Disha sudah lama mencoba untuk menarik perhatian seorang Ryan Alister, tapi usahanya selalu gagal dan tanpa Disha ketahui ternyata Ryan sudah lama mengawasinya. Hingga akhirnya sebuah jebakan Disha persiapkan agar ia bisa mendekati Ryan, tapi ternyata jebakan itulah yang membawa Disha terjebak pada seorang Ryan Alister.
Bagaimana kisah keduanya? apakah masalah keduanya akan terselesaikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baju Haram
Disha saat ini tengah jalan-jalan di pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa pakaian, Disha tidak sendiri karena ia ditemani Tata. Ya, setelah bekerja tadi disha menghubungi Tata untuk menemaninya karena Disha tidak berani jika sendirian ke tempat tersebut dan untung aja sang sahabat mau.
Disha tentunya sudah meminta izin pada Ryan sebelum mengajak Tata dan untung saja sang suami mengizinkannya.
"Bagus deh, lihat," ucap Tata saat mereka melewati toko pakain dalam.
"Apa sih gak bagus, baju kurang bahan kok bagus," ucao Disha.
"Eh, jangan salah. Para suami itu suka banget sama baju kayak gitu, lo tau Jason aja pas gue pake baju itu dia nambah terus, pokoknya cewek kalau pake baju itu beh tambah seksi," ucap Tata dan menarik Disha untuk masuk ke dalam toko tersebut yang cukup ramai.
"Heh, lo lagi hamil ya. Jangan aneh-aneh dulu lah sama Jason, takutnya anak lo kenapa-napa," ucap Disha.
"Lah, siapa yang mau beli juga. Gue udah punya banyak baju kayak gitu," ucap Tata.
"Terus ngapain lo ajak gue masuk ke toko ini kalau lo gak mau beli coba," ucap Disha yang tengah memilih baju kurang bahan tersebut.
"Buat lo lah, lo gak mau gitu Ryan tambah suka sama lo, gue yakin jiwa kelelakiannya bakal meronta-ronta kalau lo pake ini, percaya sama gue," ucap Tata.
"Gak, gue gak mau beli. Kalau lo mau beli terserah, tapi gue gak mau," ucap Disha.
"Yaudah, gue beli aja deh buat koleksi," ucap Tata dan membeli beberapa.
Disha hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh sang sahabat hingga tak lama setelah itu, Tata pun selesai membayar dan mereka kembali melanjutkan perjalanan memilih beberapa pakaian di beberapa toko.
Dan setelah puas berbelanja mereka memutuskan untuk santai di foodcourt yang ada di lantai atas, "Aku ke kamar mandi sebentar ya," ucap Disha dan diangguki Tata.
Setelah Disha tudak terlihat Tata pun mengambil lingerie yang tadi ia beli dan memasukkannya ke dalam paper bag milik Disha hingga baju haram tersebut tidak terlihat.
"Untung lo punya sahabat kayak gue, Sha," gumam Tata dan tersenyum jika mengingat hubungan sang sahabat itu.
Tak lama setelah itu Disha pun kembali, "Lama ya gue," ucap Disha.
"Iya lama banget sih," ucap Tata.
"Ya maaf, antri banget kamar mandinya," ucap Disha.
"Eh btw, gimana sama kerjaan lo? gue denger katanya kantor lo kena penyerangan?" tanya Tata.
"Loh lo kok tau?" tanya Disha.
"Kenapa emangnya? gue gak boleh tau?" tanya Tata.
"Bukan, taoi gue denger penyerangan di kantor gue itu tertutup dan gak ada seorang pun yang tau," ucap Disha.
"Gue Tata kali, apa sih yang gak gue tau," ucap Tata.
"Lo tau darimana?" tanya Disha.
"Dari suami gue lah," ucap Tata.
"Terus suami lo tau darimana?" tanya Disha.
"Nah kalau itu gue gak tau, pas gue tanya dia tau darimana, dia gak jawab tau darimana. Emang bener kantor lo kena penyerangan?" tanya Tata dan diangguki Disha.
"Kok bisa?" tanya Tata.
Disha pun mulai menceritakan apa yang terjadi pada Tata, "Gila sih ya, untung aja lo gapapa," ucap Tata.
Mereka pun menikmati waktu luang mereka dengan mengobrol hingga malam, "Makasih ya udah nemenin gue," ucap Tata.
"Iya, kalau lo mau pergi dan Jason gak bisa, lo busa telpon gue. Kalau gue ada waktu pasti gue bakal nemenin lo kok," ucap Disha.
"Terharu deh gue," ucap Tata.
"Lebay lo," ucap Disha.
Setelah itu, Disha pun pulang bersama Pak Rudi sedangkan Tata naik taxi. Disha sudah menawarkan untuk memberikan tumpangan, tapi Tata justru menolak dan mengatakan jika ia akan pulang ke rumah orangtuanya sehingga Disha pun tidak bisa memaksanya.
Sesampainya di mansion, Disha tidak melihat Ryan. "Mas Ryan belum datang?" tanya Disha.
"Belum, Nyonya. Sepertinya Tuan akan pulang larut hari ini," ucap Citra dan diangguki Disha.
Disha pun memutuskan untuk pergi ke kamar dan membersihkan tubuhnya, setelah itu ia pun keluar dari kamar mandi dan membuka paper bag yang berisikan belanjaannya.
Disha membuka satu persatu pakaian yang ada di sana hingga ia terkejut melihat baju haram yang tadi di beli Tata, "Loh kok ada baju ini sih kayaknya aku tadi gak ambil ini deh. Apa belanjaan Tata gak sengaja kebawa ya, gue kabarin Tata dulu deh," ucap Disha dan membuka ponselnya.
Namun, Disha begitu terkejut saat akan menghubungi Tata, bagaiman tidak ternyata Tata sudah mengirim pesan padanya.
Baju itu buat lo, coba deh lo pakai. Gue yakin Ryan bakal seneng banget, lo udah punya suami ganteng, jaya kayak Ryan Alister jadi jangan dianggurin lah, kalau gue jadi lo udah pasti Ryan bakal gue iket di kamar biar gak keluar. Selamat bersenang-senang Dishayang!
"Kurang ajar emang sahabat gue ini, tapi ya kali gue pakai baju kayak gini yang ada gue masuk angin pakai baju kayak gini. Ish, buat apa ada kainnya gini kalau ujung-ujungnya transparan gini, mendingan langsung aja pakai bra sama celana dalam. Aneh emang baju sekarang, tapi apa gue coba ya, gak ah nanti kalau Ryan datang gimana. Tapi kan kata Citra tadi Mas Ryan pulangnya larut malam, kalau Citra bilang kayak gitu biasanya Mas Ryan pulangnya nanti jam 12 malam lebih gitu, hem gue coba pakai aja kali ya. Cuma lihat aja bagus apa gak di tubuh gue, lagian Mas Ryan pulangnya masih lama kan," gumam Disha.
Disha pun masih ragu untuk memakai baju haram tersebut, ia menatap lekat baju haram yang ada di tangannya hingga akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi dan memakai baju haram tersebut.
"Dingin banget sumpah, kok ya ada orang yang pakai baju kayak gini mana punggungnya kebuka lagi ini mah sama aja gue gak pake apa-apa mana buat nutupnya juga kurang tebel bahannya," gumam Disha setelah berhasil memakai baju haram tersebut.
Disha pun dengan ragu keluar dari kamar mandi dan melihat tubuhnya melalui cermin, "Ish, merinding banget gue, gue kayak cewek apaan pakai ginian. Emang gila sih gue ikutin saran Tata, cukup sekali gue pakai baju gini," gumam Disha dan memperhatikan setiap lekuk tubuhnya.
"Tapi, emang sih tubuh gue bagus juga pakai gini," gumam Disha dan terus memperhatikan tubuhnya di depan cermin.
Hingga beberapa saat, pintu terbuka dan Disha membeku di tempat apalagi Disha dapat melihat pantulan Ryan di cermin di hadapannya, Disha membalikkan tubuhnya dan melihat Ryan yang menatap lekat dirinya. Entahlah Disha tidak tau apa yang dipikirkan Ryan saat ini, Disha merasa malu karena ketahuan memakai baju haram tersebut dan dilihat oleh Ryan.
.
.
.
Tbc.
