Bangkit Nya Gadis Tersisih

Edwin yang sudah bersiap mau pergi jadi tertahan karena mendapat kabar bahwa Tuan joshua masuk rumah sakit karena asma nya kumat dan dia harus di rawat, padahal Edwin sudah tak sabar mau kampung halaman nya Nara untuk menyusul pembunuh bayaran nya yang sekarang sedang berdua duan dengan bodyguard tampan. Devano adalah bodyguard paling tampan di mansion nya Edwin, bahkan Edwin merasa kalah saing dengan pemuda itu, apa lagi Nara memang terbilang cukup dekat dengan Devano sehingga bertambah panas lah hati nya Edwin sekarang, pikiran buruk mulai merasuki otak nya karena sepasang anak manusia tinggal satu rumah, sudah pasti akan terjadi sesuatu bila mereka tak tahan dengan godaan setan.

Tapi mau bagai mana lagi karena dia pun tak bisa menyusul hari ini karena Papa nya masuk rumah sakit dan Jeff bilang kondisi Tuan Joshua tidak sebagus biasa nya, karena penyakit asma ini sudah lumayan lama bersarang di tubuh nya. Tuan Joshua juga sudah mulai lanjut usia sehingga kesehatan nya tidak begitu membaik, usia Jeff saja sudah empat puluh dan dia menikah bukan di usia muda juga, saat ini usia Tuan Joshua sekitar tujuh puluhan dan dia sudah mengalami lumpuh karena sebuah tragedi yang menimpa dia dan Tuan Joshua juga harus kehilangan istri saat itu.

Mau tak mau Edwin pun mengurungkan niat nya untuk menemui Nara, kini dia malah melaju menuju rumah sakit karena harus melihat keadaan Tuan Joshua, bingung sekali rasa nya sekarang karena otak Edwin sudah terbagi menjadi dua. Nara juga sangat penting untuk di datangi, bila dia tidak datang maka mereka pasti akan bersenang senang di kampung sana, membayangkan nya saja sudah membuat hati Edwin menyala, Celia yang ikut untuk mengawal Tuan nya juga tahu bahwa Edwin sedang gelisah, hanya saja Celia tidak tahu gelisah karena apa. Celia menduga bahwa karena Tuan Joshua yang sedang sakit, tak ada satu pun bodyguard Edwin yang berani membuka mulut karena takut di hajar akibat salah sasaran kemarahan yang begitu besar.

"Bagai mana keadaan Papa?" Edwin bertanya pada Helen yang dari tadi menunggui Papa nya.

"Kondisi Papa agak memburuk dan kata dokter dia juga menderita batu ginjal." Helen mengusap air mata nya.

"Astaga! kok bisa ada batu ginjal di Papa sih?" Edwin mengusap wajah nya kasar.

"Kata dokter karena Papa selalu duduk dan kurang minum air putih, terlalu banyak mengkonsumsi alkohol juga." jelas Helen.

Pusing ketiga anak Tuan Joshua mendengar penyakit orang tua nya yang bisa di bilang lumayan parah, bukan masalah biaya yang mereka pikirkan, tapi mereka takut bila Tuan Joshua tidak selama dalam masa operasi karena beliau yang sudah tua dan sedang dalam keadaan lumpuh, resiko nya lumayan besar saat akan melakukan operasi.

Mau di tembak laser juga tidak bisa karena batu ginjal Tuan Joshua sudah lumayan besar, maka mau tidak mau harus melakukan operasi yang agak rumit tentu nya, Helen sudah menangis sejak tadi karena takut bila Papa mereka tak bisa bertahan dalam masa operasi ini. semua nya sangat pusing karena mereka tenggelam dalam pikiran masing masing, ini sudah sekitar setengah jam Tuan Joshua masuk dalam ruang operasi dan anak anak nya menunggu dengan jantung tidak karuan akibat rasa cemas yang sangat besar.

"Jangan nangis terus lah, Papa pasti bisa melewati semua ini." Hera berusaha membujuk Helen adik ipar nya.

"Aku takut sekali, Kak!" Helen memang sangat takut bila Papa nya gagal.

"Berdoa! agar Papa bisa selamat, jangan menangis terus." Jeff berkata galak.

"Sudah jangan bertengkar, kamu jangan garang gitu dong." Hera menengahi mereka.

Edwin yang sejak tadi terdiam karena bingung dengan perasaan nya ini, antara cemas dengan Papa nya dan juga gelisah memikirkan Nara, dia juga bingung kenapa bisa setakut ini bila Nara punya hubungan dengan Devano, toh bila mereka punya hubungan maka bagus bagus saja karena masih sama sama lajang tak ada pasangan yang mereka khianati.

Lagi pula Edwin dan Nara hanya punya hubungan antara bos dan anak buah saja, jadi tak sepatut nya pula bila Edwin mau ikut campur dalam masalah cinta nya Nara, namun kenapa hati ini sangat tidak rela bila Nara dan Devano punya hubungan cinta. Jeff yang tahu bahwa adik nya ini sedang gelisah karena dua hal, dari awal dia sudah punya firasat bahwa Edwin akan jatuh cinta dengan Nara, hanya saja bocah nya yang tak akan paham bahwa itu adalah perasaan cinta yang tulus kepada seorang wanita.

Karena Edwin yang selalu sibuk menyangkal setiap omongan yang keluar dari mulut Jeff, maka Jeff pun memilih untuk diam menantikan apa kah benar kalau nanti pada akhir nya mereka akan pacaran, rasa keyakinan Jeff kian besar saat Edwin membawa Nara kerumah entah dengan maksud apa, karena selama ini dia tak pernah membawa wanita baik itu adalah gadis yang sudah di tolong nya. kalau pun Edwin membawa mereka, maka di jadikan bodyguard dan menunggu di luar, bukan nya di dandani cantik dan di kenalkan pada Papa mereka, dari situ saja Jeff sudah bisa menyimpul kan bahwa Edwin memang menyukai Nara.

"Maka nya kalau memang cinta ya tinggal bilang saja." bisik Jeff.

"Apa?!" Edwin menatap Abang nya sengit.

"Itu lah penyakit mu yang sok, kau pura pura tak tahu dan tak cinta! padahal kau sangat gelisah karena membayangkan saat ini dia sedang bersama Devano." Jeff kembali berbisik.

"Aku sedang gelisah karena memikirkan Papa! kau saja yang ngarang nya kemana mana." rutuk Edwin.

"Oh berarti kau memang tidak memikirkan Nara to? baik lah, aku malah setuju bila Nara nanti bisa bersama dengan Devano." Jeff berkata serius.

Sontak tatapan nya Edwin langsung tajam kepada nya karena tidak terima, sangat tidak terima karena Jeff malah setuju bila Nara bersama dengan Devano. pria tampan dan juga usia nya masih muda, siapa yang bisa menolak pesona nya seorang Devano.

"Kan Devano juga tampan, malah kalau mereka menikah nanti aku akan memberi nya hadiah apartement." Jeff kembali memancing di air keruh yang sama sekali tidak kelihatan ikan nya.

"Berani sekali kau menyuruh mereka menikah, Jeff?!" Edwin malah mencengkeram leher Abang nya.

Helen dan Hera kaget karena mereka malah bertengkar di tengah suasana yang sangat tegang ini, Edwin yang sadar segera melepaskan leher Jeff karena dia sudah kebablasan akibat Jeff yang memancing emosi nya terus tentang Devano dan juga Nara.