Bagaimana sih seru nya menjadi princes Jihaen Mayleen yang sangat di sayangi oleh empat kakak laki-laki nya yang semua nya adalah pangeran super tampan?
Bagaimana pula kalau pangeran Richard Erling sang pria masalalu Jihaen yang belum selesai malah muncul lagi namun sebagai tunangan Mheyrina sepupu nya Jihaen?
Jihaen cantik,pintar seorang puteri raja pada kenyataan nya kisah cinta nya tak seberuntung kehidupan nya..
Santai dulu gak sih sama novel satu ini
Sebelum merilis novel selanjut nya, kayak nya autor mau santai dulu sama novel yang ringan ini
yuk mampir di novel yang ke-16
Royal Princes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♡ LIA Lestari ♡, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Royal Princess Chap 22
"Richard,aku sebetul nya tak enak mengatakan nya pada mu" kata Chiko seolah menyesali situasi nya
"tapi karena kau sudah terlanjur melihat nya, ya mau gimana lagi" lanjut Chiko.., dalam perkataan nya ia secara diam-diam melirik jahil pada Richard
Richard sebetul nya tak ingin mendengar nya tapi ia juga sangat ingin tau, ia semakin tak tau lagi dengan suasana hati nya sendiri yang sangat rumit di saat ini. Yang ada Richard hanya diam dalam kekecewaan nya sendiri..
"Tadi sejujur nya..Jihaen akan menci-um ku, tapi karena aku kaget dan mengelak jadi ciu--man ini jatuh di kaos ku.. maka nya lipstik nya menempel, tapi..Richard.." kata-kata Chiko terhenti sebentar tapi ia segera melanjutkan
"pada akhir nya ia betul-betul menci-um ku..walau hanya sepintas tapi bibir kami menempel.. dan sebetul nya aku tak mau mengatakan nya karena ini sama saja menghianati mu" kebohongan Chiko semakin jauh saja.
Suasana menjadi canggung, dua orang tampak tak berbicara satu sama lain. Chiko menghela nafas dan berkata lagi dalam keheningan..
"susah juga, pasti kau akan mengira aku membohongi mu.. karena saat Jihaen memeluk dan menci-um ku kejadian nya di lorong.., aku juga tak menyangka kalau Jihaen bisa se-agresif itu, bahkan sampai menyusul ku ke lorong. Aku jadi heran memang nya sejak kapan ia mulai menyukai ku,, aku betul-betul tak enak hati pada mu Richard..kau adalah adik ku" kata Chiko dengan kalimat yang tarik ulur, seolah berbangga namun seolah merasa bersalah juga..
Richard tidak memperhatikan itu, ia hanya menangkap poin penting nya saja. Jihaen tak menyukai nya..Jihaen menyukai Chiko.., dan Chiko adalah orang yang berada di posisi sulit saat ini. Itu saja..
Merasa Chiko yang jadi tak enak hati, jadi Richard berkata dengan memaksakan senyuman nya
"Sudah lah jangan di fikirkan..,Chiko..dia hanya seorang perempuan asing, mana mungkin bisa merusak persaudaraan kita" kata Richard
"ya..ya kamu benar" balas Chiko cepat
Richard sebetul nya tak ingin percaya ini, ia sangat kenal Jihaen. Meski jika memang Jihaen tak menyukai nya lantas apakah ia se-agresif itu.
Perlahan Richard merasa ia makin tak mengenali Jihaen. siapa yang tau sikap asli seorang gadis jika ia sudah betul-betul jatuh hati kepada seorang pria. Ya kan?
Saat mereka sudah pulang ke rumah, Chiko masih memikirkan bagaimana cara memperkuat keadaan nya. Meski Richard sudah begitu mempercayai kebohongan nya namun seperti nya Chiko masih merasa ini belum bisa memperkuat kepercayaan Richard secara permanen. Bagaimana pun ia harus menghancurkan hubungan Richard dan Jihaen secara permanen..
Jika ia tak bisa dengan Jihaen lantas kenapa Richard harus bisa? Bagi Chiko jika Jihaen tak menaruh hati kepada nya maka Jihaen juga tak boleh punya kesempatan dengan sepupu nya.
Bagi Chiko ia bisa terima jika yang Jihaen sukai adalah pria lain,namun ini malah Richard. Chiko tak bisa melihat nya. Ia tak dapat maka Richard juga jangan harap..! maka lebih bagus nya baik ia mau pun Richard menjalin kasih dengan gadis yang lain saja.
Saat Chiko sedang melihat-lihat sosial media, ia melihat seorang teman yang bersama mereka di pertemuan kelas sedang membuat stori di status nya tentang keadaan kelas., dan di sana tanpa sengaja terekam suara Jihaen yang bilang bahwa dia menawarkan diri akan menembak Chiko. mata Chiko langsung berbinar. Keberuntungan sedang berpihak kepada nya.
"Richard, dengar lah ini..,kalau siapa tau kau masih anggap aku bohong !? Ini bukti nya, teman ku tak sengaja merekam keadaan kelas dan suara Jihaen kebetulan ada saat ini" kata Chiko dengan begitu sangat antusias menuju kamar nya...
"Chiko, aku tidak pernah bilang tidak percaya kau" Richard mengurut alis nya di depan pintu kamar..
Ia akhir nya mendengar sendiri rekaman yang di putar oleh Chiko di hadapan nya saat ini
"Chiko, bagaimana kalau aku menembakmu malam ini?" jelas sekali itu suara Jihaen.., Chiko bahkan mengulang nya beberapa kali
Richard menahan rasa dongkol di hati nya..bagaimana bisa ? Ia dengan percaya diri ingin menembak Jihaen tapi malah begini? Richard merasa malu dan kecewa., pantas saja Jihaen terlihat sangat tak peduli dan main-main saat Richard ingin menyatakan cinta dengan serius, rupa nya Jihaen hanya tak menyukai nya..se-simple itu !
Awal nya jauh di dalam hati kecil nya Richard masih tak ingin percaya..namun segala bukti yang Chiko berikan sangat masuk akal. Dan yang terpenting Chiko tak akan mungkin membohongi nya..! Jadi bagi Richard ini lah kenyataan nya...
Lamunan Chiko tentang masa lalu terbuyarkan karena sudah ada Richard berjalan ke arah nya. Richard sudah menyusul nya ke balkon. Adik sepupu nya itu memang semakin keren.., ia tak pernah iri sejak lama meski ia kalah tampan.
Satu-satu nya yang membuat ia iri pada Richard adalah saat mereka sama menyukai Jihaen namun malah Jihaen sangat menyukai Richard.
Chiko juga tak ingin canggung seumur hidup nya hanya gara-gara melihat Richard berpasangan dengan Jihaen jadi ia hanya mengambil langkah memaksa Jihaen enyah. dan ia akan melupakan gadis itu juga..kemudian mereka akan hidup masing-masing, lalu hidup nya dan Richard tak perlu merasa canggung tetap baik-baik saja sebagai saudara sepupu sejak kecil. namun siapa sangka justru Chiko sendiri tak bisa melupakan Jihaen hingga kini...
"wah..adik ku memang selalu keren, pantas saja sudah dapat seorang princess cantik sebagai tunangan..sampai-sampai mendahului aku" goda Chiko pada Richard yang baru tiba di depan nya
"Hai kakak..lama tidak bertemu" Richard menyambut nya dengan hangat..
Mereka segera bersalaman ala pria dan berpelukan dengan akrab layak nya dua saudara.., setelah kedua nya duduk mereka mulai berbincang ringan..
Beberapa saat setelah mereka berbincang berbagai macam topik tiba-tiba Chiko berkata pada Richard..
"apa kau pernah ketemu Jihaen akhir-akhir ini?" tanya Chiko mengejutkan Richard
Selama ini semenjak lima tahun berlalu mereka sama sekali tak pernah mengungkit Jihaen saat mereka terkadang bertemu.
Apalagi Richard tinggal di kota berbeda, tidak mungkin juga Chiko menanyakan jelas-jelas mereka berada di kota berbeda, bertemu apa nya.
Tapi tiba-tiba Chiko berkata begini rasa nya aneh, apakah Chiko sudah terasa kalau ia dan Jihaen memang sudah bertemu akhir-akhir ini..
Belum sempat Richard menjawab nya, Chiko sudah lebih dulu berkata kepada nya..
"Richard..,aku tidak sengaja bertemu Jihaen.." lirih Chiko