NovelToon NovelToon
The Return Of Zandra

The Return Of Zandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:663.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nike Julianti

Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️

Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.

Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan

Siapa?

"ALI" ucap Ghava, Cia dan Luna serentak

Bukan hanya mereka yang terkejut, semua orang. Ya... Semua orang, dengan pertanyaan yang sama.

Kenapa ada Ali di situ?

Kapan dia datang?

Bagaimana bisa?

Tetapi karena mereka yang tadinya serius, memperhatikan insiden Tania. Mereka jadi berpikir... 'Mungkin aku yang tidak memperhatikan kedatangan Ali' 🤭🤭

"Jangan pernah berani mengangkat tangan pada perempuan, atau aku akan mematahkan tangan yang anda miliki." ucap Ali dingin, ia menghempaskan tangan papinya Nilam dengan kasar. Sehingga membuat tubuh papinya Nilam, mundur beberapa langkah.

Yups... Saat sedikit lagi telapak tangan itu, sampai di pipi Tania. Ali datang tepat waktu, dan ia menahan tamparan tersebut.

"Brother... Welcome back bro, you ok?" ucap Ghavin seraya mendekati dan merangkul bahu Ali

"Sok Inggris lo!!!" ucap Cia, yang juga ikut mendekati saudaranya. Lalu ia memeluk tubuh Ali, yang lebih tinggi darinya.

"Sirik aja lo, masih untung gue pake bahasa ingeris. Gimana kalo gue pake bahasa Thangkilang.." ucap Ghava seraya menatap malas Cia, yang dibalas dengan tak kalah malas.

"Inggris woy Inggris, Ingeris ingeris..." gerutu Cia

"Selamat datang, bagaimana kondisimu? Semua sudah baik-baik saja kan?" tanya Cia dengan mata berkaca-kaca, rindu rasanya dengan si kulkas satu ini.

"Hmm... Alhamdulillah, semuanya baik. Bahkan terasa lebih baik, jangan menangis." balas Ali berbisik dan membalas pelukan tersebut

Luna tersenyum, saat Ali menatapnya. Ali merentangkan tangan kanannya, dengan senang hati Luna meringsek masuk ke dalam pelukan tersebut.

"Ck" Ghava berdecak kesal melihat hal itu, ia menoleh dan bertatapan dengan Risa. Dengan senyum tampannya, ia mendekat.

"Mau aku peluk?" tanyanya, yang langsung dibalas pelototan oleh Risa. Namun wajah Risa memerah, dan Ghava tertawa. Tawa yang membuat semua ciwi tersepona, begitu juga dengan Risa.

Sedangkan Tania, tersenyum miris melihat semua itu. Tak pernah ia merasakan seperti itu, karena selama ini hanya siksaan demi siksaan yang ia peroleh.

"APA-APAAN KALIAN HAH?!" bentak papinya Nilam

Mereka pun tersadar, dan mengalihkan pandangan pada pria yang baru saja membentak.

Rupanya mereka lupa, kalo mereka sedang berhadapan dengan tiga serigala berbulu rubah. Sama-sama ga ada baiknya🤣🤣

"Emang kami apaan?" tanya Cia seraya mengusap pipinya yang basah, ia melepas pelukan Ali. Lalu menghampiri Tania yang sedang menunduk, Cia pun merangkul pundak Tania.

Tania menegakkan kepala dan menoleh ke samping, Cia tersenyum.

'Aku sudah bilang, kami akan melindungi mu.' bisik Cia, Tania pun tersenyum dan mengangguk.

"Anak-anak macam apa kalian, beraninya merundung orang beramai-ramai. Apa kalian tidak di didik dengan benar, oleh orang tua kalian? Bagaimana bisa di kampus termahal dan terbaik, terjadi perundungan. Bahkan terang-terangan di lapangan, di depan banyak orang." ucap maminya Nilam, dengan lantang.

Ghava dan Ali berdiri tegak, dengan memasukkan kedua tangannya di kedua saku celananya. Kayanya lucu ya kalo memasukkan kedua tangannya, di saku baju kemejanya. Tangan di depan dada🤣🤣🤣

Sedangkan keempat gadis, berdiri berjajar di samping kedua pria tampan tersebut. Termasuk para mahasiswi, yang menjadi korban bullying Nilam dan Jessica. Mereka diam menatap empat orang, yang ada di depan mereka.

Nilam, Jessica, maminya Nilam dan papinya Nilam.

Cia menghembuskan nafasnya kasar, ia melepas rangkulannya pada Tania. Lalu ia berjalan, mendekati keempat orang tersebut. Namun tetap menjaga jarak, sekitar.... 2 meter mungkin.

"Huft..." Ia menghembuskan nafas, lalu menatap tajam Nilam. Nilam refleks menundukkan kepalanya, dimatanya Cia benar-benar seperti monster.

" 'Apa kalian tidak di didik dengan benar, oleh orang tua kalian?' ...ck ck.. Anda tau nyonya, seharusnya pertanyaan itu ditanyakan pada kalian. Bagaimana cara kalian mendidik putri kalian?" tanya Cia, membuat maminya Nilam mendelik tak suka

"Apa maksudmu? Tentu saja kami mendidik putri kami, dengan tata Krama dan sopan santun yang tinggi. Kami dari keluarga terhormat, keluarga kaya raya. Mana mungkin mendidik putri kami seperti preman, seperti saat ini kalian memperlakukan putriku. Benar-benar bar-bar!!" jawab maminya Nilam

"Pfftt... HAHAHAHAHAHA" Tawa Cia pun pecah, ia tertawa begitu keras

Membuat kedua orang tua Nilam mengepalkan kedua tangannya, karena merasa di injak-injak harga dirinya.

"DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI" bentak maminya Nilam, ia mengangkat tangan hendak menampar Cia

Tap

"Nyonya... Tangan ini sudah terbiasa menyiksa anak yatim piatu, aku sangat ingin mematahkan nya saat ini. Sungguh..." ucap Cia dingin, menahan tangan maminya Nilam.

"aaaaaaa.... PAPI... SAKIT PI" papinya Nilam berbalik, ia pun hendak mendorong Cia.

Tetapi, justru dirinya yang jatuh tersungkur. Karena Cia, yang menyingkir satu langkah ke samping. Namun tidak melepaskan genggamannya, dari pergelangan tangan maminya Nilam.

Brukk

"Aarrgghhtt"

"PAPI" teriak Nilam dan maminya

Ck ck ck

Cia menggelengkan kepalanya, seraya menghempaskan tangan maminya Nilam. Maminya Nilam segera mendekati sang suami, lalu membantunya untuk bangun.

"Inilah definisi... Sakitnya ga seberapa, tapi malunya luar biasa." ucap Cia tersenyum sinis

"Kenapa kalian sangat ringan sekali mengangkat tangan, ga anaknya ga ortunya. Jadi ....bukti mendidik putri kami, dengan tata Krama dan sopan santun yang tinggi itu... Yang seperti apa? Sebenarnya sejak kapan kekerasan, masuk ke dalam konteks tata krama dan sopan santun? Apa kalian semua tau itu?"

Serempak semua orang, yang ada di sana menggelengkan kepala mereka.

"Ajaran sesat, darimana yang kalian amalkan? Ayolah... Cukup Tania yang menjadi korban kalian, tidak dengan kami. Kalian pikir kalian siapa, bisa memperlakukan kami sekasar ini. Dan asal kalian tau, di sini yang merundung adalah putri kalian, BUKAN KAMI!!" lanjut Cia

"TIDAK MUNGKIN" bentak papinya Nilam, dadanya terlihat naik turun. Rasanya sudah mau meledak...

"Kenapa tidak mungkin? Kalau di rumahnya saja, sudah biasa bersikap kasar. Tentu hal biasa baginya, melakukan hal yang sama di sini." balas Cia

"Jangan berani-berani nya, mencemarkan nama baik putriku. Tak ada buk.."

"Tak ada bukti, tapi ada kesaksian dari para korban." potong Cia, ia lalu berbalik

"Kalian lihat mereka?" tanya Cia, seraya menunjuk kepada para mahasiswi yang menjadi korban Nilam.

"Mereka adalah korban dari putrimu, dan kami dengan senang hati mengadukan kejahatan putri kalian pada komite pendisiplinan atau.... Ke kantor polisi? Bahkan saya yakin, bila ada bukti di tubuh mereka. Bila visum dilakukan, maka itu menjadi bukti mutlak untuk menjebloskan putrimu ke balik jeruji." ucap Cia

DEG

Tubuh Nilam bergetar hebat, ia sangat takut mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Cia.

Kedua orang tuanya menatap tajam sang putri, seolah meminta jawaban.

"M-maafkan N-Nilam pih, mih" ucap Nilam tergagap

PLAK

"DASAR ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG, KAMU MEMPERMALUKAN PAPI." bentak papinya Nilam

Nilam menangis, seraya memegang pipinya yang terasa sakit. Sudah tadi di tampar Tania, kini ia mendapat tamparan dari sang papi.

"Tapi tidak harus seperti ini, kalian memperlakukan putriku." ucap papinya Nilam tak terima

"Lalu, kalian pikir orang tua mereka akan bahagia. Setelah mendengar, anak-anaknya di perlakukan seperti kacung oleh putri kalian? Saya penasaran, bagaimana reaksi orang tua mereka semua? Apa putri anda akan selamat?"

GLEK

Ayolah.... siapa yang bisa menang adu debat dengan Cia? Bahkan keluraga nya saja, lebih memilih mengalah 🤣🤣

...****************...

Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰

...Happy Reading All...

1
YuniSetyowati 1999
Alhamdulillah juga 🥰
YuniSetyowati 1999
Eh lontong lontong,ada apalagi nih?
muntiah
walah,,to the point lngsung.😅😅😅😅😅
Nita Anita
wah Sigmund grecep juga ya ...Takut di tikung sama Jacob ya 😂
Sani Srimulyani
widih gercep juga si abang......
Ita Xiaomi
Suara tawanya mengingatkan pd sesuatu😁.
Puspa Dewi kusumaningrum
aduuuuuuh
ketembak tp kok GK ad yg luka y
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Aghitsna Agis
waah.mantapppp langdung tancap bilang suka top markotop deh ditunggu.kelanjutannya thor mks
nisa
gercep bener itu siapa sigmund namanya unik apa ada keturunan jepang kali y😊
𝐀⃝🥀mei_hͬmͧmᷤmͧmͪ
wahh gercep ya bun/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
mak gk ada keinginan triplet??
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Lagi setengah tegang 😬 pas di ahir baca, aku suka kamu 🫠 aaahh langsung deh meleleh 😂🤣🤣 ciw ciw ciaa

🥰🥰🥰🥰🥰
Lilis mulyati
dlu kmu ska ngejar2 cwok Skrang biar sig yg ngejar kmu.jodoh dah Dipan mata jngan dilepas ci Mlah nntinya SMA sprti yg dlu hnya BSa mendem perasaan TPI pda akhirnya dikecewakan ea gak si
muhammad ibnuarfan
nah Lo...gercep bener si Abang...takut keduluan ya....🤭🤭🤭lanjut teh...penasaran nih....makin di depan ceritanya....mantabbbbb
Nadja 🎀
ada kasus lagi!! Yess!
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
😂🤣🤣🤣 Sampe bunyi ngik ngik gitu yaa 🤔 /Facepalm/
Rini Haryati
lgsg gaskeun sigmund
Zea Rahmat
tanpa basa basi langsungg di tembakkk🤣🤣🤣😂
Ceisya Mahiyah
kayanya seru nih kalo teh Nike bikin novel komedi pemeran utamanya si Akira .
Ambu Rinddiany Thea
Mak ko ikutan merinding 😩😩
mama_im
wooaahhh... to the poin banget.. gaskeun cia. ho.oh kituh..
Siti Aminah: gaskeun cia
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!