Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26 Memecahkan Petunjuk
Erlang Shen melesat memasuki daratan yang baru muncul itu. Sesaat setelah ia masuk, daratan itu langsung menghilang. Daratan yang sebelumnya ada juga ikut hilang. Kini, Erlang Shen melayang di kehampaan.
"Kehampaan." Erlang Shen bergumam sembari menatap lurus ke depan.
"Benar sekali, dan ini adalah jalan keluar dari dimensi ini," jelas suara tanpa wujud.
"Siapa kau?" tanya Erlang Shen.
Kehampaan tiba-tiba bergetar. Seorang pria setengah baya muncul dari sebuah pusaran ruang. Pria itu memancarkan aura agung yang membuat siapapun akan berlutut dihadapannya.
"Dari sekian banyak orang yang sampai di sini, kau adalah satu-satunya yang berhasil memasuki tempat ini," jelas pria itu.
"Sebelumnya, perkenalkan namaku Tian Gu Tao," ucap pria itu.
"Kau kaisar langit," ucap Erlang Shen dengan memasang sikap waspada.
"Memang benar, tapi aku adalah kaisar langit pertama. Yang sekarang berkuasa adalah cucuku," jelas pria bernama Tian Gu Tao itu.
Sementara itu, Lao Hu mulai tidak nyaman. Ia menatap tajam Tian Gu Tao. Aura milik pria itu mengingatkannya pada seseorang.
"Aura ini ... Aura milik pemburu klan harimau," batin Lao Hu.
"Karena kau sudah berada di sini, maka aku akan memberikanmu hadiah." Tian Gu Tao mengibaskan tangannya, lalu sebuah kristal biru melayang dihadapannya.
"Kau tahu benda ini?" tanya Tian Gu Tao.
"Tidak," jawab Erlang Shen.
"Ini adalah inti langit. Benda yang dicari oleh semua orang. Karena kau beruntung, maka benda ini kuberikan padamu," ujar Tian Gu Tao.
"Meski sama-sama biru, tapi kristal ini tidak mengeluarkan aura seperti yang pernah kulihat di gua beberapa waktu lalu," batin Erlang Shen.
"Tidak usah menipuku! Aku tidak sebodoh yang senior pikirkan," ucap Erlang Shen.
"Maksudmu?" tanya Tian Gu Tao.
"Kau tidak ada bedanya dengan keturunanmu. Kristal yang senior tunjukkan bukan inti langit yang asli. Meski sama-sama biru, tapi kristal ini tidak mengeluarkan aura apapun," jelas Erlang Shen.
"Kau memang pintar, tapi sayangnya kau terlambat menyadarinya. Kau masuk di dalam jebakanku," ujar Tian Gu Tao.
Tian Gu Tao menyerang Erlang Shen. Namun, sebuah energi keemasan membuatnya terpental. Tian Gu Tao melotot tak percaya. Ia terkejut saat mengetahui energi emas yang melindungi Erlang Shen.
"Mustahil! Tidak mungkin!" gumam Tian Gu Tao.
"Energi emas leluhur tertinggi. Kau memiliki tubuh leluhur dewa," ucap Tian Gu Tao.
"Tubuh leluhur dewa, apa maksudmu?" tanya Erlang Shen.
"Jangan pura-pura bodoh! Energi emas itu adalah energi leluhur tertinggi yang terbentuk dari tubuh leluhur dewa. Mustahil kalau kau tidak tahu," ujar Tian Gu Tao.
"Aku memang tidak tahu," timpal Erlang Shen.
"Tidak, kau tidak memilikinya. Kau adalah keturunan dari ...." Tiba-tiba saja, suara Tian Gu Tao menghilang dan mulutnya bergerak seperti sedang mengatakan sesuatu.
Meski tak bisa bersuara, Erlang Shen mengetahui apa yang dikatakan oleh Tian Gu Tao. Meski begitu, bahasa yang ia tangkap tak dapat ia pahami.
"Leluhur Dewa." Hanya dua kata itu yang dapat ditangkap oleh Erlang Shen.
"Leluhur Dewa, jangan-jangan .... " Lao Hu mengingat sesuatu, tapi tak ia katakan.
Tian Gu Tao ingin mengatakan sesuatu, tapi energi emas yang entah berasal darimana memusnahkannya. Hal itu menyisakan tanda tanya di benak Erlang Shen.
"Apa hubunganku dengan leluhur dewa?" tanya Erlang Shen dalam hati.
"Kak, mungkin saja ada petunjuk tentang inti langit di sini." Lao Hu mengalihkan topik. Tujuannya agar Erlang Shen tidak kepikiran soal leluhur dewa.
Kehampaan digulung oleh kekuatan misterius. Lalu, dalam sekejap, Kehampaan itu berubah menjadi proyeksi daratan kecil yang dikelilingi awan dan juga tembok transparan.
"Pulau, awan, dan tembok transparan," gumam Erlang Shen.
"Kak, apa mungkin pulau itu tempat dimana inti langit berada?" tanya Lao Hu.
"Bisa jadi," jawab Erlang Shen.
Proyeksi daratan itu menghilang dan digantikan oleh kehampaan tak berujung. Di tengah-tengah kehampaan tersebut, sebuah kristal melayang tanpa tujuan. Tak beberapa lama, kristal itu diselimuti cahaya emas dan menghilang di tengah kehampaan.
Beberapa saat kemudian, kristal itu kembali melayang di langit dan terjatuh di lautan dalam wujud batu biasa. Beberapa detik kemudian, batu itu melayang-layang di tempat dimana es, api, tanah, dan air bertemu dalam satu tempat.
"Diantara semua tempat ini, hanya ada satu tempat dimana kristal itu berada," ucap Erlang Shen.
"Daripada repot-repot memikirkannya, lebih baik kita datangi tempat itu satu persatu," ujar Lao Hu.
"Tiga tempat lainnya itu hanya untuk mengalihkan perhatian. Kristal itu berada di satu tempat," jelas Erlang Shen.
"Lalu, dari keempat tempat itu, mana tempat yang benar?" tanya Lao Hu.
"Tunggu sebentar." Erlang Shen menciptakan 5 proyeksi di hadapannya. Yang pertama adalah naga emas dan inti langit, kedua daratan yang dikelilingi awan, kemudian kehampaan, kristal yang diselimuti oleh cahaya emas, dan juga lautan.
"Pertama kristal itu terpisah dari naga emas. menurutku, pulau berawan itu tempat pertama dimana kristal itu berada. Karena ditemukan atau hal lain, kristal itu berpindah tempat ke kehampaan," jelas Erlang Shen.
"Setelah itu?" tanya Lao Hu, meski dia sudah tahu jawaban dari pertanyaannya itu.
"Seharusnya, dari Kehampaan kristal itu terjatuh ke laut dan berubah menjadi batu dan tenggelam untuk beberapa waktu, sebelum kembali ke Kehampaan dan ditelan oleh cahaya emas," jelas Erlang Shen.
"Kenapa kakak bisa yakin?" tanya Lao Hu.
"Sebelum kristal itu ditelan cahaya emas, terdapat setitik di bagian kristal itu yang berupa batu. Selain itu, ada tetesan air yang tersisa setelah kristal itu menghilang," jelas Shen Long.
"Petunjuk sekecil itu tak bisa dilewatkan olehmu." Seorang pria muncul di hadapan Erlang Shen.
"Aku adalah pemilik pertama dari inti langit," ucap pria tersebut.
"Kau mengurutkan tempat itu dengan benar. Tapi, kau belum memecahkan dimana kristal itu sekarang," lanjut pria itu.
"Naga emas dan energi emas. Itu mirip dengan naga emas yang selalu muncul dari dalam diriku," jelas Erlang Shen.
"Jadi .... " Pria itu tak melanjutkan ucapannya. Ia menunggu jawaban dari Erlang Shen.
"Aku tidak yakin, tapi aku merasa kristal itu tersimpan di dalam tubuhku," jelas Erlang Shen.
Pria itu tersenyum lalu ia menjentikkan jarinya. Saat itu juga, sebuah kristal keluar dari dalam tubuh Erlang Shen. Selama ini, inti langit tersembunyi di dalam diri Erlang Shen.
"Jawaban yang sangat tepat," puji pria itu.
"Kristal ini merupakan bagian terpenting dari naga agung. Meski begitu, kekuatan naga agung tak bisa diremehkan. Jika seseorang menemukan naga emas, sama saja kalau dia menemukan inti langit. Inti langit dan naga agung seimbang," jelas Pria itu.
"Yang dicari oleh orang-orang adalah kristal itu. Jadi, jangan biarkan kristal itu jatuh ke tangan siapapun," ujar pria itu.