AWAS... BANYAK ADEGAN UWU YANG BISA BIKIN BAPER SAMPE TER DILLON DILLON... 😁
WILLOW JANE FOSTER, memiliki trauma akan masa lalunya ketika masih remaja. Dulu dia hampir saja diperkosa oleh kakak tirinya. Sebelum itu, Willow sering mengalami kekerasan yang dilakukan oleh kakak tirinya. Hingga kejadian ini berhenti ketika kakak tirinya masuk penjara karena menyerang sahabat Willow yang membela dirinya.
Kejadian percobaan pemerkosaan itu sangat ditutup rapat oleh keluarganya karena menurut ayah Willow itu merupakan aib keluarga. Bahkan para sahabat Willow pun tak tahu hal ini.
Karena kejadian itulah, Willow menjadi gadis introvert dan memiliki trauma mendalam pada laki laki kecuali ayahnya. Dia tak bisa bersentuhan dengan seorang pria dan memiliki panic attack atau anxiety disorder yang cukup parah.
Pertemuannya dengan Dillon Riley Robert mulai mengubah hidupnya sedikit demi sedikit.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#6
Willow keluar dari kamar apartemennya dan menuju lift lalu turun ke bawah. Keluar dari lobby, Willow melihat sosok yang sangat dikenalnya meskipun orang itu memakai topi. Willow melihatnya dari jauh.
Tiba tiba tubuh Willow bergetar dan dia memundurkan langkahnya. Willow segera berbalik kembali menuju lift. Dia terburu buru menutup pintu lift dan memegang dadanya yang berdetak kencang.
Telapak tangannya sudah dipenuhi keringat dingin. Dia mulai kesusahan bernafas. Willow bersender ke dinding lift yang berjalan ke atas.
Ting..
Pintu lift terbuka, dan Willow langsung berlari menuju kamarnya. Willow mengunci pintu apartemennya dan mencari sisa obat yang ada di lacinya.
Setelah menemukan obat itu, Willow langsung meminumnya. Kemudian dia menelepon Velvet.
"Vel, aku melihat Jonah di dekat apartemenku," kata Willow khawatir.
'Tenanglah Wil, aku akan kesana secepatnya. Kau tak bersama Vena?' tanya Velvet.
"Vena di apartemen aunty Heidi. Aku mengambil beberapa barangku disini. Dia tahu apartemenku, Vel. Bagaimana ini??" Willow mulai menangis.
'Wil... Tenanglah. Aku akan segera kesana. Kunci pintu apartemenmu. Jangan keluar,' kata Velvet segera keluar dan mencari Damon.
Velvet sedang berada di pesta saat ini bersama Damon.
"Bagaimana jika dia mendobrak pintuku?" kata Willow histeris.
'Will.. Dia tak akan mendobrak pintumu. Aku akan tiba disana 15 menit lagi,' kata Willow dan menutup ponselnya.
Velvet mencari Damon tetapi tak menemukannya. Velvet sampai kesal ketika tak menemukan Damon dimanapun.
Dia menelepon Damon tetapi ponsel Damon tak tersambung karena mungkin masalah sinyal.
Velvet sudah berkeliling selama 5 menit dan masih tak menemukan Damon.
Dan akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari pesta itu dan naik taxi ke apartemen Willow karena dia mengkhawatirkan keselamatan Willow.
______________________________
Willow semakin ketakutan di dalam kamar. Dia juga menelepon daddynya setelah itu.
"Halo Dad .. Jonah ada di dekat apertemenku. Bukankah Daddy mengatakan bahwa aku akan aman disini?!!!" teriak Willow.
'Sayang tenanglah. Daddy tak tahu bagaimana dia bisa tau tempat tinggalmu disana. Daddy akan menelepon polisi,' jawab Isaac yang tak kalah panik karena Willow histeris karena hal ini.
"Bagaimana jika dia melakukan hal itu lagi, Dad? Aku sangat takut." Willow mulai menangis.
'Sayang, dia tak akan bisa menyakitimu lagi. Tenanglah, Daddy akan menelepon polisi,' jawab Isaac menenangkan dan menutup teleponnya.
Setengah jam kemudian, bel di pintu apartemen Willow berbunyi. Willow memundurkan langkahnya dan duduk memeluk kakinya.
Willow ketakutan setengah mati mendengar bel pintu yang tak kunjung berhenti itu. Lalu bel itu berubah menjadi suara gedoran di pintu.
"Will ... Ini aku Dillon ... Bukalah pintunya!! Kau aman sekarang." Teriak Dillon dari luar.
Willow sedikit lega dengan hal itu. Tetapi dia tetap tak membuka pintunya.
"Will!!! Are you okey?" teriak Dillon lagi.
"Hei ... Jawablah ... Velvet dan Damon menyuruhku kemari untuk melihat keadaanmu," lanjut Dillon.
Lalu Willow berdiri dan menuju pintu.
"Aku tak akan membuka pintunya," ucap Willow di dekat pintu.
"Kau baik baik saja?" tanya Dillon dari balik pintu.
"Tidak. Aku ketakutan," jawab Willow.
"Tenanglah, polisi sudah menangkapnya," ucap Dillon.
"Benarkah?" tanya Willow.
"Ya, aku sudah membuatnya pingsan. Kali ini kupastikan dia tak akan mengganggumu lagi," ucap Dillon yang duduk di balik pintu apartemen Willow.
"Apa kau yakin?" tanya Willow lagi.
"Ya... Kau tak perlu takut lagi," jawab Dillon.
Willow terdiam tak menjawab.
"Bisakah kau membuka pintunya?" tanya Dillon.
"Aku tak bisa," jawab Willow.
"Apa kau masih takut?" tanya Dillon lagi.
"Ya, maafkan aku," jawab Willow.
"Terima kasih sudah membantuku," ucap Willow lagi.
"Hotelku ada di dekat sini. Jadi Damon meminta bantuanku untuk melihatmu," jawab Dillon.
Willow mengusap air matanya yang mulai keluar karena perasaannya langsung lega ketika Dillon menemaninya disini meskipun mereka tak bertatap muka.
"Terima kasih. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih," kata Willow.
"Hilangkan rasa takutmu. Aku tahu itu tidak mudah. Tetapi kau harus selalu mencobanya," ucap Dillon.
"Aku sudah melewati bertahun tahun untuk itu. Aku tak bisa. Aku terlalu lemah," jawab Willow yang mulai menangis lagi.
"Aku bisa membantumu jika kau mau," kata Dillon.
"Tidak. Aku tak bisa," jawab Willow.
"Kau memiliki Velvet," ucap Dillon.
Willow diam tak menjawab.
Lalu Dillon mengalihkan pembicaraan ke topik lain agar Willow sedikit lupa dengan kejadian tadi. Hingga akhinya satu jam kemudian, Dillon pulang dari sana. Dia sudah menawari Willow untuk mengantarnya ke apartemen Heidi. Tetapi Willow tak mau.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA..