Gairah Terlarang Lolly

"Arya, kenapa kamu tiba-tiba berubah dan kasar seperti ini? Please... Lepaskan dan biarkan aku pergi dari sini." pinta Bella.

"Melepaskanmu... jangan mimpi. Karena sudah sekian lama aku bersabar, aku tidak ingin kehilangan lagi Bella, aku tidak peduli kamu suka atau tidak dengan caraku ini."

Tatapan mata Arya begitu tajam dan sulit diartikan, Dia menarik tangan Bella memasuki sebuah rumah yang dikelilingi pagar dan pohon-pohon berukuran besar dan tinggi. tempat itu tidak layak dikatakan sebagai tempat tinggal, bahkan lebih tempatnya rumah angker yang begitu menakutkan.

Argh!

Tubuh Bella yang sudah lemas tak berdaya didorong hingga terhempas keatas ranjang, tanpa belas kasih Arya langsung mengikat kedua tangannya ke atas begitu juga dengan kakinya.

"Maafkan aku, Bella. hanya cara ini yang bisa membuatmu untuk tetap bersamaku."

"Tidak! Jangan lakukan ini padaku Arya, salah apa aku padamu, hingga kamu tega memperlakukan aku dengan cara keji seperti ini."

"Bella, andaikan kamu tahu betapa sakitnya aku saat kamu menikah dengan Vadel. Aku hancur dan merasa dicampakkan oleh cintaku yang bertepuk sebelah tangan."

"Maafkan aku Arya pernikahanku dengan Vadel hanya sebatas kontrak. Banyak hal tentang hubungan kami yang tidak kamu ketahui."

"Aku tidak peduli, yang jelas aku harus memilikimu Bella. kita akan hidup bersama selamanya ditempat ini."

"Tidak, aku tidak mau."

"Suka atau tidak, kamu harus terima sayang."

Bell'a semakin ketakutan begitu Arya semakin mendekat dengan aura yang begitu menyeramkan, satu persatu kancing baju pria itu mulai terlepas.

"Mau apa kamu?"

"Menikmati apa yang seharusnya menjadi milikku sedari dulu." jawab Arya santai, sedangkan Bella semakin panik menangis dan terus memohon, Bella tidak ingin kegadisannya dirampas dengan cara yang salah.

Beep!

Beep!

Terdengar suara camera yang mulai menyala, untuk merekam adegan aksi bejadnya. Arya tidak memperdulikan isak tangis dan penolakan Bella, dengan penuh nafsu Arya mencium bibir Bella.

"Aku mohon hentikan Arya." Air mata Bella membanjir membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini. Setelah tangan Arya dengan buasnya menarik paksa pakaian yang dikenakannya, menggerayangi tubuh Bella tanpa ampun.

"Kamu begitu nikmat baby."

Makian dan penolakan terus diucapkan Bella, meskipun tubuhnya lemas tak berdaya, teriakan keras refleks keluar dari bibir Bella saat Arya mulai menyatukan tubuh mereka dengan paksa.

"Astaga! Kamu masih perawan Bella, ternyata pria brengsek Vadel belum pernah menyentuhmu?" tanya Arya terkejut , bahkan dia sempat menghentikan aksinya untuk beberapa saat, seakan tidak percaya terbesit penyesalan bercampur rasa bahagia, menjadi pria pertama mendapatkan keperawanan Bella.

"Kamu telah menghancurkan hidupku Arya hick....hick...!"

"Tidak sayang, maafkan kekhilafanku..aku akan bertanggungjawab. Aku bahagia karena bisa memilikimu seutuhnya."

Cup!

Kali ini Arya lebih lembut memperlakukan Bella. Agar perempuan itu tidak merasa kesakitan berhubungan untuk pertama kalinya. Arya berhasil mencapai puncak kepuasanya, namun tidak dengan Bella yang terus menangis dan merasa kotor dan jijik pada dirinya sendiri.

Beep!

Arya memastikan camera sambil tersenyum puas setelah melihat hasil video adengan percintaan mereka barusan.

"Bella, hasil rekaman ini akan menjadi alat untuk mengikatmu agar tidak bisa berani pergii apalagi kabur dariku, kamu bisa bayangkan apa kata orang-orang setelah melihat adegan ini...ha...ha..." Arya tertawa puas.

"Brengsek kamu Arya."

Cacian tidak pernah berhenti dilontarkan Bella, namun Arya tidak memperdulikannya, setelah menyimpan ketempat yang lebih aman hasil rekamannya, Arya lalu melepas ikatan Bella.

Cup!

"Kamu silahkan bersih-bersih dulu, aku akan kebawah memasak untuk makan malam kita sayang." Arya tersenyum sumringah, seolah-olah tanpa dosa melangkah kebawah.

Bella tidak menyangka pertemuanya dengan Arya akan membawa perubahan terburuk dalam sejarah hidupnya, sekarang dia tidak lebih seperti seorang tawanan singa buas.