Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.
Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.
Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
'' Kak William ''
Anna beranjak menghampiri William yang melangkah masuk.
'' Ada apa Anna ?''
'' Ayah dan Ibu mengundang kakak untuk makan malam di mansion '' sahut Anna tersenyum.
Dan kebetulan Roseline yang baru keluar dari arah dapur, mendengar apa yang di katakan oleh Anna, namun Roseline hanya bersikap acuh, dan melangkah menaiki anak tangga menuju lantai dua.
Sedangkan William dia terus menatap punggung Roseline, yang perlahan menghilang di ujung tangga paling atas.
'' Kak, bagaimana, kak William mau kan? '' tanya Anna membuat kesadaran William kembali.
'' Apa kata nanti '' sahut William.
'' Aku harap Kak William bisa datang, karna Ayah dan Ibu sangat ingin bertemu Kakak, mereka merindukan Kakak, karna sejak Kak Audry tidak ada Kak William jara mengunjungi mereka '' ujar Anna.
William terdiam yang di katakan Anna memanglah benar, semenjak Audry tidak ada dirinya jarang sekali mengunjungi kedua orang tua Audry.
'' Akan aku usahakan '' kata William.
Anna menganggukkan kepalanya. '' Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu '' pamit Anna.
'' Iya, hati hatilah saat berkendara '' ujar William.
Setelah kepergian Anna, William segera menyusul Roseline yang sudah berada di dalam kamarnya, dan saat membuka pintu kamarnya, William melihat Roseline yang tengah bermain ponsel sembari tengkurap di atas ranjang.
William perlahan mendekat dan duduk di samping Roseline.
'' Nanti, kedua orang tua Anna memintaku untuk makan malam di mansionnya '' ucap William menundukkan kepalanya melihat Roseline yang berada di sampingnya.
'' Hem, pergilah '' sahut Roseline acuh dengan pandangannya yang fokus pada layar ponsel, karna kini Roseline sedang membaca novel online yang ia download dari aplikasi ponselnya.
William mengerutkan dahinya. '' Kamu mengizinkannya ?'' tanya William.
'' Hem,, kenapa tidak, bukannya kedua orang tua Anna itu dulu calon mertua kamu ya '' sahut Roseline yang mana membuat William terkejut, bukannya Roseline amnesia, tapi kenapa dia masih ingat kalau kedua orang tua Anna dulu adalah calon mertuanya.
'' Kamu masih ingat siapa mereka ?'' tanya William penasaran.
Roseline menggelengkan kepalanya, lalu beranjak bangun dan duduk di samping William.
'' Aku tidak ingat siapa mereka, tapi waktu itu Anna yang memberitahuku, katanya dulu sebelum menikah denganku, kamu pernah bertunangan dengan Kakaknya, bahkan Anna bilang kamu juga sangat mencintai Kakanya '' ujar Roseline dengan raut wajah yang terlihat biasa biasa saja di mata William.
'' Yang di katakan Anna benar adanya, aku dulu bertunangan dengan Kakaknya, aku juga sangat mencintainya '' terang William tanpa ia tutup tutupi, mungkin karna dia melihat reaksi Roseline yang biasa saja, jadi William menebak bukan hanya ingatan Roseline yang hilang, bahkan sikap cemburu nya yang biasanya di tunjukan juga ikut hilang, dan entah kenapa itu membuat perasaan William tidak senang.
Karna dulu sebelum amnesia Roseline selalu menatapnya penuh cinta, namun sekarang tatapan cinta itu sudah tidak terpancar lagi di kedua mata Roseline.
'' Nanti malam kamu harus menemaniku '' ujar William, sontak Roseline langsung menatapnya.
'' Tidak, aku tidak mau menemanimu '' tolak Roseline cepat.
'' Aku tidak menerima penolakan '' sahut William tegas.
Roseline tidak bisa menolak lagi, dan hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan cemberut, yang mana terlihat lucu di mata William.
Malam pun tiba William benar benar membawa Roseline ke mansion keluarga Anna, untuk menghadiri undangan makan malam dari mereka.
Dan kedatangan mereka berdua, membuat kedua orang tua Anna dan juga Anna merasa terkejut, karna ini pertama kalinya William membawa Roseline ke mansion mereka, karna biasanya saat William berkunjung ke mansion mereka, William akan selalu datang seorang diri, atau tidak bersama dengan asistennya.
'' William,,, kamu sudah datang nak '' ucap Ibu Anna sembari memeluk William dengan penuh kasih sayang.
Sedangkan William juga membalas pelukan mantan calon ibu mertuanya itu.
'' Bagaimana kabar Ibu ?'' tanya William setelah pelukan keduanya terlepas.
'' Ibu baik baik saja, ayo masuk, Ayah sudah menunggumu di dalam '' ucap Ibu Anna menarik pergelangan tangan William untuk membawanya masuk, bahkan Ibu Anna sama sekali tidak menoleh pada Roseline yang sejak tadi berdiri di samping William.
Roseline membiarkan saja saat Ibu Anna menarik William untuk masuk ke dalam mansion tanpa mengajak dirinya juga, dan kini Roseline berdiri di terasa mansion bersama Anna.
'' Roseline, maaf ya, kalau Ibuku tidak menyambut kedatanganmu, mungkin Ibuku terlalu antusias dengan kedatangan calon menantu kesayangannya '' ujar Anna dengan tersenyum.
Roseline hanya menganggukkan kepalanya dengan acuh. " Cih,, kalian pikir gue tidak tahu apa, kalau kalian semua itu tidak menyukai raga Roseline ini, tapi karna sekarang gue yang menempati raga ini, jadi gue tidak perduli dengan tingkah polah kalian '' batin Roseline.
Karna sebenarnya Roseline sendiri juga malas bertemu dengan keluarga Audry, entah kenapa Roseline yang berjiwa Ranti ini seolah olah tahu, kalau keluarga Audry tidak menyukai pemilik raga yang ia tempati ini.
Sedangkan William yang sudah menyapa Ayah Anna, dia langsung tersadar jika Roseline tidak ada di sampingnya, dan William bergegas kembali keluar untuk menyusul istrinya.
'' William, kamu mau kemana?'' seru Ayah Anna.
Langkan William langsung berhenti dan membalikkan badannya. '' Saya mau memanggil Roseline sebentar '' ucap William lalu kembali melanjutkan langkahnya.
Sedangkan Ayah Anna yang mendengar jika William datang bersama Roseline, langsung menoleh ke arah istrinya.
'' Jadi William datang dengan istrinya, tapi kenapa Roseline tidak ikut masuk?, apa kamu tidak mempersilahkannya '' tanya Ayah Anna.
'' Aku tidak tahu kalau Roseline ikut juga, aku terlalu senang melihat calon mantu kita datang '' sahut Ibu Anna.
'' Bu, berhentilah menganggap William sebagai calon mantu kita, William sudah menikah '' ucap Ayah Anna menegaskan.
'' Aku tahu William sudah menikah, tapi kamu dengar sendiri kan kata Anna, kalau William masih sangat mencintai putri kita Audry, bahkan William juga tidak menyukai pernikahannya dengan Roseline '' sahut Ibu Anna tak mau mengalah.
Ayah Anna hanya bisa diam, karna yang di katakan oleh istrinya memang benar adanya, bahkan dia juga pernah mendengar sendiri dari mulut William, kalau dia akan selalu mencintai putrinya, tapi bagaimanapun juga Ayah Anna tidak setuju, jika istrinya masih mengganggap William sebagai calon menantunya, karna kini William sudah memiliki wanita yang menjadi tanggung jawab besarnya, dan bukan lagi calon suami Audry.
William yang sudah berada di teras depan, langsung menarik pergelangan tangan Roseline untuk mengikutinya masuk ke dalam, namun William di buat heran saat melihat Roseline yang masih diam saja di tempatnya tak mau mengikutinya.
'' Ada apa ?'' tanya William.
'' Tuan rumahnya tidak mempersilahkan aku masuk, jadi tidak sopan kalau aku masuk tanpa se izinnya '' jawab Roseline tersenyum, menunjukkan deretan giginya.
William mendengus lalu menatap Anna yang masih berada di sana juga.
'' Anna, kamu sebagai tuan rumah, apa mengizinkan Roseline masuk '' ucap William dengan wajah datarnya.
'' I,,, iya Kak '' sahut Anna gelagapan.
'' Sudah di izinkan kan '' tukas William menatap Roseline, dan Roseline hanya tersenyum.
'' Tidak usah beralasan lagi, ayo cepat ikut aku masuk '' ajak William ketus, lalu menarik pergelangan tangan Roseline dengan lembut.
dibuat panas dingin kau skrng