NovelToon NovelToon
Sistem Sepak Bola

Sistem Sepak Bola

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Pemain Terhebat / Bepergian untuk menjadi kaya / Mengubah sejarah / Karir
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lion Star24

Ronald Leo, seorang remaja berbakat dari desa kecil di Kediri mendapatkan kesempatan emas untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional. Setelah mencuri perhatian pelatih selama seleksi Borussia Dortmund ||, Leo berkembang pesat dengan bantuan sebuah Sistem misterius yang meningkatkan kemampuan fisik dan tekniknya diatas rata- rata. Ditengah persaingan ketat dan berbagai tantangan, Leo memimpin timnya menjadi juara liga remaja Jerman dan mencetak prestasi luar biasa. Namun, perjalanan Leo baru saja dimulai, karena ia kini harus membuktikan kemampuannya di panggung yang lebih besar ~ Liga Profesional.
Dengan penuh aksi, persahabatan, dan impian besar, "SISTEM SEPAK BOLA" adalah kisah seorang remaja Indonesia dalam meraih kejayaan di dunia sepak bola internasional.
Novel ini tidak menganut jadwal dan regulasi liga Eropa secara menyeluruh, demi perkembangan jalan cerita, jadi mohon dimengerti bila ada jadwal yang melenceng jauh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Star24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

"Mungkin ada orang disekitar sini yang bisa membantu. Aku harus bertanya kepada penduduk sekitar besok pagi," Pikirnya sebelum terlelap dalam tidur yang tidak nyenyak.

******

Hari berikutnya, Leo bangun pagi-pagi sekali dengan rasa lelah yang masih membekas. Ia mengemas sisa makanan dan minuman, kemudian keluar dari toilet untuk mencari bantuan.

Ia berjalan ke arah kota, bertanya kepada orang-orang yang ditemui di sepanjang jalan tentang tempat tinggal atau bantuan untuk orang asing. “Permisi, saya baru saja tiba di kota ini dan mengalami sedikit masalah. Apakah Anda tahu di mana saya bisa mendapatkan bantuan?”

Beberapa orang memberikan petunjuk dan saran, tetapi tidak ada yang memberikan solusi pasti. Leo merasa putus asa tetapi terus berusaha.

Akhirnya, ia menemukan sebuah kafe kecil di pinggir jalan. Ia memasuki kafe dan mencoba berbicara dengan pemiliknya. “Selamat pagi. Saya butuh bantuan. Saya baru saja tiba di sini dan mengalami masalah dengan seorang kenalan saya. Apakah ada cara untuk mendapatkan bantuan sementara?”

Pemilik kafe, seorang wanita paruh baya dengan senyum ramah, menatap Leo dengan penuh simpati. “Tentu saja, Nak. Kami memiliki beberapa informasi tentang tempat tinggal sementara untuk orang-orang yang baru datang ke kota. Kamu bisa menggunakan telepon kafe untuk menghubungi mereka."

"Terima kasih banyak, Ibu," kata Leo dengan penuh rasa syukur. "Saya sangat menghargai bantuan Anda."

Sambil memegang telepon, Leo mulai menghubungi beberapa tempat yang direkomendasikan oleh pemilik kafe. Setelah beberapa percakapan, ia berhasil menemukan tempat tinggal sementara yang dapat menampungnya selama beberapa hari.

"Ini adalah langkah awal yang baik. Setidaknya saya tidak sendirian di sini," pikir Leo sambil melangkah keluar dari kafe dengan perasaan yang sedikit lebih ringan.

 

Dengan tempat tinggal sementara yang telah diatur, Leo merasa sedikit lega tetapi tetap cemas tentang keberadaan Steven dan masa depannya. Dia menyadari bahwa meskipun situasinya sangat sulit, dia harus terus berusaha dan tetap fokus pada tujuannya—menjadi pemain sepak bola profesional.

***

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya ia tiba di kompleks Borussia Dortmund II. Dari kejauhan, ia bisa melihat para pemain muda yang sedang melakukan latihan. Dia mendekati salah satu penjaga pintu gerbang dan mencoba memulai percakapan.

"Hallo, selamat pagi," sapa Leo dalam bahasa Inggris yang fasih. "Saya ingin tahu apakah ada seseorang agen bernama Steven yang bekerja di sini?"

Penjaga itu mengerutkan dahi sejenak, tampaknya bingung dengan pertanyaan Leo.

"Steven?" pria itu bertanya. "Tidak ada yang bernama Steven di sini sebagai agen."

Merasa sedikit kecewa, Leo mulai menceritakan pengalamannya, tentang bagaimana Steven menipunya. Pria penjaga itu mendengarkan dengan penuh perhatian.

"Maaf mendengar itu, anak muda," kata penjaga itu penuh simpati. "Tapi, jangan khawatir. Kamu masih muda, dan ada banyak kesempatan di sini jika kamu benar-benar berbakat."

"Terima kasih, Pak," Leo membalas dengan senyum tipis, meskipun hatinya sedikit berat.

Setelah berbicara beberapa saat, penjaga itu memperbolehkan Leo melihat latihan pemain-pemain muda Borussia Dortmund II dari jarak jauh. Leo terpesona. Gerakan mereka cepat dan terkoordinasi dengan baik, sangat berbeda dari apa yang biasa dia lihat saat bermain di desanya. Kecepatan, teknik, dan strategi yang digunakan sungguh luar biasa.

"Suatu hari nanti," bisik Leo pada dirinya sendiri, "aku pasti akan bisa berlatih bersama mereka."

Setelah puas melihat latihan, Leo memutuskan untuk kembali ke penginapan. Di tengah perjalanan, dia melewati taman tempat Steven meninggalkannya beberapa hari lalu. Tak jauh dari sana, ia melihat sebuah lapangan sepak bola kecil, di mana sekelompok anak muda tampak sedang bersiap untuk bermain.

Leo memutuskan untuk singgah sejenak dan berlari-lari kecil di sekitar lapangan, sekadar untuk menjaga kebugaran tubuhnya dan kemudian pulang ke penginapan. Sore itu, dia kembali ke lapangan, berharap bisa berolahraga lebih intens. Ketika dia tiba, ternyata ada sekelompok anak muda yang sedang bersiap melakukan pertandingan sepak bola.

Mata Leo berbinar melihat mereka. Sebagian besar dari mereka tampak berbakat, bahkan ada beberapa yang tampak seperti pemain dari tim binaan Borussia Dortmund II. Dengan penuh harapan, Leo mendekati mereka.

"Excuse me," ucapnya dalam bahasa Inggris yang fasih. "Boleh aku ikut bergabung?"

Beberapa pemain hanya mengabaikannya, mungkin karena mereka belum pernah melihat Leo sebelumnya di lingkungan tersebut. Namun, salah satu pemain yang tinggi dan tampak ramah menghampirinya.

"Hey, kamu bisa main bola?" tanya pria itu dengan aksen Jerman yang kental, memperkenalkan dirinya sebagai Sven Kruger, salah satu striker di tim binaan.

Leo mengangguk. "Ya, aku dari Indonesia. Aku biasa bermain sebagai gelandang serang."

Sven memandangnya sejenak, lalu tersenyum. "Baiklah, kamu bisa bergabung di timku."

Leo menghela napas lega. "Terima kasih," jawabnya penuh rasa syukur.

Ketika permainan dimulai, Leo merasa agak kesulitan menyesuaikan diri. Gaya permainan di sini jauh lebih keras dan cepat daripada di desanya. Setiap sentuhan bola, setiap gerakan harus dilakukan dengan penuh keseriusan. Namun, dengan cepat dia mulai menyesuaikan diri. Ritme pertandingan mulai ia kuasai, dan lambat laun ia berhasil menunjukkan kemampuannya.

Di menit ke-30, Leo berhasil memberikan umpan matang kepada Sven yang berhasil menyarangkan gol ke gawang lawan. Kemudian, di menit-menit akhir pertandingan, Leo sendiri berhasil mencetak gol setelah melakukan dribble cepat melewati dua bek lawan. Timnya menang, dan sorakan kecil terdengar dari pinggir lapangan.

Setelah pertandingan berakhir, beberapa pemain mengakui skill Leo dan memuji adaptasinya yang cepat.

"Kamu cepat belajar, ya," puji Sven. "Bisa langsung menyesuaikan gaya permainan kami. Bagus sekali."

Leo tersenyum. "Terima kasih. Ini pengalaman yang luar biasa bagi saya."

Beberapa hari berikutnya, rutinitas Leo hampir sama. Pagi-pagi ia berolahraga dan mencari informasi tentang Borussia Dortmund II. Setiap sore, ia bermain sepakbola bersama teman-teman barunya dilapangan yang sama. Mereka kini sudah lebih mengenalnya dan mengakui kemampuannya.

***

Di pagi itu, Leo berusaha menghubungi keluarganya sekedar memberi kabar bahwa dia sudah mulai berlatih dengan para pemain muda binaan di klub besar Borussia Dortmund II. Dia tidak berani menceritakan kemalangan yang menimpanya di sini, dia takut akan membuat sedih dan kecewa kedua orang tuanya, dia hanya bisa memaksakan tawa yang terasa getir ketika mendengar rasa syukur dari ibunya.

Namun, suatu sore, ketika mereka sedang bermain seperti biasa, sebuah mobil hitam berhenti di dekat lapangan. Dari dalam mobil, seorang pria keluar dan mengamati pertandingan dari kejauhan. Tanpa disadari oleh Leo, pria itu adalah Jacob, asisten pelatih tim binaan Borussia Dortmund II.

Jacob awalnya hanya ingin melihat sebentar, namun semakin lama dia semakin tertarik dengan permainan Leo. Gerakannya yang lincah, kecepatannya dalam mencari peluang, serta keahliannya dalam membantu pertahanan dan menyerang membuat Jacob tidak bisa berhenti memperhatikan.

Setelah pertandingan berakhir, Jacob mendekati Sven dan bertanya tentang Leo.

"Siapa anak itu?" tanya Jacob.

"Oh, dia? Namanya Leo, dari Indonesia," jawab Sven. "Dia baru beberapa hari di sini, dan cukup berbakat."

Jacob mengangguk. "Bisa panggil dia ke sini?"

Sven memanggil Leo, yang sedikit terkejut ketika mengetahui bahwa ia akan berbicara dengan seseorang dari klub Borussia Dortmund.

"Halo, Leo," sapa Jacob. "Saya Jacob, asisten pelatih di Borussia Dortmund II. Saya perhatikan permainanmu tadi, dan saya terkesan. Kamu punya potensi."

Leo tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. "Terima kasih, Pak Jacob."

Jacob melanjutkan, "Aku dengar kamu mengalami beberapa masalah sejak tiba di sini. Tapi, bagaimana jika aku mengundangmu untuk tes rekrutmen di klub?" Jacob menambahkan, "tapi kamu harus mengikuti seleksi dari pelatih Roger terlebih dahulu."

Leo hampir tidak bisa mempercayai pendengarannya. "Serius, Pak? Ini seperti mimpi bagi saya!"

Jacob tersenyum. "Tentu saja. Datanglah besok pagi ke kompleks kami. Aku akan atur agar kamu bisa ikut dalam tes pemain muda."

Dengan perasaan meluap-luap, Leo mengucapkan terima kasih berulang kali. Jacob kemudian berpamitan dan meninggalkan lapangan, sementara Leo masih tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Sven merangkul bahu Leo dan berkata, "Kawan, besok tunjukkan pada kami apa yang kamu bisa, jangan takut, aku akan menyambutmu dengan tangan terbuka."

Dalam perjalanan pulang ke penginapan, Leo tak henti-hentinya tersenyum. Akhirnya, setelah segala rintangan dan kesulitan, sebuah peluang emas terbuka untuknya.

*****

1
Azril Parmen
Luar biasa
Rizky Fadillah
berantakan seperti sistem ai
adlyu
Update thor
Lion Star⭐: siap👌
total 1 replies
Afdhal Fauzi
teruskan/Smile//Joyful/
🛌
kek yang ada di platform novel penghasil uang deh/Shame/
Dani Ni
bisa ngk kata katanya, ngk ush terlalu formal.
Dani Ni
kata katanya terlalu formal, seperti percakapan biasa aj.
RMYAN'S
kok jalan ceritanya kaya sama ya sama akun sebelah?

ini copy paste atau karya asli?


sorry author bukannya meremehkan karyamu atau apalah tapi menurut saya pribadi jalan cerita yang author tulis tidak asing bagi saya🙏
Mhmmd Hrts: yg mn?
pembaca gabut: beda nama doang wkwkw wkw TPI bodo amat yg dosa kan dia
total 3 replies
juan carlos vasquez paredes
Lanjut terus thor, saya sudah jatuh cinta sama ceritamu❤️
Lion Star⭐: Siap 86
total 1 replies
o^┢┦apΡy
Aku jadi pengen main ke dunia dalam cerita ini 👍
Fajar Fathur
lanjut update thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!