Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan-jalan
Malam harinya, Aluna siap-siap untuk pulang. Baru saja ia keluar dari rumah sakit, sebuah mobil menghadangnya dan sontak saja Aluna berhenti lalu menatap mobil tersebut yang tak asing baginya dan benar saja tak lama setelah itu, jendela mobil pun terbuka dan menampilan Darrel dengan senyum manisnya.
"Mama!" panggil Darrel.
Aluna pun masuk, "Kok gak bilang kalau mau datang," ucap Aluna.
"Kan kejutan Mama," ucap Darrel di kursi belakang.
"Mau jalan-jalan?" tanya Alvin.
"Hem, bokeh. Tapi kemana?" tanya Aluna.
"Ke mall Pa," ucap Darrel.
"Siap," ucap Alvin.
Mobil yang Alvin kendarai pun membelah jalanan yang masih ramai dan tak butuh waktu lama mereka pun sampai di pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di kota tersebut dan ini adalah pertama kalinya Aluna datang ke pusat perbelanjaan tersebut yang terkenal akan barang-barang mewahnya.
Baru saja masuk, Aluna sudah dapat melihat kemewahan yang ada, 'Pertama kali aku kesini, kayaknya mahal deh harganya,' ucap Aluna dalam hati.
Mereka menuju toko mainan karena Darrel yang memintanya, "Ma, bagus ya mobil-mobilannya," ucap Darrel dengan menunjukkan mobil mainan tersebut pada Aluna.
"Bagus, coba Mama lihat," ucap Aluna dan memeriksa harga mobil tersebut.
"Hah, 2 juta! mobil mainan aja sampe 2 juta. Gak bakal mati aku gak beli ini," gumam Aluna.
"Kenapa Ma?" tanya Darrel.
"Gapapa, kita beli yang lain aja ya. Kan Darrel udah punya banyak mobil mainan," ucap Aluna.
"Tapi, Darrel gak punya mobil ini, Ma," ucap Darrel.
"Kan mobil sama aja sayang yang penting kan bisa dibuat main, cari yang lain aja ya biar Mama bantu carikan gimana," ucap Aluna.
"Gak mau, pokoknya Darrel mau yang ini," ucap Darrel.
"Tapi...," ucapan Aluna terhenti lantaran Alvin menyelanya.
"Ini terakhir kali ya, lain kali kamu gak boleh beli mobil mainan lagi," ucap Alvin yang baru saja datang.
"Iya, Pa," jawab Darrel dan membawa mobil tersebut ke kasir.
"Mas, kok di bolehin sih. Harga mobil mainannya mahal loh itu," ucap Aluna.
"Gapapa sayang, aku bisa beli mobil mainan itu kok," ucap Alvin.
"Iya, aku tau Mas gak akan kekurangan uang. Tapi, Mas juga harus mengajarkan Darrel buat gak seenaknya minta gitu dong, apalagi itu harganya mahal. Kalau seandainya Darrel udah besar, emang mainan itu bakal kepake seterusnya, enggak Mas. Jadi mulai sekarang kita harus mengajarkan Darrel tentang pentingnya memilih mainan biar dia gak beli ini itu, lagipula mainan yang murah juga banyak yang bagus kok," ucap Aluna.
"Sayang, aku tau. Tapi, aku gak mau Darrel kekurangan apapun makanya aku selalu turutin mau dia, aku janji bakal kurangin mainan Darrel," ucap Alvin.
"Huh, yaudah terserah kamu aja Mas," ucap Aluna.
Setelah membeli mainan, mereka ke tempat bermain dimana Darrel begitu senang karena ia akhirnya bisa bermain dengan Alvin, sedangkan Aluna memilih untuk menunggu di pinggir tempat bermain agar tidak mengganggu keduanya.
Beberapa saat kemudian. mereka bertiga memutuskan untuk pergi ke restoran yang ada di pusat perbelanjaan tersebut.
"Mama mau pesen apa?" tanya Darrel.
"Hem, apa ya," gumam Aluna dengan melihat menu yang ada.
'Mahal banget, masa harga nasi goreng aja sampai seratus ribu. Aku pilih yang murah aja deh, hem ini ada nasi goreng yang paling murah gak sampe seratus ribu,' ucap Aluna dalam hati.
"Mas, aku nasi goreng sosis ya sama jus jeruk," ucap Aluna.
"Kenapa gak yang lain aja?" tanya Alvin.
"Gapapa Mas, yang itu ajam Darrel mau yang mana?" tanya Aluna.
"Pasta, yang ini ya Pa," ucap Darrel dan diangguki.
Tak butuh waktu lama, pesanan mereka pun datang. "Loh kok punyaku yang ini Mas, kayaknya tadi aku pesennya yang sosis deh," ucap Aluna.
"Sosisnya habis, aku pesen yang lain," ucap Alvin dan mendapat tatapan tidak suka dari Aluna.
"Udah sayang makan aja ya," ucap Alvin.
Aluna pun akhirnya memakan pesanan Alvin yang begitu lezat hingga membuat Darrel menginginkannya.
"Ma, Darrel mau nyoba," ucap Darrel dan Aluna pun menyuapinya.
"Enak, Darrel mau yamg ini aja. Darrel bosan makan pasta terus," ucap Darrel.
"Yaudah, ini sayang," ucap Aluna dan memberikan nasi gorengnya pada Darrel.
Yang menjadi masalah disini adalah dimana Aluna tidak suka pasta, sehingga pasta yang saat kni ada di hadapannya tidak ia sentuh.
"Kenapa gak di makan?" tanya Alvin.
"Ah, tiba-tiba aku kenyang Mas. Makanannya bisa di bungkus kan, sayang pastanya masih banyak soalnya," ucap Aluna.
"Kamu belum makan dari tadi masa udah kenyang, terus kamu juga baru tiga suapan nasi gorengnya," ucap Alvin.
"Tapi, emang udah kenyang kok Mas," ucap Aluna.
Disisi lain, Alvin teringat perkataan Nenek Putri dimana sebelum ia menikah, Alvin pernah membawakan pasta buatan Mama Jihan ke apartemen dan saat itu Nenek Putri bilang jika Aluna tidak menyukai pasta karena Aluna pernah keracunan sehingga ia merasa trauma jika hatus memakan pasta meskipun pasta tersebut tidak ada racun, tapi Aluna akan memuntahkannya lagi setiap ia selesai memakan pasta.
"Kamu makan ini aja, aku makannya belum banyak kok tadi atau mau aku pesenin nasi goreng lagi," ucap Alvin.
"Gak usah Mas, aku udah kenyang. Mas Alvin makan aja dan gak usah di pesenin lagi," ucap Aluna.
"Ini, makan ini aja," ucap Alvin dan memberikan nasi goreng miliknya ke Aluna lalu ia mengambil pasta yang ada di hadapan Aluna.
"Tapi, Mas," ucap Aluna.
"Udah makan aja," ucap Alvin.
Setelah makan, mereka memutuskan untuk pulang karena hari semakin larut. "Darrel seneng banget," ucap Darrel yang berada di pangkuan Aluna.
"Seneng kenapa?" tanya Aluna.
"Karena akhirnya Darrel bisa jalan-jalan sama Papa dan Mama. Dulu Darrel selalu jalan-jalannya sama Om Roby," ucap Darrel.
"Kan dulu Papa emang lagi kerja sayang," ucap Aluna.
"Tapi, Papa dulu pulangnya malam gak ada waktu buat Darrel," ucap Darrel.
"Udah ya, kan sekarang ada Mama," ucap Aluna dan memeluk Darrel.
"Mama jangan tinggalin Darrel kayak Bunda ya," ucap Darrel yang membuat Aluna dan Alvin terdiam.
"Kok diam, Ma. Mama mau ninggalin Darrel juga ya kayak Bunda," ucap Darrel.
"Gak sayang, sayang kamu gak boleh mikir aneh-aneh ya. Bunda ninggalin Darrel bukan karena gak sayang, justru Bunda sayang banget sama Darrel. Tapi, Tuhan lebih sayang sama Bunda makanya Tuhan ambil Bundanya Darrel," ucap Aluna.
"Harusnya kalau Bunda sayang sama Darrel, Bunda gak ninggalin Darrel. Tuhan juga gak adil, Darrel juga sayang sama Bunda, tapi Darrel gak bisa ambil Bunda sedangkan Tuhan bisa ambil Bunda," ucap Darrel.
"Udah ya sayang, suatu saat kamu pasti tau semuanya. Yang terpenting Bunda itu sayang banget sama Darrel sayang sayang banget," ucap Aluna dan kembali memeluk Darrel agak terlelap.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸