Obsessed Kakak Senior

Di dalam kelas Rina mencoba menghubungi ayaxana,

tetapi tidak ada satupun yang di jawab oleh ayaxana,

membuat dia khawatir karena baru kali ini ayaxana bolos dalam kelas dan saat dia menelepon biasanya ayaxana akan langsung mengangkat teleponnya apapun yang terjadi, tapi kali ini ayaxana tidak mengangkat teleponnya sama sekali.

Rina yang tidak mengetahui keberadaan ayaxana

memutuskan untuk mencarinya.

"Pak... Saat izin ketoilet." Ucap Rina meminta izin

kepada dosen yang sedang mengajar di kelasnya. Tapi

bukan ke toilet melainkan untuk men cari keberadaan

ayaxana.

"Silahkan." Jawab dosen tersebut.

"Terimakasih pak." Ucap Rina berjalan keluar kelas.

Pertama-tama Rina mencari ayaxana ke taman tempat

kesukaan sahabatnya itu, saat tiba di taman Rina mencari keberadaan ayaxana tetapi tidak menemukannya. Lalu Rina beralih ke toilet wanita, tetapi tidak menemukannya juga. Itu membuat Rina sangat mengkhawatirkan ayaxana.

"Aya, kamu di mana, kenapa kamu tidak angkat tel pon

aku sih." Ucap Rina khawatir.

Rina yang tidak bisa memikirkan apapun, akhirnya dia

memutuskan untuk ke kelas, takutnya dosen akan curiga kalau di sangat lama ke toiletnya. Dia akan melanjutkan mencari ayaxana setelah perkuliahan selesai.

Di dalam kelas Rina tidak fokus mengikuti pembelajaran, karena dia memikirkan keberadaan ayaxana, dia takut terjadi apa-apa dengan sahabatnya tersebut. Karena Rina sangat tau sifat ayaxana, dia tidak bisa melawan saat ada orang yang menindasnya.

***

Di dalam gudang kampus, ayaxana masih terbaring

pingsan di lantai dingin, berdebu dan gelap.

Di lain sisi, zaiver yang berada di ruangan sedang

meeting, tiba-tiba mendapat telepon dari Reno bodyguardnya dan zaiver langsung mengangkatnya tanpa memperdulikan orang-orang di sana.

"Tuan muda, saya ingin memberikan informasi

mengenai nona Ayaxana." Ucap Reno.

"'Ada apa dengan gadis ku." Jawab zaiver mulai merasa khawatir.

"Nona Ayaxana, menghilang tuan muda." Ucap Reno

terbata-bata.

"Apa... Kenapa bisa itu terjadi, apa yang kalian lakukan

kenapa bisa gadis ku bilang." Ucap zaiver murka saat

mengetahui kalau ayaxana menghilang.

"Maafkan kami tuan muda, kami lalai menjaga nona."

Ucap Reno ngeri mendengar suara zaiver.

"Aku tidak mau tau, kalian harus menemukan gadisku

bagaimanapun caranya, kalau sampai kalian tidak dapat menemukannya, kalian akan tanggung akibatnya." Ucap zaiver marah langsung menutup telponnya.

Zaiver yang mengetahui kalau ayaxana menghilang,

langsung meninggalkan ruangan tersebut dan menyuruh sekertaris pribadinya yang bernama alam untuk mempersiapkan kepulangannya ke Indonesia.

"Alam, kita ke bandara siapkan semuanya, saya akan

pulang ke Indonesia sekarang." Ucap zaiver emosi dan tidak tenang karena memikirkan ayaxana.

"Baik tuan." Jawab alam.

***

Kringg... Kringg

Bel berbunyi pertanda perkuliahan telah selesai.

Rina langsung berlari menuju ruang kelas privat milik

zaiver dan teman-temannya.Rina telah berada di depan kelas privat milik zaiver, dia sedang menunggu zaiver keluar dari kelasnya. Selang beberapa menit kemudian akhirnya, pintu kelas tersebut terbuka dan Dion, Robert dan azkaya keluar dari ruangan tersebut, tetapi Rina bukan mencari Meraka tetapi mencari zaiver, dia tidak mengetahui bahwa zaiver tidak ke kampus selama 1 Minggu, ayaxana tidak memberitahunya.

"Hai, kamu temannya ayaxana kan?" Ucap Dion terkejut melihat teman ayaxana berada di sini.

"lya kak, saya temannya ayaxana." Jawab Rina.

"Ada keperluan apa kamu ke sini?" Ucap Robert.

"Saya mencari kak zaiver, apa kak zaiver ada di dalam?" Ucap Rina.

"Dia tidak ke kampus selama seminggu." Jawab Dion.

"Tapi, kenapa kamu mencari zaiver." Jawab azkaya.

"Kamu kelihatan begitu khawatir." Ucap Robert.

"Ada apa?" Ucap Dion.

"Ayaxana... Aku tidak tau dimana keberadaan ayaxana

kak, saya sudah mencarinya dari tadi, tapi tidak ketemu." Jawab Rina.

"'Apa... Sejak kapan ayaxana menghilang?" Ucap Dion

terkejut dan dikuti oleh Robert dan azkaya, mereka juga mulai ikutan panik dan khawatir.

"Bagaimana bisa, apa kamu sudah meneleponnya?"

Ucap Robert.

"Sudah kak, tapi tidak ada jawaban, itu sebabnya aku

datang mencari kak zaiver, untuk membantu mencari

keberadaan ayaxana, aku takut terjadi sesuatu padanya."Jawab Rina panik dan dengan suara bergetar.

"Tenang dulu, kita cari dengan baik-baik di mana

keberadaan ayaxana." Ucap Dion.

"Iya, jangan dulu memberitahu zaiver tentang ini." Ucap

Robert.

"Kenapa kita tidak boleh memberitahunya kak, dia harus tau tentang ini, karena kak zaiver pacar dari

ayaxana." Ucap Rina.

"Kalau zaiver sampai tau soal ini, itu tidak akan baik."

Ucap azkaya.

"Maksud kak azkaya apa, aku tidak mengerti." Ucap Rina.

"Sudahlah, kita jangan bahas ini dulu, kita harus

mencari ayaxana lebih dulu." Ucap Dion mulai panik, karena ayaxana menjadi tanggung jawab mereka selama zaiver.

"Kamu tunggu dulu di sini, ada yang ingin kamu diskusikan." Ucap Robert menyuruh Dion dan azkaya masuk dan menutup pintunya

"Kalau begitu kita harus memberitahunya sekarang.

Ucap Robert.

"Jangan dulu memberitahunya, kita harus menemukan

azaxana terlebih dahulu." Ucap Dion.

"lya gue setuju dengan Dion." Ucap azkaya.

"Kalau begitu ayo kita cari keberadaan ayaxana, cepat."

Ucap Robert.Sebelum mereka melangkah keluar dari kelas, telpon Dion berdering, dengan cepat Dion mengecek siapa yang menelponnya, dan ternyata yang menelponnya adalah zaiver,

Dion langsung melihat Robert dan azkaya. Robert dan

azkaya yang mengerti tatapan dari Dion tau bahwa yang menelpon Dion pasti zaiver dan zaiver pasti sudah mengetahui masalah ini.

"Zaiver." Ucap Dion.

"Apa yang kalian lakukan, kenapa bisa ayaxana hilang.

gue sudah titip dia ke kalian, tapi kenapa sampai hal ini terjadi." Jawab zaiver marah.

Titt

"Rina, kapan terakhir kamu ketemu dengan ayaxana."

Ucap Dion.

"Pas jam istirahat kak, kamu berpisah di jam itu karena ayaxana mau ke taman kampus, dan sampai bel berbunyi dia belum balik-balik lagi ke kelas sampai sekarang." Ucap Rina.

"Baiklah, kalau begitu kita ke ruangan cctv kampus, kita bisa cari petunjuk di sana." Ucap azkaya.

"Iya... Ayo kita ke sana." Ucap Robert berjalan ke

ruangan cctv dan diikuti oleh kedua temannya dan Rina.