Gadis manis berkulit putih, mata sipit dan hidung mancung Keynara maharani namanya, menjadi yatim piatu sejak kecil menjadikan sosok Key biasa dia sapa menjadi gadis yang tangguh dan pantang menyerah dalam segala hal, hingga kejadian disuatu malam yang mempertemukan nya dengan seorang CEO buta yang nyawanya tengah terancam. Key yang saat itu baru saja pulang dari bekerja menyaksikan seseorang yang tengah tidak berdaya dihajar habis habisan oleh beberapa oran berbadan besar berpakaian serba hitam, melihat orang itu tak berdaya dia memberanikan diri untuk menolong dengan sebuah ide terlintas dibenaknya dengan menyetel alarm sirine polisi diponselnya, dan berhasil orang orang berbadan besar itu langsung berlari meninggalkan orang yang tadi mereka keroyok.
bagaimana kelanjutan kisah Keynara dengan orang yang ditolongnya itu?
yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Dikediaman Bagaskara, anggota keluarga itu kini tengah melakukan sarapan, dengan Noah yang setia mendampingi sang tuan muda, Alezio.
Hari ini Alezio akan kembali mengunjungi perusahaan jadi Noah sudah datang pagi pagi sekali, dan mama Andin pun mengajaknya untuk ikut sarapan bersama mereka.
menolak, sudah pasti tapi mama Andin dan Oma Lusi memaksanya karena mereka tahu kalau Noah pasti belum sempat sarapan karena pagi pagi sekali dia sudah datang.
Akhirnya Noah pun menurut setelah Al menyuruhnya, dengan canggung Noah bergabung untuk sarapan bersama dengan keluarga atasannya itu.
mereka pun kembali menikmati sarapan itu dengan tenang, aturan makan di keluarga Bagaskara tidak ada yang berbicara saat makan, kecuali saat ada hal hal tertentu, stelah menyelesaikan makan baru mereka akan ngobrol santai, atau membahas sesuatu yang sekiranya penting sebelum semua sibuk dengan aktifitas masing masing, hingga akhirnya sarapan pun selesai.
"Al sudah menemukan gadis itu", ucap Al memecah keheningan, membuat atensi penghuni meja makan teralihkan padanya,
"benarkah, dimana Al?", tanya papa Kendra,
"dia karyawan mama",
"karyawan mama, siapa nak?", tanya mama Andin,
"namanya Keynara nyonya",
"Keynara??",
"jadi selama beberapa hari ini saya memantau lokasi tempat kejadian malam itu, dan saya hanya menemukan satu orang yang melewati tempat itu diwaktu yang sama, sebenarnya sebelumnya tuan Devon sempat memberi tahu saya akan hal itu, tapi saya tidak langsung serta merta mempercayai karena dalam CCTV pun wajahnya tidak jelas, tapi setalah saya memastikan semuanya ternyata benar dan kemarin kami menemuinya dikafe nyonya", jelas Noah,
"Devon, dia juga tahu?", tanya papa Tio,
"gadis itu teman satu kelas dengan tuan Devon tuan Tio", jawab Noah,
"dia gadis yatim piatu yang semangatnya sangat tinggi Al, dia kerja ikut mama sejak dia masih SMP, dia cantik, santun, ceria mama selalu nyaman kalau ngobrol sama dia, meskipun capek dia tidak pernah mengeluh", kata mama Andin,
"terus apa kamu masih ingin tetap dia tinggal disini Al?", tanya Oma Lusi,
"iya Oma, karena dia pasti sekarang diincar oleh orang itu, apalagi dia tinggal seorang diri tidak ada yang bisa menjaga keamanannya, kalian tidak keberatan kan?", tanya Al pada keluarganya,
"mama setuju sekali Al, key anak yang baik, kalau dia tinggal disini mama sama Oma jadi punya teman ngobrol", ucap mama Andin antusias,
"papa sih setuju saja apapun keputusan kamu Al, tapi apa dia mau?", kata papa Kendra,
"dengan alasan apa kamu memintanya tinggal disini Al, opa yakin dia tidak akan begitu saja mau menerima ajakan kamu yang secara tiba tiba", sahut opa Tio,
"kalau cuma dengan alasan kamu ingin melindunginya, pasti dia akan menolak karena dia berpikir kamu memintanya untuk balas Budi karena dia telah menolong mu", kata papa Kendra,
keadaan menjadi hening semua berperang dengan pikiran masing masing, mencari alasan yang tepat agar key mau tinggal dirumah mereka.
"Al minta dia jadi asisten khusus yang membantu Al selama dirumah", kata Al tiba tiba yang membuat mereka menepuk jidat bersamaan.
"yang masuk akal dikit donk Al, dia itu masih sekolah, pasti nanti jawaban dia waktu dia hanya sedikit kalau harus jadi asisten kamu", kata mama Andin, mereka pun kembali terdiam.
"bagaimana kalau nyonya Andin yang mencoba bicara pada nona Keynara, siapa tahu kalau nyonya yang meminta nona key jadi mau", usul Noah,
"benar ma, kalau mama yang bicara mungkin gadis itu mau, kan mama juga sudah mengenal sejak lama", sahut papa Kendra.
"Al gak mau tahu ma, dia harus mau", ucap Al seolah tak bisa diganggu gugat.
"kenapa jadi kayak posesif gitu Al?", tanya opa Tio menggoda,
"posesif?", beo Alezio,
"kayaknya maksa banget buat key bisa tinggal disini, padahal tanpa dia tinggal disini cukup kamu meminta orang untuk mengawasi dan menjaganya dari jauh kan bisa", sahut papa Kendra yang juga melihat ada yang berbeda dengan sikap anak semata wayangnya itu.
"gak usah berlebihan", ucap Alezio datar.
"nanti kalian akan menemuinya lagi?", tanya Oma Lusi.
"nanti al cuma akan datang ke kafe mama", ucap Alezio.
Aneh, satu kata yang ada dibenak mereka, mereka tahu kalau selama ini Alezio tidak pernah sekali dekat dengan siapapun, jangankan dekat, didekati aja dia tidak suka dan dengan terang terangan menolak.
dulu saat dia masih bisa melihat begitu banyak wanita yang terang terangan mendekatinya, menyatakan rasa suka, menatap dengan tatapan memuja tapi tak ada satupun yang dia respon bahkan seolah acuh.
Saat ada pertemuan atau acara pesta yang dihadiri banyak pebisnis sukses negeri ini yang pastinya akan membawa keluarganya, Al selalu menghindar karena pasti akan banyak yang mendekatinya untuk memperkenalkan anak gadis mereka padanya, berusaha menjodohkan dengan Al melalui kedua orang tuanya tapi Al tetaplah Al.
Cowok datar irit bicara, dengan tatapan tajam yang seolah mengintimidasi setiap lawan bicaranya, parasnya yang tampan, dengan tubuh atletis yang proposional, membuat banyak kaum hawa yang mendambakannya, tak peduli dengan sikap acuhnya mereka tetap berlomba lomba mendapatkan perhatiannya.
"nanti mama akan coba ngobrol sama dia, mama akan coba bujuk dia", ucap mama Andin.
"Oma jadi penasaran seperti apa sosok Keynara itu", ucap Oma Lusi.
"mama pasti suka sama dia, anaknya ceria dan juga baik", kata mama Andin yang memang dari dulu menyukai sosok key yang pekerja keras dan pantang menyerah itu.
"apa sudah ada titik terang mengenai kejadian malam itu?", tanya opa Tio,
"belum tuan, karena ternyata mobil yang dipakai pun tanpa plat nomor, dan tak ada saksi ataupun CCTV di sekitar lokasi", jawab Noah,
"apa mereka dari suatu kelompok rahasia yang memang melayani jasa membunuh atau mencelakai", kata papa Kendra,
"bisa jadi tuan karena malam itu mereka berpakaian serba hitam dan dari gerakannya mereka seperti sangat terlatih", jawab Noah,
"tapi apa ada kelompok seperti itu dinegara ini?", tanya mama Andin,
"dinegara manapun pasti ada ma orang yang bekerja dalam kelompok seperti itu, cuma ya itu tadi mereka sangat pandai menyembunyikan identitas dan kelompok mereka, apalagi di zaman sekarang yang bisa dibilang apa apa serba susah, banyak orang yang mau melakukan apapun demi kelangsungan hidup mereka dan keluarganya, dan yang pasti mereka akan mendapat imbalan uang tidak sedikit maka dari itu biasanya hanya orang orang kalangan keatas yang bisa memakai jasa mereka", jelas papa Kendra,
"berarti yang kemarin nyerang Alezio dan Noah dalangnya bukan orang sembarangan begitu kah?", tanya Oma Lusi,
"ya bisa dibilang seperti itu ma, saingan bisnis kita kan banyak, tapi selama ini Kendra rasa kita tidak memiliki masalah yang serius sama sesama pebisnis", kata papa Kendra menerka nerka,
"atau mungkin ada yang dendam sama Al karena cintanya ditolak?", tebak papa Tio,
"gak usah aneh aneh", ucap Al jengah sedang opa Tio hanya tertawa kecil.