Follow IG: Nophi_Yhulia27 Pesona pria bernama Nikki Erlangga, Memang tak usah di ragukan lagi. Ketampanan nya banyak membuat para wanita tergila gila padanya. Dan bahkan, Selalu berlomba lomba untuk mendekati nya. Pria berusia 39 tahun itu adalah seorang perwira polisi. Wajahnya yang tampan rupawan. Mampu menghipnotis semua kaum hawa. Usianya boleh mateng. Ia juga seorang duda beranak satu. Namun, rasa cintanya yang begitu besar kepada mendiang istrinya. Membuat Nikki tak bisa melirik wanita lain lagi. Ataupun berniat untuk menikah kembali. Hingga pada suatu malam sebuah insiden terjadi, Yang harus membuatnya mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mampukan Nikki membuka hatinya kembali, untuk seorang wanita?. Dan bagaimana kah kisah percintaan nya setelah ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopita Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanpa Rem
Cinta menatap penuh selidik saat ia melihat putra keduanya datang bersama istrinya. Yang sudah sangat terlambat sekali, seharusnya mereka telah tiba di Bandara sejak setengah jam yang lalu. Namun, karena Nikki dan juga Baby yang tak kunjung datang. Membuat mereka harus mengundur jadwal penerbangan kembali. Beruntung saja, mereka menggunakan jet pribadi nya sendiri. Kalau tidak mungkin sudah dapat di pastikan jika mereka akan ketinggalan pesawat.
"Maaf, Mom!. Kami sedikit ada kendala tadi, makanya tidak tepat waktu". Ucap Nikki langsung menjelaskan, ketika mereka sudah berada di hadapan kedua orang tuanya.
"Kendala apa memangnya? ". Tanya Mommy Cinta sedikit menyindir. Apalagi ia melihat tanda merah di leher Nikki, yang sudah sangat jelas itu bukan di gigit nyamuk atau serangan serangga biasa.
Sedangkan, Baby hanya memasang wajah santainya saja. Sebab, Baby sudah tahu tatapan Mommy mertua saat ini sudah tertuju pada tanda yang ia buat. Dimana Nikki malah mengajaknya main kuda- kudaan dengan alasan berendam dan mandi bersama.
"Rasain, pasti Papi nggak sadar dengan tanda di lehernya".Batin Baby sambil mengulum senyumnya.
Mommy Cinta ingin sekali menjitak kepala putranya itu. Namun, Ia sadar ada cucunya juga disini. Alhasil, Mommy Cinta hanya bisa diam sambil terus memperhatikan tanda merah kebiruan tersebut.
"Papi, habis di kerokin ya? ". Tanya Tari tiba-tiba. Membuat Nikki langsung menautkan kedua alisnya bingung.
Lalu tatapan Mentari saat ini ikut teralihkan pada Baby. " Bunda juga, malah lebih banyak dari punya Papi". Ujarnya dengan polosnya.
"Tari sayang, mungkin Bunda lagi masuk angin. Iya kan sayang? ". Mommy Cinta mulai membela menantunya.
Nikki langsung sadar dan mulai menatap istrinya dengan tatapan tajam. Sementara itu, Opa Anton langsung menghampiri putranya, sambil berbisik.
" Makanya, Kalau mau main itu bermainlah yang rapi dan cantik!". Anton bicara tepat di depan telinga Nikki.
"Haiss... seperti Daddy tidak berpengalaman saja". Balas Nikki tidak mau terpojok sendirian.
Sementara itu Baby langsung membetulkan kerah kemejanya, agar lukisan suaminya itu, tidak kembali terekspos dengan nyata. Sehingga, Tari pun ikutan terbodohi akan ulah gila para orang tuanya tersebut.
"Ayo, buruan kita berangkat!. Sepertinya cuaca hari ini juga nggak begitu baik". Seru mom Cinta yang mengalihkan pembicaraan.
Walaupun dulunya ia juga wanita binal, serta bar- bar sewaktu muda dulu. Namun, sekarang Cinta adalah orang tua. Sekaligus udah jadi Oma, bia juga ingin menunjukkan sikap yang baik agar para anak-anak serta cucu-cucunya, tidak menuruni kelakuan buruknya sewaktu muda dulu.
Mereka pun segera bergegas. Dimana mereka hanya memakai mobil Nikki saja. Dan semua barang-barang kedua orang tua nya beserta barang Mentari saat ini, sudah masuk kedalam bagasi mobil Nikki.
Baby menggandeng tangan putri sambungnya, untuk segera masuk kedalam mobil. Di ikuti oleh Cinta dan juga yang lainnya.
"Bunda, Tari titip Papi ya!. Jaga Papi dengan baik!. Soalnya Papi itu kadang- kadang susah sarapan". Bisik Tari tepat di telinga Baby.
“Benarkah?," Tanya Baby sedikit heran, apalagi saat Mentari langsung menganggukkan kepala.
"Tapi, kenapa setiap dengan Bunda, Papi malah selalu nambah ya sarapan nya?". Jawab Baby dengan suara yang lantang. Sampai Nikki dan yang lainnya pun sampai menoleh ke mereka berdua.
"Mungkin menu sarapan nya beda, Sayang. Makanya Nikki bisa nambah". Jawab Cinta dengan asal saja.
"Benar begitu, Pi?" Tari malah meminta pembenaran dari Papinya.
Nikki pun menganggukkan kepalanya. Tanpa ingin banyak bicara lagi. Sebab, Baginya Tari pasti tidak akan kembali bertanya saat ia sudah jujur begitu.
"Memang menu apa yang dibuat Bunda setiap pagi, selama tinggal dengan Bunda?"
Cinta dan Baby saling tatap bingung. Sementara Anton hanya menarik nafasnya saja. Sedangkan Nikki kini mulai kebingungan untuk menjawab pertanyaan putrinya. Yang mana saat ini sedang di fase remaja. Namun, Tari benar- benar polos dan lugu.
"Pokoknya, menu nya sangat spesial, Sayang. Nanti kalau udah masanya, Bunda akan kasih resepnya!". Jawab Baby sambil terkekeh.
Cinta hanya menggeleng kan kepalanya saja. Mendengar jawaban Baby supaya Tari berhenti menanyakan hal yang menurutnya sedikit absurd itu.
*
*
*
Cinta memeluk tubuh Baby bergantian dengan Tari. Saat mereka telah tiba di Bandara. Cinta juga berpesan banyak hal untuk menantunya, begitu juga dengan Tari.
Baby sampai menitik kan air matanya. Karena, ia juga harus berpisah dengan Tari putri sambungnya itu. Yang menurut nya sangat manis dan juga selalu baik padanya.
"Mommy pulang dulu, nanti kalau ada waktu. Kalian pulang ke Jakarta ya!. Jangan lupa bawa kabar baik buat Mommy dan Daddy! ". Seru Cinta sambil terkekeh pelan, sembari menahan air matanya.
"Siap Mom!,semuanya aman! ". Jawab Baby sambil mengangkat jarinya yang membentuk huruf O.
"Bunda, Tari pasti sangat merindukan Bunda nanti. Bunda baik-baik ya sama Papi!. Tari ingin ketika pulang, Tari sudah ada adik! ". Seloroh Tari, sambil mengulas senyumnya.
Nikki pun sampai terbatuk- batuk. Mendengar permintaan putrinya tersebut. Namun, Cinta dan Anton hanya bisa mengulum senyum lantaran Tari malah menginginkan hal yang sama seperti mereka.
"Tentu sayang, Bunda dan Papi akan terus berusaha walaupun harus lembur setiap mal—".
Mulut Baby langsung di bekap oleh Nikki. Agar Baby tak banyak bicara lagi. Istrinya itu memang seperti mesin tanpa rem. Jadi, kalau di biarkan bisa-bisa ia bicara panjang lebar tanpa jeda lagi. Mungkin juga akan membuka aib nya di depan anak dan kedua mertua dia sendiri.
"Ayo, Tari!. Pesawat nya akan segera berangkat sebentar lagi". Cinta langsung membawa cucunya. Sebelum obrolan Baby semakin ngelantur saja.
Mom Cinta seolah membiarkan anak serta menantunya. Untuk melanjutkan kegiatan tempur mereka yang kemungkinan tadi belum terselesaikan dengan baik.
Tari melambaikan tangannya, setelah ia memeluk Papi dan juga Bunda nya. Sedikit berat bagi Tari untuk jauh dari Papinya. Namun, Ia juga harus belajar mandiri. Apalagi, Tari juga bukan anak kecil seperti dulu dua tahun lagi dia juga akan melanjutkan ke Universitas.
Sebagai seorang anak, Tari ingin juga Papinya bahagia. Meskipun bukan dengan Maminya ataupun dirinya. Apalagi saat ini Tari yakin, jika Bunda Baby bisa membuat Papinya bahagia begitupula sebaliknya nya.
Baby ikut melambaikan tangannya. Pada putri sambungnya dan juga mertuanya. Bahkan, Kedua mata Baby sampai berkaca- kaca.
"Nanti, kapan-kapan kita bisa pergi ke Jakarta untuk berkunjung". Ucap Nikki sambil merangkul bahu istrinya.
Baby hanya melirik tangan besar suaminya. Dan menganggukkan kepalanya pelan. Nikki sebenarnya sedih jika harus berpisah dengan putrinya yang sudah remaja itu. Tetapi, ini juga sudah menjadi keputusan Mentari sejak lama. Ia ingin sekolah di Jakarta dan tinggal bersama Oma Opa nya. Hanya saja selama ini Tari tak tega jika harus meninggalkan sang papi sendirian.
"Ayo kita pulang!". Ajak Nikki setelah keluarganya telah hilang di balik tembok pembatas sana.
"Aku mau makan sesuatu sebelum pulang, Pi!" Rengek Baby tiba- tiba.
"Kamu belum kenyang juga? ". Nikki sampai membelalakkan matanya. Karena, Baby malah minta makan lagi. Padahal sebelum nya ia sudah banyak memakan makanan.
"Tenaga ku sudah habis. Karena di kerjain sama kamu hampir satu jam lamanya ". Jawab Baby sambil mendongakkan kepalanya.
" Kau ini". Nikki hanya bisa memijat kepalanya saja. Akan tingkah Baby yang selalu saja konyol.
"Memang nya mau makan apa? ". Akhirnya Nikki pun menyerah.
" Ayo!" Baby tersenyum senang dan menarik tangan Nikki.
Sedangkan di arah samping sana. Seorang pria dengan seorang wanita sedang berdiri. Melihat Baby dan juga Nikki yang nampak begitu mesra. Apalagi, Baby terlihat begitu manjanya pada Nikki.
"Apa kamu cemburu? ".
" Hah, Apa? ". Dani menjawab sedikit gugup. Saat kekasihnya bertanya padanya. Sebab sejak tadi tatapan nya selalu tertuju pada Baby.
"Dia mantan kamu yang culun itu kan?. Katanya dia juga baru kehilangan papanya. Tapi, sekarang seperti nya tidak ada duka di wajahnya".
"Sudahlah, dia tidak penting juga. Kenapa harus memikirkan nya? ". Jawab Dani yang mulai kembali melangkah.
Ya Dani dan juga kekasihnya. Baru saja tiba di Semarang kembali. Setelah mereka berdua sempat pergi liburan ke pulau dewata beberapa hari lalu. Sebenarnya keduanya sedang ada pekerjaan disana. Dan kebetulan kekasih Dani saat ini adalah anak dari rekan kerja kedua orang tuanya.
Meskipun, masih sama- sama kuliah. Keduanya juga sudah terjun ke dunia bisnis. Karena, Dani dan kekasihnya adalah anak tunggal.
Namun, Saat ini mata Dani tak bisa lepas dari Baby. Dimana Baby masih saja bergelayut mesra di lengan kekar Nikki ketika mereka akan masuk kedalam mobilnya sana.
"Ada hubungan apa Baby dengan pria itu?" Batin Dani mulai penasaran, ia juga belum tahu, jika status Baby saat ini adalah istri dari Nikki.
bru jg sbntar sndwranya,udh kthuan aja....akhrnya mlah bka puasa y nikki....
baby amnesia???