Dasar Bucin Bucin
Pagi harinya hari ini Alika libur karena memang weekend, rencana nya dia akan menghadiri sebuah penandatanganan buku dari penulis kesukaan nya siapa lagi kalau bukan Siska Putri. (masih inget kan siapa itu?)
"Semoga saja hari ini tidak ada kendala." gumam nya dengan semangat karena mengingat waktu di Bali dua tahun lalu membuat Alika sedikit takut namun dia ingin sekali bertemu dengan idola nya langsung.
"Wah udah rame aja!" seru Alika saat sudah sampai di tempat penandatanganan.
Dia menunggu dengan sabar sesuai antriannya, hingga tak terasa sudah waktu nya dia maju meminta tandatangan ke idolanya.
"Halo kak makasih ya sudah buat buku yang begitu menginspirasi, aku harap kakak terus buat buku buku yang bagus." seru Alika.
"Halo, pasti dong. Kalau boleh tahu nama nya siapa?" tanya kak Siska sambil menulis di buku milik Alika.
"Alika kak." jawab Alika.
"Alika?" gumam kak Siska.
"Kamu dokter Alika yang jadi korban penyerangan dan pengeb*man di Bali?!" tanya kak Siska dengan terkejut, begitu pun dengan Alika yang terkejut karena bagaimana bisa kak Siska seorang penulis terkenal tahu dirinya dan peristiwa yang menimpa dirinya.
"Kok kak Siska tahu?" tanya Alika dengan bingung nya.
'Pinter juga Ethan cari calon istri, cakep.' gumam kak Siska dalam hatinya.
Yap Ethan memang menceritakan soal Alika kepada sang kakak, dia juga tahu kalau kedatangan Alika ke Bali adalah untuk perilisan buku milik sang kakak, awalnya kemarin waktu Ethan membawa Alika ke rumahnya dia ingin mempertemukan Alika dan kak Siska tapi ternyata sang kakak sedang tidak ada di rumah.
"Ya tahu dong kan kamu penggemar kakak." ucap kak Siska membuat Alika bersemu merah, di puji oleh idola kesayangan nya itu senang sekali.
"Boleh kakak minta nomor kamu?" tanya kak Siska meminta izin membuat Alika syok bukan main, dia hanya seorang penggemar tapi bisa di mintai nomor.
"Bo... Boleh kak." jawab Alika dengan gugup nya.
Dia pun memberikan nomor telepon nya dengan senang hati, setelah itu dia turun dari panggung dengan senyum yang tak pernah surut dari wajah ayu nya itu.
Sampai di rumah bunda Yunita menata aneh ke arah sang anak.
"Kamu kenapa senyum senyum sendiri gitu? Udah kayak orang aneh!" seru bunda Yunita langsung membuat hati Alika yang dari tadi berbunga bunga langsung saja mengerucutkan bibir nya.
"Asal bunda tahu kalau ini tadi Alika dapet tanda tangan dari kak Siska." ucap Alika kembali ke mode senangnya.
"Siska si penulis buku itu ya?" yang bunda Yunita yang memang tahu soal kegemaran sang anak.
"Iya bund, mana tadi kak Siska minta nomor Akila lagi." sahut Alika lagi.
"Minta nomor? Buat apa?" tanya bunda Yunita.
"Mungkin kak Siska mau deketin Alika sama adik nya kali." ucap Alika sedikit ngawur.
"Nanti dideketin panik!" seru bunda Yunita yang sangat tahu kepribadian sang anak.
"Hehe bunda tahu aja."
Setelah itu Alika pun menuju ke kamarnya untuk bersih-bersih, baru saja selesai bersih-bersih tiba-tiba ada chat masuk membuat Alika melihat sebentar ke arah hp nya siapa tahu ada yang penting.
Ethan :
Besok pulang dari rumah sakit jam berapa? Aku jemput ya.
Ethan chat Alika terlebih dahulu, Alika langsung merasa gugup dan takut kepada Ethan, apa lagi setelah pernyataan nya kemarin dia tolak.
"Aduh kenapa kapten Ethan tetep chat sih! Gak kamu gak boleh kayak gini Alika, kamu sudah janji sama diri kamu sendiri kalau kamu bakalan cari prajurit tampan itu." gumam Alika terus menguatkan hatinya agar tidak sampai melupakan keinginan nya.
^^^Alika : ^^^
^^^Aku besok seperti nya ada acara deh, maaf ya Ethan tidak bisa pulang sama kamu.^^^
Jangan tanya lagi bagaimana gugupnya Alika, dia tidak boleh memberikan harapan palsu kepada kapten Ethan.
Setelah itu Alika pun terlelap dalam tidurnya karena hari ini dia begitu capek sekali tapi juga senang karena bisa bertemu dengan idola kesukaan.
Di sisi lain Ethan sedang berada di rumah nya karena hari ini hari libur jadi Ethan memilih untuk pulang saja, kebetulan sang kakak menginap di rumahnya, maklum karena kakak nya sudah menikah jadi tinggal di rumah nya sendiri dengan sang suami.
"Gimana sama perkembangannya?" tanya kak Siska yang duduk di samping Ethan yang hanya diam dengan muka datarnya.
"Gak gimana gimana." jawab Ethan, dia terlalu kesal dan marah karena cinta nya di tolak tapi dia juga senang karena sang wanita menolak karena suka dengan orang yang telah menolong nya yang notabene nya adalah dirinya sendiri.
"Tadi waktu kakak acara penandatanganan buku Alika dateng." ucap kak Siska membuat atensi Ethan yang awalnya tidak bersemangat langsung melihat ke arah nya.
"Kenapa kakak gak bilang ke aku?!" seru Ethan tidak suka dengan keputusan kakak nya yang tidak memberitahu kan dirinya.
"Ya kan kakak gak tahu kalau kamu cari Alika." ucap kak Siska.
"Terus kakak ngapain aja sama Alika, bicara apa aja?" tanya Ethan dengan tanpa sabar.
"Sabar kenapa sih, tadi kakak tanya apa dia wanita yang ada di Bali dengan kasus penyanderaan dan pengeb*man itu dan Alika bilang iya, dia tanya aku tahu dari mana ya kakak bilang kalau sebagai seorang idola pasti kakak tahu saja." jawab kak Siska padahal dia tahu semuanya karena sang adik yang bercerita, padahal setahu kak Siska sang adik begitu tertutup apalagi soal asmara.
"Udah itu aja?" tanya Ethan.
"Kakak juga minta nomor nya sih, kayaknya bakalan seru deh kalau ngobrol sama Alika, dia anak nya sopan dan begitu lembut dan tulus jadi kakak rasa bakalan nyambung deh kalau kita berdua ketemu." jawab kak Siska.
"Kakak jangan macam-macam ya, pokoknya kalau memang mau ketemu harus jaga sikap." tekan Ethan entah kenapa dia malah menjaga image sekali di depan Alika.
"Dasar bucin bucin." ucap kak Siska saat melihat sang adik pergi ke kamarnya.
Keesokan harinya Alika seperti biasa melakukan pekerjaan nya dengan damai, entah mengapa setelah pelatihan kemarin dia merasa bahwa tubuhnya kembali bugar karena memang sebelum nya Alika jarang olahraga karena jika libur akan dia gunakan waktu nya untuk istirahat.
"Dokter udah mau pulang nih?" tanya Lula saat melihat dokter kesayangan nya sudah siap untuk pulang.
"Iya ini udah waktu nya pulang, kamu jangan lupa hati-hati kalau di jalan ya." ucap Alika kepada Lula.
"Siap dok, terima kasih, dokter juga hati-hati ya di jalan." seru Lula saat melihat tubuh Alika sudah terhalang dengan lift.
.
.
Bersambung.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13
