NovelToon NovelToon
Andrea, Rahim Pilihan

Andrea, Rahim Pilihan

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Qinan

Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?

Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.

"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~12

Gerard yang baru sampai di kantornya nampak membanting pintu mobilnya dengan kasar, perasaannya hari ini tiba-tiba berantakan hanya karena seorang gadis ingusan yang tidak penting.

"Selamat pagi tuan," sapa Henry ketika menyambut kedatangannya pagi itu.

"Hm," Gerard hanya menjawab sekenanya seraya melangkah masuk ke dalam kantornya.

Henry yang menyadari tuannya sedang tidak baik-baik saja nampak mengernyitkan dahinya, apa yang sebenarnya terjadi dengan pria itu karena tak biasanya bersikap dingin seperti itu. Apa mungkin habis bertengkar dengan nyonya mudanya?

Henry pun langsung mengikuti langkah pria itu yang kini nampak menekan tombol lift dan mereka pun segera masuk ke dalam sana, suasana tiba-tiba menjadi hening karena bosnya itu tak kunjung bersuara.

"Anda baik-baik saja tuan?" Akhirnya Henry pun memberanikan diri bertanya setelah mereka berdiam beberapa saat, pria yang sudah lama mengapdi di keluarga Adrian itu memang selalu mengkhawatirkan atasannya tersebut.

"Hm, apa jadwalku hari ini?" Tanya Gerard kemudian.

"Jam sepuluh pagi ini anda ada meeting di hotel Hilton lalu setelah makan siang di lanjutkan meeting dengan para dewan direksi di kantor dan malamnya ada undangan makan malam dari komisaris Global Group," terang Henry membacakan jadwal pria itu hari ini.

"Batalkan saja meeting di hotel Hilton, aku sedang tak ingin kemana-mana hari ini !!" Perintah Gerard kemudian, pergi ke hotel itu pasti ia akan bertemu dengan gadis berandalan menyebalkan itu pikirnya.

Henry pun langsung mengangguk pelan. "Baik tuan," bosnya itu benar-benar sedang tidak baik-baik saja saat ini dan lebih baik ia tak banyak bicara lagi.

Di tempat lain Bob nampak mendatangi studio milik Tom pagi itu dan lihatnya pria itu baru saja membuka tempat tersebut, terlihat beberapa karyawannya bergegas masuk ketika pintu berbentuk rolling door itu di buka.

"Ada apa tumben pagi-pagi kesini?" Sapa Tom yang nampak membiarkan rambut gondrongnya terurai karena basah, kemudian pria itu pun mengajak Bob masuk ke dalam tempat tinggalnya yang berada di lantai dua ruko tersebut.

Nampak beberapa pakaian, piring dan gelas berserakan di sana hingga membuat Bob langsung menggeleng kecil. Tom pun langsung merapikannya meskipun masih menyisakan beberapa puntung rokok di atas meja.

"Maklum bujang," seloroh pria berusia 30 tahun itu lantas membuka lemari pendinginnya untuk mengambil minuman.

"Apa Lucy sudah membuat pilihan?" Tanyanya lagi seraya mengulurkan sekaleng kopi pada Bob, kemudian pria itu pun menghempaskan bobot tubuhnya di sofa seberang pria itu.

"Kamu sudah biasa ya minum kopi dingin di pagi hari?" Bob bukannya menjawab pertanyaan pria itu, ia justru nampak sedikit mengernyit ketika Tom nampak menyesap kopi dingin tersebut.

"Kenapa? Kamu mau membuatkan ku kopi panas?" Tom pun langsung menatap penuh ejek pada pria melambai yang duduk di hadapannya tersebut.

"Jika kau tak keberatan," sahut Bob namun Tom langsung meletakkan minumannya itu di atas meja dengan sedikit kasar hingga membuat Bob langsung menelan ludahnya. Niat hati ingin menggoda pria itu namun dirinya keder duluan.

"Baiklah langsung ke intinya saja," ucapnya mengalihkan pembicaraan dengan sedikit gugup.

"Lucy menolak semua perempuan yang kamu tawarkan dan dia akan menaikkan harganya menjadi 10 miliar jika kamu berhasil mencari gadis perawan dan lugu untuknya," imbuhnya lagi menjelaskan maksud kedatangannya itu.

"Itu bisa di atur asal ada uang muka setengahnya di depan," sahut Tom lantas kembali mengambil minumannya di atas meja lalu menyesapnya dengan penuh perasaan.

"Tentu saja, aku akan segera mengabarkannya." Sahut Bob, lantas segera beranjak berdiri.

"Baiklah aku pergi dulu," imbuhnya lagi kemudian segera berlalu dari hadapan pria itu namun ketika hendak menuruni anak tangga Bob kembali berbalik badan menatapnya.

"Tawaranku masih berlaku jika kamu ingin," ucapnya seraya mengedipkan sebelah matanya.

Namun Tom langsung tertawa sinis lantas pandangannya beralih ke sudut ruang tamunya itu di mana sebuah lingerie nampak berserakan di sana dan Bob pun baru menyadarinya.

"Sial," gumamnya lalu segera berlalu pergi dari sana.

Tom langsung tertawa mengejek, meskipun di usianya yang sudah menginjak 30 tahun belum menikah bukan berarti ia tak menyukai wanita bahkan malam-malamnya selalu di kelilingi oleh wanita-wanita cantik.

Kemudian pria itu pun mengambil ponselnya lantas menghubungi seseorang. "Aku butuh bantuanmu," ucapnya.

Malam harinya pria itu pergi ke sebuah bar untuk bertemu dengan temannya tersebut dan segera memesan beberapa minuman berakohol untuk menemani mereka.

"Senang berbisnis denganmu Tom," ucap seorang pria setelah menerima segepok uang dari pria itu.

"Aku ingin secepatnya," tegas Tom lantas menyalakan korek di tangannya itu membakar rokoknya.

"Tentu saja, aku takkan mengecewakan mu." Sahut pria asing itu meyakinkan.

Sementara itu Gerard yang rupanya sedang berada di tempat itu dengan relasi bisnisnya nampak mengibas-ngibaskan asap rokok di hadapannya itu, pria yang anti dengan benda mengandung nikotin itu memang tidak pernah menyentuhnya selama ini.

"Maaf tuan Gerard anda jadi tak nyaman," ucap sang relasi bisnisnya sembari mematikan puntung rokoknya.

"Tidak apa-apa tuan, saya sangat mudah beradaptasi di mana pun itu." Sahut Gerard meskipun pria itu bukan perokok tapi bukan berarti juga anti asap rokok dan pria itu juga tidak hobi datang ke tempat berisik seperti bar ini tapi bukan berarti ia tak menyukainya, ia akan beradaptasi dengan apapun asalkan itu demi proyek yang akan ia dapatkan.

Selanjutnya mereka mulai membahas masalah bisnis dan tanpa Gerard sadari sejak tadi pandangan Tom nampak tak beralih darinya.

Beberapa saat kemudian Gerard pun segera meninggalkan tempat tersebut setelah berhasil menandatangani sebuah proyek dan kini pria itu pun meninggalkan tempat tersebut.

"Pulanglah Hen, aku akan pulang sendiri !!" Perintah pria itu agar sang asisten tak perlu mengantarnya.

"Anda yakin tuan?" Henry nampak ragu, meskipun atasannya itu tak sedikit pun menyentuh alkohol tapi ini sudah tengah malam dan ia khawatir dengan pria itu jika pulang sendiri.

"Kamu meragukan ku?" Gerard menatap tegas asistennya tersebut.

"Maaf tuan," Henry pun nampak sedikit membungkukkan badannya lalu pria itu segera masuk ke dalam mobilnya sendiri.

Kini setelah asistennya itu pergi Gerard pun juga meninggalkan tempat tersebut namun ia mengambil jalan yang berbalik arah dengan pria itu. Gerard pun terlihat santai mengendarai mobilnya dengan sesekali melirik jam di layar monitornya.

"Jika sudah mengantuk tidurlah duluan, aku masih ada sedikit urusan." Ucapnya ketika menghubungi istri tercintanya itu.

Setelah itu pria itu pun kembali mempercepat laju kendaraannya dan beberapa saat kemudian berhenti di pinggir jalan tak jauh dari beberapa motor yang nampak siap melakukan balap liar itu.

1
Alvina Quueen
ha ha haha
Love Up
Luar biasa
Novika Riyanti
good job...cekik terus ndre
Rieka Mawon
Luar biasa
Jumria Jumi
aku sempat kecewa Lo thor,aku liat uda mau selesai tapi ceritanya ngegantung untung di jelasin,tpi sumpah ceritanya bagus dari mulai part pertama sampai di sini benar-benar meguras emosi dan selalu ada kejutan jdi kita yg baca tu nggak bosan.
Rahmawati Hulukiba
Luar biasa
ollyooliver🍌🥒🍆
perhatian istri kurang?

alasan klise sih..emng dasarnya pria kan gitu gak cukup satu pria. trus juga kan dibilang karna materi lebih.
ollyooliver🍌🥒🍆
lah..kok diubah pernyataannya. bukannya sebelumnya dikatakan dlm kekuarga adrian hanya ada satu wanita dan itu juga prinsip adrian ..kok disini malah lain. kalau emng adrian pernah melakukannya harusnya dikatakam sejak dia tau kelakuan anaknya..setidaknya ada bwberapa kakimat mengarah pd kelakuan adrian dulu. bukannya memberikan pernyatan bahwa keluarga mereka dari dulu hanya mempersunting satu wanita atau setia pd satu wanita karna kalau dua..itu akan sangat merepotkan dan akan menganggu kinerja..bla bla bla. pernyataan itu mengarah pada kehormataan keluarga adrian pd wanita..lah dipart ini malah beda🙃



gak konsisten😌
ollyooliver🍌🥒🍆
lah knp diam? harusnya bilang, lucy juga tau bagaimama lu tanggung jawab dengan adrean meski gak tau lu menikahinya, tapi harusnya orangtuan gerard bangga kalau anaknya gak hanya memanfaatkan masa depannya andrea tapi juga bertanggung jawab setidaknya setelah bercerai dia masih bisa diterima pria lain dengan status janda . dan juga setidaknya gerard melakukannya dengan hubungan sah.

harusnya bilang gitu bukan malah diam🙃
♡Ñùř♡
Luar biasa
Fani Indriyani
Jangan mau diajak bercinta Ge karna Lucy bekas Tom dan Tom bekas banyak j***** ...kebagang kan gmn jijiknya,iyuuuuuhhhhhh
Alivaaaa
kasihan sekali kamu Andrea 🥺
Alivaaaa
kasihan Andrea.... tapi mungkin ini awal dari kebahagiaanmu...
Fani Indriyani
Yap betul,kalo malu mengakui Andrea istri kedua paling tidak kamu mengucapkan terimakasih karna sdh diantarkan berkasnya bukannya malah pura2 ga kenal
Fani Indriyani
Semoga Andrea cpt tahu kalo Julian bkn pria baik2
Fani Indriyani
Kamu berhenti mual bkn karna makan rujak buah tp karna bertemu dgn Andrea jd mualmu hilang
Alivaaaa
aku mampir Thor🤗
Fani Indriyani
Pasti Julian mau minjem uang ke Tom dan sebagai gantinya Andrea yg dijual ke Lucy bt rahim pengganti
kang seblak
terkadang cinta membuat orang bod*h
kang seblak
mampir lg kak setelah berkali" baca menggenggam rindu sekarang mampir di mari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!