"Iya... iya... nanti sava bakalan cari yang mirip sama kak ezra aja lah sekalian biar langsung acc nikah" ucap sava sambil terkekeh. Tanpa sava tau telinga ezra memerah mendengarnya.
Tanpa diketahui siapapun diam-diam ezra menaruh hati pada adik sahabatnya itu sejak sava sudah menjelma menjadi seorang wanita dewasa. Perasaan suka terhadap gadis kecil nyatanya kini berubah menjadi rasa sayang seorang pria pada seorang wanita..
Namun ketika ezra kembali dari luar negri untuk meneruskan perusahan kakeknya dan kebetulan akan menjalin kerja sama dengan perusahaan milik keluarga sava yang sudah dipegang oleh sahabatnya Affandra, ezra kembali bertemu dengan gadis kecil yang dulu sangat ia sukai. Pertemuan pertama mereka setelah sekian lama pun langsung membuat ezra kecewa karena sang gadis sudah memiliki kekasih bahkan berencana akan menikah.
Ezra mencoba menhikhlaskan sampai tiba-tiba fandra meminta tolong untuk membantu sava di salah satu hotelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
empat belas
keesokan harinya jam 8 ezra sudah duduk manis di kediaman opa oma sava.
"wess... Kak ezra tambah ganteng aja nih... Baju baru ya kak" ledek sava saat melihat ezra dengan setelan santainya yang ia beli kemarin untuk ezra dan ternyata sangat pas dan ezra terlihat sangat tampan
"iya nih, kemaren ada cewe beliin kakak, tau aja selera kakak. Apa cewe itu sukanya sama kakak, sampe ukuran kakak aja dia tau loh" ledek ezra dengan wajah serius
"heleh... PD sekali si abang satu ini" ucap sava dengan menirukan logat sumatra
"nih ya kak, siapa tau aja tuh cewe malah ngga sengaja ketinggalan atau mungkin karena dia ngga suka modelnya mangkanya dikasih ke kakak" canda sava
Ezra berdiri dan beranjak dari tempatnya
"kak.. Kakak mau kemana?"tanya sava heran
"mau ganti baju, siapa tau emang bener ini baju bukan buat kakak" ezra melanjutkan langkahnya sampai sava menarik ujung baju ezra agar berhenti
"engga kak, baju ini emang buat kakak, sava beliin sambil mikirin kakak, dan ternyata emang pas dan cocok dipake sama kak ezra" ucap sava lirih sambil menunduk karena malu
Ezra tersenyum karena berhasil mengerjai sava sebelum berbalik menatap wanita cantik itu
"ow.. Jadi ini dari kamu dek..." ezra masih menggoda sava
"iya.. Iya ini semua dari sava.. Udah kalo kakak ngga suka bisa kasih ke orang lain aja sekalian" ketus sava karena tak bisa menahan rasa malunya
Ezra malah mengacak-acak rambut sava.
"makasih ya.. Kakak suka koq. Sering-sering ya hehehe"
Sava juga ezra pun berpamitan pulang ke indo setelah menghabiskan sarapan. Saat menunggu penerbangan ezra sempat melihat ponselnya bergetar dan melihat adanya pesan masuk. Wajah ezra langsung berubah melihatnya namun langsung tersadar jika dia sedang bersama sava.
Mereka melakukan penerbangan selama berjam-jam. Sava tak merasa bosan karena selain ada ezra yang menemani, ezra memilih kelas bisnis yang membuat penerbangannya sangat nyaman. Sava mengobrol berbagai macam obrolan dengan ezra bahkan mereka sangat terlihat akrab dimata orang lain.
Setelah 20 jam akhirnya mereka tiba ezra langsung membawa sava ke parkiran dimana mobilnya sudah diantarkan oleh supirnya.
"dek.. Mampir dulu ke hotel keluarga kakak ya" ucap ezra ambigu
Sava melongo mendengarnya, ezra yang tau apa yang sava pikirkan langsung menyentil keningnya.
"heh... Jangan mikir macem-macem. Sampe sana kamu bakalan ngerti. Yang pasti kakak ngga macem-macem dan ini demi kebaikan kamu. Satu lagi semua ini tuh atas perintah kakak kamu" jelas ezra panjang lebar
"ya maap... Sava kan juga manusia kak, punya pikirian jelek sama orang. Hehe... Lagian kaget aja baru sampe tiba-tiba kakak ngajakin ke hotel"
"lagian ya dek, kalo kakak mau macem-macem kenapa ngga diinggris aja, disana kesempatan kakak lebih banyak kan" terang ezra dengan gemasnya
"oiya.. Ya..."
Tak lama ezra pun sampai di hotel keluarganya sebelum turun ezra menyerahkan ponselnya yang berisi pesan dari fandra pada sava.
sava melotot membacanya tak menyangka jika kepulangannya akan disambut dengan berita seperti ini.
Sava menatap ezra sampai pria itu mengangguk dan mencoba Menguatkan gadis kecil itu. Setelah menata hatinya yang sempat berantakan kini sava yakin untuk melihat kenyataan yang selama ini tak ia ketahui.
Dengan langkah tegap dan pasti sava mengikuti langkah ezra menuju reseptionis untuk mencari informasi. Sebagai seorang anak pemilik hotel membuat ezra mudah mendapat informasi apapun. Setelah memegang kartu akses darurat ezra membawa sava ke sebuah kamar
**Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... ditunggu dukungannya