Obsesi Mafia kondang pada seorang gadis yang menjadi jaminan hutang kontrak nya dengan ayah gadis tersebut.
Kisah keluarga yang saling menyakitkan namun menyembuhkan kedua nya saat bertemu. Sang kakek yang mempunyai rencana lain untuk menyatukan kedua nya, untuk mengatur Cucu nya dia butuh Gadis itu.
Tak disangka Mafia tersebut membawa gadis itu keluar dari dunia nya yang tidak baik-baik saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Catch
Wajah Leon nampak serius, untuk memikirkan rencana bagaimana menemukan tempat markas mereka, yang pasti dalam satu kelompok ada pimpinan nya.
"Cari disekitaran club yang biasa mereka untuk berkumpul, ku pastikan mereka punya ruang sendiri basement atau apapun" perintah Leon pada beberapa anak buahnya.
Ia bahkan hanya memantau dari banyak nya CCTV disini. Anak buahnya langsung menjalankan nya.
"Bos, tidak ada apapun" lapor anak buahnya yang berada di tempat.
Leon menghela nafasnya berat, ia mengepal kan tangannya. Saat itu malam sudah semakin larut jam 1 pagi namun belum ada tanda keberadaan Hana.
"Aku sudah mencarinya, tidak ada satupun CCTV mengarahkan ke pemancingan" tutur pria tersebut
"Cari lagi" lagi Leon hanya memerintah itu, lalu berjalan keluar ia merogoh rokok serta korek api, asap rokok membumbung tinggi terlihat langit yang malam gelap gulita.
...
Hana tergeletak mengenaskan dengan luka diwajah dan tubuhnya, ia tak sadarkan diri. Kaki nya dipasang rantai. Pria tersebut melewatinya terlihat tongkat baseball yang dipegang nya terdapat bercak darah.
"Jaga dia baik-baik, jangan beri makan atau minum sebelum dia memberitahu, Ketua memanggilku" perintah nya pada beberapa orangnya.
"Iya!" Jawab beberapa anak buahnya patuh.
Lalu ia keluar menuju mobilnya, dan berkendara dengan kecepatan sedang.
Sudah sehari berlalu, keadaan Hana sangat mengenaskan, ia bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya, karena sekujur tubuhnya penuh lebam, dan luka di bibir, pipi serta dahinya.
"Aku bertanya lagi, pastikan kau tidak menjawab perkataan yang sama" peringat pria tersebut.
Dengan lemah Hana mendudukkan dirinya.
"Hhhh, jawaban ku tetap sama, aku bahkan baru tahu kalau pencuri itu ayahku. Aku tidak menyembunyikan apapun" jawab lemas Hana yang berusaha untuk tetap melihat pria didepannya.
"Bukan itu yang ingin kudengar" ujar Pria tersebut yang mulai kesal lagi bahkan ia bangkit dan menjambak rambut Hana.
"Aaghhh" Hana reflek memegang tangan pria tersebut yang diatas kepala nya.
"Bos.. Ketua memanggil" anak buahnya menggubris pria yang disebut bos nya itu.
Pria tersebut melepaskan cengkraman dirambut Hana dan pergi dari tempat nya.
Sebuah gedung, pria dengan berpakaian Jaz menunggu mendapat kabar, dia adalah Ketua sesungguhnya bernama David.
"Apa berjalan lancar?" Tanya nya.
"Maaf Ketua, wanita ini masih belum membuka mulut nya" sesal pria tersebut.
Wajah David biasa saja, lalu ia berjalan mendekati anak buahnya, lalu ia menampar wajahnya.
Pllaakkkk
"Maaf Ketua" jawab pria tersebut yang ditampar terlihat kesakitan namun ia menahannya.
"Aku tidak ingin mendengar alasan, aku ingin uang ku kembali" terang David tersebut.
"Seperti nya, putrinya benar-benar tidak tahu keberadaan nya, foto itu kurasa dia berkunjung ke rumah putrinya" ujar pria tersebut.
"Kau pikir aku butuh penjelasan? Bisakah kau bekerja dengan becus?!! Hah!" Kesal David yang menekan pundak anak buahnya berarti tanda nya ia sudah sangat marah.
"Maaf Ketua, aku akan lebih baik lagi" tutur nya sambil menunduk.
"Keluar" usir nya.
"Iya, sampai bertemu lagi" nunduk pria tersebut sebelum benar-benar pergi dari ruangan.
...
Leon melihat ponsel milik Hana yang terlihat layar ponselnya terdapat foto dirinya. Sambil menyesap whiskey nya Leon melihat tablet miliknya untuk melihat bagaimana pencarian nya.
Tatapan Leon nampak serius berpikir, bahkan sesekali ia memutar CCTV.
"Mobil putih, keluar 18.30 dan yang ini masuk 18.25 mobil yang berbeda" ucap Leon melihat lagi CCTV.
"Benar, dan mobil putih terekam datang pada jam 17.15 sebelum penculikan terjadi" terang hacker tersebut.
"Coba lihat lagi mobil putihnya, kemana dia pergi" perintah Leon.
Dan rekaman pun diputar mengikuti arah kemana Mobil tersebut pergi, namun sampai pada titik pemberhentian ternyata yang keluar adalah seorang pria dengan wanita di restoran ayam.
"Ini bukan" ujar hacker tersebut.
Hacker juga ikut frustasi karena tidak menemukan yang bos nya mau, ia terus memutar replay rekaman CCTV tersebut.
"Stop" ucap tiba-tiba Leon. Tepat hacker menghentikan video nya.
"Mundur, sekitar 54 menit" perintah Leon yang melihat rekaman CCTV.
"CCTV tidak ada di terowongan, tapi ada yang aneh, mobil putih masuk bentuk kaca depan berbeda, nomor mobil yang sama" pungkas Leon dengan mata elangnya.
"Oh benar" pria Hacker membandingkan dua video yang dihentikan. Mobil berwarna putih yang sama plat nomor yang sama namun kaca depan bentuk berbeda.
"Berarti mereka menukar mobil dalam terowongan" terang Leon.
"Ada warna sama, mereka mengganti plat nomernya, tapi jalan nya ke arah dari pemancingan tadi, di mutar balik??" Hacker menemukan satu mobil.
Leon berpikir, tidak mungkin semudah itu, ia melihat peta kembali, melihat lokasi dimana geng harimau putih selalu berada.
"Apa disini?" Leon melingkari lokasi.
...
Waktu hampir 48 jam, Hana yang terlihat berusaha untuk bangun. Karena melihat yang lain sedang makan mie.
"Bisakah aku mendapat air?" Tanya Hana yang melihat ke arah mereka.
"Air??" Ulang mereka.
"Jangan beri dia air" ujar tiba-tiba pria itu telah kembali dengan wajah kesal setelah dimarahi oleh Ketua nya.
Anak buahnya yang lagi santai langsung membungkuk kedatangan pimpinannya itu.
Pria itu mengambil satu botol air dan mendekat ke Hana, Hana mendongak melihat pria didepannya.
"Katakan, dimana ayah mu bersembunyi?!! Atau berikan lah uang nya" teriak pria tersebut yang memang didesak dengan keadaan.
"Kenapa bertanya kau tahu jawabannya, berulang kali kau bertanya jawaban ku tetap sama" frustasi Hana yang menggeret kakinya yang dirantai.
"Masih mengganggap enteng jawaban nya? Biar ku tunjukkan kepada mu bagaimana rasanya jarimu hilang" ujar pria tersebut sambil membawa pisau.
"Kalau begitu, búnûh aku, lagipula aku tidak rugi. Aku muak terlahir dari ayah penjûdi, mabúk, péncüri, bahkan. pémbünūh" terang Hana dengan yakin bahkan menatap pria tersebut tanpa takut.
"Pembûnúh?" Ujar nya sambil menatap Hana.
"Kau tak tahu? Dia membûnüh ibuku. Aku melihatnya, saat itu hujan turun malam hari, menabrak nya dengan mobil. Bukannya menghampiri tapi aku melarikan diri" Hana menatap kosong.
"Jadi.. Dimana dia menyembunyikan uang nya?" Tanya pria tersebut yang juga terkejut mendengar nya namun ia mengalihkan pembicaraan.
"Pérsêtàn dengan uang" smirk Hana yang terlihat mengerikan karena luka berdarah yang ada diwajah nya.
Kesal pria tersebut yang mengangkat tubuh kecil Hana hingga berdiri, mencengkram kedua lengan Hana.
"Masih berani??" Ujar pria tersebut yang menggertakkan giginya.
Braaakk
Suara keras dari luar terdengar, pria yang mencengkram lengan Hana langsung membanting Hana Ke lantai begitu saja.
Bruuuugg
"Akh" ringis Hana sudah sangat lemah tidak ada tenaga untuk bangkit, ditambah kaki nya yang dirantai sungguh berat.
Pintu gudang terbuka, terlihatlah banyak pria berpakaian Jaz yang langsung menyerbu ke dalam.
Perkelahian pun pecah, sampai pria dengan jaket kulit hitam berjalan diantara kericuhan tersebut, itu Leon dengan wajah penuh keringat rambutnya pun basah berjalan diantara kericuhan terjadi.
Dengan mata Hana yang sayup-sayup, ia melihat Leon dari kejauhan.
Tak diam Leon ikut dalam perkelahian dalam satu gerakkan berhasil melumpuhkan anak buah geng harimau putih.
Leon pun mulai mendekat memeriksa sekitar namun saat sampai ia tidak melihat Hana disana, apa dia terlambat?