NovelToon NovelToon
The Dark Prince

The Dark Prince

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:732
Nilai: 5
Nama Author: PASTI SUKSES

Di negeri Eldoria yang terpecah antara cahaya Solaria dan kegelapan Umbrahlis, Pangeran Kael Nocturne, pewaris takhta kegelapan, hidup dalam isolasi dan kewaspadaan terhadap dunia luar. Namun, hidupnya berubah ketika ia menyelamatkan Arlina Solstice, gadis ceria dari Solaria yang tersesat di wilayahnya saat mencari kakaknya yang hilang.

Saat keduanya dipaksa bekerja sama untuk mengungkap rencana licik Lady Seraphine, penyihir yang mengancam kedamaian kedua negeri, Kael dan Arlina menemukan hubungan yang tumbuh di antara mereka, melampaui perbedaan dan ketakutan. Tetapi, cinta mereka diuji oleh ancaman kekuatan gelap.

Demi melindungi Arlina dan membangun perdamaian, Kael harus menghadapi sisi kelam dirinya sendiri, sementara Arlina berjuang untuk menjadi cahaya yang menyinari kehidupan sang pangeran kegelapan. Di tengah konflik, apakah cinta mereka cukup kuat untuk menyatukan dua dunia yang berlawanan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PASTI SUKSES, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERMOHONAN ARLINA

Arlina berjalan mondar-mandir di kamar Lyra, tangannya meremas surat yang baru saja ia terima dari seorang pelayan anonim. Surat itu menyebutkan bahwa Aelric, kakaknya, terakhir terlihat di wilayah Lady Seraphine.

“Aku harus menemukannya,” gumam Arlina, suaranya penuh tekad.

Lyra, yang duduk di kursi dekat jendela, menatapnya dengan cemas. “Tapi wilayah Lady Seraphine sangat berbahaya. Kau tidak bisa pergi sendirian, Arlina.”

“Itulah kenapa aku harus bicara dengan Kael,” balas Arlina.

Lyra mengerutkan kening. “Kau yakin dia akan membantumu? Kau tahu bagaimana dia memandang Seraphine.”

“Aku tidak punya pilihan lain,” ujar Arlina tegas. “Jika ada yang bisa membantuku, itu Kael.”

---

Di ruang taktik, Kael sedang berdiri di depan peta besar yang tergantung di dinding. Eryx berada di sisinya, melaporkan pergerakan kecil di perbatasan Umbrahlis.

“Seraphine tetap diam sejauh ini,” kata Eryx, melipat tangannya di depan dada. “Tapi itu justru mencurigakan.”

Kael mengangguk pelan. “Dia seperti ular. Saat dia diam, itu artinya dia sedang menyusun strategi.”

Ketukan di pintu membuat mereka berdua menoleh.

“Masuk,” ujar Kael.

Pintu terbuka, dan Arlina masuk dengan langkah cepat. Wajahnya serius, matanya penuh tekad.

“Ada apa?” tanya Kael, suaranya datar seperti biasa.

“Aku butuh bantuanmu,” kata Arlina langsung.

Kael menatapnya dengan alis terangkat. “Bantuan untuk apa?”

Arlina mengulurkan surat yang ada di tangannya. “Aku mendapatkan ini tadi pagi. Seseorang mengatakan bahwa Aelric mungkin berada di wilayah Lady Seraphine.”

Kael mengambil surat itu, membaca isinya dengan seksama. Wajahnya mengeras.

“Tidak,” katanya singkat.

Arlina terbelalak. “Apa maksudmu ‘tidak’?”

“Aku tidak akan membantumu pergi ke wilayah Seraphine,” jawab Kael dengan nada dingin.

“Kenapa tidak?” tanya Arlina, nadanya meninggi. “Dia adalah kakakku! Dia mungkin dalam bahaya!”

“Karena ini jelas sebuah jebakan,” balas Kael tajam. “Seraphine tidak akan membiarkan informasi seperti ini bocor tanpa alasan.”

“Aku tidak peduli jika ini jebakan atau bukan,” ujar Arlina, melangkah mendekat. “Aku tidak bisa hanya duduk di sini sementara Aelric mungkin membutuhkan aku.”

Kael menatapnya tajam. “Dan aku tidak bisa mempertaruhkan keselamatan Umbrahlis untuk sesuatu yang belum tentu benar.”

“Kau egois,” kata Arlina dengan nada marah. “Aku pikir kau adalah seseorang yang peduli pada orang lain. Tapi ternyata aku salah.”

Eryx, yang berdiri di dekat mereka, mencoba menengahi. “Arlina, aku mengerti perasaanmu, tapi Kael punya alasan. Seraphine adalah manipulator ulung. Kita tidak bisa gegabah.”

“Jadi apa? Aku harus menunggu sampai terlambat?” balas Arlina dengan suara gemetar.

Kael menghela napas, lalu menatapnya. “Aku akan menyelidiki ini, tapi kau tidak akan pergi ke wilayah Seraphine.”

“Itu tidak cukup,” tegas Arlina. “Aku harus pergi sendiri.”

“Dan aku tidak akan mengizinkannya,” jawab Kael dengan tegas.

“Kael, tolong,” pinta Arlina, suaranya melembut. “Aku tahu kau tidak percaya padaku, tapi ini tentang keluargaku. Tolong bantu aku.”

Kael terdiam, wajahnya menunjukkan sedikit keraguan. Tapi akhirnya, ia menggeleng. “Aku tidak bisa.”

Air mata menggenang di mata Arlina. “Kalau begitu aku akan pergi sendiri.”

Kael mendekat, menatapnya tajam. “Jika kau mencoba pergi tanpa izin, aku akan mengurungmu.”

“Coba saja,” balas Arlina dengan nada penuh tantangan.

Eryx menatap mereka berdua dengan cemas. “Kael, mungkin kita bisa mempertimbangkan opsi lain.”

“Tidak ada opsi lain,” kata Kael tegas. “Seraphine tidak bisa dipercaya, dan aku tidak akan membiarkan Arlina menjadi pion dalam permainannya.”

Arlina menggigit bibirnya, lalu berbalik dan keluar dari ruangan tanpa berkata apa-apa lagi.

---

Lyra menemukan Arlina duduk di taman, wajahnya tertunduk.

“Apa yang terjadi?” tanya Lyra, duduk di sampingnya.

“Kael menolak membantu,” jawab Arlina dengan suara pelan. “Dia bahkan mengancam akan mengurungku jika aku mencoba pergi sendiri.”

Lyra menghela napas. “Itu memang terdengar seperti Kael. Tapi dia hanya mencoba melindungimu.”

“Dia tidak peduli padaku,” balas Arlina, matanya mulai berkaca-kaca. “Dia hanya peduli pada Umbrahlis.”

“Itu tidak sepenuhnya benar,” kata Lyra lembut. “Dia mungkin tidak menunjukkannya, tapi aku tahu dia peduli padamu.”

Arlina mendesah, lalu menatap Lyra. “Apa kau pikir aku harus menyerah?”

Lyra tersenyum kecil. “Aku pikir kau harus memberinya waktu. Kael adalah orang yang keras kepala, tapi dia tidak akan mengabaikan sesuatu yang penting.”

“Waktu,” gumam Arlina. “Aku hanya berharap Aelric punya waktu sebanyak itu.”

---

Malam itu, Kael berdiri di balkon ruang pribadinya, memandang kota Umbrahlis yang gelap namun penuh cahaya magis. Pikirannya kembali ke percakapannya dengan Arlina.

“Kenapa dia begitu keras kepala?” gumamnya.

Eryx muncul di belakangnya. “Karena dia peduli, sama seperti kau.”

Kael menoleh, menatap sahabatnya. “Aku tidak bisa mempertaruhkan Umbrahlis hanya karena dia peduli.”

“Dan kau tidak harus melakukannya,” balas Eryx. “Tapi mungkin kau bisa menunjukkan sedikit empati. Arlina hanya ingin menyelamatkan kakaknya.”

Kael menghela napas panjang. “Aku tahu. Tapi Seraphine... Dia terlalu berbahaya.”

Eryx tersenyum tipis. “Mungkin kau harus memikirkan cara untuk melindungi Arlina tanpa membuatnya merasa kau mengabaikannya.”

Kael menatap langit malam, pikirannya dipenuhi pertimbangan. “Mungkin kau benar, Eryx. Tapi aku harus memastikan semuanya terkendali.”

---

Di kamar Arlina, ia duduk di tepi tempat tidur, memegang liontin milik Aelric. Air mata mengalir di pipinya saat ia memikirkan kakaknya.

“Aku tidak akan menyerah, Kak,” bisiknya pelan. “Aku akan menemukanmu, apa pun yang terjadi.”

Ketukan lembut di pintu mengejutkannya.

“Siapa di sana?” tanya Arlina, suaranya bergetar.

“Ini aku, Lyra,” jawab suara pelan dari balik pintu.

Arlina membuka pintu, dan Lyra masuk dengan wajah penuh simpati.

“Aku tahu ini sulit untukmu,” kata Lyra, meletakkan tangannya di bahu Arlina. “Tapi aku percaya kau akan menemukan jalan.”

“Aku harap begitu,” balas Arlina dengan suara parau. “Tapi aku merasa seperti sedang melawan dunia sendirian.”

Lyra tersenyum lembut. “Kau tidak sendirian, Arlina. Kau punya aku, dan meskipun Kael terlihat keras, dia ada di pihakmu.”

Arlina mengangguk perlahan, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. “Aku hanya berharap dia mau melihat ini dari sudut pandangku.”

“Kau lebih kuat daripada yang kau pikirkan,” kata Lyra. “Dan aku yakin, kau akan menemukan jalan.”

Arlina tersenyum tipis. “Terima kasih, Lyra. Kau selalu tahu apa yang harus dikatakan.”

Lyra tertawa kecil. “Itu karena aku sudah terbiasa menghadapi orang keras kepala di istana ini.”

Untuk pertama kalinya hari itu, Arlina tertawa kecil. “Kael pasti sulit diatur, ya?”

“Lebih dari yang bisa kau bayangkan,” jawab Lyra, membuat keduanya tertawa. Namun, di balik tawa itu, Arlina tahu perjuangannya baru saja dimulai.

1
Aini Nurcynkdzaclluew
Jangan nggak baca, sayang banget
amoakakashisensei
Ngga nyangka, seru banget!
gadGoy13
Ngagetin deh! 😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!