NovelToon NovelToon
Demi Menjaga Kewarasan

Demi Menjaga Kewarasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Jelita Putri Maharani adalah seorang perempuan cantik berumur 27 tahun yang menjadi piatu sejak dia masih duduk di kelas V SD.

Suatu ketika, papa Jelita sakit keras dan sebelum meninggal dia meminta putri kesayangannya itu untuk menikah dengan Rico Putra Permana, pria tampan berumur 30 tahun anak dari sahabat papanya dengan maksud agar Jelita ada yang menjaga.

Namun siapa sangka, 2 bulanan setelah pernikahan, Jelita mulai melihat sifat asli suami, mertua dan adik iparnya yang membuat emosi Jelita makin lama makin naik.

Bagaimanakah kisah selengkapnya? Yuk simak novel ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22 Agung Kebingungan

Setelah kelar makan, Sonya pun segera membantu kakaknya memasak.

"Sisca mana Mbak? Sedari tadi aku kok gak lihat dia," kata perempuan berumur 43 tahun itu sambil menggoreng tahu.

"Masih tidur. Dia bilang kemarin malam lembur ngerjain tugas kuliah sampek jam 12 lebih," timpal Dewi seraya mengiris kentang menjadi potongan dadu kecil.

"Kalian ada perlu apa pingin ketemu sama Jelita?" imbuh istrinya Baskoro.

"Niatnya Mas Agung pingin dicarikan kerjaan sama pinjem duit ke Jelita, Mbak, tapi setelah diberitahu Mas Bas ya gak jadi," ucap Sonya dengan perasaan kecewa.

"La memang Agung sekarang nganggur?" tanya Dewi.

"Mas Agung kena PHK, Mbak," jawab wanita berumur 43 tahun itu.

"Terus dia mau minjem duit ke Jelita untuk apa?" lanjut istrinya Baskoro.

"Untuk ngembalikan uang Ibuknya yang pernah kita pinjem. Ibu mertuaku sudah ngomel-ngomel minta uangnya dikembalikan," balas Sonya.

"Kalian gak usah minta bantuan ke Jelita, bisa dimaki-maki kalian nanti. Aku saja dikatai gak waras, benalu. Katanya juga pingin ngremes-ngremes mulutku," umpat Dewi belum sadar diri juga apa alasan Jelita mengeluarkan perkataan kasar seperti itu.

"Jelita ngomong seperti itu? Beneran Mbak?" istrinya Agung masih belum percaya dengan penuturan kakaknya.

"Kalau kamu gak percaya ya tanya saja ke Mas Bas, Rico sama Sisca. Orang kalau sudah merasa kaya ya kayak begitu omongannya, ngremehin orang-orang lemah kayak kita. Belum pernah ngrasain jadi orang susah ya begitu, sombongnya amit-amit," istrinya Baskoro malah menjelek-jelekkan Jelita tanpa instropeksi diri dulu.

Mendengar perkataan kakaknya yang terakhir, Sonya tidak mau merespon, karena Baskoro tadi sudah terus terang menjelaskan kalau sebenarnya keluarga dia lah yang bersalah pada mendiang Pak Adi dan Jelita.

Sementara itu, di taman samping rumah Jelita, tampaklah Agung dan Rico sedang ngobrol.

"Kamu kok sampek berbuat begitu sih, Ric?" tanya Agung pada ponakannya.

"Mau gimana lagi Pak Lik, sebelum dijodohkan sama Jelita, aku itu sudah terlanjur pacaran dengan Elvira dan aku cinta banget sama dia. Mau jujur pun pasti kena marah Bapak sama Ibuk. Dilema aku, Pak Lik," jawab pemuda itu terus terang.

Lidah Agung terasa kelu, tidak berani berkomentar apa-apa lagi, takutnya malah dia nanti dikira ikut campur urusan keluarganya Sonya. Jika boleh jujur, Agung sebenarnya merasa sayang dengan cerainya Rico dan Jelita karena Jelita mempunyai kehidupan ekonomi yang lumayan mapan yang bisa menjadi pendukung ekonomi keluarga mereka yang terbilang rendah.

"Kamu gak ada informasi lowongan pekerjaan, Ric? Sudah satu minggu ini Pak Lik nganggur karena di PHK," ucap pria berumur 46 tahun itu.

"Pak Lik di PHK? Kenapa?" tanya Rico.

"Pabrik tempat Pak Lik kerja memang sedang merosot jumlah permintaan produknya, makanya ada pengurangan tenaga kerja. Ditambah lagi Ibuku ngomel-ngomel minta uang yang aku pinjam segera dikembalikan. Puyeng aku, Ric," keluh Agung.

"Rico gak ada informasi lowongan pekerjaan, Pak Lik," kata pemuda tersebut apa adanya.

"Niatku datang ke sini sebenarnya kan mau minta dicarikan kerjaan sama Jelita. Dia kan punya toko. Ternyata kok malah di luar perkiraanku," ujar suaminya Sonya.

"Ya maaf Pak Lik, nasi sudah menjadi bubur, Rico sudah gak berani ngusik Jelita lagi," timpal pemuda itu.

"Kira-kira kalau Pak Lik pinjem duit 500 ribu atau 1 juta ke kamu ada gak, Ric? Untuk nyaur pinjemanku ke Ibuku," lanjut Agung dengan suara pelan.

"Maaf Pak Lik, duit Rico juga menipis. Itu saja Bapak nyuruh aku yang nyarikan rumah kontrakan sekalian bayarnya sebagai konsekuensi karena aku sudah mbohongi mereka," sahut pemuda tersebut.

Agung menemui jalan buntu dan merasa bingung harus kemana lagi mencari bantuan. Di tengah pikirannya yang kalut terbersit keinginan untuk mencoba nekat menemui Jelita.

Tak berapa lama, dia pun mengeluarkan HP dari saku bajunya lalu mengirim pesan lewat WA ke istrinya yang isinya dia ingin mengajak Sonya jalan-jalan.

*

Jam 3.07...

"Kok berhenti di sini sih, Pak?" tanya Sonya keheranan saat Agung mengajak berhenti di tepi jalan.

"Aku ngajak kamu jalan-jalan itu sebenarnya ada hal yang ingin aku bicarakan sama kamu, Buk," jawab Agung.

"Kenapa ngobrolnya gak di rumah Jelita saja sih, Pak? Kok malah di pinggir jalan," kata perempuan berumur 43 tahun itu penasaran.

"Aku gak berani ngomong soal ini di rumah Jelita soalnya yang ingin aku bicarakan ada kaitannya sama dia," sahut pria tersebut yang membuat istrinya tambah penasaran.

"Maksud Bapak itu apa sih?" selidik Sonya.

"Jadi begini lo Buk, berhubung aku itu sudah bingung mau minta bantuan ke siapa lagi, aku itu mau ngajak kamu ketemu sama Jelita," terang Agung.

"Maksud Bapak kita nekat ketemu Jelita gitu? Waduh, Ibuk ya gak berani Pak. Kan Mas Baskoro sama Mbak Dewi sudah nglarang kita minta bantuan ke Jelita. Kalau mereka berdua sampai tahu kita diam-diam nekat nemui Jelita, mereka bisa marah lagi sama kita, Pak. Apalagi Mbak Dewi tuh yang mulutnya nyablak, bolak-balik goblog-goblogin kita," protes perempuan itu terus terang.

"La terus kita mau minta bantuan ke siapa lagi, Buk? Bapak sudah judeg ini. Bapak tadi sudah coba minjem duit ke Rico, tapi dia nya juga gak bisa karena disuruh Mas Baskoro untuk nyari rumah kontrakan sekalian bayarnya gegara dia mbohongi orang tuanya," jelas pria berumur 46 tahun tersebut.

"Ayok kita coba dulu lah Buk, memangnya kamu mau denger Ibuku yang bolak-balik ngomel dan ngungkit soal utangku. Ini kan juga demi kebaikan kita. Masa' kita motoran jauh-jauh selama 3 jam an gak dapet hasil apa-apa? Lagian Ibuk kan yang juga nekat ngajak Bapak ke sini," Agung berusaha membujuk istrinya.

"Tapi Ibuk malu lo, Pak," Sonya masih tampak keberatan.

"Yang bikin masalah dengan Jelita kan keluarganya Mbak Dewi, bukan kita," sanggah pria itu.

"Ya sudah Pak, Ibuk mau ikut."

Sekalipun mereka tidak memiliki keyakinan Jelita bakal memberi bantuan, namun karena dipaksa oleh keadaan, pasangan suami istri itu pun nekat ingin menemui perempuan tersebut.

Dengan jantung deg-deg an, Agung dan Sonya pun memasuki toko yang biasa dihandle oleh Jelita dan untungnya perempuan itu sedang ada di tempat.

1
Saad Kusumo Saksono SH
bagus
Kezia Suhartini: trimakasih untuk apresiasinya... 🙏
total 1 replies
Idahas 3105
sdh numpang gak mau bantu2 lagi
Idahas 3105
beuhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!