Kevin yang awalnya playboy dan tidak percaya dengan cinta, dan selalu mempermainkan wanita. Hal itu terjadi Karena keluarganya yang hancur. Namun kini kepercayaan itu kembali muncul ketika ada satu wanita yang membuatnya jatuh cinta dengan wanita yang berbeda.
"sejak kapan Lo ada disitu?" Tanya Aura kasar pada sosok paling menyebalkan di depannya itu.
Kevin pun tersenyum miring. "Santai dong! Gue kan cuma nanya! Lo jadi cewek bodoh banget bikin gue tertarik aja." Balas Kevin
Simak terus kisah kelanjutannya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. jemput Aura
"kenapa Lo disini sih!" Ucap Aura, seperti biasa nadanya terdengar ketus.
Kevin pun memutar bola matanya malas sembari berkacak pinggang. Emang cewek tuh bodoh banget ya. Ini pandangan Kevin terhadap cewek ya gais, dia memang selalu memandang cewek itu bodoh dan murahan.
"Ya ngapain lagi kalau bukan jemput Lo!" Ucapnya bergerak mendekati Aura dan membantu Aura untuk membawa tas yang berisi baju kemarin.
Aura sendiri pun berdecak. Dimana-mana sekarang malah jadi ada si Kevin. "Tapi gue--"
Belum sempat Aura melanjutkan bicaranya namun Kevin memotongnya. "Gue udah telfon mama Lo! Tenang aja. Ayo keluar." Ajak Kevin sembari dirinya menenteng dua tas.
Mereka berdua pun akhirnya keluar dari ruangan VVIP itu dan berjalan melalui koridor. Namun tak lama dari itu Kevin menghentikan langkahnya.
"Jalan disamping gue!" Titahnya yang pasti tak mau di bantah. Dengan rasa kesal Aura pun menuruti saja.
Bukannya berjalan di samping Kevin, Aura malah menyalip Kevin yang masih berhenti di tempat. Kevin pun tersenyum melihat tingkah Aura. Ia pun mempercepat langkahnya untuk berjalan di samping Aura.
"Maaf ya, nggak bisa gendong karena tangan gue sibuk." Celetuk Kevin.
"Cih! Nggak berharap!" Ucapnya dengan wajah kesal dan tentu saja dimata Kevin itu terlihat lucu.
Tak lama dari itu mereka telah sampai di depan rumah sakit. Sengaja Kevin tidak menaruh mobilnya di parkiran karena ia akan ke dalam sebentar.
Kevin pun mempercepat langkahnya untuk ke menaruh barang-barang Aura di belakang mobil dulu. Lalu kemudian ia membuka pintu mobil untuk Aura.
Aura terkesima, namun ia tetap menatap datar Kevin. Sedangkan Kevin tersenyum manis. "Silahkan tuan putri." Ucap Kevin lembut dan tak di balas apa-apa oleh Aura.
Keduanya kini telah masuk ke dalam mobil dan Kevin melajukan mobilnya menjauh dari Area rumah sakit.
Kevin mengendarai mobilnya dengan santai sesekali dia melirik Aura yang sibuk main ponselnya.
"Baru keluar dari rumah sakit lebih baik istirahat aja. Tidur aja ntar gue bangunin kalau dah sampai." Ucap Kevin.
"Makasih nggak usah sok perhatian." Ucap Aura tanpa menoleh ke arah Kevin. Dirinya kini sibuk ber chatting dengan Reina. Membahas bagaimana populernya dia setelah kasus ini.
"Ya harus perhatian lah. Gara-gara sakit Lo jadi kurusan. Body Lo nggak sebagus sebelumnya." Ucap Kevin dengan entengnya
Aura menatap tajam ke arah Kevin. Cowok sinting ini benar-benar!!!!! "Mata Lo tuh yang salah. Orang gue pakai baju oversize kok, ya kelihatan kurus lah! Lagipula bentukan cewek kayak apapun Lo mau kan?" Ucap Aura terdengar meledek di akhir, sembari melirik sini pada Kevin.
Kevin pun berdecak. "Enak aja Lo, biar pun pacar gue banyak gue selalu pilih yang paling cantik tau nggak?" Kesal Kevin. "Btw Lo nggak mau Kelihatan kurus di mata gue?" Lanjutnya menggoda Aura.
"Hahaha pada kenyataannya semua cewek-cewek yang pernah pacaran sama Lo lebih cantikan gue kan?" Ucap Aura dengan percaya dirinya. Harus agak sombong dikit emang untuk ngadepin cowok sinting satu ini.
"Dan gue nggak peduli mau kayak apa terlihat di mata Lo. NGGAK PENTING!" ucapnya tegas pada Kevin. Lalu bersedekap dada.
Kevin diam matanya fokus pada jalanan. Namun pikiran nya tak fokus. Rasa ini kembali ke dirinya. Rasa senang dan nyaman saat bersama dengan seseorang.
"Yaudah kalau gitu. Tapi buat gue Lo itu penting. Kalau Lo kesepian Lo tinggal telfon gue ya, ntar gue akan ke rumah Lo."
Aura melirik sebal Kevin. Ucapannya itu selalu sok perhatian kayak gini. Makanya banyak Ciwi-ciwi yang langsung suka sama si Kevin. Dan Aura tak mau kena rayuan Kevin, di pikir dia nggak tau apa kalau pada akhirnya Kevin akan mempermainkan nya.
"Nggak makasih. Sekali lagi nggak berharap!" Ucapnya ketus. Aura tetap kekeuh tak mau Percaya dengan omongan Kevin.
Kevin yang mendengar jawaban Aura itu menghembuskan nafasnya. Ia merasa susah sekali membujuk Aura. Untuk saat ini ia memilih untuk menyerah. Namun bukan berarti dia akan diam ya. Hingga akhirnya mobil yang di Kendari Kevin berhenti di depan rumah Aura.
Papa Baron dan mama Wila pun tersenyum melihat ada mobil berhenti di rumahnya. Karena mereka yang memang sedang menunggu Kevin dan Aura di gazebo sembari minum kopi.
"Itu pasti Kevin sama Aura." Ucap mama Wila.
Lalu kemudian mama Wila dan Papa Baron Keluar dari gerbang rumahnya dan kemudian tersenyum menyambut putri kesayangannya.
"Hai Ra... Kamu udah pulang?" Tanya mama Wila. Aura pun tersenyum ramah dan memeluk mamanya. "Udah ma." Ucap Aura.
Lalu kemudian papa Baron menghampiri Kevin dan mengambil alih tas yang dibawa Kevin.
"Kamu nggak langsung pulang kan Vin? Kita udah masak banyak supaya kamu bisa makan juga di sini." Ucap papa Baron membuat Kevin sedikit tak enak. Tapi disatu sisi lain Kevin senang juga sih. Ini kesempatan buat bisa deketin Aura lewat orangtuanya. Dan siapa juga sih yang nggak seneng bisa ngobrol akrab sama calon mertua.
Kevin pun berfikir sejenak, lalu kemudian ia mengangguk.
Berbeda dengan Aura yang malah terlihat bingung. Ekspresinya menunjukkan ketidaksukaan pada Kevin. Tuh orang pakai cara apa sih buat bujuk orangtuanya? Pikirnya.
Tak lama dari itu, Belum sempat semuanya masuk ke dalam rumah, tak lama dari itu ada Reina dan satu tim basket Aura yang akan menjenguk Aura.
"Hai Ra... Lo udah sembuh" ucap Lala pada Aura. Ia keluar dari mobilnya lalu menyalimi kedua orangtua Aura. Dan di susul oleh teman-teman lainnya. Dan tentu mereka sangat heboh dan penasaran dengan adanya Kevin di rumah Aura saat ini.
"Wahh ramai ya... Ayo masuk." Ucap mama Wila.
Kini mereka semua pun masuk ke dalam rumah. Papa Baron dan mama Wila tentu senang melihat anaknya mempunyai banyak teman baik seperti ini.
Tadi pagi sebelum dirinya pulang. Teman-temannya itu sudah bilang akan ke rumahnya untuk menjenguknya. Dan ia rencananya ingin pulang sama Mama Wila dan sekalian beli makanan untuk teman-temannya. Tapi karena dirinya di jemput oleh Kevin, jadi mama Wila membeli makanan di luar dan separuhnya masak sendiri dan tentu saja di bantu oleh papa Baron yang bucin terhadap istrinya itu.
Kini semua teman-teman Aura serta Kevin juga sudah berkumpul di meja makan.
"Maaf ya om, Tante. Kita mau menjenguk Aura tapi malah ngrepotin kayak gini." Celetuk salah satu teman Aura.
Mama Wila pun tersenyum ramah. "Nggak apa-apa kok. Emang Tante yang udah siapin ini semua untuk kalian kok." Ucap mama Wila.
Lalu tiba-tiba papa Baron menambahkan lauk udang saus Padang ke piring Kevin. "Kevin kamu makan yang banyak ya. Pasti capek habis jemput Aura." Celetuk papa Baron.
Kevin pun terkekeh kecil mendengarnya dan rasanya senang bisa di perhatiin kayak gini sama orangtua. Hatinya tiba-tiba jadi sedih mengingat sosok ayahnya yang tak pernah memperlakukannya dengan lembut.
"Nggak selemah itu kali om!" Balas Kevin.
Sedangkan teman-teman Aura yang melihat interaksi antara papa Baron dan Kevin, mereka benar-benar menganga.
Mereka tak menyangka sisi baik nya Kevin. Kevin yang selalu membuat onar dan tak bisa di atur. Tapi kini anteng di keluarga Aura.