Tepat di hari pernikahan nya Viora di bunuh oleh calon suaminya sendiri. Cinta yang selama ini ia anggap tulus ternyata menjadi belati tajam yang kini merenggut nyawanya.
Di akhir hidupnya ia berharap di beri kesempatan hidup kembali untuk membalas semua penghianatan dan rasa sakit nya. saat membuka mata Viora tersenyum senang mengetahui bahwa dirinya masih hidup.
Namun seketika senyum nya sirna saat mengetahui bahwa jiwanya berpindah pada gadis lemah dan penakut yang hanya bisa menangis saat di gertak.
" Mulai saat ini, mata di balas mata dan darah di balas darah " gumam Viora dengan senyuman Devilnya.
Kehidupan Kynara sang pemilik tubuh asli membawa Viora pada Rayyandra yang merupakan Suami dari Kynara. Suami yang tak peduli sedikitpun meski Istrinya di jadikan pembantu di kediaman nya sendiri bahkan membawa wanita lain ikut tinggal di kediaman nya.
" Ini Rumahku, semuanya berjalan atas perintah dan izin dariku " ucap Rayyan dengan tatapan dingin nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azizah Az-zahra Mdr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Sekali, dua kali, tiga kali, Kynara gagal menghubungi Nathan. Panggilan nya selalu tidak tersambung, padahal ia hafal betul nomor telepon Nathan. Karena sudah gagal berkali-kali, Kynar berusaha menghubungi Ardan. Sekali, dua kali, tiga kali, lagi-lagi Kynara gagal menghubungi Ardan. Panggilan nya tidak tersambung satupun.
“ Apa aku salah mengetik nomor nya ? ah tidak mungkin. Aku hafal di luar kepala nomor mereka berdua. Apakah mereka ganti nomor telepon ? “ Gerutu Kynar kesal.
“ Siapa yang ganti nomor telepon ? “ Suara Rayyan mampu membuat Kynar terkejut bukan kepalang, Kynar langsung menoleh ke sumber arah suara itu.
CEKLEK, Tiba-tiba ruang tamu yang tadinya gelap kini menjadi terang benderang karena Rayyan menyalakan lampunya.
“ Siapa yang kau coba hubungi diam-diam di tengah malam dengan keadaan gelap gulita ? “ Tanya Rayyan dengan tatapan menyelidik.
“ Ah emm itu,, aku,, aku menghubungi,, Panti Asuhan, yah Panti Asuhan “ jawab Kynara terbata-bata karena hampir saja ia tak bisa menjawab pertanyaan Rayyan. Untung saja ia teringat Panti Asuhan tempat tinggal Kynar dulu.
“ Panti Asuhan ? di tengah malam begini ? dan dalam keadaan lampu yang tidak di nyalakan ? “ Tanya Rayyan kembali tak percaya dengan ucapan Kynar.
“ Yah, tiba-tiba aku teringat tempat tinggal ku dulu dan aku merindukan nya. Karena tidak kuat menahan rindu jadi aku mencoba untuk menelepon pihak Panti. Dan alasan kenapa aku tidak menyalakan lampunya karena aku tidak ingin mengganggu istirahat yang lain nya “ Vior yang berada dalam tubuh Kynara berusaha memutar otak nya untuk mencari alasan yang masuk akal.
“ Lalu mengapa wajah mu terlihat kesal dan biacaramu gugup ? “ Tanya Rayyan kembali masih mencurigai gerak gerik Kynara.
“ Aku kesal karena aku tidak bisa menghubungi pihak Panti. Kenapa dari tadi kau selalu bertanya ini dan itu ? ku rasa kita tidak cukup dekat sehingga kau harus menanyakan semuanya “ Jawab Kynara kesal karena Rayyan yang terus menerus menanyai nya.
“ Ini Rumah ku, Telepon yang kau pakai adalah milikku. Jangan terlalu sering memakai nya karena kau tidak akan sanggup untuk menanggung biaya tagihan telepon nya “ Seru Rayyan dan kembali melangkah menaiki anak tangga menuju kamar nya dan meninggalkan Kynara.
“ Dia,, dasar lelaki pelit, aku bahkan tidak bisa menghubungi nomor tujuan ku tapi dia bilang jangan terlalu sering memakai nya padahal baru kali ini aku memakainya dan itu pun tidak tersambung. “ Umpat Kynara kesal dengan kelakuan Rayyan.
Sesampai nya di kamar, Rayyan menelepon Devan yang tengah tidur di kamar nya. TUUUTTTT, “ Hallo “ jawab Devan seraya mengangkat ponsel nya yang berdering.
“ Ke kamar ku sekarang juga, aku beri waktu 30 detik dari sekarang “ TUUTT TUUTTT, Rayyan langsung memutuskan panggilan nya. Hal itu membuat Devan kesal dan Frustasi.
Sesampainya di kamar Rayyan, Devan melihat Rayyan yang tengah duduk santai di atas Sofa.
“ Ada apa kau memanggilku tengah malam begini ? “ Tanya Devan dengan nada kesal sembari mengatur nafasnya karena habis berlari dari kamar nya ke kamar Rayyan.
“ Barusan aku melihat Kynar diam-diam menelepon seseorang, setelah ku pergoki dan ku tanyai jawaban nya adalah ia mencoba menghubungi Panti Asuhan tempat tinggal nya dulu “ Ucap Rayyan pada Devan.
“ Lalu dimana letak masalah nya Ray,, ? Kynar mencoba menghubungi keluarga Panti Asuhan nya, apa itu salah ? “ Celetuk Devan kesal.
“ Apa kau pikir aku bodoh ? mengapa dia menelepon di larut malam di saat semua orang tengah tertidur ? apalagi dengan keadaan lampu yang tidak menyala “ Jelas Rayyan pada Devan.
“ Bisa saja dia berfikir jika dia menghubungi Panti di siang hari takut kau mengetahuinya, karena jika kau mengetahuinya maka kau pasti tidak akan mengizinkan nya. Maka dari itu dia menelepon tengah malam begini “ Jawab Devan memberikan alasan yang menurutnya masuk akal.
“ Tidak, ku yakin bukan itu alasan nya “ Bantah Rayyan.
“ Baiklah aku tahu maksudmu, kau mau aku mengecek sambungan telepon yang Kynar pakai tadi bukan ? Baiklah, aku akan melakukan nya. Tapi setelah itu tolong biarkan aku tidur dengan tenang okey, aku benar-benar lelah dan mengantuk “ Devan yang tak mau berdebat lagi dengan Rayyan hanya bisa menuruti apa mau Rayyan.
Devan langsung menuju meja kerja Rayyan dan langsung mengotak atik Laptop milik Rayyan.
“ Bukan kah dia bisa mengecek nya sendiri, dia kan lebih jago meretas dari pada aku. Tapi jika aku mengatakan hal itu padanya pasti jawaban nya,, lalu apa gunanya kau di sisiku, aku membayarmu untuk melakukan apa yang aku perintah kan bla bla bla. Bos sih enak “ gumam hati Devan kesal sambil sesekali melirik ke arah Rayyan dengan tatapan kesal.
“ Aku tahu kau sedang mengumpat ku, aku bisa saja melakukan nya sendiri tapi jika aku melakukan ini itu sendiri lalu apa gunanya kau di sisiku “ ucap Rayyan tiba-tiba membuat Devan terkejut.
“ Bagaimana bisa dia tahu isi pikiranku ? apakah kemampuan nya bertambah jadi bisa membaca pikiran orang lain ? “ Gumam hati Devan yang terkejut bahwa Rayyann mengetahui bahwa dirinya sedang mengumpat Rayyan.
Setelah beberapa saat mengotak atik laptop nya, Devan berhasil meretas sambungan telepon yang Kynar pakai tadi.
“ Aku berhasil meretas nya tapi,, ini bukan nomor telepon dalam Negeri. Bukankah ini kode telepon luar negeri “ Seru Devan sambil mengerutkan dahinya.
“ Apa ? panggilan ke luar negeri ? “ Tanya Rayyan terkejut.
Karena penasaran Devan mengecek kembali asal dari nomor telepon yang di hubungi Kynar. Tak butuh lama bagi Devan untuk mengetahuinya.
“ Aku sudah menemukan nya, nomor telepon yang di tuju adalah kode nomor telepon London “ lanjut Devan dan ia terdiam sesaat saat mengetahui kode nomor telepon London.
“ London ? apa dia punya kenalan di London ? “ ucap Rayyan bertanya-tanya.
“ London ? setahuku dari informasi yang ku dapat Kynar sempat memiliki kekasih yang melanjutkan Study nya di London. Apakah dia berusaha menghubungi kekasih nya itu ? “ Sanggah Devan menerka-nerka.
Di saat Rayyan dan Devan mulai menerka-nerka kemungkinan nya, tiba-tiba suara notifikasi masuk di ponsel Devan. Devan pun langsung mengecek ponsel nya dan terlihat mengerutkan dahinya.
“ Rayy, aku mengirimkan sesuatu ke email mu “ ucap Devan sambil mengotak atik ponselnya seraya mengirim sesuatu ke email Rayyan.
“ Aku lagi tidak ingin bekerja saat ini, jadi kau saja yang selesaikan “ Jawab Rayyan singkat dan malas karena mengira itu adalah masalah pekerjaan nya.
“ Ini bukan masalah pekerjaan. Bukan kah kau tadi memintaku untuk mencari tahu latar belakang Kynara sedetail mungkin ? aku sudah menyuruh orang suruhan ku untuk melakukan nya, dan aku tak menyangka bakal secepat ini mendapatkan hasil nya. Sudah ku kirim semua ke email mu, kau bisa mengecek dan melihat nya sendiri “ Jelas Devan pada Rayyan.
BERSAMBUNG,,,