Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 kesedihan Abimanyu
setelah sholat Maghrib saya memanaskan makanan yang dibawa Bude yana sore tadi
saya menata makan malam kami dimeja makan dekat ruang keluarga
saya mengajak anak-anak ku untuk makan bersama
selesai makan dan membersihkan bekas makan,kami duduk bersama di ruang tengah
Abimanyu putra bungsuku sedang tidur dipangkuanku ku elus lembut rambutnya
"sayang jangan langsung tiduran kan baru selesai makan"ucapku pada putra ku itu
abi langsung bangun dan duduk disampingku dan menyenderkan kepalanya dilenganku
"kamu kenapa dek!!?" tanya akza pada adiknya
Abimanyu tidak menjawab pertanyaan kakaknya namun
Abimanyu mendongakkan kepalanya menatap ku dengan mata berkaca-kaca
"kenapa sayang!!?" tanyaku mengusap kepala Putraku itu
"ma kenapa sih oma benci sama kita padahal kita kan tidak pernah nakal atau banyak meminta hiks hiks hiks
kita makan pun tidak pernah dibiarkan makan bersama mereka hiks hiks hiks"ucapnya air matanya sudah menetes membasahi pipinya yang tirus
saya ikut meneteskan air mata karena tidak tau harus jawab apa
"papa juga tidak pernah sayang pada Abi, padahal abi sudah jadi anak yang penurut tidak pernah membantah ucapan papa sama oma tapi kok mereka tetap benci
sekarang pun kita tidak dibiarkan untuk tinggal bersama mereka hiks hiks hiks"ucap Abi lagi,air matanya semakin menganak sungai kakak-kakaknya pun ikut menangis melihat tangisan Abi
saya mengangkat Putraku dan duduk dipangkuanku dan memeluknya erat
"adek benci sama papa dan oma hiks hiks hiks mereka tidak sayang pada kita hiks hiks" ucap Abimanyu semakin sesegukan dalam pelukanku
saya semakin mengeratkan pelukanku dan ikut menangis mendengar ucapan anakku
"adek harus sabar ya sayang, mungkin Allah sedang menguji keimanan dan ketaatan kita kepadanya dan mungkin setelah kita lulus ujian kita diberikan hadiah yang sangat indah oleh Allah sayang ,mama juga minta pada kalian jangan pernah membenci papa,oma ,opa,om Naren dan Tante mira karena biar bagaimanapun mereka itu adalah keluarga kalian sayang "
ucapku mencoba menenangkannya,saya tidak tau apakah Putraku ini paham dengan yang kukatakan padanya atau tidak tapi saya yakin anak-anak ku semuanya cerdas dan mampu mencerna ucapanku
..."adek benar ma, sebenarnya apa kesalahan kita hingga mama dan papa begitu membeci kita ma hiks hiks hiks...
...mama sudah bekerja dengan keras untuk mengurus mereka namun mereka tidak menghargai mama...
...kami juga tidak pernah membuat ulah karena kami tau jika kami membuat satu kesalahan pasti mama yang mendapatkan kemarahan oma dan papa...
...hiks hiks hiks...
...kami juga tau ma, saat mama melahirkan adek mereka tidak ada yang pe......."...
ucapan Atta dengan cepat kupotong karena saya tidak ingin putra bungsuku tau itu semua karena saya tidak ingin Putraku semakin sedih
saya menggelengkan kepala agar putra keduaku itu tidak melanjutkan ucapannya
Attar menundukkan kepalanya dan mengusap air matanya
"ma kita tidak usah kembali lagi kerumahnya oma ya, adek takut oma marah-marah lagi hiks hiks hiks
kita juga tidak bisa bebas untuk bermain,adek juga kalau jalan didalam rumah atau dihalaman adek harus hati-hati karena takut barang-barang oma rusak
buktinya adek tidak sengaja memecahkan pot bunga oma dan kita di usir Oleh oma dan papa
maafkan abi ya ma karena abi kita jadi diusir hiks hiks hiks"
ucap Abimanyu semakin sesegukan karena merasa bersalah
"sudah Sayang jangan nangis lagi ya, sekarang mama mau tanya apakah adek senang tinggal disini bersama mama,abang dan kakak-kakak adek ?!! tanyaku
abi mendongakkan kepalanya dan menatapku dengan mata sembab nya
"adek senang ma, karena abi bisa puas bermain dan tertawa bersama kakak tanpa harus menahan suara supaya tidak kedengaran hiks hiks hiks" jawab Abi dan diangguki oleh ketiga kakaknya
"nah kalau begitu jangan nangis lagi ya sayang lihat abang dan kakak juga ikut sedih melihat adek menangis"ucapanku mengusap wajahku yang juga sudah basah oleh air mata lalu menunjuk ketiga putraku yang lainnya
Abimanyu menatap ketiga kakaknya yang juga ikut menangis
"maaf kan adek ya kak, karena adek kakak,aa' dan abang ikut menangis hiks hiks hiks"ucap abi yang masih saja sesegukan
"siapa aa' dek!!? tanyaku pada si bungsu
"kak akza adek panggil abang trus kak Attar dan kak ali adek panggil kakak
biasanya kalau adek panggil salah satunya mereka berdua langsung menoleh makanya adek ganti aja jadi Aa' Ali hiks"ucap Abi menjelaskan maksudnya walaupun sesekali masih terisak
kami malah tertawa mendengarnya tapi Ali dengan senang hati menerima panggilan barunya itu,Ali memeluk adiknya dan mencium keningnya
"Ayo dek kita cuci muka dulu setelah itu kita tidur" ucap Ali menarik tangan adiknya dengan pelan, Abimanyu hanya mengangguk dan mengikuti kakaknya kekamar mandi dekat dapur
"kalian cepat tidur sayang, besokkan kalian sekolah nanti kalian telat bangun"ucapku memperingatkan mereka
"oh iya,apa kalian sholat isya!!?"tanyaku
"belum ma"ucap mereka cengengesan
"ayo sana Wudhu dulu lalu sholat setelahnya kalian cepat tidur" saya sengaja membiasakan anak-anakku untuk rajin beribadah karena itu akan menjadi bekal mereka dikemudian hari
Anak-anak semua masuk kedalam kamar mereka masing-masing,ini malam pertama kami dikontrakan ini
saya pun masuk kedalam kamar untuk mengistirahatkan tubuhku yang akhir-akhir ini mudah sekali Lelah dan perutku sering terasa kram entah apa sebabnya
sebelum tidur saya mengambil minyak kayu putih lalu ku gosokkan pada perutku namun day terkejut karena perutku terasa keras entah apa sebabnya
"ya Allah berikanlah kepada hamba rezeki sehat mu,hamba tidak ingin sakit anak-anakku masih sangat membutuhkanku"ucaplu dalam hati lalu memejamkan mataku
berulang kali kucoba cepat tidur namun saya tidak bisa tidur
saya terus berzikir dalam hati agar mata ini bisa cepat terpejam
apa mungkin karena disini tidak ada AC sedangkan selama bertahun-tahun saya tidur dikamar yang ber AC begitu pun dengan anak-anakku pasti mereka juga merasa gelisah
tapi saya merasa bersyukur karena putra sulungku menemukan kipas angin untuk kami pakai menghalau rasa gerah jika kami sudah terbiasa maka ini akan menjadi lebih ringan untuk kami jalani kedepannya
lama berzikir akhirnya saya tertidur walaupun rasa keram dibagian perutku membautku tidak nyaman
ada apa dengan perutku ini, apakah saya harus kedokter untuk memeriksakan diri agar saya bisa merasa khawatir lagi memikirkan apa yang akan terjadi
ke esokan Harinya
seperti biasa akan bangun jam empat subuh saya sudah bangun menyiapkan semuanya mulai dari pagi hingga sore
namun sekarang saya sedikit santai karena yang saya urus hanya anak2 ku