Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20
"Ra! Nanti malam pemilik rumah sakit tempatku bekerja akan mengadakan pesta. Kau ikut ya!" ucap Randy menatap Rania yang sedang menata makanan di atas meja.
"Bagaimana dengan Cheesy?"
"Kita tinggal saja sebentar sama Bik Ijah,"
"Jika Cheesy tidak ikut. Maka aku juga tidak usah ikut!" ucap Tania tegas.
Mendengar ucapan Rania, Randy hanya tersenyum kecil. Dia menatap Cheesy yang sedang bermain di kursinya seorang diri. Rania memang tidak pernah membiarkan Cheesy jauh darinya. Dia selalu membawa Cheesy kemanapun dia pergi. Bahkan Rania juga membeli kursi bayi yang bisa di angkat. Agar dia bisa meletakkan Cheesy di dalam saat dia sedang membereskan rumah.
"Baiklah! kita akan bawa Cheesy. Pasti Fiona dan Fillio juga akan senang melihatnya. Pasti Clara juga membawa mereka, " ucap Randy tersenyum.
"Baiklah! Kalau begitu aku ikut," ucap Rania tersenyum.
"Kalau begitu kau makan saja dulu. Selagi Cheesy masih diam," ucap Randy memberikan piring untuk Rania.
"Baiklah!" ucap Rania mengangguk patuh.
Dia duduk di samping Randy lalu menyantap makanannya dengan lahap. Randy sesekali melirik Rania sambil menyantap makanannya. Walaupun dia belum bisa mencintai Rania, akan tetapi dia akan berusaha bersikap baik kepadanya. Walaupun gugup, Rania berusaha untuk membiasakan dirinya. Dia harus terbiasa mengobrol dan berdekatan dengan Randy tanpa ada kegugupan.
"Aku dengar Dirga sudah menikah! apa benar?" tanya Randy sedikit gugup.
Mendengar pertanyaan Randy, Rania reflek menghentikan makannya. Berlahan dia mengingat rasa kekecewaannya terhadap penghianatan Dirga. Luka itu masih tersimpan dengan jelas di hatinya.
"Benar!" ucap Rania singkat.
"Apa karena hubungan kita?" ucap Randy merasa tidak enak.
"Tidak!"
"Lalu?"
"Karena kami tidak berjodoh!" ucap Rania singkat.
"Apa kau yakin hanya karena itu? Bukan karena kau ingin mengabulkan permintaan terakhir Tika?" tanya Randy sambil menatap lekat wajah Rania.
"Aku tau kau dan Dirga saling mencintai. Bahkan kalian sudah menjalin hubungan hingga bertahun-tahun. Jadi tidak mungkin rasanya jika hubungan kalian berakhir tanpa ada alasannya. Katakan padaku, apa karena hubungan kita? apa karena pernikahan kita kau sampai mengorbankan cintamu?" tanya Randy menatap lekat Rania.
Mendengar pertanyaan Randy, Rania hanya terdiam sambil menunduk. Dia tidak tau harus dari mana menjelaskan semuanya kepada Randy. Jangankan menjelaskan semuanya, bahkan rasanya dia tidak mau mengingat kejadian itu. Kejadian yang membuat kesetiaan dan penantiannya selama ini terbuang sia-sia.
"Kau sudah telat! lebih baik kau berangkat kerja dulu. Aku akan mengambil tas kerjamu," ucap Rania bangkit dari duduknya.
Dengan cepat, Randy menangkap tangan Rania. Dia mengengam erat tangan Rania sambil menatap wajahnya dengan lekat. Randy dapat melihat kesedihan yang terpancar di mata Rania ketika dia menyebut nama Dirga.
"Maafkan aku! Karena untuk membahagiakan istriku kau rela mengorbankan kebahagianmu. Kau tidak perlu sedih seperti itu. Aku akan bicara kepada Dirga, aku akan jelaskan semuanya kepadanya. Aku akan berusaha agar hubungan kalian kembali membaik. Aku dan Cheesy akan melepaakanmu untuknya," ucap Randy menatap lekat netra mata Rania.
Mendengar ucapan Randy, berlahan air mata Rania menetes. Dia merasakan kekecewaan yang sangat besar mendengar ucapan Randy. Dia tidak menyangka jika Randy sampai sekarang belum menyadari perasaannya. Awalnya Rania memang menikah dengan Randy karena permintaan Tika.
Namun, lama kelamaan Rania mulai menyukai Randy. Apalagi dengan perlakuan Randy yang belakangan ini sangat lembut kepadanya. Membuat perasaan itu semakin tumbuh subur di hatinya. Walaupun Randy belum mengatakan jika dia sudah menerima pernikahan mereka. Namun, Rania berharap jika suatu saat nanti Randy bisa menerima pernikahan mereka. Dan mencintainya dan memperlakukannya seperti Randy memperlakukan Tika dulu.
"Kenapa kau menangis? apa ucapanku salah?" ucap Randy gugup sambil berusaha mengusap air mata Rania.
"Sudah! kau tidak perlu nampak perihatin kepadaku. Jika kau hanya memikirkan dirimu sendiri tanpa pernah memikirkan perasaanku. Apa kurang cukup pengorbananku untuk rumah tangga kita? aku sudah melakukan semua yang terbaik untukmu dan juga Cheesy. Tapi kenapa kau selalu egois? kau tidak pernah mengerti perasaanku. Kau hanya...," ucap Rania tidak sanggup lagi melanjutkan kata-katanya.
Dia menepis kasar tangan Randy lalu berlari menuju kamar mereka. Melihat Rania yang menangis, Randy hanya menatapnya penuh kebingungan. Dia tidak tau jika perkataannya telah menyakiti perasaan Rania. Padahal dia hanya ingin Rania mendapatkan kebahagiaannya bersama Dirga.
"Den! Nyonya kenapa?" tanya Bik Ijah berlahan mendekati Randy.
"Tidak apa-apa, Bik! mungkin ucapanku telah menyakitinya. Padahal aku hanya ingin melihat dia bahagia," ucap Randy mengusap wajahnya kasar.
Mendengar ucapan Randy, Bik Ijah berlahan membuang napasnya kasar. Setelah beberapa waktu bekerja di kediaman Randy, dia sudah tau bagaimana hubungan Randy dan Rania. Sebagai seorang wanita, Bik Ijah tau benar bagaimana perasaan Tika saat ini.
"Jika Den Randy ingin melihat Nyonya bahagia. Maka berusahalah menerima pernikahan kalian. Karena bagi wanita tidak ada kebahagiaan yang lebih indah selain cinta dari suaminya," ucap Bik Ijah tersenyum.
"Maksud bibik? aku hanya ingin dia bahagia dengan cintanya. Aku tau jika dia menikah denganku karena terpaksa. Bukan karena cinta,"
"Jika nyonya menikah dengan aden hanya karena terpaksa, tidak mungkin dia bertahan sampai saat ini. Bahkan dia merawat aden dan nona kecil dengan sangat baik. Dia juga selalu memberikan kasih sayang seorang ibu kepada nona kecil. Jika dia mau dia bisa membiarkan nona kecil begitu saja, tanpa membuang tenanganya untuk mengurusnya," ucap Bik Ijah tersenyum.
"Ingat den! pernikahan itu bukan hanya karena cinta. Bahkan banyak orang di luar sana yang menikah karena perjodohan tanpa ada cinta sama sekali. Namun, lama kelamaan mereka bisa saling mencintai satu sama lain. Begitu juga dengan Nyonya Rania," ucap Bik Ijah kembali lalu pergi meninggalkan Randy.
Dia membawa Cheesy dan membiarkan Randy seorang diri. Dia ingin Randy memikirkan ucapannya dengan baik. Sebelum semuanya terlambat.
Bersambung......
rania jadi randy.. 😂😂