"
Suatu perkawinan pengganti, mengikatnya erat di sisinya.
Dave adalah pria yang membuat semua orang di kota ketakutan, dia kejam dan bengis, terutama membenci wanita.
Nadia adalah wanita kaya yang diintimidasi oleh orang lain, dan dia sama sengsaranya dengan Cinderella di rumah.
Awal berpikir kalau pernikahan ini akan segera berakhir, dan keduanya akan segera bercerai.
Tanpa diduga, setelah menikah, dia sangat memanjakannya!
""Apakah kamu pikir aku tidak akan tahu jika kamu menyembunyikan identitasmu? Gadis cupu.""
Nadia tampak terkejut, ""Bagaimana kamu bisa tahu?!”"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29. MENGERJAI NADIA.
Keduanya datang dan langsung memeluk jazat Anggoro yang sudah terbujur kaku.
"Mas bangunlah, tolong jangan tinggalkan kami.....," Anita yang tak lain ibu tiri dari Dav.
"Ayah bangunlah. Mana boneka beruang yang Ayah janjikan padaku, mana Ayah," ucap Gadis kecil itu yang tak lain adalah Elis Adik tiri dari Dave sembari menarik-narik baju milik anggoro.
Mata Dave memandang lekat pada mereka berdua. Ada rasa benci yang muncul dari hati pria yang baru berenjak dewasa itu.
"Andai bukan permintaan kalian berdua, mungkin Ayahku tidak akan pergi secepat ini,".
"Tapi Dave, kami juga tidak tahu kalau semua ini akan terjadi," balas Anita.
"Iya memang kita tidak tahu, tapi karena kalian terus menekan Ayahku untuk pulang, maka terjadilah seperti ini. Sekarang kalian puas melihat tubuh tak bernyawa itu bukan?," Dave meninggikan suaranya.
"Dave....kenapa kamu tidak pernah menghormatiku sedikit pun!, Aku sudah berusaha menjadi ibu terbaik bagimu tapi kenapa sikapmu masih saja ketus pada kami berdua,"
"Itu karena perangai kalian sendiri. Kalian hanya memanfaatkan kekayaan Ayahku dan menghabiskanya untuk berpoya-poya. Mulai sekarang semua kebutuhan kalian Aku yang atur. Kalau kalian merasa keberatan pintu mension terbuka lebar buat kalian berdua. Goy urus semuanya lalu kita ke pemakaman," Dave berbalik dan melangkah meninggalkan tempat itu.
"Baik Tuan Muda,"
FLASH ON.......
"Ayah, tenanglah disana karena Dave sudah menemukan gadis yang selama ini Ayah maksud. Bahkan Dave juga sudah membawanya ke mension dan menikahinya. Tapi Dave belum bisa janji pada Ayah kalau Dave bisa menyayanginya seperti Dave menyayangi Nelza," Dave mengusap kasar wajahnya sembari menunduk.
Nadia yang baru saja keluar dari kamar mandi dan mendengar samar-sama ucapan Dave mencoba untuk tegar.
"Aku tahu, Aku hanya pembayar hutang dari Ayahku dan tidak akan berharap menerima cinta dari Tuan besar sepertimu. Aku hanya berharap suatu saat nanti, Aku bisa pergi dari sini dan menjalani hidup seperti biasanya," ucap Nadia dalam hati.
Melihat Dave belum menyadari ke beradaanya, kembali Nadia masuk ke dalam kamar mandi lalu kemudian keluar lagi dengan sedikit mengeraskan bukaan pintu.
Nadia melangkah kearah sofa dan pura-pura tidak melihat Dave.
"Heeem.....," Dave sedikit berdehem hingga membuat langkah Nadia terhenti.
"Tuan sudah bangun?," tanya Nadia pura-pura bodoh.
"Belum Aku masih tertidur," balas Dave sedikit ketus.
"Oh maafkan Saya, kirain tadi sudah bangun. Kalau begitu lekaslah bangun dan mandi karena air hangat dan semua perlengkapan mandi Tuan sudah Saya siapkan," Nadia kembali melanjutkan langkahnya.
"Kamu ini memang pandai sekali menjawab. Setelah ini, kamu lekas persiapkan pakaianku dan juga semua berkas-berkas yang ada diatas meja kerjaku, Awas jangan sampai ada satu pun yang ketinggalan paham?," Dave berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menuju kamar mandi dan tak lupa menutup pintu.
"Paham Tuan," balas Nadia.
Nadia melangkah menuju kearah lemari pakaian dan mengeluarkan kemeja, jas, celana panjang dan juga dasi milik Dave.
Setelah semuanya dirasa beres, Nadia kemudian melanjutkan ke meja kerja Dave. Nadia memasukkan semua berkas-berkas yang ada diatas meja kedalam tas.
"Akhirnya selesai juga...," Nadia mendudukkan tubuhnya diatas sofa dan mengusap butiran keringat yang keluar dari dalam pori-pori kulitnya.
Tidak lama kemudian, keluar Dave dari dalam kamar mandi dengan mengenakan koas oblong dengan handuk yang masih melilit di pinggangnya.
Dave melangkah kearah meja dimana Nadia sudah meletakkan pakaian kerjanya disana.
Lama Dave mengotak-atik pakaianya dan tidak juga mendapatkan apa yang dia cari.
"CDku kamu simpan dimana?," tanyanya santai.
Lain hanya dengan Nadia seketika matanya melotot mendengar ucapan Dave.
"Apa?, jadi ban dalam Tuan harus Saya juga yang siapkan?," protes Nadia.
"Kalau bukan kamu siapa lagi!, masa kamu tegah menyuru boneka babimu itu yang menyiapkanya untukku," Dave tersenyum tipis melihat Nadia yang seolah-olah tidak terima kalau dia menyebut boneka beruangnya sebagai boneka babi.
"Iya...iya....Dasar manja," Nadia bangun dari tempat duduknya.
"Apa katamu.....?," Dave sedikit memplototkan matanya kearah Nadia hingga membuat bulu kuduk Nadia berdiri.
Nadia kembali membuka pintu lemari dan mengeluarkan CD Dave dari dalam sana dengan cara mencubitnya dan sedikit mengangkatnya ke udara.
"Ini ambillah," Nadia tanpa menatap Dave.
Dave segera merampasnya.
"Apa masih ada yang bisa Saya bantu?,".
"Kalau kamu mau bantu, Aku sama sekali tidak ada masalah," balas Dave tersenyum geli.
"Apa itu?," tanya Nadia yang kini menatap Dave.
"Tolong pakaikan ini untukku," Dave menyodorkan CDnya kearah Nadia.
Seketika itu juga Nadia memplototkan matanya. Bukanya takut, Dave malah tertawa hingga membuat Nadia pergi dan duduk membelakanginya.
TERUS BERI DUKUNGAN DENGAN CARA COMENT, LIKE, DAN VOTE.
JANGAN LUPA MAMPIR KE CHANNEL YOUTUBE AKU YA" PEWARIS TERAKHIR SANG PRESDIR" UP TIAP HARI DAN " HUBUNGAN TERLARAN DENGAN PAMAN RUDY" ( TAMAT). TERIMA KASIH.