🥉 Juara 3 YAAWS 8
Eklusif hanya di Noveltoon dan pemilik akun Less22, jika ada di tempat lain tau pemilik akun berbeda berarti plagiat! LAPORKAN!
Seorang pria bernama Chasyn, ia hanya anak orang miskin, tinggal bersama ayahnya yang hanya seorang petani di ladang orang, 2 bulan kemudian ayahnya meninggal karena sakit jantung, sedangkan ia tak punya uang untuk berobat dan hanya melihat sang ayah meninggal di pangkuannya.
Hari ini ia bersekolah seperti biasa di sekolah SMAN 4, ia di buli habis-habisan oleh teman sekelasnya, hari itu di malah di suruh terjun dari lantai 4 dan tanpa sengaja, salah satu teman sekelasnya ini mendorongnya dan ia pun jatuh ke bawah.
Seketika ia mati, namun saat di bawa ke rumah sakit, ia mendapatkan system' teknologi canggih yang membantunya untuk berkembang, akhirnya ia pun menjadi penguasa.
Follow Ig, Erna Less22
FB Erna Liasman
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
"Oh begitu ya, ya sudah jika begitu," ucap Kakak itu.
Chasyn membawa anak itu menuju pantinya, sesampainya di sana, pagar panti sudah tertutup rapat.
"Apa mereka tidak merasa kehilangan ya?" tanya Chasyn melihat ke dalam.
Chasyn menggoyang-goyangkan gembok pagar dengan kuat sambil berteriak.
"Permisi, ibu dekan, bapak dekan, anak asuhmu ada di luar pagar, apa kalian tidak merasa kehilangan!" panggil Chasyn.
Krik… krik…
Namun tidak ada sahutan dari dalam.
"Awok awok awok awok awok!" teriak Chasyn.
"Siapa sih berisik sekali di luar sana," ucap seorang wanita keluar memakai pakaian dekan.
"Hey kamu! Jangan berisik, jika ingin berisik pergi jauh-jauh!" ucap wanita itu marah.
"Buk dekan, ini anakmu, apa kamu tidak merasa kehilangan?" tanya Chasyn mengangkat anak kecil itu.
"Ya ampun Rena!" teriak ibu dekan itu berlari ke arah anak kecil yang di panggil Rena itu.
"Ibu dekan," panggil Rena.
"Rena, kamu ke mana aja, ibu nggak tau kalau kamu ternyata nggak ada di rumah," ucap dekan itu mengambil Rena.
"Terima kasih orang baik, terima kasih banyak, maaf tadi sudah berteriak tidak sopan pada Anda," ucap dekan itu menundukkan kepala.
"Tidak apa-apa dekan, kalau begitu saya permisi dulu," ucap Chasyn berpamitan.
"Iya, hati-hati di jalan," ucap dekan.
Chasyn pun pergi meninggalkan panti tersebut.
Ting tong
Misi selesai
Kecepatan [2/1000]
Kelincahan [2/1000]
Kekuatan [2/1000]
Kecerdasan [2/1000]
Level [2]
Poin [11]
Uang [5.000.000]
Selamat Anda mendapat 10 poin
Selamat Anda mendapatkan uang 5.000.000
Selamat Anda mendapatkan sebuah rumah minimalis.
"Be-benarkah? Ini kau tidak berbohongkan system?" tanya Chasyn kaget melihat rumah dan uang yang ada di layar monitor.
[Anda bisa langsung pulang ke rumah Tuan]
"Baiklah, aku akan langsung pulang ke rumah," ucap Chasyn.
Ia pun langsung pulang ke rumah dan benar saja, rumah yang sama persis yang ada di monitornya.
Chasyn pun berlutut sambil nangis. "Huhuhuhu…" Chasyn menutup kedua wajahnya.
[System sungguh tidak mengerti hati manusia, Seharusnya jika senang itu tertawa dan lompat-lompat, Tuan malah menangis]
"Hey! Siapa yang sedang bahagia, aku justru sangat sedih dari kehidupan dahulu, setidaknya aku mengiklankan jika hidupku susah, tapi tidak hari ini," ucap Chasyn.
[Apa ada yang salah? Atau Anda tidak terima hadiahnya?]
"Masalahnya… Masalahnya adalah… rumah itu kenapa kamu bangun di tanah oranggggg… tentu saja aku tak terima, hadiah yang susah payah ku dapatkan dari mengerjakan misi malah berdiri megah di tanah orang," ucap Chasyn menangis sambil memukul-mukul tanah.
[Bukankah ini adalah tempat tinggal Anda saat ini?]
"Benar, tapi aku di sini hanya menumpang," jawab Chasyn menyeka air matanya.
[Astaga! Kemiskinan Anda berada di tingkat terendah]
"Hey! Kau mengejekku!" teriak Chasyn.
[Baiklah, nanti malam System akan memindahkan tempat tinggal ini ke tanah yang tidak ada pemiliknya]
"Di mana kota ini yang tidak ada pemiliknya? Semua sudah punya pemiliknya," ucap Chasyn manyun.
[Baiklah, untuk sementara waktu sebelum Tuan mendapat tanah, Rumah ini akan menjadi rumah pohon]
"Terserah kamu saja, Baiklah mari kita masuk, bagaimana isi dalamnya," ucap Chasyn.
Ia pun masuk ke dalam dan melihat sekeliling. "Waw… ini bahkan ada Sofanya, sangat cocok untukku," ucap Chasyn melompat-lompat di atas sofa yang empuk.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih