Azka seorang pria miskin yang selalu berusaha bekerja agar bisa menikahi pacarnya, setelah menabung 2 tahun dia berniat melamar pacarnya namun dia tidak sengaja mengetahui bahwa pacarnya berselingkuh, akhirnya dengan berat hati dia pergi tanpa sengaja kecelakaan dan hampir meninggal namun dibalik itu semua ada keajaiban
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kunn-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perasaan fatih
Disebuah sekolah SMA tampak fatih sedang berjalan-jalan, tiba-tiba dia melihat alia sedang diganggu preman sekolah
"Alia aku dari dulu suka sama kamu apa kau mau menjadi pacarku" ucap seorang laki-laki yang cukup populer disekolah itu
"Gak" jawab alia dingin
"Kenapa? apa aku kurang baik dimatamu?" ucap lelaki itu yang bernama andi
"Ya kamu emang ga baik kamu itu orang yang suka membully" balas alia tegas
Fatih yang melihat pemandangan itu pun acuh dan segera ia duduk dikantin dan memesan makanan
"Aku bisa berubah jadi baik kok alia" ucap andi
"Tidak aku tetap tidak mau" ucap alia
"Kamu harus mau atau kamu akan terluka" ucap andi sambil menarik tangan alia dan hendak membawa nya pergi, fatih yang melihat itu pun cukup risih dan bangun dari tempat duduk nya dan menghampiri mereka berdua
"Hey apa kau tidak bisa sedikit lembut pada wanita? " ucap tiba-tiba fatih dibelakang andi
"Kamu anak baru kan? kamu sebaiknya tidak usah ikut campur atau kamu akan terluka" balas andi, fatih tidak menghiraukan perkataan andi dia tetap maju dan menarik lengan alia dan hendak membawanya pergi
"Kurang ajar! " ucap andi kemudian langsung meninju wajah fatih, fatih yang tidak sempat menghindar terkena pukulan tepat dibagian pipi , fatih yang kesal pun membalas pukulan andi, dia meninju wajah andi pula yang kemudian mereka berakhir duel, tidak ada yang ingin mengganggu karena mereka takut juga takut terluka
"Sudah andi!! Fatih!! Jangan berkelahi" teriak alia mencoba melerai
"Kamu diam saja alia ini urusan laki-laki" balas andi, kemudian maju menyerang fatih namun fatih sudah siap dan langsung meninju perut andi, hingga membuat andi terjatuh
"Awas kau akan kubalas kau nanti" ancam andi, kemudian berjalan menjauh
"Kamu gapapa? " ucap fatih pada alia, meski dia sendiri terluka, tapi entah kenapa dia seperti lebih peduli pada alia
"Aku gapapa kamu sendiri gimana? Bukannya tadi kamu kena pukulan andi? " tanya alia balik, sembari mengelap sudut bibir fatih tampak berdarah, hingga membuat jantungnya berdegup kencang membuat pipinya memerah
Degh degh
"Kamu kenapa malah degdegan gini sih fatih ah" gumam batin fatih
"Kamu pipimu merah? Apa kamu sakit? " tanya alia dan segera menyentuh jidat fatih
"A-aku gapapa, udah ya aku pergi dulu" balas fatih dan segera berlari menjauh
Fatih berlari menuju toilet sekolah niatnya ingin membasuh wajahnya, dia melihat dirinya dicermin kemudian melihat bibir tempat alia menyentuh tadi, tanpa sadar fatih menyentuh bibirnya dan berkata
"Disini ya dia tadi menyentuhnya" ucap fatih tampak senyum
"Ah udah lah fatih masa digituin ama cewe aja langsung baper sih" ucap fatih, yang kemudian dia keluar dari toilet dan kembali ke kelas
Setelah sampai dikelas dia melihat alia dan alia pun menoleh melihat fatih, fatih langsung menoleh kesamping dan tetap berjalan ke kursinya, alia yang melihat itu pun heran
"Ada apa dengannya? Apa dia sakit? " gumam hati alia, namun memilih untuk tidak peduli
Setelah pulang sekolah fatih keluar dari gerbang dan segera naik motor ninjanya, tiba-tiba ada 3 motor menghadang nya, mau tidak mau dia fatih harus turun dari motornya
"Sudah kubilang kan akan kubalas kamu" ucap andi sombong
"Serang! " ucap andi pada temannya
Fatih yang melihat mereka langsung mengambil posisi dan menahan setiap serangan, andi hanya menonton dan berniat membuat fatih lelah kemudian dia baru maju
Sembari melawan 3 orang didepannya sambil bertahan, tiba-tiba dia diserang dibelakang dengan balok oleh salah satu dari keempat teman andi
"Ugh" suara erangan fatih
"Udah main kroyokan main belakang pula, kalian ini hanya anak-anak pengecut" ucap fatih
"Udah kena balok pun dia tidak jatuh? " gumam hati andi yang diikuti oleh keempat temannya heran
"Sudah cukup main-mainnya" ucap fatih kemudian maju meninju mereka berempat tepat diperut hingga membuat mereka berempat tersungkur ke tanah, andi yang melihat itupun langsung mundur selangkah dan berkata
"T-tidak mungkin, seberapa kuat dia bahkan bisa melawan 4 orang sekaligus" gumam tak percaya andi
Tiba-tiba alia dan wulan datang dan melihat fatih dan andi ada juga 3 orang yang sudah terbaring tak berdaya
"Mas andi ada a-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba andi langsung memegang lengan alia, andi berpikir menjadikan alia sandra, agar fatih menyerah dan mundur
"Hey apa yang kau lakukan" ucap wulan
"Kamu diam jika mau alia baik-baik saja" balas andi
"Sekarang kamu benar-benar tampak seperti parasit" ucap fatih dingin
"K-kamu diam ini semua gara-gara kamu" balas balik andi pada fatih
"Jika kau mau alia gak kenapa-napa kamu diam saja dan jangan bergerak" lanjut andi
"Bukannya kamu suka dengan alia kenapa kamu sampai berbuat begitu ke alia? " tanya wulan
"Aku tidak peduli soal suka atau tidak, aku hanya suka dengan alia karena wajahnya cantik, harusnya sudah dari dulu aku menikmati wajah dan tubuh alia tapi alia selalu menolakku, bahkan saat aku mengatakan akan berubah, tetap saja dia tidak mau denganku jadi apa boleh buat aku harus memakai kekerasan" jawab andi
"Aku bisa menjadikan dia sebagai sandra dan aku bisa balas dendam ke anak baru itu" gumam hati andi diiringi senyum jahat,Kemudian andi maju menuju azka sambil tetap memegang kedua tangan alia, dia berniat membalas ke fatih kemudian
"Bugh dagh" erangan suara fatih
"Ada apa bukannya tadi kamu sangat kuat kenapa tidak melawan? " ucap andi sambil tertawa, dia terus menendang fatih perut, dada dan kaki fatih
"Fatih!! " teriak khawatir alia
"Aku tidak apa-apa alia" ucap fatih
Dibelakang andi wulan sudah bersiap memukul andi dengan balok, tapi andi mengetahui nya dan segera mendepankan alia agar wulan tidak jadi menyerang, saat andi lengah dibelakangnya fatih sudah berniat meninju andi dan
"Bughh" suara jatuh andi, fatih tepat memukul kepala andi hingga membuat andi terjatuh kebawa
"Kamu gapapa naila" tanya wulan
"Aku gapapa, lan makasih ya"jawab alia
" kamu harusnya makasih sama dia noh siapa namanya tadi? Fatih ya"ucap wulan
"Kamu gapapa kan mas fatih" tanya alia
"Aku gapapa, kamu sendiri gimana? " tanya balik fatih sambil memegang tangan alia tampak merah karna cengkraman andi
"Ya ini gapapa kok mas cuma memar aja dikit" jawab alia
"Kenapa dia sampe segitu nya ke kamu? " tanya fatih
"Dia sudah mengejarku pas aku masih duduk di bangku kelas 1 mas, dia terus mengejarku selama setahun lebih, jujur aku risih jadi aku tolak aku gak nyangka dia sampai berbuat begitu apalagi kamu juga kena mas" jelas alia
"Kalo dia segitu sukanya sama kamu, tidak seharusnya dia berbuat seperti tadi" kata fatih kesal
"Ya mungkin dia juga sakit hati sih itu karna ditolak mulu" ucap tiba-tiba wulan
"Iya mungkin gitu sih" balas alia
"Ya bodo amat lah buka urusan aku lagi" lanjut alia
"Yaudah mas aku sama wulan duluan ya" ucap alia
"Iya hati-hati ya" balas fatih
"Eh kita belum kenalan loh meski aku sudah tau nama kamu dan kamu juga sudah tau nama aku, tetap saja kita belum kenalan" ucap tiba-tiba fatih
"Yaudah mas aku alia dan ini wulan" ucap alia sambil menyodorkan tangannya tanda salam
"Iya aku fatih" balas fatih
"Boleh minta nomor kamu gak?, siapa tau nanti si andi ini tiba-tiba datang ke rumah kamu dan bikin macem-macem"tanya fatih
"Boleh mas" jawab alia
"Tapi dirumah ada abang aku sih jadi kalau si andi ini dateng paling dibikin bonyok ama abangku" ucap alia tertawa ringan, tampak fatih menelan ludah dengan raut wajah pucat
"Yaudah mas aku duluan ya" ucap alia senyum, alia juga tampak malu-malu ke fatih
"Iya dan hati-hati" balas fatih
"Cantik seperti bidadari" gumam fatih
"Kamu ada ngomong mas? " tanya alia
"G-ga gaada alia" jawab fatih, yang kemudian alia dan wulan segera pergi menjauh
"Sepertinya aku jatuh cinta lagi, tapi aku takut akan seperti dulu lagi" gumam hati
"Sebaiknya aku tetap menahan diri dan perasaan ku saja" lanjut gumam fatih
Yang kemudian fatih juga segera pergi dari sana, meninggalkan andi dan teman-temannya.