NovelToon NovelToon
Titik Balik Kehidupanku

Titik Balik Kehidupanku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Cinta Paksa / Beda Usia
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aufklarung

Di sebuah kota yang tampak tenang, Alvin menjalani hidup dengan rutinitas yang seolah-olah sempurna. Seorang pria berusia awal empat puluhan, ia memiliki pekerjaan yang mapan, rumah yang nyaman. Bersama Sarah, istrinya yang telah menemaninya selama 15 tahun, mereka dikaruniai tiga anak: Namun, di balik dinding rumah mereka yang tampak kokoh, tersimpan rahasia yang menghancurkan. Alvin tahu bahwa Chessa bukan darah dagingnya. Sarah, yang pernah menjadi cinta sejatinya, telah berkhianat. Sebagai gantinya, Alvin pun mengubur kesetiaannya dan mulai mencari pelarian di tempat lain. Namun, hidup punya cara sendiri untuk membalikkan keadaan. Sebuah pertemuan tak terduga dengan Meyra, guru TK anak bungsunya, membawa getaran yang belum pernah Alvin rasakan sejak lama. Di balik senyumnya yang lembut, Meyra menyimpan cerita duka. Suaminya, Baim, adalah pria yang hanya memanfaatkan kebaikan hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aufklarung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Bulan Juni tiba, membawa serta angin hangat dan semerbak bunga yang bermekaran. Bulan ini selalu istimewa bagi keluarga kecil Meyra dan Alvin. Dua tanggal dalam kalender dilingkari merah: tanggal enam untuk ulang tahun Rey dan tanggal sepuluh untuk Meyra. Tahun ini, mereka merayakannya dengan sederhana seperti biasanya. Meyra, yang selalu menyukai hal-hal kecil yang bermakna, lebih memilih momen kebersamaan daripada perayaan mewah.

Rey baru saja berusia enam belas tahun, sementara Meyra menginjak tiga puluh tahun. Mereka memutuskan untuk merayakannya bersama keluarga dekat. Tidak ada pesta besar, hanya makan malam kecil di rumah yang penuh canda tawa dan kehangatan.

Di tengah keceriaan itu, Rey dan Meyra berbagi impian dan harapan mereka untuk masa depan. Meyra ingin lebih banyak waktu bersama keluarga, sementara Rey bertekad untuk menjadi lebih baik dalam pelajaran.

Hari pembagian rapor tiba. Sekolah dipenuhi dengan desas-desus para siswa yang bersemangat menantikan hasil mereka. Rey, yang kini duduk di kelas X, menanti dengan sabar. Dia tidak berharap banyak, tapi ada secercah harapan yang tumbuh di dalam dirinya.

Di aula besar, nama-nama siswa yang meraih peringkat terbaik mulai dipanggil. Ketika nama Rey disebut sebagai peraih peringkat tiga, suasana hening sejenak sebelum gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan. Rey berjalan ke depan dengan wajah sedikit terkejut, namun senyum bangga terukir di wajahnya.

"Rey, selamat! Ini pencapaian luar biasa," ujar Pak Brian, wali kelasnya, saat menyerahkan rapor.

Rey mengangguk sopan. "Terima kasih, Pak."

Ketika waktu pengambilan rapor tiba, Alvin datang bersama Rey. Mereka berjalan berdampingan menuju ruang wali kelas. Rey ingin ikut karena merasa bangga dengan pencapaiannya dan ingin mendengar langsung komentar dari Pak Brian.

Pak Brian menyambut mereka dengan ramah. "Selamat, Pak Alvin. Rey mendapat peringkat tiga di kelasnya. Perubahannya sungguh luar biasa. Dulu dia suka membuat masalah, tapi sekarang dia adalah salah satu andalan saya di kelas ini."

Alvin tersenyum bangga mendengar pujian itu. "Terima kasih, Pak. Kami juga melihat perubahan besar pada Rey di rumah. Dia lebih bertanggung jawab dan rajin belajar. Kami sangat bersyukur."

Rey tersipu di samping Alvin, merasa bangga sekaligus malu. "Saya akan berusaha lebih baik lagi, Pak."

"Rey punya potensi besar, Rey. Jika kamu terus konsisten, saya yakin kamu akan mencapai banyak hal. Sampaikan salam saya untuk Meyra. Saya berharap kalian terus semangat."

"Tentu, Pak Brian. Terima kasih atas bimbingannya." Alvin menjabat tangan Pak Brian sebelum mereka berdua meninggalkan ruangan dengan rapor Rey di tangan Alvin.

Setibanya di rumah, Rey dan Meyra sudah menunggu dengan cemas. Begitu Alvin masuk, Rey langsung menghampiri. "Gimana, Papi?"

Alvin mengangkat amplop rapor dengan senyum lebar. "Ranking tiga! Hebat, Rey! Kamu bikin kami bangga."

Meyra yang duduk di ruang tamu tersenyum hangat. "Selamat, sayang! Mommy tahu kamu pasti bisa. Ini hadiah ulang tahun yang luar biasa."

Rey menggaruk kepala sambil tersipu. "Aku cuma nggak mau mengecewakan kalian. Aku tahu aku pernah bikin banyak masalah dulu. Tapi sekarang aku mau berubah."

Meyra menatap Rey dengan penuh kasih sayang. "Yang penting kamu sudah membuktikan. Mommy selalu percaya padamu."

Malam itu, mereka merayakan pencapaian Rey dengan makan malam sederhana. Meski hanya keluarga kecil yang hadir, suasana terasa hangat dan penuh kebahagiaan. Alvin sempat melontarkan candaan yang membuat mereka semua tertawa. "Kalau begini terus, bisa-bisa tahun depan Rey ranking satu!"

Rey tertawa. "Doakan aja, Papi. Siapa tahu beneran."

Hari-hari berlalu, dan Rey semakin giat belajar. Meyra selalu mendukungnya, menyediakan waktu untuk membantunya jika diperlukan. Hubungan mereka semakin erat, dan setiap momen kecil terasa begitu berarti.

Tahun ajaran baru dimulai, dan Rey masuk ke kelas XI. Meski tantangan lebih besar menanti, Rey merasa lebih siap. Di sisinya, selalu ada Mommy dan Papi yang memberikan dukungan tanpa syarat. Perjalanan Rey masih panjang, tapi satu hal yang pasti, dia tidak lagi berjalan sendirian.

Hari-hari berlalu, dan Rey semakin giat belajar. Meyra selalu mendukungnya, menyediakan waktu untuk membantunya jika diperlukan. Hubungan mereka semakin erat, dan setiap momen kecil terasa begitu berarti.

Tahun ajaran baru dimulai, dan Rey masuk ke kelas XI. Meski tantangan lebih besar menanti, Rey merasa lebih siap. Di sisinya, selalu ada Mommy dan Papi yang memberikan dukungan tanpa syarat. Perjalanan Rey masih panjang, tapi satu hal yang pasti, dia tidak lagi berjalan sendirian.

Satu tahun berlalu dengan cepat. Kini, Rey sudah memasuki penghujung kelas XII. Suasana di sekolah dipenuhi dengan kegembiraan dan ketegangan. Ujian akhir telah selesai, dan hari yang dinantikan akhirnya tiba—pembagian rapor kelas XII.

Saat nama-nama diumumkan, Rey menggenggam tangan Alvin dengan gugup. Ketika namanya disebut sebagai juara dua umum kelas XII, tepuk tangan membahana di aula.

Rey menatap Alvin dan Meyra dengan mata berbinar. "Papi, Mommy, aku berhasil!"

Alvin merangkul Rey dengan bangga. "Kami selalu percaya kamu bisa, Nak."

Meyra menghapus air mata haru. "Ini bukan akhir, Rey. Ini awal dari perjalanan yang lebih besar. Mommy yakin kamu akan mencapai lebih banyak hal di masa depan."

Rey mengangguk penuh semangat. "Aku siap, Mommy. Aku siap menghadapi apa pun."

Begitu juga dengan Rheana dan Cessa, mereka termasuk anak-anak yang sangat pintar, tidak kalah dari abangnya. Sejak kecil, mereka selalu menunjukkan kecerdasan dan semangat belajar yang luar biasa. Setiap kali ada ujian atau tugas sekolah, mereka selalu berusaha dengan penuh ketekunan, tidak pernah puas dengan hasil yang setengah-setengah.

Pada akhir tahun ajaran, hasil kerja keras mereka pun membuahkan hasil yang luar biasa. Rheana, yang selalu memiliki perhatian khusus terhadap pelajaran matematika dan sains, berhasil meraih juara kelas dengan nilai yang sangat memuaskan. Cessa, meskipun lebih menyukai pelajaran bahasa dan seni, juga tak mau kalah. Dengan kemampuannya dalam menulis dan berbahasa, dia pun berhasil meraih juara kelas dan mendapat pengakuan dari guru-guru.

Orang tua mereka sangat bangga melihat kedua anaknya tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan penuh dedikasi terhadap pendidikan. Mereka selalu mendukung, memberikan bimbingan, dan menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar di rumah. Tak hanya itu, keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran abangnya yang selalu memberi motivasi dan berbagi pengalaman dalam menghadapi ujian dan tantangan belajar.

Halo, Pembaca Setia! ✨

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini. Dukungan kalian sangat berarti dan membantu saya untuk terus berkarya!

Jika kalian menikmati cerita ini, ada beberapa cara untuk mendukung saya:

🌟 Beri Komentar & Like – Komentar kalian memberikan semangat dan inspirasi bagi saya untuk terus menulis!

🌟 Tambahkan ke Perpustakaan – Dengan menambahkannya ke perpustakaan, kalian membantu meningkatkan popularitas cerita ini.

🌟 Bagikan ke Teman – Cerita ini akan semakin berkembang jika lebih banyak orang tahu!

🌟 Berikan Hadiah atau Tip – Jika kalian ingin mendukung lebih jauh, hadiah dari kalian akan membantu saya secara langsung dan mendorong saya untuk lebih produktif.

✨ Dukungan sekecil apapun berarti besar dan bisa membantu cerita ini mencapai lebih banyak pembaca. Mari kita lanjutkan perjalanan cerita ini bersama-sama! ✨

Salam Hangat dari saya😘😘

1
Anastasia Silvana
Baik,bisa diikuti alurnya.
Anastasia Silvana
Akhirnya satu persatu menemukan jalannya
Happy Kids
rasain tuh kesepian. salah sendiri diajak jd pasanhan normal saling berbagi gamau. rasain aja tuh. ga perlu sedih sedih
XimeMellado
cerita ini sudah bikin saya merinding dan ingin tahu terus plotnya. Bravo thor!
paulina
Keren banget gambaran tentang Indonesia dalam cerita ini, semoga terus mempromosikan budaya! 🇮🇩
Reana: terima kasih atas dukungannya🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!