Zayana, seorang aktris papan atas, ia mengalami kecelakan pada saat ia syuting di sebuah film aksi. secara dia merupakan seorang yang sangat profesional, ia dengan beraninya melakukan aksi berbahaya yaitu terjun dari sebuah gedung yang sangat tinggi. Sayangnya tali yang menahan beban tubuh Zayana tiba-tiba terputus begitu saja. dan membuat tubuh Zayana langsung jatuh bebas dan tidak bisa di selamatkan lagi. Zayana mati di tempat pada saat itu juga.
dikarenakan Zayana memiliki Bakat yang hebat dan sebuah keburuntangan yang tak terbatas. ia bertransmigrasi dan hidup kembali ke dalam tubuh seorang gadis di dalam buku novel yang terakhir ia baca sebelum ia mati.
Ia menjadi pemeran pembantu dan hanya sampai di Episode 5 di akan mati karena kebodohanya sendiri. dia bunuh diri karena pria yang ia cintai memiliki kekasih lain dan suaminya yang di jodohkan paksa tak pernah ia lihat sekalipun itu selalu mengabaikanya.
bahkan matipun tidak ada yang memperdulikannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Pada pagi hari yang cerah, Jenna sedang berdandan sembari bersenandung di dalam kamarnya.
Hari ini, merupakan hari H, melakukan acara live yang akan di nonton oleh banyak orang secara langsung di layar tv maupun layar kaca lainya.
Jenna sangat berantusias, untuk mengikuti acara live yang akan di adakan di pegunungan yang cukup terkenal di negara mereka. Iya, acara yang akan mereka mainkan bertemakan berkemah, mereka akan berkemah di pegunungan Cuis Selema 3 hari, dan akan di siarkan secara live aktifitas mereka saat berada di sana.
Saat itu, waktu menunjukan jam 07.45 pagi, ia sudah siap dengan berbagai peralatan gunungnya, seperti tas carrier, baju tebal dan sepatu gunung, makanan dan minuman, peralatan kesehatan, navigasi, Sarung tangan, kaus kaki dan pelindung kepala.
Semua sudah ia siapkan tepat pada saat ia dikabarkan oleh Frans pada malam kemarin.
"yash! Semuanya sudah lengkap, pak supir kita berangkat sekarang yah!"seru Jenna yang kini sudah berada di luar rumahnya. Ia sudah bersiap untuk pergi ke kota cuis, yang memiliki gunung terpopuler di negaranya, banyak pendaki sudah pernah pergi ke sana, dan semua memberikan bintang 5 untung pegunungan tersebut.
Mereka akan bertemu dan berkumpul tepat di kota cuis, dan mereka juga sudah di tunggu dengan baik oleh orang-orang di kota tersebut.
"baik nona Jenna"ucap pak supir.
Dan akhirnya Jenna memulai perjalanannya menuju kota cuis.
Perjalanan yang mereka tempuh memakan waktu sekitar 5 sampai 6 jam, membuah Jenna yang tidak bisa diam itu merasa sedikit jenuh, ia mengisi waktu perjalanan dengan makan, menyanyi, tidur dan tidak lupa mengabari sahabatnya Karina. Karina dan keluarganya juga tidak sabar ingin menonton acara live Jenna, mereka sekeluarga sudah menyiapkan cemilan ringan di depan tv, karena Karina ingin menonton sambil berkomentar untuk menyemangati sahabatnya itu, ia melihatnya menggunakan matepad hadiah pemberian Jenna untuknya. Mereka menunggu tidak sabar karena acaranya akan di tayangkan besok pagi.
...----------------...
"apa!? Sejak kapan perusahaan ini libur di hari Rabu?!"teriak salah satu karyawan yang baru saja mendengar kabar tersebut dari manajer mereka.
Perusahaan Innovatix Technologies, merupakan perusahaan paling besar di negara mereka. Dan pemilik perusahaannya, di juluki sebagai robot manusia, itu adalah Ziven Desmond. Namun entah mengapa, pada hari ini, secara tiba-tiba Ziven menyuruh Andra untuk memberitahukan ke seluruh karyawannya, bahwa besok akan ada hari libur untuk semua karyawan dan mereka di minta untuk menonton dan men sportif acara live yang akan di adakan pada hari Rabu besok.
Akhirnya banyak gosip yang mengatakan bahwa Manusia robot itu, kini mulai memiliki hati kepada Mantan istrinya, karena mereka tau, yang akan memainkan acara live tersebut ialah nona Jenna, wanita yang selama ini ia tidak peduli kan. Mereka juga bergosip bahwa Ziven mulai merasa kecewa setalah menceraikan istrinya sendiri.
Dan gosip itu juga sampai kepada Andra dan juga Ziven, yang kini mereka berdua berada di dalam ruangan kerja utama milik CEO Ziven Desmond.
"tuan? Apa kamu sudah mendengar gosip tentangmu di perusahaan ini?. Gosip mu yang paling HOT! saat ini"celetuk Andra di meja kerjanya, yang tidak jauh dari meja kerja Ziven.
Jari-jari Ziven yang sedang sibuk mengetik, seketika terhenti saat mendengar celetukan Andra. mata tajam nya dengan cepat memandangi wajah Andra yang ketakutan, saat Andra melihat tatapan bosnya itu, Andra baru tersadar, bahwa ia sedang salah bicara.
"tuan, itu bukan, maksudku_"
"_gaji mu bulan ini aku potong, lain kali perhatikan ucapanmu Asisten Andra"ucap Ziven dingin dan kembali fokus bekerja pada hari itu.
"Baik tuan, maafkan saya"
*HUAAAAA SIAL. MULUT SIAL! KENAPA KAMU HARUS BERBICARA SEPERTI ITU DI HADAPAN MANUSIA TANPA HATI INI! SADARLAH... DIA MASIH ZIVEN YANG SAMA. WALAU SEDIKIT ADA PERUBAHAN SETELAH BERCERAI DENGAN NONA. TAPI PERUBAHANNYA BUKAN KARENA AKU, TAPI UNTUK NONA*batin Andra merasa menyesal karena tidak bisa mengontrol dirinya sendiri saat melihat sedikit perubahan Ziven.
Selain Andra yang sedang mamaki dirinya di dalam hatinya, Ziven juga sedang sibuk memikirkan hal lain.
*hm, kata psikolognya aku harus bisa mencari jawabannya sendiri dengan cara terus mengikuti kata hati selama itu tidak merugikan siapapun, ya karna hatiku ingin melihat acara live yang dimainkan oleh Jenna tanpa memikirkan pekerjaan, bukankah aku sedang mengikuti kata hatiku dengan baik? dengan ini aku pasti mendapatkan jawaban dari semua pertanyaannya ku, benar! Aku sudah melakukannya dengan baik*batin Ziven sambil mengangguk pelan dengan wajah serius.
...----------------...
kembali ke Jenna yang kini sudah sampai di kota Cuis, mereka akhirnya berkumpul di salah satu rumah orang di kota tersebut, katanya juga, orang tersebut merupakan kenalan Frans.
Jenna di bantu oleh beberapa orang asing, membantunya menurunkan barang-barang miliknya saat ia turun.
"Jenna?"sapa Jasver menghampiri Jenna yang baru sampai itu.
"eh? Kamu? dari jam berapa tadi sampai kesini?"tanya Jenna, terlihat kaget karena Jasver mendahuluinya.
"tidak lama, aku juga baru saja sampai"Jawab Jasver santai. "ayo mari masuk, semuanya sudah berada di dalam, kita akan membicarakan perjalanan kita di dalam rumah bersama pemimpin di kota ini"ajak Jasver sambil menarik tangan Jenna, untuk mengikutinnya masuk ke dalam rumah tersebut.
...****************...
...Bersambung...