Gadis badas seorang Mahasiswi berprestasi dan pintar berbagai bahasa, harus berakhir koma karena orang yang iri dengki kepadanya.
Jiwanya masuk ke tubuh seorang istri bodoh, seseorang yang selalu mudah ditindas oleh suami dan mertua serta orang lain.
“Ck! Aku nggak suka wanita lemah dan bodoh! Haruskah aku balaskan dendam mu dan juga dendam ku?“ Tanya si mahasiswi pada wajah si pemilik tubuh yang dia masuki melalui cermin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Apakah Yura Percaya?
Alaric menahan pergelangan tangan Yura, “Kamu Yura, kan? Kekasih ku?“
Pertanyaan aneh dari Alaric mampu membuat Yura kembali diterjang perasaan itu lagi. Dia merasakan jika dia dan Alaric mempunyai hubungan lebih dari seorang kenalan.
Yura akhirnya duduk kembali di kursinya, dia melepaskan ceka-lan Alaric di tangannya.
“Oke, sebaiknya kita bicara serius karena ini juga mengganggu ku setelah Anda mengatakan jika Anda cemburu. Bisa jelaskan, kenapa Anda cemburu sampai mengatakan jika Anda adalah masa depan saya?“
“Aku__“ ragu-ragu Alaric menjawab.
“Barusan Bapak bilang saya kekasih Anda? Bukankah mengklaim saya kekasih Anda, itu terlalu berlebihan jika kita tak ada hubungan?“ Kali ini intonasi nada bicara Yura sedikit tajam, gadis itu mulai jengah.
Glek!
Alaric merasa benar-benar sedang bersama Yura asli, dia menyukai pribadi Yura karena ketegasan gadis itu saat bicara padanya.
“Aku akan bercerita, bisakah kamu mendengarkan lalu menyimpulkannya? Bantu aku, Yura. Aku juga sangat tersiksa dengan perasaan rumit ini!“ tiba-tiba Alaric menjambak rambutnya frustasi.
Eh! Eh! Kenapa nih cowok? Mau tantrum ya!
“Jangan Pak Jangan! Ganteng Bapak berkurang kalau rambutnya dijam-bak kayak gini, nanti malah berantakan!“ Yura menarik tangan besar Alaric dari kepala pria itu dan melepaskan jamba-kan.
Alaric mantap intens mata Yura, “Aku ganteng?“
Dih peakkk! Malah fokus kesana! Yura tak habis pikir.
“Ganteng atuh Tuan, kan cowok. Kalau cantik... itu saya!“ Yura mengedipkan matanya.
Tuan??? Lihatlah! Dia sepertinya tak sengaja memanggilku Tuan... seperti saat dia berada di tubuh Aruna sebelum perceraian. Bahkan di rumah sakit, dia pernah manggil aku Abang.
Alaric terkekeh, tiba-tiba dia mengelus pipi Yura. Sekarang dia semakin yakin wanita di depannya adalah Yura-nya. “Aku akan mencari bukti, jika dia bukan Yura. Kamu lah Yura-ku... wanita yang aku cintai.“
Heh? Apalagi ini? Dia siapa yang dimaksud Pria ini?
Yura semakin dibuat bingung apalagi tuh jari besar milik Alaric malah betah terus mengelus-ngelus pipinya. Baper gue!
“Pak Alaric mabuk ya? Jangan bikin saya baper, Pak! Kasihan loh, saya ini anak orang!“
Alaric menggeleng seraya tersenyum lebar, “Aku tak pernah sesadar ini, kamu memang Yura-ku. Aku harap ingatan mu segera kembali! Sementara kamu berusaha mengingat... aku akan mengetes dia yang menyamar menjadi dirimu dan apa alasannya dia menipuku.“
Ahhh! Udahlah Yura! Cowok di depan lo kayaknya lagi gila! Pikir Yura akhirnya.
“Aku emang gila, sayang. Gila karena mu...“
Tuing! Yura terbengong, padahal dia bicara di dalam pikiran nya sendiri kenapa Alaric bisa tau isi pikirannya.
Elusan tangan Alaric berpindah dari pipi ke bibir gadis itu, “Aku mau jujur, saat kamu koma... aku sering mencium bibir mu ini.“
“Astaghfirullah!“
Bukan Yura yang mengucapkan istighfar tapi Ibu nya, Fatma dan Bapak Yura sudah pulang ke kampung dan tinggal Emak Yura yang tinggal di kontrakan.
Sang Ibu mengu-rut da-danya karena terkejut anak gadisnya ada yang mencium, dia berdiri di ambang pintu keluar dengan sapu di tangannya berniat menyapu teras karena dia tidak tau ada tamu datang.
“Aduh!“ Alaric mengaduh.
Ternyata Yura mengigit jari Alaric yang masih betah di bibirnya.
“Fiuh! Fiuh!“ Alaric meniup jari-jarinya yang sakit, bibirnya cemberut, “Kamu tega sih sayang.... sama kekasih ganteng mu ini."
“Allahuakbar!“ si Emak semakin melotot pada anaknya. “Jadi, selama ini... Pak Alaric ngurusin kamu dan kami semua, karena kamu pacarnya, Ra!“
Yura ingin menyanggah, dia bersiap menggelengkan kepala namun dengan cepat Alaric mengiyakan. “Benar, calon Ibu mertua. Kami sepasang kekasih, tapi karena ingatan Yura bermasalah... jadi dia pasti bakalan bilang enggak.“
Yura seperti orang idiot, dia bahkan diam saja saat Alaric menggenggam tangannya dan mengecupnya berani di depan Emaknya.
“Masuk kalian! Malu diliat orang mesra-mesraan disini! Sayangnya Bapak mu pulang kampung... kalau Bapakmu ada, kalian berdua udah dimarahin Bapak mu!“ Emak Yura misuh-misuh.
Namun saat berbalik masuk ke dalam rumah, bibir si Emak malah senyum-senyum sendiri. “Kayak aku sama bapake dulu pacaran, hihi... ah jadi kangen si Bapak!“
Alaric nyengir kuda melihat wajah Yura yang tadinya terlihat nge'blank kini berubah kesal.
“Udah sandiwara nya?“ sinis Yura.
Giliran Alaric yang terbengong, “Yank... aku nggak bohong. Kita itu pacaran loh, kita berdua sepasang kekasih. Aku tadi mau cerita tentang kita, lanjut di dalam yuk!"
Pria itu gemas pada Yura yang terus tidak percaya padanya, dia menarik tangan Yura membawanya ke dalam rumah dan menutup pintu.
Apa yang terjadi di dalam sana, apakah Yura percaya dengan cerita tentang dua jiwa tertukar antara dia dan Aruna?
.
.
Aruna masih terus berlari, dia menoleh ke belakang ke arah Dave.
“Hei! Pergi nggak!“ bentak Aruna.
Brukk!
“Akhhh!“ jerit Aruna saat tubuhnya menabrak dada seseorang di depannya.
“Sayang, ada apa? Pria itu mengejar mu? Mau aku pa-tahkan kakinya?“
Aruna mendongak, dia mengenal suara itu.
“M-mas... Yoga?“ tubuh Aruna mundur beberapa langkah dan kini tubuh belakangnya malah menabrak tubuh Dave.
“Oh... ini kan mantan suami kamu itu, Aruna. Yang udah nyik-sa kamu selama pernikahan dan dia juga berselingkuh. Mau aku balas kesakitan mu? Aku bisa bikin dia mampus!“ Dake menatap tajam Yoga.
Dua lelaki itu saling menatap tajam, tanpa keduanya sadari jika Aruna sudah kabur dari mereka berdua.
Saat tersadar, Dave mencari keberadaan Aruna. “Sial! Dia jadi pergi kan!“
“Aku tidak tau siapa kamu, Bung! Tapi Aruna akan aku ajak rujuk... jadi enyahlah dari hidup Aruna dan jangan dekati dia! Aruna masih tetap milikku!“ desis Yoga, setelah mengatakan nya dia pergi.
Dave mengepalkan kedua tangan, dia tetap akan mendekati Aruna dan tidak akan membiarkan Aruna kembali pada mantan suaminya yang jahat.
____
Nah, Othor udah kabulin yang minta up lagi tentang Yura dan Alaric ya 😅 Bisa bobok nyenyak, kan.
Lanjut besok... Yahhhh 🫶