NovelToon NovelToon
Nikah Paksa

Nikah Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: echa wartuti

"Apa-apaan ini?" teriak Alea

"Nikah sama aku!" perintah Niko.

"Gak mau!" tolak Alexa

"Kamu nolak siap-siap aku hancurin karier kamu juga kehidupan kamu!" ancam Niko.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Enam

"Aku sudah kenyang, Nick," keluh Alexa.

"Yakin tidak ingin makan lagi?" tanya Nicholas memastikan.

"No," tolak Alexa. "Kamu bisa bikin berat badan aku naik," sambungnya.

"Ck, makan yang banyak, Alexa. Aku gak suka perempuan kurus," tegur Nicholas.

"Aku model, Nick. Aku harus jaga badan aku agar selalu bagus," protes Alexa.

"Kamu pikir aku peduli sama kerjaan kamu itu!" ucap Nicholas sarkas.

"Ck menyebalkan!" dengkus Alexa.

"Naikin berat badan kamu. Biar aku enak peluknya," suruh Nicholas.

"Emang sekarang gak enak?" tanya Alexa ketus,

"Gak! Peluk kamu sekarang berasa kaya meluk tulang doang," ucap Nicholas sarkas.

"Huh, tapi kamu betah lama-lama peluk aku tuh," cibir Alexa.

"Itu karena itu kamu lumayan gede." Nicholas menunjuk bagian dada Alexa dengan dagunya.

Mata Alexa mengikuti arah pandang Nicholas, rupanya Nicholas menunjuk dadanya yang memang padat.

"Dasar mesum." Alexa menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

Nicholas tersenyum smirk, "ngapain di tutup. Udah aku cobain berapa kali."

"Nicholas …." Alexa mendeliki ke arah Nicholas, bicara sangat pelan memastikan hanya dirinya dan Nicholas yang mendengar ucapannya.

Nicholas justru terkekeh, lantas mengulurkan tangannya mengetuk hidung Alexa dengan jari telunjuknya.

"Ayo pulang, sudah malam." Nicholas melihat waktu pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya. waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Ayo. Jika di sini terus aku gak jamin bisa nahan diri untuk tidak makan," kekeh Alexa.

Setelah membayar tagihan makanannya, mereka keluar dari restoran. Jarak restoran ke tempat tinggal mereka saat ini tidak terlalu jauh, membuat mereka memilih untuk berjalan kaki, juga karena ingin menikmati pemandangan malam di tempat itu.

Keduanya berjalan dengan menyatukan tangan mereka, mengisi setiap ruang di sela jari-jari mereka. Hubungan mereka kembali baik, keduanya sepakat untuk melupakan apa yang terjadi waktu siang.

Alexa juga tidak ingin mengungkit lagi masalah itu, mengingat kartu matinya ada di tangan Nicholas. Yang Alexa inginkan saat itu hanya ketenangan keluarganya. Nicholas sudah berjanji setelah kontrak pernikahan mereka berakhir pria itu tidak akan mengungkitnya. Hal itu akan menjadi rahasia mereka.

"Nick," panggil Alexa. Wanita itu menghentikan langkahnya membuat Nicholas ikut berhenti.

"Hmm, ada apa?" tanya Nicholas.

Keduanya mengubah posisi berdiri mereka menjadi saling berhadapan.

"Ada yang ingin aku obrolin," jawab Alexa.

"Tentang apa?" Nicholas menarik pinggang Alexa untuk mengikis jarak di antara mereka.

Alexa sendiri menaruh kedua tangannya di depan dada Nicholas, agar tubuhnya tidak menempel langsung dengan Nicholas.

"Tapi kamu harus janji dulu. Jangan marah," pinta Alexa.

"Tergantung."

"Janji dulu baru aku bilang."

"Baiklah, aku janji. Sekarang katakan."

"Sebenernya bukan Reza pria pertama aku."

Suasana menjadi hening dalam sekejab. Tetapi mereka masih berdiri di posisi yang sama. Sama-sama saling memandang dengan tatapan penuh arti.

"Terus, siapa?" tanya Nicholas setelah cukup lama diam.

"Kamu ingat Farah, 'kan?" tanya Alexa disambut anggukkan oleh Nicholas. "Dia ngejebak aku waktu hari itu. Demi mendapatkan Reza dia rela hianatin pertemanan kami."

Alexa lantas menceritakan pada Nicholas waktu malam naas itu.

Awalnya mereka sedang merayakan ulang tahun Farah di sebuah club malam bersama dengan yang lainnya. Saat itu mereka belum lama menjadi mahasiswa. Mereka melakukan permainan truth and dare. Saat itu Alexa mendapatkan dare dan Farah meminta Alexa untuk minum minuman beralkohol. Alexa minum, tanpa tahu jika kadar alkoholnya lumayan tinggi, membuat Alexa mabuk dalam sekejab.

Farah membawanya ke kamar yang ada di club malam itu. Alexa tidak tahu apa yang Farah lakukan. Hanya saja ia merasakan pakaiannya dilucuti. Terdengar tawa sebelum suasana menjadi hening.

Setelah itu Alexa merasakan tubuhnya berat, ternyata ada pria yang sedang memaksanya, meskipun dalam keadaan mabuk, Alexa masih mengingat bagaimana pria itu memaksanya, memasukinya dengan brutal.

Keesokkan paginya Alexa bangun, tubuhnya sudah telanjang bersama seorang pria di sampingnya yang dalam kondisi sama seperti dirinya. Semua tubuhnya terasa sakit, terutama di bagian intinya. Alexa menangis saat ia tahu kesuciannya sudah hilang. Karena panik dan takut Alexa pergi begitu saja, tanpa memerhatikan wajah pria itu. Itulah awal kehancuran hidupnya.

Beberapa hari kemudian Alexa memberanikan diri menemui Farah. Terang-terangan Farah mengakui kalau wanita itu menjual dirinya, agar Alexa hancur dan ia bisa bersama Reza. Alexa hancur saat itu, ia ingin melaporkan perbuatan Farah, tetapi Alexa tidak memiliki bukti. Akhirnya masalah itu berakhir dengan saling mengancam.

Farah tidak akan membeberkan foto-foto telanjangnya, asalkan video scandal Farah dengan salah satu dosen di kampusnya yang Alexa miliki juga tidak sampai ke publik.

"Itu yang sebenarnya terjadi. Aku juga gak tahu siapa pria itu," jelas Alexa dengan wajah yang tertunduk.

"Beberapa bulan kemudian Hal yang sama pun dilakukan oleh Reza. Bedanya aku hamil anak pria sialan itu. Aku juga terperdaya oleh janji manis dia yang rupanya hanya bullshit. Jadi saat kamu ngelakuin itu tadi siang gue teringat kembali kejadian malam itu lagi."

"Maaf." Nicholas mengecup kening Alexa. "Sekarang itunya masih sakit?"

"Masih," jawab Alexa manja."

"Nanti aku obatin," ucap Nicholas.

"Gak ya, nanti ngobatin ujung-ujungnya diemut juga," ucap Alexa frontal membuat Nicholas terkekeh.

"Apa yang mau kamu lakuin jika suatu saat kamu bertemu dengan pria itu?" tanya Nicholas.

"Emm, apa ya?" Alexa diam sambil berpikir. "Mungkin kalau dia jelek dan miskin aku potong anunya saja. Tapi kalau dia tampan dan kaya, aku minta seluruh hartanya buat ganti kerugian aku, meskipun semua itu tidak akan mengembalikan kesucian aku," celetuk Alexa membuat Nicholas kembali terkekeh. "Tapi ada yang paling penting."

"Apa itu?" tanya Nicholas penasaran dengan apa yang akan Alexa katakan selanjutnya.

"Meminta gelang aku dikembalikan," jawab Alexa.

"Gelang?" Kening Nicholas mengerut karena bingung.

"Ya, gelang. Aku juga sebenarnya gak yakin gelang itu ada pada pria itu atau tidak," ucap Alexa.

"Apa arti gelang itu? Apa dari mantan pacar sialanmu itu?" tanya Nicholas sarkas.

"Bukan, ya. Jika itu gelang dari dia aku masa bodo. Tapi gelang itu peninggalan mendiang ibu aku," ungkap Alexa.

Nicholas manggut-manggut mengerti.

"Baiklah, lupakan itu. Kita pulang sekarang mau?" tawar Nicholas.

"Boleh di luar lebih lama lagi?" tanya Alexa. "Di sini pemandangannya bagus." Alexa menunjuk pemandangan yang ada di belakang tubuh Nicholas.

Pemandangan di tempat itu terlihat indah. Pada siang hari tempat itu sangat indah dengan warna air danau yang berwarna biru. Pada malam hari terlihat deretan lampu menyala, cahayanya seperti bintang yang berjejer di udara.

"Sekarang aku boleh bertanya satu hal sama kamu?" tanya Alexa.

"Apa?" tanya Nicholas datar.

"Kamu bilang udah gak perjaka waktu kita mau nikah dulu. Pasti malam pertama kamu sama mantan kamu itu?" tebak Alexa.

Nicholas mendengkus mendengar pertanyaan Alexa.

"Kenapa kamu kepikiran dia?" tanya Nicholas.

"Nebak aja," jawab Alexa. "Jadi … benar gak tebakan aku?"

"Salah besar," jawab Nicholas.

"Terus?"

"Ciuman dulu baru aku kasih tahu?"

Alexa mencibir, "mau mengambil kesempatan dari rasa penasaran aku?"

"Informasi tentang aku mahal. Tapi kamu cukup bayar aku pake ciuman."

"Ck, bibir aku udah bengkak siang tadi karena tindakan kamu."

Nicholas terkekeh, tangannya terulur untuk mengusap bibir Alexa. Dan …

CUP

Nicholas mengecup, bukan tapi melumat bibir Alexa dengan begitu lembut.

"Kamu kebiasaan deh ciuman di tempat umum begini," protes Alexa. "Nanti kalau ada orang lewat gimana?"

"Gak ada orang."

Nicholas kemudian mengecup kening Alexa lagi. "Ayo pulang."

"Kamu belum jawab pertanyaan aku."

"Pulang, Alexa. Ini sudah malam."

"Jawab dulu, tadi janji abis ciuman mau jawab."

Heh! Nicholas mengela napas panjang sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Alexa.

"Aku gak sengaja perawanin anak orang."

1
tina
lanjut kak
tina
lanjut
Maricha: siap 😍😍😍😍🥰
total 1 replies
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Eny Agustin Pramita
lanjut doonkkkk....
tina
lanjut kak
Reni Anjarwani
doubel up
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Upi Raswan
sengaja ya Alexa,,suka banget bikin suami mu naik darah...
sabaaaar yaaa ,,sebentar juga malam
tina
lanjut kak
Upi Raswan
semua warisan untuk istrinya ...kereeen nicholas, Alexa pasti bakalan kaget sampai njundil ,, tapiii kira2 Alexa bakalan marah gak yaa kalo suatu saat nicho ngaku kalo dia pria yg bersamanya malam itu. Nicho kenapa kesannya membiarkan pelaku penjebakan?
ditunggu jawabannya thoor ,,kalo bisa jangan kelamaan hehe
Maricha: siap Kak
total 1 replies
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
Upi Raswan
jangan jangaaaaan....Ada yg sepemikiran?
nicholas yang ngelakuin itu ke Alexa, dan dia baru tahu setelah sekian lama,, makanya dia ada bersama Alexa sekarang
Maricha: Untuk sementara off dulu ya Kak. Stori ini lagi proses revisi total
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!