NovelToon NovelToon
Mind-blowing

Mind-blowing

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Tukar Pasangan / Saudara palsu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: lavenderoof

"Tidak perlu Lautan dalam upaya menenggelamkanku. Cukup matamu."

-

Alice, gadis cantik dari keluarga kaya. Hidup dibawah bayang-bayang kakaknya. Tinggal di mansion mewah yang lebih terasa seperti sangkar emas.

Ia bahkan tidak bisa mengatakan apa yang benar-benar diinginkannya.

Bertanya-tanya kapankah kehidupan sesungguhnya dimulai?

Kehidupannya mulai berubah saat ia diam-diam menggantikan kakaknya disebuah kencan buta.

Ayo baca "Mind-blowing" by Nona Lavenderoof.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lavenderoof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Makan Malam Keluarga

"Congratulation, Daddy!" Alice bersorak, meski merasa perasaannya tidak enak.

Setelah selesai makan, suasana meja menjadi lebih santai. Mommy Swan meletakkan gelasnya dan menatap Cindy dengan senyum penuh arti.

"By the way, bagaimana kencanmu, Cindy? Bukankah dia terlihat seperti seseorang yang sangat berkualitas."

Alice nyaris melompat dari kursinya ketika suara Daddy terdengar begitu santai tapi seperti mengancam bagi kakak adik itu.

Uhuk! Alice tersedak apel yang baru saja ia kunyah. la buru-buru menutup mulutnya, namun rasa tercekik di tenggorokannya membuat tubuhnya terguncang.

Mommy langsung bergerak menuangkan segelas air dan menyodorkannya ke Alice. "Are you okay, honey?" tanyanya lembut sambil menatap wajah putrinya yang kini merah padam.

Alice mengangguk, berusaha menenangkan dirinya. Namun, tatapannya melirik Cindy dengan panik, seolah meminta bantuan.

Sementara itu, Cindy hanya bisa terpaku sejenak. Rasa terkejut membuat lidahnya kelu, tetapi ia segera menarik napas panjang dan berpura-pura tidak dengar dan mengalihkan pembicaraan.

"Al, seharusnya kau makan dengan perlahan. Jangan terburu-buru."

Daddy Swan mengerutkan kening, meletakkan garpu dengan hati-hati di atas piring. "Baik-baik saja, ya?" tanya Daddy sekali lagi, seakan merenungkan sesuatu.

Mommy ikut menatap Putri sulung mereka, "Sayang, Daddy bertanya tentang kencanmu. Bagaimana? Apa pria itu cukup menyenangkan?"

Cindy menelan ludah, otaknya berputar mencari alasan yang masuk akal. "Ya... Sejauh ini baik. Tidak ada yang spesial," jawabnya sambil tersenyum tipis, mencoba mengalihkan perhatian.

Daddy and Mommy mengangguk lalu tersenyum setelah mendengar jawaban dari Putri Sulung mereka.

Alice terkejut setelah mendengar apa yang barusan dikatakan kakaknya. Sejauh ini baik? Sambil tersenyum? Bagaimana bisa dia berkata seperti itu? Bagaimana bisa ekspresinya seperti itu?

Sementara Cindy terdiam sejenak setelah menyadari apa yang barusan keluar dari mulutnya. Karena mendapatkan pertanyaan mendadak dan tak terduga, ia sampai tak bisa berpikir cepat dan menjawab seadanya yang ingin mulutnya katakan.

Tiba-tiba, Daddy Swan batuk kecil, menarik perhatian semua orang di meja makan. la menyandarkan diri ke kursi dengan ekspresi puas, lalu berkata dengan nada mantap, "Baiklah, aku rasa ini waktu yang tepat untuk memberitahu kalian sesuatu."

Suasana meja makan mendadak hening. Cindy mencengkeram serbet di pangkuannya dengan erat. Sementara Al, napasnya tertahan, tiba-tiba ia merasakan hal tidak enak.

Daddy Swan menarik napas dalam, lalu tersenyum kecil. "Aku mendapat kabar dari pria itu. Dia ingin melanjutkan hubungan ini ke tahap berikutnya."

Alice menjatuhkan garpunya, menghasilkan bunyi nyaring yang memecah keheningan. "Apa?!" teriaknya tanpa sadar, wajahnya memucat.

Ruang makan dipenuhi ketegangan. Daddy dan Mommy duduk dengan tenang, sementara Cindy dan Alice sudah gelisah di tempat mereka.

Cindy mencoba mencari celah untuk bertanya lebih lanjut, sementara Alice diam seribu bahasa, matanya terus menunduk.

Saat itu, Alice, yang posisinya menghadap ke arah pintu, melihat seorang pria berjalan masuk dengan langkah percaya diri. Sosok itu mengenakan jas rapi, membawa tas jinjing hitam di tangannya.

Alice menyapa sekaligus bertanya, "Manager Hill?"

Mendengar namanya dipanggil, Manager Hill berhenti sejenak. Ia menoleh ke arah Alice, memberikan senyum kecil yang sopan, dan menundukkan kepala sebagai salam hormat.

Manager Hill dengan suara ramah, "Selamat malam, Nona Muda."

Daddy Swan, yang duduk membelakangi arah datangnya Manager Hill, menoleh ke belakang. Saat melihat siapa yang datang, ia menghela napas pelan.

Daddy Swan nada tegas namun tenang. "Hill, ini bukan waktu yang tepat. Aku sedang berbicara dengan putri-putriku."

Sementara Alice dan Cindy diam, mereka tau kedatangan Manager Daddy-nya tak lain pasti karena urusan pekerjaan.

"Ada apa Manager Hill?" Tanya Mommy.

Manager Hill mendekat dengan sopan, nada profesional. "Maaf menganggu waktu kalian, Mrs. Swan. Maaf mengganggu waktu Anda, Master. Tapi ini mengenai Mr. Harperwood."

Wajah Daddy langsung berubah serius. Nama itu cukup untuk membuat suasana semakin menegang. Mommy menatap Daddy, mengerti bahwa ini adalah urusan penting.

Daddy Swan bangkit perlahan, nadanya berubah serius. "Mr. Harperwood? Baiklah. Kita bicarakan di ruang kerja."

Cindy langsung berdiri, "Wait, Daddy! What do you mean? Tahap apa yang kalian maksud?!"

Daddy Swan berbalik sebentar, suaranya tegas namun lembut, "Kita lanjutkan lagi nanti, honey." Lalu melanjutkan langkahnya.

Manager Hill melirik kedua putri Tuannya dengan sopan, hendak menyapa, namun Si Putri Sulung lebih dulu.

"Manager Hill..." Ucap Cindy dengan nada dingin, melayangkan tatapan tajam disertai dengan tangan yang terkepal. Ia benar-benar kesal dengan kedatangan Manager itu.

1
Putri Anissa Hdy
kita liat Nnti kelanjutannya 🤔
adelia
lumayan menarik
khiasaputri
☝🏻Masih nunggu jodohnya dateng
nona lavenderoof
Mohon dukungannya ya, Lavendears!
ig : lavenderoof
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!