Original, bukan terjemahan.
Dia, perempuan mafia yang terkenal di dunia modern, di kematian pertamanya dia masuk kedalam janda perawan dan menjadi seorang ibu tiri yang di cintai anak tirinya.
Dia membasmi klan mafia dan kematianya juga membawa ikut kepunahan klan mafia.
Tapi, jiwanya malah kembali kemasa zaman kuno, dia masuk keraga seorang wanita muda sebagai teman belajar sang Putri Mahkota.
Dia anak perempuan kepala koki istana, yang suka di bully oleh teman- teman Putri Mahkota.
Dia baru saja tenggelam, dan seorang mafia memasuki raganya. yang membuat dia hidup kembali.
Seorang pemegang senjata ingin di lecehkan, mimpi..!
Ini petualangan reinkarnasi keduanya. jadi dia sangat faham watak anak- anak manja ini.
Mari kita bermain-main tuan... Gumamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 16
Sedangkan Su Alin telah berada di tembok istana. Di mana dia kemarin malam keluar bersama ayahnya.
Dia melihat tali yang dia tinggalkan telah berubah lokasi.
"Sepertinya, telah ada yang menemukan jejak kami." Ucapnya pelan.
Dia melihat situasi di sekeliling tempat itu. Sepertinya sudah tidak ada orang di sekitar lokasi itu.
Dia mengayunkan tali tambang tersebut ke atas. Pengait melekat erat di tembok atas dinding istana.
Dengan cepat dia naik ke atas. Tetapi dia tidak memindahkan tali tersebut. Karena dia berjalan mengitari tembok itu.
Ketika sampai dekat dengan istana utama. Dia melompat ke atas pohon yang ada di dekat tembok istana tersebut.
Sehingga, dia bisa turun tanpa ada hambatan.
"Sepertinya orang-orang sudah tertidur." Gumamnya.
Keadaan istana sudah terlihat sepi. Para penjaga tidak sebanyak di siang hari. Mungkin sebagian tertidur dalam tugas mereka.
Su Alin yang sudah biasa memasuki istana utama, karena dia sering menemani putri Dong Yui keluar masuk istana.
Dengan cepat dia menemukan tempat perbendaharaan wanita itu. Dia melihat sekeliling gudang penyimpanan wanita itu.
"Ck, hanya ini?" Dia sedikit kecewa. Selama ini dia mengira putri pertama memiliki harta yang cukup banyak. Tidak tahunya hanya sedikit saja.
Tael emas dan perak hanya beberapa peti. Sedangkan perhiasannya juga, hanya dua tau tiga peti.
Tapi, karena dia hendak membayar tanah tempat mereka tinggal. Dia memasukkan ke ruang dimensi semuanya.
Setelah dia keluar dari istana putri pertama. Dia menatap istana kaisar. Dengan senyuman sinis dia berlari dengan cepat ke arah ruang kerja kaisar.
Dan ternyata, Kaisar belum tertidur. Dia masih memeriksa laporan yang di temani oleh Kasim kepercayaannya.
Tiba-tiba pintu ruang kerja kaisar ada yang mengetuk.
"Yang Mulia Kaisar~, apakah anda ada di dalam?" Terdengar suara wanita yang mendayu dan lembut dari balik pintu.
Kaisar menghentikan aktivitasnya. Dia menatap Kasim dan memberikan kode agar pintu ruangan itu di bukakan.
Ketika melihat seorang Kasim yang membuka pintu. Wanita itu sedikit malu-malu.
Kasim itu mempersilahkan wanita itu masuk. Dia pun pergi keluar meninggalkan Kaisar dan wanita cantik itu.
"Ada apa selir datang di tengah malam begini?" Tanya Kaisar, setelah dia tahu bahwa salah satu selirnya yang datang mengetuk pintu.
"Maaf Yang Mulia, selir ini tidak bisa tidur. Hamba ingin di temani Yang Mulia." Ucapnya dengan manja, sambil bersandar di lengan Kaisar.
Dia sengaja mendekatkan buah dadanya di antara lengan Kaisar, membuat jakun lelaki itu turun naik.
Dengan cepat laki-laki itu menarik pinggang selirnya dan mendudukkannya di pangkuannya.
Dia yang tadi merasa lelah akibat pekerjaannya yang belum selesai. Kini sangat bergairah ketika dua gunung kembar melekat di wajahnya.
"Sial..!" Gumam Su Alin. Dia meninggalkan kedua sejoli itu memadu kasih di ruang kerja kaisar.
"Karena kalian berdua sedang sibuk. Aku juga akan menyibukkan diri." Gumam Su Alin dalam hati.
Dia pergi ke gudang penyimpanan Kaisar. Dia memasukkan semua benda berharga di ruangan itu.
Hanya saja, lukisan, kali grafik, dan beberapa vas keramik tidak dia bawa. Karena akan ketahuan jika dia menjualnya.
Setelah dia keluar dari istana, dia tersenyum senang. "Ah... Dulu di zaman modern, harta Verlope aku rampok habis-habisan. Sekarang harta kaisar picik aku habiskan." Dia merasa lucu di dalam hatinya.
'Kalian mencoba menyakiti keluarga ku. Akan aku balas berkali-kali lipat.' Ucapnya dalam hati.
Dia telah turun dari tembok belakang istana. Pengait dan tali tersebut telah dia turunkan. Tapi kali ini dia tidak meninggalkannya. Melainkan, dia masukkan kedalam ruang dimensi. Karena dia berfikir, sewaktu-waktu akan dia gunakan lagi.
Sedangkan Jendral Mo yang mencari mereka sedari pagi, telah kembali ke kediamannya. Karena dia tidak menemukan jejak lagi ketika sampai di dekat sungai.
Dan dia juga tidak bisa menghabiskan waktunya sehari penuh untuk mencari mereka. Karena dia masih memiliki tugas lain dari kaisar.
Rapat kerja dengan putra mahkota harus dia hadiri juga. Sehingga rasa penasarannya harus dia tahan.
Sepanjang rapat dan juga pertemuan lainnya, dia hanya diam saja. Pikirnya menerawang entah kemana.
"Apa yang kau pikirkan?" Tanya putra mahkota, di saat tugas mereka hari ini telah selesai.
"Eh? Tidak ada." Dia sedikit terkejut ketika putra mahkota menepuk pundaknya.
"Benarkah? Sedari tadi aku melihatmu melamun. Ketika rapat kerja kau juga tidak menanggapi pertanyaan para menteri." Dong Lou lee melirik ke arah Jendral Mo dengan senyum menggoda.
"Tidak ada. Yang Mulia tidak perlu curiga denganku."
"Baiklah, kalau kau tidak ingin menceritakan nya kepada ku." Dong Lou lee tidak bisa memaksa temannya ini untuk menceritakan isi hatinya. Lebih baik dia tunggu saja, sampai pria itu bercerita sendiri.
semangat thor /Determined/
double update thorr