Xin Qian berjanji pada kakek nya, bahwa dia hanya akan menjadi tentara selama 5 tahun, sebelum mengambil alih perusahaan seperti yang diinginkan kakeknya.
Hanya kurang dari 5 bulan sebelum dia pensiun, Xin Qian mendapat misi menjaga perbatasan bersama teman teman nya sebagai tugas terakhir. Namun, saat dalam perjalanan menuju perbatasan, Pesawat yang mereka tumpangi mendapat turbolensi.
Untuk menyelamatkan hidupnya, Xin Qian hanya bisa melompat dari pesawat, namun saat dia sadar dia sudah berada di tempat yang berbeda, sebuah hutan kuno?
Agar bisa bertahan hidup, Xin Qian hanya bisa memetik buah-buahan liar, dan hidup didalam gua. sampai suatu hari, dia menyadari bahwa gua ini memiliki jalur lain.
Xin Qian tidak akan pernah menyangka bahwa, jalur inilah yang akhirnya merubah hidupnya, menjadi putri seorang Jenderal, bahkan Putra Mahkota selalu mengincarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 : Jadi ini Istana Kekaisaran
Setelah mendapat antusiasme yang tinggi di toko ibunya, Xinxin mau tidak mau, harus meninggalkan beberapa desain pakaian yang akan diproduksi.
Awalnya dia tidak ingin repot melakukan ini, tapi saat ibunya mengatakan bahwa semua pendapatan akan menjadi miliknya, Xinxin dengan senang hati mengeluarkan pena arangnya, dan menggambar.
*Xinxin si pecinta uang*
Jangan salahkan dia karena mencintai uang, dia biasa bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Tapi disini, dia tidak tahu harus bekerja apa. Walaupun dia selalu mengatakan ayahnya kaya, bahkan sekarang dia tahu ibunya juga kaya. Tapi itu berbeda dengan uang yang dia hasilkan sendiri.
"Apa kau sangat senang." Wang Yuwen bertanya pada adiknya, setelah dia mendengar kata uang, matanya berbinar-binar. Sangat lucu sekali.
"Kakak, aku akan menjadi orang kaya dan menghidupi keluarga kita." ucap Xinxin.
"Ya Tuhan, putriku ingin menghasilkan uang untuk keluarga. Betapa berbakti nya dia." ucap Yan Yihua.
Wang Xuemin yang sedang duduk disudut kereta juga menambahkan, "Mmm.. Ayah bisa pensiun lebih cepat."
Xinxin seperti dilempari batu disana, dia baru saja merencanakan nya, Oke! tidak semudah itu menghasilkan uang,
"Tuan.. kita sudah tiba di depan istana kekaisaran." ucap kusir kuda didepan.
Kereta kuda berada tepat didepan gerbang kekaisaran, ada beberapa penjaga gerbang yang berjaga disana. Mereka melihat kereta bertuliskan "Wang", dan mempersilahkan kereta masuk.
Tak..tak.. tak... Bunyi kereta kuda berjalan memasuki halaman istana kekaisaran. Istana ini sangat besar, luasnya mungkin sekitar puluhan hektar. Katanya di istana ini, para pejabat dan keluarga kekaisaran pun hanya bisa berjalan dibeberapa wilayah saja,
Istana ini dikelilingi oleh tembok luar yang tinggi dan dikelilingi parit selebar puluhan meter. Ada empat gerbang, yaitu Gerbang Selatan, Gerbang Utara, Gerbang Barat dan Gerbang timur.
Ada menara disudut Istana yang terstruktur dengan indah dari empat sudut dinding luar.
Bangunannya dibangun dengan balok kayu, ukiran rumit, dan genteng kaca berwarna merah yang khas. Sangat mencerminkan prinsip feng shui tradisional Tiongkok.
Xinxin sangat mengagumi Istana Kekaisaran ini. Terutama karena sebagian besar dari istana yang indah ini terdiri dari taman.
Saat ini sedang musim semi, sehingga semua bunga dan pepohonan di istana sedang mekar dengan indah. Ada yang berwarna merah, kuning, putih, merah muda, dan masih banyak lagi.
"Putriku, apakah istana ini indah." tanya Yan Yihua.
"Mmm.. ini sangat indah.." jawab Xinxin.
Sangat menyenangkan melihat pemandangan yang cantik seperti ini, ucap Xinxin dalam hati.
"Jadi, apakah kau ingin tinggal di istana." tanya Wang Yuwen.
Xinxin mengalihkan pandangannya dari bunga kearah Wang Yuwen. Kenapa kakaknya bertanya seperti itu.
"Kakak, kenapa aku harus tinggal di istana." Xinxin bertanya pada kakaknya.
"Bukankah kau mengatakan ini indah, jika ini indah, apakah kau ingin melihatnya setiap hari." tanya Wang Yuwen.
"Indah ya indah.. aku hanya sekedar mengagumi nya, bukan berarti aku harus tinggal disini." jawab Xinxin.
"Baguslah, jika kau tidak ingin tinggal disini. Karena jika kau ingin, maka kau harus menikah dengan putra mahkota." ucap Wang Yuwen.
"Aghh..
Xinxin yang terkejut mendengar kata-kata Wang Yuwen, tiba-tiba berdiri dan kepalanya membentur atap kereta, apa maksud nya menikah dengan putra mahkota. Dia mengelus kepalanya, dan memelototi kakaknya.
"Putriku hati-hati." Yan Yihua melihat putrinya dengan tatapan cemas.
"Ibu, aku baik-baik saja. Hanya sedikit terkejut." ucap Xinxin, dia mencoba menenangkan ibunya. Jika tidak, mungkin belum sempat mereka sampai ke Istana, ibunya sudah akan membanjiri kereta mereka dengan air mata.
Dia lalu mengalihkan pandangannya ke arah Wang Yuwen.
"Kakak, aku tidak akan menikahi putra mahkota." ucap Xinxin.
"Mengapa.. semua wanita diluar sana menjadi gila setiap kali mereka melihatnya." ucap Wang Yuwen.
"Kakak, bukankah putra mahkota pasti akan menjadi kaisar. Dari jaman terdahulu, para Kaisar di kerajaan akan memiliki ribuan selir di haremnya. Aku tidak mau menjadi salah satunya.. itu tidak mungkin.. dan tidak akan pernah terjadi." ucap Xinxin dengan tegas.
Melihat reaksi adiknya, Wang Yuwen semakin ingin menggoda nya. "Tapi bagaimana jika putra mahkota menginginkan mu menjadi miliknya." tanya Wang Yuwen.
"Kenapa harus aku. Bukankah didunia ini ada jutaan wanita, dia bisa memiliki wanita dengan semua tipe yang dia suka. Tapi aku tidak akan pernah memikirkan nya." Jawab Xinxin.
Dari dulu Xinxin sangat menyukai novel bertema kerajaan, didalam novel selalu di sebutkan, bahwa para Kaisar itu akan memiliki ribuan wanita di haremnya. Bahkan, seorang Permaisuri harus mengatur jadwal tidur untuk kaisar.
Kaisar adalah suaminya, bagaimana mungkin dia rela berbagi dengan orang lain. Apalagi ini masih jaman kuno, bahkan di jaman modern, jika kau terlalu banyak "mencicipi" tanpa pengaman, kau akan terkena penyakit.
Dia masih muda, dia tidak mau menyerahkan masa depannya yang cerah hanya karena gelar "Milik" kaisar. Terlebih lagi, karena terlalu banyak "naninu" dengan berbagai macam wanita, para kaisar ini sering mati muda.
Yah, wajar jika mereka mati muda. Entah itu karena perebutan kekuasaan yang kejam, atau karena masalah gagal ginjal. Kau tau, terlalu banyak "naninu" bisa membuat orang mati kelelahan.
*Oke, mari kita lewatkan "naninu" ini.. ehm*
Butuh waktu cukup lama bagi kereta mereka untuk sampai di istana utama. Saat ini, sudah banyak orang yang hadir. Saat mereka melihat kereta kuda milik keluarga Wang, mata mereka tidak pernah lepas dari sana.
Kereta berhenti, seorang pria yang duduk di samping kusir turun, dia lalu menundukkan dirinya ke tanah. Pintu kereta terbuka, dan Wang Xuemin turun dari kereta, dia menginjak pria itu. Lalu mengulurkan tangannya, dan Yan Yihua segera turun dari kereta dengan anggun.
Mereka melangkah sedikit kebelakang, dan Wang Yuwen segara turun. Dia juga mengulurkan tangannya, Xinxin segera mengambil tangan kakaknya, dan dia juga turun dari kereta.
Pada saat ini, semua orang terdiam. Pertama, saat Wang Xuemin mengulurkan tangan, mereka tahu bahwa orang didalam pastilah Nyonya Wang.
Lalu, saat Wang Yuwen keluar dari kereta, mereka berpikir bahwa kali ini bahkan putranya juga ikut. Tidak sampai Wang Yuwen mengulurkan tangannya, mereka mengerutkan kening. Jadi, siapa lagi yang ada didalam kereta.
Dan tiba-tiba Xinxin keluar dari kereta sambil memegang tangan Wang Yuwen. Lihat.. siapa gadis ini. Apakah keluarga Wang memiliki seorang putri.
Terjadi keributan di taman istana kali ini. Sudah sangat heboh, saat semua orang mendengar Jenderal Wang akan datang, dan sekarang bahkan lebih menggemparkan lagi, karena dia membawa "Istri, putra, dan.. putrinya".
Setelah mereka semua turun dari kereta, mereka langsung di kerumuni oleh banyak orang.
"Jenderal Wang, senang melihat mu disini." ucap seorang pria dengan jubah bergaris tiga.
Seperti yang semua orang tahu, di kekaisaran, mereka semua sombong. Tapi hanya untuk orang-orang yang levelnya berada jauh dibawah mereka. Sedangkan diantara para bangsawan itu sendiri, mereka juga memiliki "hierarki".
Sama halnya seperti pria ini, dia memiliki garis tiga dijubahnya, artinya jabatan dia di Kekaisaran, adalah tidak lebih dari "Kepala tingkat II".
Berbeda dengan Wang Xuemin, dia adalah Jenderal bintang tiga, dia memiliki enam garis di jubahnya. Yang bisa menyaingi nya hanyalah Perdana menteri, Kepala penasehat, kanselir, Kepala dewan, dan dua jenderal lainnya.
Wang Xuemin hanya menjawab sapaan nya dengan anggukan singkat. Lalu melanjutkan langkah kakinya bersama istri dan putra putrinya.
Tidak jauh dari kerumunan, seorang wanita sedang memperhatikan keluarga Wang yang menjadi pusat perhatian.
Tidak jelas apa yang dia gumamkan, tapi matanya menunjukan kebencian yang mendalam.