Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memasak untuk Natalia
Alga geleng-geleng kepala keluar dari Ruangan Steven.
"dia udah bucin sejak Alia masih kecil dan selama ini dia diam-diam mencintai keponakan angkatnya, sekarang dia jadi makin gila sejak cinta rahasianya itu jadi istrinya." gerutu Alga dengan datar.
sebenarnya Alga suka melihat Steven bersama Natalia tapi di lihat sekarang menurutnya terlalu menjengkelkan, seharusnya Alga tak mendukung keduanya karna saat ini Steven jadi tak di kenali sejak menikah dengan Natalia.
1 Karyawan Perusahaan memberi ucapan selamat pada Steven dan hal itu semakin membuat Steven seperti Orang mabuk yang tak bisa melakukan apa-apa selain melamun dan mengoceh sendiri.
Alga sampai malu sendiri memiliki atasan seperti Steven itu yang terlalu bucin dengan Natalia padahal Natalia sendiri tidak tahu kalau Pamannya sedang gila saat ini.
Natalia berpikir Pamannya pergi ke Kantor karna memang bekerja.
di Rumah Panelly,
Natalia tersenyum puas melihat hasil kamar barunya, Ia memberi bonus pada pekerja kamar itu yang sampai merasa sungkan menerima kebaikan Natalia.
"Tidak apa-apa, kalau biaya makan itu tak akan masuk gaji ya? kalian sampai tak bertemu Keluarga kalian selama beberapa hari dan menguras waktu istirahat kalian, aku tak bisa tenang kalau Kalian tak menerima pemberianku." ucap Natalia serius sehingga mau tak mau semua pekerja kamar Natalia pun menerima uang tambahan dan pulang dengan bahagia.
"Nona? ini kamarnya begitu cantik." heboh Ella.
Natalia tersenyum puas, "lebih baik kamu bantu aku berkemas Ella!" kata Natalia berubah datar menarik tangan Ella yang terhuyung.
Alhasil Natalia memerintahkan Pelayan Rumah membantunya menyusun pakaian baru yang berasal dari kamar sebelah, Natalia juga tak lupa memberi bonus hingga pekerjaan cepat selesai.
Malam harinya,
"hah! lelahnya." Natalia yang baru saja selesai mandi mengenakan jubah mandi langsung berbaring di kasurnya.
"kamar impianku beberapa tahun lagi udah aku dapatkan." gumam Natalia beberapa kali Ia mengerjabkan matanya dan tertidur pulas.
.
di Ruangan Tamu,
Steven tiba di Rumah dan melihat Pelayan duduk di Sofa sambil memijit-pijit tubuh pelayan lain satu sama lain.
"sedang apa kalian?" tanya Steven.
"Ehh?maafkan kami Tuan Muda." ucap keenam Pelayan yang tampak berantakan itu.
"kenapa kalian kelihatan letih begitu?" tanya Steven memicingkan matanya.
"ka--kami baru saja kerja paruh waktu membantu Nona Alia menyusun baju baru yang di beli nya Tuan Muda, kamar Nona Alia sudah selesai." Ella yang menjawab.
Steven mengangguk, "gaji kalian akan aku tambah bulan ini jadi istirahatlah di kamar kalian, jangan berbaring disana."
semua Pelayan itu merasa malu karna terlalu lelah mereka jadi tidak tahu tempat untuk istirahat.
"maafkan kami Tuan, kami tak perlu gaji yang di tambah karna Nona telah memberi kami gaji paruh waktu pada kami Tuan."
"kalau begitu kami akan kembali ke kamar kami masing-masing Tuan Muda." Ella lagi mewakili buru-buru menarik lengan rekannya yang juga kelihatan begitu lelah.
Steven pergi ke Kamar Natalia dan terbelalak melihat pose Natalia yang tidur dengan posisi terlentang bahkan masih mengenakan Jubah mandi.
"Alia? kamu benar-benar membuatku tambah gila." keluh Steven lalu melihat sekeliling dan Ia sampai terperangah melihat desain kamar yang baru pertama kali di lihat olehnya itu.
"apa ini ide Alia?" gumam Steven sungguh pelan.
Drrrttt
Steven mengalihkan pandangannya ke arah Ponsel Natalia di meja nakas, Ia pun melihat panggilan Suara dari nomor asing.
"tak apa aku mengangkatnya kan?" gumam Steven penasaran lalu mengangkat panggilan suara itu.
"Halo? Lia? akhirnya kamu mengangkat panggilanku juga? kenapa kamu memblokir nomorku? aku sampai menggunakan nomor baru untuk menghubungimu, Lia? aku tahu kamu marah pada Vinne tapi aku tak tahu apa-apa tentang niatnya yang bermain-main itu malah membuatmu semarah ini pada ku."
"kalau aku tahu akan begini, aku pasti sudah lama mengusirnya dari hidup kita. Lia? masalah Foto yang kamu posting itu tak benar kan? kamu tak mungkin menikahi Pamanmu sendiri kan? apa dia menjebakmu atas namaku?"
Steven diam mendengarkan sambil tersenyum sinis namun tak mengeluarkan suara sama sekali.
"Lia? kamu dengar aku kan? kenapa diam? kamu cuma mau balas dendam padaku kan? foto itu cuma Foto biasa saja kan? kalian tak mungkin menikah. kalian cuma pakai baju pengantin aja kan? asal kamu tahu Lia banyak yang salah paham dengan foto postinganmu itu." kata Kean lagi tak menyerah bahkan tutur kata nya begitu lembut.
"Alia tertidur mungkin sangat kelelahan, jangan pernah mengganggu ISTRIKU lagi." ucap Steven dengan nada dingin.
"Kau? kenapa kau yang mengangkat Ponsel Lia?" bentak Kean tiba-tiba seolah kata-kata lembutnya tadi tak pernah ada.
Steven terkekeh pelan, "apa salah aku mengangkat panggilan Istriku? kami baru aja bersenang-senang tadi lalu dia yang kalah dan sekarang dia terkapar penuh lukisan di sekujur tubuhnya."
Steven sengaja memanas-manasi Kean yang memang terpancing langsung panggilan terputus, dari pendengaran Steven tadi dapat Steven tebak kalau Kean membanting Ponsel nya.
Steven meletakkan Ponsel Natalia lagi, "Alia memblokirnya? sepertinya Alia memang membenci Pria itu." senyum tipis Steven merasa bangga dengan perubahan Natalia yang tak termakan rayuan Pria bermuka dua itu lagi.
Steven bersumpah akan melindungi Natalia apalagi sekarang statusnya sangat tinggi.
Steven tak marah sama sekali rencana perayaan pernikahannya dengan Natalia gagal total, Ia tak mau membuat Natalia takut jika tahu Perasaan Steven yang sebenarnya.
.
pagi-pagi,
Natalia berlari riang dengan celana pendek dan baju kaus ketatnya menuju Dapur.
"aku mau mas..? akkkhh?" jerit kuat Natalia melihat Steven memegang wajan menatap ke arahnya.
"kamu udah bangun Alia?" senyum tampan Steven.
"Ehh? Pam... ? ahh? Stev? kamu ngapain masih disini? kamu tak ke Kantor?" tanya Natalia tertawa dengan suara terbata-bata.
Steven mengulum senyum, "duduklah disini! aku memasak untukmu."
Natalia tersenyum kikuk karna penampilannya yang berantakan tapi Ia tersadar kalau Pria didepannya ini sudah melihat kondisi terburuknya jadi buat apa Natalia malu?
"Paman kan jago banget memasak." batin Natalia tersenyum kecil melihat punggung kokoh Steven sedang fokus memasak.
.
Natalia benar-benar jatuh cinta ketika mencoba masakan Steven.
"Hmm? enaknya Pam! aehh? haha..! enak banget Stev, kok bisa? sejak kapan kamu bisa memasak?" tanya Natalia penasaran.
"bukankah kamu yang bilang kalau kamu suka Pria yang bisa memasak jadi kamu tak perlu memasak ke dapur." jawab Steven.
Deg
"Ja--Jadi Paman pandai memasak karna mendengarkan perkataanku saat itu?" batin Natalia begitu terkejut.
"haha..? waktu itu aku masih terlalu kecil Stev, jangan dengarkan kata-kataku yang masih naif." pinta Natalia.
"aku tak menganggap hal itu sepele, ada baiknya aku memang harus pandai memasak supaya bisa memanjakanmu." balas Steven.
"aku bahkan sangat gugup saat ini." ucap Steven dengan nada pelan nyaris berbisik.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊